LAPORAN RESMI
PRAKTEK PROSES KIMIA TERAPAN
Nama :
Nuzulul R.U
Kelompok : 5
Semester :
II (Dua)
Jenis Praktik :
Softener dan Pelembut pakaian
Tanggal Praktik : 24
Maret 2011
Tujuan Praktik :
Membuat softener dan pemutih pakaian yang baik, sesuai
ketentuan dan menentukan viskositasnya
Dasar Teori :
A.
Softener
Pelembut pakaian, bagaimanapun, sampaikan banyak lebih dari satu
lunak, berbulu halus, perasaan mewah untuk paling pakaian. Mereka mengurangi
belengket statis dan goncangan elektris yang dihasilkan oleh buildup
keelektrikan statik. Mereka menyusut kerut pakaian dan setrika perbuatan lebih
mudah dan waktu pengeringan lebih pendek. Mereka mengurangi kerusakan serabut.
Lebih dari itu, sehubungan dengan bau semerbak mereka, mereka mengabarkan satu
bau senangkan ke pakaian dicuci. Mereka juga boleh menyampaikan berbagai aktif
seperti tanah melepaskan agen, memutihkan agen, dan agen antiwrinkle ke
pakaian. Setelah mempertimbangkan pembenaran untuk pelembut pakaian, asal dari
kebutuhan dan bermanfaat bagi menyampaikan, ulasan bab ini teknologi dari
formula ini — ilmu kimia dan process— dan kimia fisik dari pakaian lunak.
Kehalusan pakaian menunjuk ke satu perasaan senangkan ketika
mempergunakan pakaian, yaitu dipelihara oleh secara teratur memperlakukan penatu
dengan formula sesuai. Pelembut pakaian, bagaimanapun, sampaikan banyak lebih
dari satu lunak, berbulu halus, perasaan mewah untuk paling pakaian. Mereka
kurangi belengket statis dan goncangan elektris yang dihasilkan oleh buildup
keelektrikan statik. Mereka menyusut kerut pakaian dan setrika perbuatan lebih
mudah dan waktu pengeringan lebih pendek. Mereka mengurangi kerusakan serabut.
Lebih dari itu, sehubungan dengan bau semerbak mereka, mereka mengabarkan satu
bau senangkan ke pakaian dicuci. Mereka juga boleh menyampaikan berbagai aktif
seperti tanah melepaskan agen, memutihkan agen, dan agen antiwrinkle ke
pakaian. Setelah mempertimbangkan pembenaran untuk pelembut pakaian, asal dari
kebutuhan dan bermanfaat bagi menyampaikan, ulasan bab ini teknologi dari
formula ini — ilmu kimia dan process— dan kimia fisik dari pakaian lunak. harus
dimiliki perasaan yang sama sebagai sesuatu alami. Juga, alat pengering
terguling elektrik adalah — dan statis adalah — lebih populer. Mereka
mengabarkan satu kehalusan yang dapat dipahami ke pakaian, tapi pada akhir dari
terguling mengeringkan butir data melekat bersama-sama karena akibat
keelektrikan statik yang dihasilkan pada lebih kering. Suatu kebutuhan
karenanya dimunculkan untuk kontrol statis. Melapisi serabut dengan satu materi
berminyak menetralkan kerusakan yang dihasilkan oleh lebih kondisi cuci
agresif. Mantel mungkin berlaku bagi pakaian selama bilasan, selama
pengeringan, atau sekarang bahkan selama pencucian. Hasil kehalusan terbaik
diperoleh dengan memperkenalkan pelembut selama bilasan terakhir. Sejak formula
maka undergoes satu cairan sangat besar, aktif harus menunjukkan satu daya
tarik besar untuk substrate (daya tarik didefinisikan sebagai koefisien sekat
di antara pakaian dan minuman keras). Oleh sebab itu paling pakaian pelembut
adalah berlandaskan kationik surfaktan, tunjukkan yang satu daya tarik terkenal
untuk pakaian.
Sifat &
guna bahan :
1.
