LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA
“
HUMIDIFIKASI
”
Disusun Oleh :
Kelompok 4A :
Elisabeth Prassita D (112010)
Metodius Billy S (112024)
AKADEMI
KIMIA INDUSTRI SANTO PAULUS
SEMARANG
2014
A. DASAR TEORI
Humidifikasi adalah
proses perpindahan air dari fase cair ke dalam campuran gas yang terdiri dari
udara dan uap air. Proses ini terjadi karena adanya kontak antara cairan yang memiliki temperatur lebih tinggi
daripada campuran gas dan uap air. Syarat dari terjadinya proses humidifikasi
adalah gas tidak dapat melarut dalam cairan. Di dalam operasi teknik kimia,
yang dimaksud proses humidifikasi meliputi: humidifikasi, dehumidifikasi,
pendinginan gas, pendinginan cairan, pengukuran kandungan uap. Ada 3 cara untuk
mengukur humidity udara:
1.
Cara dew point
Dari
dew point yang dicari dengan bantuan diagram psikhrometrik maka humidity udara
dapat ditentukan.
2. Cara
wet bulb
Sering
disebut dengan metode psikhrometrik, yaitu dengan cara mengukur temperatur wet
bulb dan dry bulb secara simultan. Dari hasil pengukuran kedua temperatur
tersebut dan dengan bantuan diagram psikhrometrik maka humidity udara dapat
dihitung.
3. Cara
langsung
Kandungan air
dalam udara dapat ditetukan secara langsung yaitu dengan cara absorbsi.
Proses kontak udara-air
juga digunakan untuk humidifikasi udara. Di dalam humidifier, air disemprotkan
ke dalam aliran udara kering yang hangat sehingga terjadi perpindahan massa dan
panas sensibel. Udara mengalami humidifikasi dan pendinginan secara adiabatis.
Pada proses humidifikasi ini tidak perlu
dicapai
suatu kesetimbangan akhir, dan udara boleh saja meninggalkan spray chamber pada
kondisi yangbelum jenuh.
Alat yang digunakan
pada proses humidifikasi disebut humidifier. Ciri-ciri humidifier adalah
berbebtuk persegi empat dengan dilengkapi spray nozzle di dalam ruangan chamber
yang berfungsi untuk menyemprotkan air menjadi bagian kecil semacam kabut
sehingga hampir semua air menguap ke dalam aliran udara.
Berikut adalah
istilah-istilah yang digunakan dalam proses humidifikasi :
1.
Dry bulb temperatur
Merupakan
temperatur campuran uap dan gas yang diukur oleh termometer yang tercelup di
dalam campuran itu.
2. Relative
saturasi
Disebut
juga relative humidity (HR). Besarnya nilai relative humidity
berbanding lurus dengan tekanan uap pada kondisi jenuhnya pada setiap
temperatur.
3. Persen
saturasi
Disebut
juga persen absolute humidity (HP) yang didefinisikan sebagai:
HP
= 100 Y’/Y’s
Dimana
harga pada keadaan jenuh dihitung pada dry bulb temperatur dari campuran
4. Dew
point
Merupakan
temperatur dimana campuran uap dan gas yang tidak berhubungan dengan cairannya
menjadi jenuh karena didinginkan pada tekanan total yang tetap.
5. Humid
volume
Merupakan
volume campuran (dalam cuft) setiap 1 lb
gas kering yang berada dalam campuran tersebut pada temperatur dan
tekanan yang bersangkutan.
6. Humid
heat
Merupakan
panas yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur 1oF dari 1 lb gas dalam
campurannya pada tekanan tetap.
7. Enthalpy
Merupakan
jumlah dari (relative) enthalpy gas dan uap yang terkandung.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Alat
: humidifier, panci, kompor, termometer, kompresor
2. Bahan
: air
C.
CARA
KERJA
1. Panaskan
air dengan suhu yang ditentukan (60ºC dan 70 ºC)
2. Masukkan
air ke dalam penampung air dan ukur lagi suhunya
3. Siapkan
kompresor dan pasang ke aliran humidifier
4. Nyalakan
kompresor dan buka aliran dan secara bersamaan buka valve.
5. Amati
temperatur td dan tw setiap 5 menit. Lakukan hingga air di dalam penampung
habis.
