LAPORAN PRAKTIKUM PROSES KIMIA TERAPAN
Nama :Antonius Yunian Wicaksono
Kelompok : 9
Semester : II (Dua)
Jenis Praktik : Brasso
dan KIT
Tanggal Praktik : 27 Mei 2013
Tujuan Praktik :Untuk mengetahui cara kerja pembuatan Brasso dan KIT yang baik dan benar.
Serta mengetahui karakteristik bahan yang dipakai.
DASAR TEORI :
- Brasso
Brasso berasal dari kata “Brais” yang berarti kuningan
dan “So” yang berarti bersih atau pembersih. Jadi Brasso adalah pembersih logam
kuningan dan sejenisnya. Karena pada umumnya Brasso sering digunakan untuk
logam yang berasal dari atau terbuat dari kuningan.
v Guna
Brasso :
Ø Mengembalikan
ke keadaan semula
Ø Membersihkan
dan mengkilatkan (brightener)
Contoh brightener : OBA
v Faktor-faktor
yang menyebabkan benda tidak mengkilat :
Ø Debu
Ø Minyak/lemak/grease
Ø Oksida
logam (karat)
v Komponen-komponen
Brasso :
1. SOLUTION
IN SOLVENT (Pelarut-pelarut zat padat)
Bahan utama ini
digunakan untuk melarutkan debu dan lemak
ü Pelarut
yang digunakan :
1) Pelarut
Organik
Misalnya :
·
Mineral oil
Mineral oil yang biasa digunakan adalah :
§ Kerosene
§ Naphta
§ SMT
atau Terpen
·
Spiritus
2) Pelarut
Anorganik
Untuk pelarut Anorganik
berasal dari basa-basa alkali atau garam-garam alkalinya, misalnya :
·
NaOH
·
Natrium Silikat (NaSiO4)
·
Natrium Phospat (Na3PO4)
·
Natrium Karbonat (Na2CO3)
·
Sabun (Sintetik Surfactant)
2. CHEMICAL
REACTION
ü Bahan-bahan
yang digunakan harus dibuat agar mudah larut dalam air. Agar zat pembersih
larut dalam air, maka pelarut tersebut harus ditambahkan zat pengemulsi,
misalnya :
Pelarut Emulsifier
Kerosene + NH4OH
Naphta + NH4OH
SMT atau Terpen + NH4OH
Na Silikat + NH4OH
Na Phospat + NH4OH
Na Karbonat + NH4OH
Sintetik Surfactant + NH4OH
ü Dengan
demikian NH4OH dalam hal ini digunakan sebagai emulgator. Untuk
menghilangkan karat digunakan yang bersifat sementara yaitu :
·
Asam
Misalnya : HCl, HNO3
·
Basa
Misalnya : NaOH
3. ABRASIVES
ü Bahan
penggosok agar dapat mempercepat pelarutan kotoran. Bahan yang ini digunakan
agar dalam penggunaannya tidak licin atau lengket. Bahan yang sering digunakan
:
·
Kaolin --------- buatan
·
CaCO3 -------- batu kapur
·
Mill ------------ tanah murni
4. OXIDE
REMOVAL (Oksida Penghilang)
ü Bahan
ini biasanya digunakan untuk menghilangkan karat atau oksida-oksida lain yang
ada pada permukaan logam.
ü Perbedaan
antara karat dan korosi :
·
Karat :
§ Terjadi
karena bereaksi dengan oksigen
§ Merupakan
suatu oksida
§ Wujud
dan warnanya berbeda dengan logamnya
§ Bisa
juga membentuk suatu lapisan
·
Korosi :
§ Terjadi
karena bereaksinya suatu zat dengan logam atau non logam (buka gas)
§ Belum
tentu merupakan suatu oksida
§ Wujud
dan warnanya sama seperti logamnya
§ Tidak
membentuk suatu lapisan
ü Untuk
penghilang suatu oksida digunakan asam-asam lunak (asam organic) seperti :
·
Stearic acid (CH3CH2COOH)
·
Oleic acid, dll
5. EMULSIFIER
(BAHAN PENGEMULSI)
ü Bahan-bahan
pengemulsi juga sudah terdapat dalam pembersih kimia. Bahan yang digunakan
yaitu : NH4CH
v Pembersih
Ø Pembersih
biasanya mendahulukan perawatan lainnya, oksida seperti bahan kimia atau maksdu
mekaik sering diperlukan sebelum perawatan-perawatan lainnya.