Bahan utama
Bahan utama cairan pelembut pakaian adalah ekstrak pelembut (distearil
dimetil ammonium klorida). Bahan ekstrak umumnya berupa pasta bening yang
warnanya sedikit kekuning-kuningan. Bahan tersebut banyak dijumpai dipasaran,
dengan nama dagang (brean name), antara lain Quartamin D86P, Bratasoft, dan
Accosoft.
2.
Bahan pengawet
Bahan ini dipakai untuk menjaga produk dari serangan jamur atau
mikroorganisme lain. Bahan pengawet ini berupa EDTA (Ethylen Diamine Tetra
Acetic).
3.
Pewangi (parfum)
Cairan pelembut pakaian juga berfungsi sebagai pewangi. Unsur
pemilihan parfum atau pewangi menjadi hal yang penting. Oleh karena itu, pilih
jenis parfum dengan aroma yang banyak disukai orang. Caranya, lakukan survey
kecil-kecilan dengan memakai dua atau tiga pilihan aroma. Selanjutnya, beberapa
orang diminta untuk menentukan parfum yang disukainya. Beberapa jenis parfum dengan
aroma lavender, deepwater, dan bouquet.
4.
Pewarna
Seperti halnya dengan parfum, pilihan warna cairan pelembut pakaian
juga bebas. Namun, umumnya produk yang ada dipasaran berwaraa merah muda atau
biru muda (apapun jenis warna yang dipakai, umumnya cairan pelembut pakaian
bernuansa warna muda). Boleh saja mencoba warna lain, tetapi yang penting
adalah dosis pemakaiannya. Jangan mencampur warna dengan dosis berlebihan.
5.
Air
Air merupakan bahan baku yang relative murah dan mudah didapat.
Idealnya, gunakan air yang telah diolah (treatment process) untuk
menghilangkan senyawa yang tidak dikehendaki. Namun, hal tersebut perlu
investasi tersendiri. Bagi usaha kecil atau industri rumah tangga, dapat
menggunakan air biasa tanpa diolah terlebih dahulu.
B.
Pemutih Pakaian
Proses pemutihan (bleaching process) tidak hanya ada pada
produk tekstil (pakaian),tetapi juga diterapkan pada industri kertas, minyak
goreng, dan sebagainya. Untuk itu bahan yang digunakan untuk proses pemutihan (bleaching
agent) juga bermacam-macam, mulai jenis chlorine base (sodium
hopoklorit, kalsium hipoklorit), all fabric bleach (sodium perbonate,
sodium percabonat), hydrogen peroksida, sampai dengan pemutih jenis tanah (earth
bleaching) dan arang (carbon bleaching).
1.
Pemutih hydrogen peroksida
Hidrogen peroksida (hidrogen peroxide) mempunyai
rumus kimia H2O2, masih kalah popular untuk saat ini jika
dibandingkan dengan pemutih sodium hipoklorit. Hal ini karena tingkat keandalan
proses pemutihan (bleaching ability) hidrogen peroksida masih dibawah sodium
hipoklorit. Meskipun demikian, produk ini memiliki aroma yang lebih lunak (soft),
tidak seperti sodium hipoklorit yang menyengat. Di kalangan industri kimia H2O2
lebih dikenal sebagai oksidator (senyawa pengoksidasi) yang mempunyai
potensial oksidasi yang sangat tinggi. Di samping itu, H2O2
juga dipakai sebagai desinfektan (pembunuh mikroorganisme). Dengan konsentrasi
rendah (setelah dilarutkan dengan air) sekitar 3% H2O2
juga dapat berfungsi sebagai penghapus noda (stain removal).
2.
Pemutih Chlorine Base
Seperti halnya pemutih H2O2, pemutih jenis chlorine
base (sodium hipoklorit dan kalsium hipoklorit) juga mempunyai sifat
multifungsi. Selain sebagai pemutih, kedua senyawa tersebut juga bisa sebagai
penghilang noda maupun desinfektan (sanitizer). Pemutih chlorine base ada
dua jenis, yaitu padat dan cair. Pemutih padat adalah kalsium hipoklorit dengan
nama kimia CaOCl2 berupa bubuk putih. Pada umumnya masyarakat
mengenal produk ini sebagai kaporit. Kaporit lazim dipakai untuk menyucihamakan
air ledeng dan kolam renang. Kelemahan kaporit adalah pelarutannya tidak
sempurna, selalu tersisa padatan, dan tidak bisa dibuang sebarangan.
