MAKALAH PENGETAHUAN BAHAN ALAM HAYATI
(PBAH)
HITAM YANG DIBUANG BERPOTENSI UNTUK BAHAN UTAMA BIODIESEL
Disusun
Oleh:
F.X ANDY
LAKSONO
( 110016
)
AKADEMI KIMIA INDUSTRI SANTO PAULUS SEMARANG
2012
PENDAHULUAN
Buah
sawo (Achras sapota L) bisa dianggap mungkin adalah buah asli
Indonesia karena warnanya yang identik dengan warna kulit orang-orang Indonesia
yaitu coklat. Namun sebenarnya buah sawo berasal dari Amerika Tengah dan
Mexiko. Tanaman sawo sudah banyak dibudidayakan di berbagai negara seperti
India, Sri Lanka, Filipina, Meksiko, Venezuela, Guatemala, dan Amerika Tengah.
Di Indonesia sendiri tanaman sawo pada umumnya dibudidayakan sebagai tanaman
pekarangan dan hanya untuk dinikmati buahnya seperti di daerah Sumatera Barat,
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Buah
sawo di Indonesia tidak termasuk menjadi buah yang mewah sebab sangat sulit
menemukan buah sawo dalam supermarket, tapi malah biasanya buah sawo banyak
dijumpai di pasar-pasar tradisional. Buah sawo (Achras
sapota L) cukup familier bagi masyarakat Indonesia . Dalam bahasa Inggris,
sawo disebut sapodilla, chikoo, atau sapota, di Filipina dikenal sebagai tsiko,
dan di Malaysia
ciku. Di India, sawo disebut chikoo, masyarakat tionghoa menyebut buah sawo
sebagai hong xiêm. Buah sawo matang biasanya dikonsumsi dalam keadaan segar.
Rasa getahnya masih sering melekat pada mulut. Dalam kondisi matang, buah ini
dapat dibuat menjadi minuman segar atau sebagai campuran es krim. Namun, hal
tersebut belum diusahakan secara komersial. Biji sawo bewarna hitam mengkilat,
bentuknya pipih dan cukup besar. Biji sawo mengandung mengandung saponin, kuersetin, dan minyak. Biji sawo
sebaiknya tidak dikonsumsi karena kandungan asam hidrosianik yang cukup tinggi
dapat menjadi racun. Sementara itu, bunga sawo merupakan bahan utama pembuatan
parem, yaitu bubuk obat tradisional yang digosokkan pada seluruh badan pada ibu
yang baru melahirkan. Rasa buah sawo yang manis membuat buah ini banyak
penggemarnya. Rasa manis ini disebabkan kandungan gula
dalam daging buah.
Minyak nabati adalah minyak yang
disari/diekstrak dari berbagai bagian tumbuhan. Minyak inidigunakan sebagai
makanan, menggoreng, pelumas, bahan bakar, bahan pewangi
(parfum),pengobatan,dan berbagai penggunaan industri lainnya. Berdasarkan kegunaannya, minyak nabati terbagi
menjadi dua golongan. Pertama, minyak nabati yang dapat digunakan dalam
industri makanan ( edible
oils) dan dikenal
dengan nama minyak goreng meliputi minyak kelapa, minyak kelapasawit,
minyak zaitun, minyak kedelai dan sebagainya. Kedua, minyak yang digunakandalam
industri non makanan ( non edible oils) misalnya minyak kayu putih,
minyak jarak.
Biodiesel adalah bahan bakar motor diesel yang berupa
ester alkil/alkil asam-asam lemak (biasanya ester metil) yang dibuat dari
minyak nabati melalui proses trans atau esterifikasi. stilah biodiesel identik
dengan bahan bakar murni. Campuran biodiesel (BXX) adalah biodiesel sebanyak
XX`% yang telah dicampur dengan solar sejumlah 1-XX %. Bahan bakar mesin diesel yang berupa ester
metil/etil asam-asam lemak. Dibuat dari minyak-lemak nabati dengan proses
metanolisis/etanolisis. Produk-ikutan: gliserin. Atau dari asam lemak (bebas)
dengan proses esterifi-kasi dgn metanol/etanol. Produk-ikutan : air Kompatibel
dengan solar, berdaya lumas lebih baik. Berkadar belerang hampir nihil,umumnya
< 15 ppm. BXX = camp. XX %-vol biodiesel dengan (100 – XX) %-vol solar.