Ø Pembersih,
penghilang noda yang tidak diinginkan dapat dipengaruhi zat-zat pelarut,
diangkat oleh detergency, penggantian mekanik atau reaksi dengan pembersih yang
dapat larut produk-produk itu dapat dihilangkan (dengan air). Lebih daripada itu
salah satu pendekatan dengan serentak.
v Solvent
Cleaning (Pelarut Pembersih)
Ø Oil,
lemak, wax dan beberapa minyak lemak dapat dihilangkan dengan pelarut-pelarut
organic. Mengenai prosedur-prosedur termasuk mengoksidasi atau imersi mineral
spiritus atau naphta (untuk penghasil permukaan-permukaan rendah), imersi dalam
pelarut kerosene berisi emulsifier, menyemprot dengan pelarut-pelarut
pengemulsi, imersi dalam system phase dimana salah satu bentuk berisi
pelarut-pelarut berklorin, meskipun tingkat mesin uap berisi trikhlorothylena
atau perchloethylena (tetrachloroetilena) atau dalam pelarut-pelarut dengan
energy ultrasonic.
Ø Semua
pelarut perawatan-perawatan meninggalkan dengan sebuah hidropilik atau residu
gudang air dimana dapat menyediakan perlindungan sementara dari korosif.
Seringkali ini bertentangan dengan proses kimia yang lebih tinggi dan
menghilangkan dengan pembersih alkaline.
v Pelarut
Pembentuk Emulsi
Ø Sebuah
pengemulsi yang digunakan adalah yang tergabung ke dalam kerosene atau
pelarut-pelarut aromatic serupa (110°F-130°F) atau titik nyala yang lebih
tinggi. Seadah noda dilarutkan, pokok tersebut disemprotkan dengan air untuk
menghilangkan noda dan pelarut atau dialirkan dengan deras spiritus mineral.
Juga sebuah pelarut elmusitable yang tersedia seperti sebuah pemusatan dimana
diencerkan dengan 4-9 pts kerosene atau pelarut lainnya, lebih dahulu
digunakan.
Ø Emulsifier
yang digunakan harus tersedia pada pencucian atau penghancuran terakhir pada
waktu emulsifikasi bilamana noda dan kombinasi pelarut dialirkan dengan deras
dengan air.
v Emulsi
Pembersih
Ø Di
sini pelarut digunakan dalam air dengan menggunakan zat pengemulsi. Pemusatan
emulsifiable tersebut diencerkan dengan air 1-5%. Untuk penyemprotan aplikasi atau 8-12% untuk imersi
aplikasi, lainnya boleh dari temperature ruangan pada kira-kira 130°F.
penyediaan impligement dengan kekuatan mesin penyemprot membantu menghilangkan
noda kemudian mencegah pengeratan pemisahan zat pelarut, selanjutnya aplikasi
penyemprotan dikembangkan. Beberapa waktu emulsi pembersih dari tipe ini
digunakan untuk “ dalam proses”
penghilang noda ruangan proses lebih tinggi dan menyediakan pendorong sementara
penghalang terlebih dahulu pada tahap proses selanjutnya.
Ø Penghalang
korosif boleh ditambah dengan bahan-bahan tambahan yang sesuai. Bahan-bahan
tambahan seperti itu boleh dengan kutub penghalang karat atau sebuah medium
pada berat minyak mineral. Pembersih-pembersih alkaline boleh ditambah untuk
cleaning pembetul dan beberapa waktu pada 1% sodium nitrit boleh ditambah dengan
penambahan penghalang korosif.
v Pelarut
Diphase Chlorinated
Ø Bentuk
atas adalah air untuk mengurangi evaporasi dari pelarut uap biasanya metilen
chloride. Pencucian menghilangkan polimeris dan karbonis noda-noda sebagus
cat-cat. Tingkat yang mengandung air boleh berisi emulsifier pada pengaliran
air secara deras, aktifator-aktifator pembantu dalam cat penghilang air dan
penghalang korosif. System diphase kurang terkenal mempunyai pelarut
hidrokarbon pada puncak dengan lapisan yang mengandung air di bawah.
Ø Peningkatan
uap. Ini adalah sebuah akibat dengan luas digunakan meskipun prosesnya mahal.
