LAPORAN
RESMI KIMIA TEKNOLOGI
“
PEMBUATAN SHAMPOO RAMBUT”
Disusun
Oleh :
Antonius
Yunian Wicaksono
112002
AKADEMI
KIMIA INDUSTRI SANTO PAULUS
SEMARANG
Nama : Antonius Yunian Wicaksono
NIM : 112002
Judul Praktik : Shampoo rambut jernih dan Shampoo
rambut keruh
Tanggal Praktik : 11
Maret 2013 dan 16 Maret 2013
Tujuan
Praktik :
Mengetahui cara pembuatan shampo rambut jernih dan keruh
Dasar Teori :
Menurut kamus besar Bahasa
Indonesia, Shampo adalah sabun cair untuk mencuci rambut dan kulit kepala,
terbuat dari tumbuhan atau zat kimia. Fungsi shampo pada intinya adalah untuk
membersihkan rambut dan kulit kepala dari kotoran yang melekat sehingga factor
daya bersih (Clearsing ability) merupakan suatu hal yang penting dari produk
shampoo.(Pramono;2002)
Secara garis besar , produk shampoo
dibagi menjadi 2 jenis, yaitu shampoo tradisonal dan shampoo modern. Shampoo
tradisonal atau lebih tepatnya sampo nabati mempunyai cirri-ciri:
- bahan baku utamanya berasal dari sayuran atau buah-buahan, seperti wortel, seledri, jeruk nipis, merang dan lidah buaya
- proses pembuatannya sangat sederhana, ayitu mengambil sarinya (dengan cara pemarutan,pemerasan dan penyaringan) kemudian ditambah air.
Keistimewaan sampo jenis ini, anatara lain
bahan baku mudah didapat,tanpa efek samping, relative murah, serta ramah
lingkungan. Kelemahannya adalah produk tersebut tidak tahan lama. Pada sampo
modern sebagian besar bahan baku tidak merupakan bahan kimia olahan, beberapa
diantaranya ditambahkan bahan nabati.(Listiady;1998)
Fungsi sampo pada intinya adalah untuk membersihkan rambut dan kulit
dari kotoran yang melekat sehingga factor daya bersih (cleansing ability)
merupakan hal yang penting dari suatu produk sampo. Berikut ini diuraikan
beberapa criteria sampo baik.
- mempunyai daya bersih yang baik dalam berbagai kondisi air. Kandungan mineral atau senyawa dalam air antara satu daerah dengan daerah lain tidak sama. Beberapa daerah memiliki kondisi air yang dapat menurunkan kemampuan sampo, seperti daya bersihnya berkurang atau busa yang dihasilkan sedikit. Sampo yang baik adalah dapat menetralisir kelemahan tersebut.
- tidak menimbulkan luka pada kulit kepala dan rasanya pedih dimata saat digunakan
- busa yang dihasilkan cukup banyak, mudah dibilas serta tidak meninggalkan sisa pada rambut dan kulit kepala
- membersihkan efek mengilapdan lembut pada rambut sehingga mudah disisir dan ditata
- mempunyai warna dan aroma yang menarik.
Berdasarkan bentuk fisiknya, sampo
modern selanjutnya disebut sampo dibagi menjadi 2 jenis, yaitu sampo bubuk
(powder shampoo) dan sampo cair (liquid shampoo). Sampo bubuk pernah populer
dua atau tiga dasawarsa alau, yaitu sampo bubuk dalam kemasan (sachet). Namun
dalam perkembangannya sampo bubuk mulai tersaingi oleh sampo cair. Oleh karena
itu, sampo cair inilah yang menjadi pokok bahasan.(.Garianto W;2007)
Sampo cair dapat dikategorikan
menjadi beberapa jenis yaitu sampo clear, sampo opak (buram /tidak tembus cahaya),
serta sampo mkrim. Berdasarkan jenisnya tersebut kemudian dihasilkan beragam
jenis produk sampo, sep-erti sampo telur, sampo pearl, sampo conditioning,sampo
krim,sampo anti ketombe,sampo protein, sampo lunak (sof sampo untuk rambut
sensitive), sampo two in one, shampoo three in one, shampoo tonic, sampo serba
guna, bahkan sampo hewan.(Pramono;2002)
A. Bahan-Bahan
yang Diperlukan
v Bahan
baku yang dipergunakan untuk membuat shampoo sangat bervariasi. Hal ini dapat
dimengerti karena perkembangan produk shampoo memang sangat intensif. Berikut
ini pengelompokkan bahan baku shampoo secara umum :
1) Bahan
Aktif ( Active Ingredient )
Bahan ini merupakan bahan utama
membuat shampoo, yang biasanya disebut surfaktan. Berdasarkan proses kimianya,
bahan ini mempunyai “ kemampuan “ mengikat dan mengangkat kotoran. Dari bahan
surfaktan inilah shampoo dapat menghasilkan busa. Berdasar muatan ionnya, dalam
produk shampoo dikenal tiga jenis surfaktan.