Contoh: B5, B20, B100. Sudah efektif memperbaiki kualitas emisi kendaraan
diesel pada level B2.
TINJAUAN BIOLOGI / AGRONOMI
Buah
sawo (Achras sapota L) bisa dianggap mungkin adalah buah asli
Indonesia karena warnanya yang identik dengan warna kulit orang-orang Indonesia
yaitu coklat. Namun sebenarnya buah sawo berasal dari Amerika Tengah dan
Mexiko. Tanaman sawo sudah banyak dibudidayakan di berbagai negara seperti
India, Sri Lanka, Filipina, Meksiko, Venezuela, Guatemala, dan Amerika Tengah.
Di Indonesia sendiri tanaman sawo pada umumnya dibudidayakan sebagai tanaman
pekarangan dan hanya untuk dinikmati buahnya seperti di daerah Sumatera Barat,
Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Buah
sawo di Indonesia tidak termasuk menjadi buah yang mewah sebab sangat sulit
menemukan buah sawo dalam supermarket, tapi malah biasanya buah sawo banyak
dijumpai di pasar-pasar tradisional. Buah sawo (Achras
sapota L) cukup familier bagi masyarakat Indonesia . Dalam bahasa Inggris,
sawo disebut sapodilla, chikoo, atau sapota, di Filipina dikenal sebagai tsiko,
dan di Malaysia
ciku. Di India, sawo disebut chikoo, masyarakat tionghoa menyebut buah sawo
sebagai hong xiêm.
Menurut
sumber Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di Perdesaan, BAPPENAS
tanaman sawo dalam taksonomi tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
Sub Divisi
: Angiospermae (Berbiji tertutup)
Kelas : Dicotyledonae (Biji berkeping
dua)
Ordo : Ebenales
Famili : Sapotaceae
Genus : Achras atau Manilkara
Spesies : Acrhras zapota. L sinonim dengan Manilkara
achras
Sawo memiliki kerabat dekat yang mrip dengan sawo dan dibedakan menjadi
dua :
1) Sawo
Liar atau Sawo Hutan
Kerabat dekat sawo liar antara lain: sawo kecik
dan sawo tanjung. Sawo kecik atau sawo jawa (Manilkara kauki L. Dubard.)
Sawo kecik dimanfaatkan sebagai tanaman hias atau tanaman peneduh halaman.
Tinggi pohon mencapai 15 – 20 meter, merimbun dan tahan kekeringan. Kayu
pohonnya sangat bagus untuk dibuat ukiran dan harganya mahal. Sawo tanjung (Minusops
elingi) memiliki buah kecil-kecil berwarna kuning keungu-unguan, jarang
dimakan, sering digunakan sebagai tanaman hias, atau tanaman pelindung di
pinggir-pinggir jalan.
2) Sawo
Budidaya
Berdasarkan bentuk buahnya, sawo budidaya
dibedakan atas dua jenis, yaitu:
a. Sawo
Manila
Buah sawo manila berbentuk lonjong, daging buahnya
tebal, banyak mengandung air dan rasanya manis. Termasuk dalam kelompok sawo
manila antara lain adalah: sawo kulon, sawo betawi, sawo karat, sawo malaysia,
sawo maja dan sawo alkesa.
b. Sawo
Apel
Sawo apel dicirikan oleh buahnya yang berbentuk
bulat atau bulat telur mirip buah apel, berukuran kecil sampai agak besar, dan
bergetah banyak. Termasuk dalam kelompok sawo apel adalah: sawo apel kelapa,
sawo apel lilin dan sawo Duren.