Logam-logam diletakkan di dalam sebuah daerah dimana uap-uap dari pelarut yang
mengembun pada logam dingin membuatnya jauh noda tersebut. Beberapa mesin
termasuk sebuah tingkatan dimana berhubungan secara langsung dengan pelarut
tersebut, lebih baik dengan menyemprotkan, mendahului pengembunan pelarut
meskipun mengalir dengan deras. Tetapi di dalam keadaan ini, pendinginan harus
mendahului tahap pengembunan dalam mengatur untuk menyediakan perbedaan
temperature yang tepat. Pelarut trikloroetilene atau perkloroetilen harus
disetimbangkan pada formesi pencegah dari kekorosifan asam hidroklorit. Solvent
tersebut disuling kembali untuk menghilangkan noda-noda yang diakumulat,
ventilasi yang bagus adalah perlu untuk membuang racun uap ke dalam udara tidak
selalu dibatalkan. Tingkatan uap menunjukkan dengan secara luas dilatih operasi
industry pembersih dimana hubungan solvensi biasa digunakan. Sebuah jumlah yang
sangat kecil dari residu hidrophobik mengurangi kecenderungan ke arah korosif
tetapi sering bertentangan dengan tahap-tahap berikutnya seperti pada
pengecatan (konversi perawatan pada pembentukan ikatan dari cat pada logam akan
dibahas kemudian). Di dalam proses pelarut
sebuah residu kecil dari oli selalu tetap sesudah zat pelarut zat
pelarut menguap tetapi dalam tingkatan uap itu adalah pada sebuah minimum sejal
logam dialiri dengan pelarut segar dengan deras dan secara terus-menerus, di
sini dengan mereduksi residu, mesin-mesin dikontruksi dengan lilitan kumparan
dingin untuk mengurangi pelepasan solvent ke dalam atmosfer dengan kondensasi
dalam bentuk padat dimana tersalur kembalinya.
v Pembersih
Elektronik
Ø Menggunakan
gelombang bunyi dengan energy tinggi dalam berhubungan dengan pelarut
melengkapi sebuah maksud yang sangat berakibat dari penghilang dengan baik
memisahkan noda-noda padat, kebijaksanaan lain sukar untuk dihilangkan.
Pembatasan tingkat agilasi di dalam area peronggaan mengizinkan penggunaan
maksimum tindakan berificial dari pelarut organic sejak partikel-partikel
tersebut dilepaskan dengan larutan pengikat minyak, dapat dipindahkan dengan
cepat. Ketinggian harga dari batas-batas perlengkapan aplikasi ini berkembang
lebih diterapkan setiap tahun dan perlengkapan tersedia sekarang untuk
mengembangkan agitasi ultrasonic pada garis besar dan urutan yang lebih
panjang. Di sini mempunyai sebuah kecenderungan penambahan pelarut pada system
yang mengandung air.
v Oksida
Alkalina Penghilang
·
Logam-logam besi
§ Berkas
sinar dan cahaya dari medium berkarat dapat dihilangkan dan mengalirkan soda
kuat, larutan-larutan asing (lihat zat-zat komplek) begitu juga seperti sodium
glukonat atau asam etilena diamin tetraacetik, selalu mempunyai formula.
Larutan-larutan tersebut digunakan pada konsentrasi-konsentrasi kira-kira -3
lb/gal pada 160-195°F untuk periode-periode 15 menit sampai beberapa jam.
Reaksi dengan pertimbangan lebih terang yang dalam pencampuran asam-asam.
Agitasi merupakan sesuatu yang cocok dan menggunakan currant elektrik ialah
salah satunya dengan bekerja dengan anoda atau dengan periode pengembalian
benda yang mempunyai sifat magnetic sangat efektif. Pencucian-pencucian juga
harus digunakan untuk pembentuk dan pengelupasan cat-cat.
§ Baja
tahan karat dan cmapuran nikel mulia, titanium, oksida-oksida sukar harus dihilangkan
dalam bentuk soda (caustic) alkali, pencucian-pencucian berisi sodium hidrat
(reduktan), sodium nitrat (oxidant) atau dengan memakai anodic atau katiodik
pengobatan elektris. Proses-proses ini menghak milik. Pembuangan keluar larutan
elektronik yang tidak bercampur dengan air adalah mahal dan memerlukan
temperature tinggi untuk memperoleh peralatan yang pantas dan mencegah
keamanan. Logam tersebut dipadamkan dengan air dan boleh dicampurkan dengan
asam kemudian pencucian ini harus dilakukan dalam keadaan panas-panas dan
maksud-maksud lainnya. Residu tersebut harus dibuat seperti obat gosok dalam
gambaran pengolahan tersebut atau pencucian tersebut harus digunakan
menghilangkan email protein atau cat-cat yang sukar panas.