Ø Surfakatan
An-ionik
Surfakatan An-ionik adalah
surfaktan yang mengandung muatan ion negative. Jenis surfaktan ini antara lain
alkyl sulphate dan polyoxythylene alkyl ether sulphate, yang kemudian
dikembangkan menjadi beberapa tingkatan (grade) dengan nama dagang (trade
name), seperti Emal E70C, Alksurf ES 30, Emal TD, Mackadet BS, Emal 20 C,
Tigerfax AOS, Mackadet SBC-8. Jenis surfaktan anionic ini merupakan surfaktan
yang paling banyak dipakai.
Ø Surfaktan
Non-ionik
Surfaktan Non-ionik adalah
surfaktan yang tidak mengandung muatan ion, baik ion negative atau positif
(netral). Umumnya, dikombinasikan dengan surfaktan an-ionik. Surfaktan
Non-ionik ini mempunyai struktur yang disebut fatty alkanoolanide, dikenal
dengan nama dagang, antara lain Standpol, Aminon S-01, dan Aminon L-02.
Ø Surfaktan
Kationik
Surfaktan Kationik bermuatan ion
positif dan jarang dipakai karena beberapa di antaranya dapat menimbulkan efek
negative pada mata, kecuali jika jumlahnya sedikit. Perkembangan surfaktan
kationik agak lambat.
Perkembangan antara surfaktan
kationik dan an-ionik ini juga tidak lazim dilakukan karena tidak cocok
(incompatible). Meskipun demikian, kemungkinan menggabungkan keduanya semakin
terbuka. Bahan-bahan surfaktan di atas, umumnya berbentuk cairan kental
(sebagian mendekati bentuk pasta), jernih agak kekuningan.
2) Bahan
Tambahan (Additive)
·
Bahan ini berfungsi
sebagai pemberi nilai tambah yang merupakan keunggulan dari suatu produk
shampoo. Contohnya, untuk menimbulkan efek lembut pada rambut dipakai stearyl
alcohol, cetyl alcohol, iso propyl myristate, dan parafin cair. Meskipun dapat
menimbulkan efek positif pada rambut, tetapi penggunaan bahan ini sangat terbatas mengingat harganya cukup
mahal. Disamping itu, jika terlalu banyak dipakai dapat menurunkan busa pada
produk. Selain bahan kimia di atas, sesuai dengan kecenderungan zaman untuk
lebih kembali ke alam (back to nature), beberapa produk dikombinasikan dengan
zat aditif jenis nabati, seperti ekstrak seledri, lidah buaya, atau merang
unutk memberi nuansa alami dan kesan lebih ramah lingkungan.
3) Bahan
Pengawet (Preservative)
·
Bahan Pengawet lazim
dipakai pada produk shampoo. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah terbentuknya
mikroba pada produk. Seperti diketahui bahwa shampoo sebagai produk kosmetik
yang penggunannya bersentuhan langsung dengan badan manusia, keberadaan suatu
mikroba (seperti jamur) tentu akan mengontaminasi kulit tubuh. Beberapa jenis
pengawet yang sering dipakai adalah EDTA (Ethylen Diamine Tetra Acetic), sodium
benzoate, sodium salicylate, dan sebagainya.
4) Garam
·
Garam atau Natrium
Klorida (NaHC) daalm campuran shampoo berperan unutk mengatur kekentalan.
Semakin kental produk shampoo, disperse penggunaannya semakin hemat dan
cenderung disukai konsumen. Namun, penambahan garam yang terlalu banyak dapat
menimbulkan efek keruh pada produk.
