LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
OTK
“SIZE REDUCTION (SR)”
Disusun Oleh :
Antonius Yunian
Wicaksono 112002
Chyntia Risky Actavia Afrizal 112007
AKADEMI KIMIA INDUSTRI “ST
PAULUS”
SEMARANG
2014/2015
A.
TINJAUAN PUSTAKA
Size
Reduction (SR) adalah usaha atau proses memperkecil
ukuran bahan padat. Pengguna dari SR adalah industri yang menggunakan raw
material dalam bentuk bahan padat atau yang mempergunakan bahan padat dalam
fluid processing. Sebagai contoh adalah industri plaster gypsum yang mereduksi
batuan gyps berdiameter 5 ft menjadi butiran halus berukuran 100 mesh. Selain
industri plaster gypsum, industri cat juga menggunakan SR untuk memperhalus
pigment cat.
Tujuan
dari SR adalah sebagai berikut :
ü Memperkecil ukuran dimana bahan padat mempunyai batas ukuran
tertentu. Memperkecil ukuran berfungsi untuk memperbesar luas permukaan dari
bahan tersebut.
ü Untuk memecah bahan mineral atau kristal senyawa kimia yang terikat
dalam bentuk padatan sehingga terpisah sebagai bagian-bagiannya.
Berdasarkan
ukuran dari feed (umpan yang masuk) tingkatan SR dibedakan menjadi 3 :
1.
Coarse SR, ukuran feed : 2-96 inch atau lebih
2.
Intermediate SR,ukuran feed : 1-3 inch
3.
Fine SR, ukuran feed : 0,25-0,5 inch
Berdasarkan
system operasinya, SR dibedakan menjadi 2 :
1.
Batch, material yang akan direduksi langsung masuk semua ke dalam crusher.
2.
Continue, material yang masuk ke dalam crusher secara bertahap.
Dibagi menjadi 2:
ü Open Circuit, material yang masuk tidak
dicrushing lagi sehingga hasil reduksinya tidak seragam.
|
|
|
ü Closed Circuit, material dikembalikan
lagi ke crusher sehingga hasilnya lebih seragam.
Factor-factor
atau variable yang berpengaruh dalam operasi SR :
1.
Moisture content dalam padatan jika < 3 atau 4 % berat maka mudah diproses
sedangkan jika > 4 % berat maka cenderung memasta sehingga sulit diproses. Wet
grinding pada umumnya untuk fine reduction.
2.
Reduction ratio merupakan perbandingan antara diameter rata-rata umpan / feed
dengan diameter rata-rata produk. Untuk Coarser, RR-nya = 3-7, sedangkan
untuk Fine Grinder, RR-nya = > 100.
3.
Struktur bahan, bahan termasuk
serat / fibre atau non fibre.
4.
Kekerasan bahan (Hardness),
diukur dengan derajat Mohs.
Besarnya 1 – 10, 1 = talk
dan 10 = intan
≤ 4 = bahan lunak sedangkan
> 4 = bahan keras
Untuk pengoperasian SR dibutuhkan
energi. Untuk menghitung kebutuhan energi secara teoritis dapat menggunakan :
1.
Hukum Kick
Tenaga yang diperlukan untuk
memecah bahan padat adalah sebanding dengan logaritma dari perbandingan antara
diameter mula-mula dengan diameter akhir.
E = K log D/d
E = besarnya tenaga (Hp)
K = konstanta
D = ukuran mula-mula
d = ukuran setelah reduksi /
akhir
2.
Hukum Rittinger
Tenaga yang dibutuhkan untuk
memecah bahan padat adalah sebanding dengan luas butiran bahan yang terbentuk.
E = K ( 1/d – 1/D)
3.
Hukum F.C.Bond
Tenaga
yang diperlukan untuk membentuk butiran yang berukuran Dp dari umpan yang berukuran
sangat besar berbanding terbalik dengan akar diameter butiran produk.
P = F Kb/√Dp
P = tenaga (Hp)
F = kecepatan umpan (ton/mnt)
Kb = konstanta yang besarnya
tergantung dari jenis peawat atau bahan yang direduksi. Kb =1,46 Wi.
Macam-macam Crusher :
ü Jaw crusher
Umpan dimasukkan ke antara 2 rahang yang
dipasang sehingga membentuk V yang terbuka ke atas. Bongkahan-bongkahan besar
yang terjepit diantara bagian atas rahang dipecah jatuh ke ruang di bawahnya
yang lebih sempit dan dipecah lagi pada waktu rahang menutup. Jaw crusher
yang paling umum adalah blake crusher. Mesin ini suatu eksentrik
menggerakkan batang yang dihubungkan dengan 2 togel-togel yang 1 dipakukan pada
kerangka dan yang 1 lagi ke rahang ayun.