Sodium hipoklorit (NaOCl) merupakan cairan bening berwarna sedikit
kekuningan, beraroma khas, dan menyengat. Bahan tersebut mudah sekali larut
dalam air dengan derajat kelarutan (solubility) mencapai 100%. Cairan
ini sedikit lebih berat dibandingkan air (berat jenis lebih dari 1) dan
bersifat sedikit basa. Fungsi ganda NaOCl sebagai penghilang noda maupun
desinfektan. Kelemahan sodium hipoklorit antara lain :
Pertama,sebagai desinfektan atau saniter masih kurang umum bagi
khalayak, kecuali untuk air ledeng atau kolam renang yang penggunaannya sudah
memahami dosis atau konsentrasi yang dipakai.
Kedua, sebagai penghilang noda (stain removal atau stain
removel) fungsinya tidak begitu optimal. Kenyataannya memang kekuatan noda
pada pakaian cukup bervariasi, mulai dari noda yang mudah, sampai yang sulit
dihilangkan. Untuk noda yang mudah dihilangkan, barangkali sodium hipoklorit
masih mampu menghilangkannya. Namun untuk noda yang sulit (semacam
tinta,oli,cat), NaOCl tidak bisa mengatasinya. Noda seperti itu hanya dapat
dihilangkan dengan senyawa kimia dan perlakuan khusus.
Sifat & guna bahan :
1.
Sodium hipoklorit 12,5% (NaOCl 12,5%)
Bentuk :
cairan encer, bening, berwarna kekuningan, beraroma khas, dan menyengat.
2.
Emal
Sifat :
-seperti endapan putih kekuningan (seperti vaselin)
-mudah berbusa
-kental
Kegunaan: sebagai surfactant, sebagai bahan pokok
pembuatan shampoo, sebagai penetrating agent, sebagai pembangkit busa, dalam
hal ini sebagai pembersih, pengental dan sebagai bahan untuk pencampur antara
bahan-bahan minyak dan air.
3.
Aquades
Air merupakan
media pelarut yang paling baik bagi NaOCl. Jenis air yang dipakai idealnya
adalah air yang sudah dimurnikan (aquades). Salah satu fungsi ganda NaOCl sama
sperti H2O2, yaitu sebagai oksidator (senyawa
pengoksidasi. Apabila kebetulan mendapatkan air yang masih mengandung ion-ion
tertentu, akan timbul gelembung-gelembung udara. Fenomena tersebut akan selalu
terjadi pada H2O2 karena sifat oksidatornya sangat
tinggi. Lain halnya jika kita melarutkan NaOCl dengan air biasa. Ini masih
dimungkinkan, karena sebagai oksidator NaOCl tidak begitu reaktif.
Alat dan Bahan :
& Softener :
Alat :
1.
Beaker glass
2.
Erlenmeyer
3.
Pengaduk
4.
Gelas Ukur
Bahan :
1.
Dehiquart 5 g
2.
HEC 0,5 g
3.
Formalin 0,5 ml
4.
Aquades 100 ml
5.
Pewarna dan parfum secukupnya
& Pemutih pakaian :
Alat :
1.
Beaker glass
2.
Pengaduk
3.
Gelas ukur
Bahan :
1.
NaOCl 30,5 ml
2.
Emal 2 g
3.