v Alumunium
Ø Sedikit
alumunium diperlakukan dalam melemahkan larutan kaustik soda dengan bersih
untuk menghilangkan oksida atau memberikan sebuah gambaran permukaan lebih
dahulu pada anodism, pernis atau aplikasi (pemakaian) atau perlakuan sebelum
cat. Perolehan-perolehan ini akan dibicarakan pada keterangan lebih lanjut (di
bawah ini).
v Pengkilap
dan Pengindah
Ø Pengkilap
kimia merupakan pembuatan dengan electro (mesin) yang baik. Ini dinamakan
elektropolishing. Proses tersebut melibatkan larutan dari logam pada tempat
yang tinggi dari ketidakaturan dengan sedikt atau bukan larutan logam dalam
tempat rendah/lembah-lembah. Timpaan goresan untuk mengkilap adalah pembatas,
tetapi dasar logam harus dalam keadaan lebih baik untuk memperoleh kualitas
pekerjaan. Baja tahan karat, baja, kuningan, alumunium, perak, nikel, tembaga,
seng, kromium dan emas merupakan elektropolish yang paling banyak dari keduanya
adalah pelapisan dengan baik, meskipun banyak diantaranya mempunyai
pengeluaran. Dengan konsentrasi larutan yang tinggi dari sulfuric dan atau
phosporik dan atau asam-asam kromik seringkali digunakan.
Ø Di
dalam brightening, dimana sangat sedikt logam merupakan penghilang
oksidan-oksidan seperti asam kromik, hydrogen peroksida atau asam nitrit adalah
komponen-komponen yang sering untuk pencucian.
v Bentuk-bentuk
Brasso :
·
Pasta
·
Cair
v Cara
penggunaan Brasso :
§ Dengan
immersion cleaning, yaitu : dicelupkan dan kemudian digosok.
Umumnya yang biasa
digunakan adalah Brasso cair.
§ Spray,
yaitu dengan cara disemprotkan.
§ Dengan
electroplating, yaitu : dengan menggunakan listrik.
v Bahan-bahan
yang digunakan :
·
Kerosene : sebagai pelarut
organic bahan pembersih debu dan lemak.
·
Stearic acid : sebagai oxide removal
·
Oleic acid : sebagai oxide
removal
·
Kaolin : sebagai abrasive
·
Al2O3 :
sebagai abrasive
·
Alcohol :
sebagai pelarut organic, bahan aktif (pembersih debu dan lemak)
·
NH4OH : sebagai
pengemulsi
·
Air : sebagi filler
v SIFAT
DAN GUNA BAHAN
A. Kerosene
·
Sifat-sifat :
Ø Berbentuk
air putih, minyak cair
Ø Berbau
keras
Ø Density
= 0,81
Ø Titik
didih = 210°C-300°C
Ø Mudah
terbakar
·
Asal : Dari proses destilasi minyak
·
Pengisian : Drum-drum, trades,
mobil-mobil, tangki
·
Kegunaan : sebagai energy roket jet,
sebagai pelarut, penyemprot insektisida, pembersih dari dalam, bahan bakar
diesel dan traktor
B.
Stearic acid (n.octadecanol acid) à Kebanyakan dari fatay acid pada umumnya
berasal dari hewan secara alamiah dan dari minyak sayur. Kebanyakan stearic
acid komersial menagndung kira-kira 45% palmitic acid, 50% stearic acid, dan 5%
oleic acid, tetapi kualitas yang baik tidak mengalami pertambahan pemakaian.