D. DATA PENGAMATAN
1. Percobaan
1
Suhu air = 62oC
Volume air mula-mula = 10,3 liter
Waktu (menit)
|
Suhu Bawah
|
Suhu Atas
|
||
tw (ºC)
|
td (ºC)
|
tw (ºC)
|
td (ºC)
|
|
0
|
30
|
30
|
30
|
30
|
5
|
29
|
31
|
30
|
30
|
10
|
29
|
30
|
29
|
34
|
15
|
28
|
30
|
29
|
33
|
20
|
29
|
31
|
29
|
33
|
25
|
29
|
31
|
29
|
31
|
30
|
27
|
30
|
30
|
33
|
35
|
27
|
30
|
30
|
32
|
40
|
27
|
30
|
30
|
31
|
45
|
29
|
30
|
29
|
30
|
50
|
28
|
29
|
29
|
30
|
55
|
28
|
29
|
30
|
32
|
60
|
28
|
32
|
30
|
32
|
65
|
29
|
31
|
30
|
31
|
70
|
28
|
32
|
30
|
31
|
75
|
28
|
32
|
30
|
31
|
80
|
27
|
29
|
27
|
30
|
85
|
27
|
29
|
30
|
33
|
90
|
27
|
29
|
30
|
32
|
2. Percobaan
2
Suhu air = 58oC ; Volume
air mula-mula = 10,3 liter
Waktu (menit)
|
Suhu Bawah
|
Suhu Atas
|
||
tw (ºC)
|
td (ºC)
|
tw (ºC)
|
td (ºC)
|
|
0
|
29
|
30
|
29
|
30
|
5
|
28
|
29
|
29
|
29
|
10
|
28
|
30
|
30
|
38
|
15
|
28
|
30
|
30
|
36
|
20
|
28
|
30
|
31
|
35
|
25
|
28
|
30
|
31
|
34
|
30
|
28
|
30
|
31
|
31
|
35
|
28
|
30
|
30
|
31
|
40
|
28
|
30
|
30
|
32
|
45
|
28
|
30
|
30
|
32
|
50
|
28
|
30
|
30
|
32
|
55
|
28
|
30
|
31
|
31
|
60
|
28
|
29
|
31
|
35
|
65
|
25
|
28
|
32
|
34
|
70
|
25
|
28
|
33
|
32
|
75
|
25
|
29
|
31
|
32
|
80
|
25
|
29
|
32
|
33
|
85
|
25
|
30
|
31
|
32
|
90
|
25
|
31
|
31
|
32
|
95
|
26
|
31
|
31
|
32
|
100
|
26
|
31
|
32
|
33
|
105
|
27
|
31
|
32
|
33
|
110
|
28
|
31
|
32
|
33
|
115
|
26
|
29
|
32
|
33
|
120
|
25
|
28
|
32
|
33
|
125
|
24
|
28
|
32
|
34
|
130
|
24
|
28
|
33
|
34
|
135
|
24
|
27
|
33
|
35
|
140
|
24
|
29
|
33
|
34
|
145
|
28
|
29
|
33
|
35
|
150
|
24
|
30
|
34
|
35
|
155
|
25
|
30
|
33
|
35
|
160
|
25
|
30
|
34
|
35
|
165
|
24
|
29
|
32
|
33
|
E.
PERHITUNGAN
1. Percobaan
1 (suhu 70
oC)
tw rata-rata = 28,81 oC
= 83,9 oF
td rata-rata = 30,87 oC
= 87,6 oF
Y’s = 0,03
Y’= 0,025
Hp = Y’/Y’s x 100%
= (0,025/ 0,03) x 100%
= 83,3%
Vh = 0,730 ( 1/28,97 +
0,025/18,02) ((87,6+460)/1)
= 14,35 cuft udara basah/lb udara
Cs = Cb + Y’ Ca
= 0,24 + (0,025)(0,45)
= 0,251 Btu/lb udara kering
H = Cs (td-t0) + Y’ λ0
= 0,251 (87,6 – 32) + (0,025)(1075,2)
= 40,84 Btu/lb udara kering
H’(Hp) = H’d + (H’s -
H’d) (Hp)
= 13 + (38-12) (0,833)
= 33,82 Btu/lb udara kering
2. Percobaan
2 (60
oC)
tw rata-rata = 28,91 oC = 84 oF
td rata-rata = 31,20 oC = 88,2 oF
Y’s = 0,025
Y’= 0,023
Hp = Y’/Y’s x 100%
= (0,023/ 0,025) x 100%
= 92%
Vh = 0,730 ( 1/28,97 + 0,023/18,02)
((88,2+460)/1)
= 14,41 cuft udara basah/lb udara
Cs = Cb + Y’ Ca
= 0,24 + (0,023)(0,45)
= 0,25 Btu/lb udara kering
H = Cs (td-t0) + Y’ λ0
= 0,25 (88,2 – 32) + (0,023)(1075,2)
= 39,08 Btu/lb udara kering
H’(Hp) = H’d + (H’s -
H’d) (Hp)
= 14 + (38-14) (0,92)
= 36,08 Btu/lb udara kering
F.
PEMBAHASAN
Proses humidifikasi merupakan suatu proses yang dapat menambah kadar air dalam
gas. Dalam proses tersebut ada dua cara yaitu dengan pemanasan dan
tanpa pemanasan. Pada proses
humidifikasi, aliran gas dan dan aliran air dikontakkan secara counter current
dimana air mengalir dari atas dan gas/udara mengalir ke atas dari bawah dengan bantuan kompresor dengan laju alir sirkulasi air tertentu. Valve harus diatur lajunya agar
air dari tangki penampung dapat keluar menjadi dingin (pendinginan secara adiabatis). Bila valve dibuka terlalu besar maka fungsi dari udara yang dikontakan menjadi percuma.
Pada percobaan kali ini dilakukan tanpa proses pemanasan. Data yang diambil seperti, suhu air di dalam tangki penampung, suhu gas masuk (Td dan
Tw), suhu gas keluar ( Td dan Tw),
dan beda tekanan di dalam tangki.
Dengan bertambahnya jumlah aliran air yang dikontakkan dengan
udara proses maka akan meningkatkan kandungan air dalam udara sampai mencapai
kondisi jenuh.
G. KESIMPULAN
Pada praktikum humidifikasi dapat di temukan harga H’ untuk air bersuhu 600
C= 36,08 Btu/lb udara kering sedangkan harga H’ untuk air bersuhu 700 C = 33,82 Btu/lb
udara kering
H. DAFTAR
PUSTAKA
Diktat.,
humidifikasi dan pengeringan hal 1-40
Semarang,
17 September 2014
Pembimbing
Praktikan
(Ir. Sari Purnavita) (Metodius
Billy) (Elisabeth P)
No comments:
Post a Comment