5) Parfum
dan Pewarna
·
Berdasarkan fungsi
teknisnya, keberadaan parfum dan pewarna memang tidak signifikan. Artinya,
suatu produk shampoo secara fungsional ada;ah sama meskipun diberi atau tidak
ditambahi parfum atau pewarna. Namun, dari segi marketing, pemilihan parfum dan
pewarna yang tepat akan sangat berarti bagi produk yang akan dipasarkan.
Jika
mungkin dapat dilakukan survey kecil-kecilan untuk menentukan parfum dan
pewarna yang aka dipakai. Cara sederhana unutk memilih parfum, yaitu dengan
membagikan angket sederhana.
Perhatikan
juga kualitas dari bahan parfum yang akan digunakan karena ada beberapa parfum
yang cenderung mengeluarkan minyak. Parfum jenis ini sebaiknya jangan dipakai
karena akan mengontaminasi kenampakan produk shampoo.parfum dengan kualitas
yang bagus biasanya mahal ( bisa mencapai 2-4 kali lipat harga parfum “biasa“
).
6) Air
·
Produk yang berbasis
cair (liquid based) –seperti shampoo- idealnya menggunakan air yang telah
diprosesterlebih dahulu yang disebut deionized water. Hal ini untuk mencegah
terjadinya reaksi ionic yang akan menurunkan kualitas produk jika air yang
dipakai mengandung unsur yang jumlahnya di ambang batas. Namun, jika dananya
terbatas maka bisa dipakai air biasa tanpa proses deionisasi. Sebaliknya,
lakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum menggunakannya.
Alat dan Bahan :
Alat :
1.
Beaker glass
2.
Erlenmeyer
3.
Pengaduk
4.
Gelas Ukur
5.
Picnometer
6.
Viscometer
Bahan :
a) Shampoo rambut jernih b) Shampoo rambut keruh
1.
Emal 30 gr
1. Texapone 30 gr
2.
SLS 5 gr
2. SLS
3.
NaHCO3 3 gr
3. NaHCO3
4.
Nipagin 5 gr 4. Nipagin
5.
Aquades 100 ml
5. Aquades
6.
Pewarna dan parfum secukupnya
6. Pewarna dan parfum secukupnya
Cara Kerja
:
*)
Shampoo rambut jernih
1. Siapkan alat dan bahan yang
diperlukan
2. Timbang bahan – bahan yang
dibutuhkan
3. Masukan SLS, NaHCO3, dan nipagin
kemudian larutkan dalam aquades
4. Masukan larutan tersebut dalam
cawan berisi Emal sedikit demi sedikit sambil
Diaduk hingga homogen
5. Tambahkan parfum dan pewarna secukupnya
6. Ukur viskositas
*)
Shampoo rambut keruh
1. Siapkan alat dan bahan yang
diperlukan
2. Timbang bahan – bahan yang
dibutuhkan
3. Masukan SLS, NaHCO3, dan nipagin
kemudian dalam aquades
4. Pada campuran tersebut tambahkan
sedikit demi sedikit texapone sambil diaduk
5. Tambahkan pewarna dan parfum
6. Ukur viskositas
Data Pengamatan :
*) Shampoo
rambut jernih
1.
Pencampuran SLS, NaHCO3
dan Nipagin berwarna sedikit keruh dan muncul sedikit buih di permukaan.
Pelarutan yang kurang maksimal akan memunculkan endapan.
2.
Pencampuran Emal : Emal
dalam jumlah yang cukup banyak akan sulit dilarutkan dalam jumlah air yang
sedikit, perlu dilakukan pengadukan yang lama dan hati-hati karena emal akan
mudah membentuk buih.
3.
pH shampoo rambut
jernih 8
4.
Warna : biru
5.
Bentuk : cair bening
*)
Shampoo rambut keruh
1. Pencampuran
Texapone : Texapone dalam jumlah yang cukup banyak akan sulit dilarutkan dalam
jumlah air yang sedikit, perlu dilakukan pengadukan yang lama dan hati-hati
karena emal akan mudah membentuk buih.