Ø Sifat :
§ Sedikit
berwarna
§ Butiran
putih lilin seperti zat padat
§ Sedikit
berbau dan berasa
§ Seperti
lilin
§ Dapat
larut dalam alcohol, ether, chloroform, carbon disulfide, carbon tetra chloride
§ Tidak
dapat larut dalam air
§ Bj
= 0,3899 g/ml
§ Titik
lebur 69,6°C
§ Titik
didih 361,1°C
§ Index
bias cahaya 1,4299 (80°C)
§ Titik
flask 385°F (196°C)
§ Suhu
untuk menyala 743°F (305°C)
§ Mudah
menyala
§ Tidak
beracun
Ø Berasal
dari :
a)
Lilin berkualitas tinggi dan lemak
berwarna kuning yang beku dengan hydrolysis/pembersihan dengan TWICHEEL atau
semacam reagent, pendidihan, pendestilasi, pendinginan, dan penekanan.
b)
Oleic acid dengan proses hydrogenasi
Ø Kualitas
:
Menjadikan sabun/proses saponifikasi, destilasi 1
tekanan, 2 tekanan, 3 tekanan, U.S.P,
F.C.C ; 90%
stearic acid dengan oleic rendah ; 99,8%
baik/bersih.
Ø Sebagai
pengisi : Mobil-mobil, tong-tong,
tas-tas (dalam bentuk batu),
Mobil tank-tank, dan truk-truk.
Ø Digunakan
:
Bahan-bahan kimia terutama stearates dan stearate,
sabun-sabun penggosok, farmasi dan
kosmetik,
penggiat yang aktif, dispersing agent, dan
pelunak pada pembuatan karet sepatu dan semir, logam mantel, pembungkusan
makanan, suppo dan salep.
C.
Kaolin (Tanah Liat Biru)
Sebuah
alumunium silikat putih mengkilat dimana oleh karena besar kebersihannya,
mempunyai sebuah titik campuran yang tinggi paling sukar dicairkan dari semua
tanah liat.
·
Komposisi : Terutama Kaolin (40%
alumina, 55% silica, ditambah imp dan air).
·
Sifat-sifat :
§ Berbentuk
serbuk putih atau kuning
§ Density
= 1,8 – 2,6
§ Membuat
gelap dan berkembang menjadi tanah liat bilamana dibasahi
§ Tidak
larut dalam air, asam lemah, dan alkali hidroksida
§ Mempunyai
kelicinan yang tinggi
§ Tidak
beracun
§ Tidak
mudah menyala
·
Kejadian : Amerika (USA) tenggara,
England, Perancis
·
Teknik : N.F, juga peningkatan pada
dasar warna dan luas part
·
Tempat-tempat : Carton-carton, tas-tas
kertas, drum-drum, bulk
·
Kegunaan :
§ Filler
dan kerlit-kerlit untuk kertas-kertas dan karet
§ Untuk
mencairkan
§ Untuk
pembuatan keramik
§ Untuk
pembuatan semen
§ Untuk
pembuatan rabuk
§ Untuk
ilmu kimia (terutama aluminium sulfat)
§ Sebagai
katalis pembawa
§ Untuk
pembuatan cat
§ Sebagai
sumber alumina
§ Pemisahan-pemisahan
elektris
D.
Ammonium Hidroksida (NH4OH)
·
Sifat-sifat :
Ø Berupa
cairan bening dan transparant
Ø Berbau
menyengat (seperti bau urine)
Ø Berwarna
padat
Ø Pedas
di mata
Ø Terurai
dalam keadaan bebas
Ø Berasa
Ø Konsentrasi
dari pengenceran kira-kira 50% amoniak
·
Berasal dari :
Ø Racun
dengan Ingetion dan Inhalation.
Ø Kedua
cairan tersebut menguap, sangat merangsang terutama untuk mata.
·
Kegunaan :
Ø Untuk
pembuatan tekstil, bahan produksi pada benang, proses pendinginan, fotografi,
untuk sabun, amoniak untuk keramik, campuran amoniak, sebagai organic buatan,
untuk mengemulsi lemak dan minyak, untuk pembuatan detergent, pembersih rumah
tangga.
B. KIT
Material dan perabot
rumah yang terawat, selain sehat dan enak dipandang juga akan lebih awet.
Peletakan yang tepat dan penggunaan yang proporsional adalah metode yang sering
disarankan untuk perawatan, selain pembersihan rutin terutama pada ruang-ruang
yang sering dipakai dan cepat kotor seperti kamar mandi dan dapur.
Tapi, yang juga tidak kalah pentingnya adalah pemakaian cairan pembersih yang tepat, karena rumah dan isinya terdiri dari aneka material. Mulai dari logam, kayu, plastik, kulit, kaca, sampai tekstil dan bahan sintetis. Memakai air dan sabun adalah cara paling mudah untuk membersihkan aneka material di rumah. Tapi, untuk bahan kayu, air + deterjen kurang bagus atau bahkan bisa membuatnya cepat pudar dan rusak. Sementara pada logam, air sabun sangat tidak memadai untuk mengembalikan kilapnya. Jadi, untuk bahan-bahan seperti itu kita perlu cairan pembersih khusus. Masalahnya, orang sering tidak tahu cairan seperti apa yang bisa dipakai untuk mengembalikan kilap dan kesegaran aneka material di rumah.