Manfaat Tanaman Sawo Manfaat tanaman sawo adalah
sebagai makanan buah segar atau bahan makan olahan seperti es krim, selai,
sirup atau difermentasi menjadi anggur atau cuka. Selain itu, manfaat lain
tanaman sawo dalam kehidupan manusia adalah:
1) Tanaman penghijauan di lahan-lahan kering dan kritis.
1) Tanaman penghijauan di lahan-lahan kering dan kritis.
2) Tanaman
hias dalam pot dan apotik hidup bagi keluarga;
3) Tanaman
penghasil buah yang bergizi tinggi; dan dapat dijual di dalam dan
luar negeri yang merupakan sumber
pendapatan ekonomi bagi keluarga dan negara;
4) Tanaman
penghasil getah untuk bahan baku industri permen karet;
5) Tanaman
penghasil kayu yang sangat bagus untuk pembuatan perabotan rumah tangga.
Biji sawo berwarna hitam
berkilat atau coklat kehitaman. Bentuknya pipih dan besar. Biji sawo mengandung
saponin, kuersetin, dan minyak sebanyak 23 persen. Biji sawo sebaiknya tidak
dikonsumsi karena kandungan asam hidrosianik yang cukup tinggi dapat menjadi
racun. Sementara itu, bunga sawo merupakan bahan utama pembuatan parem, yaitu
bubuk obat tradisional yang digosokkan pada seluruh badan pada ibu yang baru
melahirkan.
KANDUNGAN GIZI BUAH SAWO
Tabel.1 Kandungan gizi buah sawo
manila per 100 gram bahan
(Sumber:
USDA National Nutrient data base)
No .
|
Komponen Zat gizi
|
Jumlah
|
1
|
Energi
|
83 Kcal
|
2
|
Karbohidrat
|
19,9 g
|
3
|
Protein
|
0,44 g
|
4
|
Total lemak
|
1,10 g
|
5
|
Kolesterol
|
0 mg
|
6
|
Serat diet
|
5,3 g
|
7
|
Folates
|
14 mcg
|
8
|
Niacin
|
0,200 mg
|
9
|
Asam pantotenat
|
0,252 mg
|
10
|
Pyridoxine
|
0,037 mg
|
11
|
Riboflavin
|
0,020 mg
|
12
|
Thiamin
|
0,058 mg
|
13
|
Vitamin A
|
IU 60
|
14
|
Vitamin C
|
14,7 mg
|
15
|
Sodium
|
12 mg
|
16
|
Kalium
|
193 mg
|
17
|
Kalsium
|
21 mg
|
18
|
Tembaga
|
0,086 mg
|
19
|
Besi
|
0,80 mg
|
20
|
Magnesium
|
12 mg
|
21
|
Fosfor
|
12 mg
|
22
|
Zinc
|
0,10 mg
|
APLIKASI BIODIESEL
Biji sawo berwarna hitam berkilat atau coklat
kehitaman. Bentuknya pipih dan besar. Biji sawo mengandung saponin, kuersetin,
dan minyak sebanyak 23 persen. Biji sawo sebaiknya tidak dikonsumsi karena
kandungan asam hidrosianik yang cukup tinggi dapat menjadi racun.
Minyak nabati
adalah minyak yang disari/diekstrak dari berbagai bagian tumbuhan. Minyak ini digunakan
sebagai makanan, menggoreng, pelumas, bahan bakar, bahan pewangi (parfum), pengobatan,
dan berbagai penggunaan industri lainnya. Berdasarkan
kegunaannya, minyak nabati terbagi menjadi dua golongan. Pertama,
minyak nabati yang dapat digunakan dalam industri makanan ( edible oils) dan dikenal dengan nama
minyak goreng meliputi minyak kelapa, minyak kelapasawit, minyak zaitun,
minyak kedelai dan sebagainya. Kedua, minyak yang digunakandalam industri non
makanan ( non edible oils) misalnya minyak kayu putih, minyak jarak.