2. pH
shampoo rambut keruh 8
3. Warna
: merah
4. Bentuk
: cair keruh
Pembahasan
Shampoo
yang dihasilkan mengandung buih yang banyak kemungkinan terjadi terlalu
kebanyakan menggunakan emal atau pada saat pengadukan terlalu maksimal Surfaktan yang
digunakan adalah emal yang merupakan surfaktan golongan anionic yang sering
sekali digunakan dalam pembuatan produk sampo. Emal sendiri berwujud gel padat
berwarna bening dan agak sukar larut dalam air. Perlu diperhatikan dalam
pelarutanya agar tidak terlalu mengaduk terlalu keras, karena akan menyebabkan
larutan berbusa dan mengurangi daya bersih dan daya tarik juga.
Sampo
rambut keruh adalah salah satu jenis sampo yang memiliki warna keruh atau lebih
tepatnya tidak tembus cahaya. Sampo rambut keruh (opaque shampoo) memiliki
bahan utama yang hampir sama dengan sampo rambut pada umumnya, yang membedakan
adalah penggunaan air yang sedikit sehingga sampo yang dihasilkan menjadi
sangat kental dan tidak tembus cahaya (keruh).
Sampo
rambut keruh ini merupakan sampo yang banyak diperjual-belikan di pasaran.
Persepsi yang dimunculkan dari sampo rambut keruh adalah memiliki bahan aktif
yang banyak sehingga daya bersih terkesan besar. Persepsi ini dimunculkan dari
wujud yang sangat kental dan juga warnanya yang keruh. Untuk menambahkan daya
tarik, sampo rambut keruh bisa ditambahkan pewarna.
Kesimpulan :
1. Shampoo
yang dihasilkan cukup baik , untuk shampoo rambut jernih maupun keruh
2. pH
shampoo rambut jernih 8 (basa). Paling aman adalah 7
karena kontak dengan kulit manusia
3. pH
shampoo rambut keruh 8, (basa) . Paling aman adalah 7 karena kontak dengan
kulit manusia
4. Viskositas
shampoo rambut jernih
lebih besar dari shampoo rambut keruh
Daftar Pustaka :
Permono, Ajar. 2002.
Membuat Sampo. Jakarta : Puspa Swara.
Tranggono, Retno I.S.
2011. Ilmu pengetahuan kosmetik. Gramedia
Semarang , 18 Maret 2013
Pembimbing, Praktikan,
( Ir, Ronny Windu S,MT) ( Antonius Yunian Wicaksono)
pusying kepalaku kalau bahas ttg ilmu kimia....:6
ReplyDeleteIlmu Kimia angan dibuat spaneng ,ainun.
Deletecukup dipraktekan saa maka kau akan bahagia dengan hasil yang menakubkan
Emal itu kalo cari di toko kimia nama nya apa yaa ??kok yg jual gak tau .mksh
ReplyDeleteEmail itu fungsinya Build Foamer mungkin ada yang bilang Texapone
Deleteterimakasih telah membantu menyelesaikan tugas saya :)
ReplyDeleteSama sama Laras. Semoga bisa bermanfaat untuk Banyak orang.
DeleteJangan Lupa Follow IG saya : Antonwicaksonoo
Promo IG dulu
senyawa kimianya yg mana??
ReplyDeleteEmal 30 gr Texapone 30 gr
DeleteSLS 5 gr
NaHCO3 3 gr Nipagin 5 gr
senyawa kimianya yg mana??
ReplyDeleteEmal 30 gr
DeleteTexapone 30 gr
SLS 5 gr
NaHCO3 3 gr
Nipagin 5 gr
Silahkan Beli di Toko Kimia dan Mulai Usaha
Jika berhasil cukup follow IG saya : Antonwicaksonoo
Promo IG lagi
mohon info, saya lagi kesulitan utk menemukan bahan yg ccok utk parfum dan pewarna? menggunakan apa ya? tlg bsa di email ke tridisi@gmail.com
ReplyDeleteUntuk Parfum dan pewarna Beli langsung di Toko Kimia
Deletemereka menyediakan parfum dan perwan yang cukup kuat untu pembuatan shampoo jenisnya menyesuiakan ,tridi
Follow IG saya :Antonwicaksonoo
Jika sukses,tridi
untuk emal di toko kimia ada yang menyebutnya juga dengan texaphon , mas tomy.
ReplyDeleteoke sama sama ,mbak findi.
info yagn berbeda bisa juda disampaikan oleh mas tridi.
Makasih mas. Aku mahasiswa akin btw wkkw
ReplyDeleteSama sama ,mas
Delete