Aquades 67,5 ml
Cara Kerja :
& Softener :
× Siapkan alat dan bahan
× Larutkan dehiquart dalam 50 ml air, diaduk hingga homogen (larutan
1)
× Pada tempat lain, larutkan HEC dengan sisa air, tambahkan parfum dan
formalin (larutan 2)
× Masukkan larutan 2 ke larutan 1, aduk hingga homogen
× Tambahkan pewarna
& Pemutih pakaian :
v Siapkan alat dan bahan
v Larutkan emal dalam sebagian aquades, aduk hingga homogen
v Masukkan NaOCl kedalam larutan emal, aduk hingga homogen
v Tambahkan air sisa ke dalam larutan, aduk hingga homogen
Gambar :
Data Pengamatan :
& Softener :
s Pada saat dehiquart dilarutkan dalam air, sukar larut dan
membutuhkan waktu yang lama untuk melarutkannya, berbentuk cairan agak kental
dan timbul sedikit buih
s Pada saat HEC dilarutkan dalam air, sukar larut dan terdapat sedikit
sisa HEC dan sedikit kental
s Larutan HEC ditambah parfum beraroma wangi dan saat ditambah
formalin, cepat larut
s Pada saat larutan 2 dicampur kelarutan 1 terdapat sedikit buih, dan
cepat larut
s Saat ditambah pewarna berubah menjadi pink dan cepat larut
Density softener = 0,996 g/ml
Perhitungan Viskositas :
Viskositas I Density I x Waktu I
=
Viskositas II Density II x Waktu II
0,95 cp 1 g/ml x 18,10 s
=
Viskositas II 0,996 g/ml x 20,26 s
19,170012
Viskositas II =
18,10
Viskositas II = 1,0591
cp
& Pemutih pakaian :
s Pada saat emal dilarutkan dalam air, sulit larut dan timbul sedikit
buih
s Pada saat larutan emal ditambah NaOCl, NaOCl mudah larut, warna yang
semula jernih menjadi putih keruh dan larutan menjadi kental
s Saat semua larutan ditambah sisa air, larutan yang semula kental
menjadi encer dan timbul sedikit buih
Density pemutih pakaian = 1,058 g/ml
Perhitungan Viskositas :
Viskositas I Density I x Waktu I
=
Viskositas II Density II x Waktu II
0,95 cp 1 g/ml x 18,10 s
=
Viskositas II 1,508 g/ml x 18,14 s
0,95 cp 18,10
=
Viskositas II 19,192
Viskositas II = 1,0073
cp
Pembahasan :
& Softener :
× Dehiquart yang dilarutkan dalam air sulit larut karena pengadukkan
kurang maksimal. Apabila pengadukkan dilakukan secara maksimal dan membutuhkan
waktu yang lama, maka dehiquart akan larut dalam air
× HEC yang dilarutlan dalam air menjadi sedikit kental karena HEC
berfungsi sebagai theckeling agent (pengental)
× Setelah praktikum selesai dilakukan, dihasilkan softener yang
sedikit kental, beraroma wangi dan berwarna pink, ini sebabkan karena adanya
parfum dan pewarna sehingga beraroma wangi dan berwarna pink, dan adanya HEC
sehingga softener menjadi sedikit kental
& Pemutih pakaian :
Ø Emal yang dilarutkan dalam air sulit larut karena bentuk emal
seperti vaselin dan kental menyebabkan emal sulit larut. Dan ketika emal
dilarutkan dalam air dan diaduk hingga semua emal larut dalam air akan timbul
buih karena emal mempunyai fungsi sebagai pembangkit busa
Ø Pada saat larutan emal ditambah NaOCl, NaOCl mudah larut dan warna
berubah yang semula jernih menjadi putih keruh dan larutan menjadi kental
disebabkan karena NaOCl berwarna kekuningan, sehingga warna berubah, dan
menjadi kental karena adanya emal dalam larutan tersebut
Ø Setelah semua bahan sudah tercampur ditambahkan sisa air, sehingga
larutan yang semula kental menjadi encer dan timbul sedikit buih, ini
disebabkan karena adanya aquades yang melarutkan semua emal, dan jumlah aquades
sedikit lebih banyak dari emal, sehingga larutan menjadi encer
Kesimpulan :
& Softener :
Softener yang dihasilkan berwarna pink dan beraroma
wangi dengan viskositas 1,0591 cp
& Pemutih pakaian :
Pemutih pakaian yang dihasilkan viskositasnya 1,0073 cp
Daftar Pustaka :
Permono, Ajar.
2002. Membuat Cairan Pelembut. Puspa Suara Anggota IKAPI: Jakarta
Permono, Ajar.
2002. Membuat Cairan Pemutih Pakaian. Puspa Suara Anggota IKAPI: Jakarta
Semarang, 26 Maret 2011
Pembimbing Praktikan
Pak Rony/Pak Herman Anis Yuli Widya Ningrum
No comments:
Post a Comment