Tapi, yang juga tidak kalah pentingnya adalah pemakaian cairan pembersih yang tepat, karena rumah dan isinya terdiri dari aneka material. Mulai dari logam, kayu, plastik, kulit, kaca, sampai tekstil dan bahan sintetis. Memakai air dan sabun adalah cara paling mudah untuk membersihkan aneka material di rumah. Tapi, untuk bahan kayu, air + deterjen kurang bagus atau bahkan bisa membuatnya cepat pudar dan rusak. Sementara pada logam, air sabun sangat tidak memadai untuk mengembalikan kilapnya. Jadi, untuk bahan-bahan seperti itu kita perlu cairan pembersih khusus. Masalahnya, orang sering tidak tahu cairan seperti apa yang bisa dipakai untuk mengembalikan kilap dan kesegaran aneka material di rumah.
Untuk permukaan kayu digunakan pledge yang memiliki
lapisan silikon penolak air yang melindungi finishing kayu. Jadi, produk
bekerja menyerap kotoran dan lemak tanpa membuat gores, sekaligus melapisi
permukaan furnitur dengan hasil lebih bersih dan lebih berkilau. Bahkan, Pledge
dapat menghilangkan goresan halus yang belum menembus kayu. Pledge bisa dipakai
untuk semua jenis kayu baik yang dipelitur maupun tidak. Pemakaian secara
teratur akan melindungi kelembaban kayu, dan mencegahnya dari kerusakan. Cara
penggunaan mudah dan praktis, karena produk tersedia dalam bentuk cairan,
minyak (oil), dan aerosol (busa).
Sementara untuk bahan logam yang cenderung kusam atau berkarat
karena proses penumpukan kotoran dan oksidasi udara lembab, oleh karena itu digunakan Kit metal polish untuk mengembalikan kilapnya. Kit efektif
membersihkan dan mengkilapkan segala macam
logam seperti krom, kuningan, perak, perunggu, aluminium, nikel, dan lain-lain,
sekaligus melindungi dan mencegahnya dari karat dan korosi. Bahan-bahan
dari logam perlu dibersihkan secara berkala agar tidak cepat kusam dan berkarat, dan Brasso
sebagai bahan pembersihnya. Tinggal digosokkan ke media yang akan dibersihkan
dengan kain bersih. Pemakaian sebaiknya dilakukan begitu material logam mulai buram.
Pada kaca masalah yang sering muncul adalah buram disertai
bercak-bercak kerak air, debu, dan jamur. Membersihkannya relatif mudah.
Gosokkan koran basah, kemudian lap dengan kain kering. Tapi, untuk noda
membandel cara itu tidak praktis. Mr.Muscle sebagai solusi
praktis pembersih kaca, tinggal semprot dan
bersihkan. Aromanya wangi, membunuh bakteri, dan mencegah debu menempel
kembali. Selain kaca, Mr Muscle juga efektif membersihkan semua permukaan dari
keramik, krom, plastik, dan vinil pada jendela, lemari, meja, cermin, etalase,
TV, komputer, termasuk bodi saklar lampu dan stop kontak. Produk tersedia dalam
bentuk cairan (clear liquid) dan aerosol dengan formula khusus yang ramah
lingkungan (tidak merusak lapisan ozon dan aman).
ALAT dan BAHAN :
1. Alat
:
a.
Beaker glass
b.
Erlenmeyer
c.
Pengaduk
d.
Gelas ukur
e.
Cawan porselen
f.
Bunsen
g.
Tripot
h.
Kassa
2.
Bahan :
A. Brasso :
¥ Kerosene 15
ml
¥ Asam Oleat 5 ml
¥ Asam Stearat 2
gram
¥ Kaolin 5 gram
¥ CaCO3 2 gram
¥ Mill 3
gram
¥ Al2O3 3 gram
¥ Amonia 2
ml
B. KIT :
¥ Stearic Acid 5
gram
¥ Parafin liquid 10 ml
¥ Bees Wax 5 gram
¥ Sodium MetaTerpen 10 ml
¥ Air 10
ml
¥ TEA 5
ml
¥ Kerosene 10
ml
¥ Kaolin 6
gram
¥ CaCO3 6
gram
¥ Iron Oxyde Yellow 2
gram
CARA
KERJA :
A. Brasso :
1.