Biodiesel adalah bahan bakar
motor diesel yang berupa ester alkil/alkil asam-asam lemak (biasanya ester
metil) yang dibuat dari minyak nabati melalui proses trans atau esterifikasi.
stilah biodiesel identik dengan bahan bakar murni. Campuran biodiesel (BXX)
adalah biodiesel sebanyak XX`% yang telah dicampur dengan solar sejumlah 1-XX
%. Bahan bakar mesin diesel
yang berupa ester metil/etil asam-asam lemak. Dibuat dari minyak-lemak nabati
dengan proses metanolisis/etanolisis. Produk-ikutan: gliserin. Atau dari asam
lemak (bebas) dengan proses esterifi-kasi dgn metanol/etanol. Produk-ikutan :
air Kompatibel dengan solar, berdaya lumas lebih baik. Berkadar belerang hampir
nihil,umumnya < 15 ppm. BXX = camp. XX %-vol biodiesel dengan (100 – XX)
%-vol solar. Contoh: B5, B20, B100. Sudah efektif memperbaiki kualitas emisi
kendaraan diesel pada level B2.
Keuntungan Pemakaian Biodiesel
1. Dihasilkan dari sumber daya energi
terbarukan dan ketersediaan bahan bakunya terjamin
2. Cetane number tinggi (bilangan yang
menunjukkan ukuran baik tidaknya kualitas solar berdasar sifat kecepatan bakar
dalam ruang bakar mesin)
3. Viskositas tinggi sehingga mempunyai
sifat pelumasan yang lebih baik daripada solar sehingga memperpanjang umur
pakai mesin
4. Dapat diproduksi secara lokal
5. Mempunyai kandungan sulfur yang
rendah
6. Menurunkan tingkat opasiti asap
7. Menurunkan emisi gas buang
8. Pencampuran biodiesel dengan
petroleum diesel dapat meningkatkan biodegradibility petroleum diesel sampai
500 %
Minyak nabati sebagai sumber
utama biodiesel dapat dipenuhi oleh berbagai macam jenis tumbuhan tergantung
pada sumberdaya utama yang banyak terdapat di suatu tempat/negara. Indonesia
mempunyai banyak sumber daya untuk bahan baku biodiesel.
Beberapa sumber minyak nabati yang potensial
sebagai bahan baku Biodiesel.
|
Sumber:http://www.jurnalinsinyurmesin.com/index.php?option=com_content&view=article&id=50
Dilihat dari tabel di atas biji dari buah sawo juga
dapat berpotensi sebagai sumber minyak nabati untuk biodisel karena kandungan
minyaknya yang mencapai 23 persen. Dalam hal ini pemanfaatan lain dari biji
sawo yang biasanya hanya menjadi sampah dan dibuang ternyata dapat dimanfaatkan
sebagai bahan utama pembuat biodiesel. Sebab apabila biji sawo dimanfaatkan
sebagai konsumsi tidak baik karena kandungan asam hidrosianik yang cukup tinggi
dapat menjadi racun. Dalam kenyataanya masih belum ada yang memanfatkan biji
sawo sebagai sumber minyak nabati untuk biodiesel.
SIMPULAN
Buah sawo (Achras sapota L) yang biasanya dikonsumsi dagingnya yang manis dan kaya manfaatnya
dan bijinya dibuang berpotensi menjadi bahan pembuat bioetanol dari kandungan
minyak nabati sebanyak 23% yang terkandung dalam bijinya yang hitam.
DAFTAR PUSTAKA
Erfandi, Deddy. 2008. BUDIDAYA TANAMAN SAWO (Achras
sapota L). Balai Penelitian Tanah. Bogor
Kemal, Prihatman. 2000. SAWO (Achras sapota L). Jakarta
No comments:
Post a Comment