Asam
stearat, asam oleat dipanaskan hingga meleleh. Tambahkan kerosene dan ammonia.
Aduk hingga rata.
2.
Tambahkan
berturut-turut CaCO3, mill, kaolin, Al2O3.
Kemudian diaduk terus hingga diperoleh bentuk pasta.
B. KIT :
1.
TEA
dilarutkan dalam air
2.
Srearic
acid, bees wax dan paraffin liquid dipanaskan hingga meleleh. Kemudian
ditambahkan larutan no.1 sedikit demi sedikit hingga terbentuk emulsi.
3. SMT dan kerosene dicampurkan kemudian ditambahkan Iron
Oxyde Yellow, aduk hingga rata. Lalu tambahkan pada emulsi no.2
4. Tambahkan kaolin dan CaCO3 sedikit demi
sedikit dan aduk hingga rata.
GAMBAR :
- Brasso
As.Stearat As.Oleat Kerosene Amonia
CaCO3 kaolin Al2O3
Mill
Brasso
- KIT
bees wax paraffin liquid TEA air
stearic acid
SMT kerosene
Iron Oxyde Yellow kaolin
CaCO3 KIT
DATA PENGAMATAN :
A. Brasso :
Saat asam
stearat dan asam oleat dipanaskan dapat mencair rata.
Setelah
penambahan kerosene dan ammonia, larutan dapat bercampur rata dan berbentuk
encer.
Ketika CaCO3,
mill, kaolin dan Al2O3 ditambahkan satu per satu dengan
pengadukan yang terus menerus, campuran menjadi pasta.
B. KIT :
Saat
stearic acid, bees wax dan paraffin liquid dipanaskan, ketiga bahan tersebut
menjadi bercampur dan berbentuk cair.
Setelah
diteteskan larutkan TEA, campuran tersebut menjadi bentuk emulsi.
Setelah
emulsi ditambah larutan SMT, kerosene dan iron oxide yellow, campuran tersebut
agak sedikit encer.
Setelah
ditambah kaolin dan CaCO3, campuran menjadi bentuk pasta.
PEMBAHASAN :
Setelah melakukan praktikum pembuatan brasso dan KIT
tersebut di atas, didapat hasil yang memuaskan. Pada saat
pembuatan brasso, asam stearat dan asam oleat dapat larut jika dipanaskan. CaCO3,
mill, kaolin dan Al2O3
ditambahkan satu per satu ke dalam campuran. Bahan-bahan tersebut dilarutkan
satu per satu agar dapat larut maksimal dan berbentuk pasta dengan pengadukan
yang terus menerus. Sedangkan pada saat pembuatan KIT, saat stearic acid, bees
wax dan paraffin liquid dapat larut jika dipanaskan. Setelah itu larutan TEA
dipanaskan sebentar lalu ditambahkan ke dalam campuran tersebut tetes demi
tetes dengan pengadukan secara terus menerus hingga terbentuk emulsi. Setelah emulsi
tersebut ditambah dengan larutan SMT, kerosene dan iron oxide yellow, campuran
menjadi encer. Namun dengan pengadukan yang dilakukan secara terus menerus,
campuran tersebut dapat menjadi pasta yang berwarna kuning. Penambahan kaolin
dan CaCO3 memberi efek pada campuran tersebut, sehingga campuran
menjadi agak kental dan berbentuk emulsi.
KESIMPULAN :
Jadi, brasso yang dihasilkan berbentuk pasta dan berwarna cokelat
muda. Sedangkan KIT yang dihasilkan berbentuk pasta dan berwarna kuning oker.
DAFTAR PUSTAKA :
Akin St.Paulus-SMK KI Theresiana Semarang. 2003. Praktikum Kimia Teknologi.
Semarang,
31 Mei 2013
Dosen
Pembimbing Praktikan,
Herman Yoseph, S.Pd , MT Antonius Yunian Wicaksono
LAPORAN RESMI KIMIA TEKNOLOGI
BRASSO DAN KIT
ANTONIUS YUNIAN WICAKSONO
112002
AKIN ST.PAULUS SEMARANG
2013
No comments:
Post a Comment