ü Giratori crusher
Giratori / mesin pemecah kisar dapat
dipandang sebagai suatu pemecah rahang yang mempunyai rahang bundar, dimana
setiap waktu selalu ada bahan yang dipecah pada salah satu titik dalam alat
itu. Kepala pemecah yang berbentuk bergirasi (ayun putar) di dalam rumahan yang
berbentuk corong yang terbuka ke atas.
ü Mesin pemecah rol licin
Cara kerja mesin ini : 2 buah rol logam
berat dengan pemukaan licin yang berputar pada 2 sumbu horizontal sejajar.
Ukuran partikel hasil bergantung pada besarnya jarak antara kedua rol dan
kapasitas mesin. Alat ini beroperasi paling efektif bila diatur untuk membuat
rasio pengecilan ¾ : 1.
ü Mesin pemecah rol bergerigi
Permukaan rolnya mempunyai korugasi
(bergelombang) / batang pemecah / gigi. Mesin ini dikenal sebagai
disintegrator, mempunyai 2 rol berkorugasi yang berputar dengan kecepatan
berlainan yang bekerja merobek umpan.
B.
TUJUAN PRAKTIKUM
Mengetahui kebutuhan
energi untuk masing-masing jenis bahan
C.
ALAT DAN BAHAN
·
Alat
-
crusher
-
screening
-
timbangan
-
jangka sorong
-
tangmeter
·
Bahan
- Kedelai 900
gram
D.
CARA KERJA
1.
Menyiapkan bahan (kedelai) yang akan
direduksi.
2.
Memilih kedelai yang memiliki
ukuran yang sama.
3.
Menimbang kedelai sebanyak 250
gr dan menghitung diameter rata-rata.
4.
Menghidupkan crusher yang akan
digunakan.
5.
Memasukkan kedelai yang akan
direduksi. Waktu reduksi 7 menit.
6.
Kedelai yang sudah digrinding
dimasukkan ke dalam screening untuk mendapatkan ukuran tertentu.
7.
Timbang kedelai berdasarkan
ukurannya (mesh) masing-masing.
8.
Mengulangi cara kerja di atas
dengan jumlah umpan sebanyak 100 gr dengan untuk mendapat
k.
9.
Ukur arus
setiap melakuakn penggerusan dengan tangmeter tiap menit
10. Membandingkan RR dari percobaan yang dilakukan.
E.
DATA PENGAMATAN
A. Kedelai besar
1) P = 0,730 cm; L = 0,570 cm ; t = 0,670 cm
2) P = 0,810 cm; L = 0,550 cm ; t =
0,740 cm
3) P = 0,830 cm; L = 0,600 cm ; t =
0,700 cm
4) P = 0,770 cm; L = 0,630 cm ; t = 0,740
cm
5) P = 0,800 cm; L = 0,640 cm ; t =
0,700 cm
P = 0,780 cm; L = 0,598 cm ; t = 0,710
cm Drata = 0,6986 cm
B. Kedelai Sedang
1) P = 0,700 cm; L = 0,610 cm ; t = 0,650
cm
2) P = 0,650 cm; L = 0,540 cm ; t = 0,645
cm
3) P = 0,680 cm; L = 0,560 cm ; t = 0,630
cm
4) P = 0,660 cm; L = 0,500 cm ; t = 0,570
cm
5) P = 0,700 cm; L = 0,490 cm ; t = 0,600
cm
P = 0,678 cm; L
= 0,540 cm ; t = 0,619 cm Drata =
0,6123 cm
C. Kedelai kecil
1) P = 0,630 cm; L = 0,470 cm ; t = 0,570 cm
2) P = 0,530 cm; L = 0,300 cm ; t =
0,490 cm
3) P = 0,580 cm; L = 0,480 cm ; t =
0,570 cm
4) P = 0,570 cm; L = 0,450 cm ; t = 0,550 cm
5) P = 0,600 cm; L = 0,440 cm ; t =
0,580 cm
P =
0,582 cm; L = 0,428 cm ; t = 0,552 cm
Drata = 0,5207 cm
Da =
=
= = 0,4473 cm = 0,01467
ft
Data Massa Untuk Mencari
Nilai K
|
|
k1
|
k2
|
M1
M2
M3
M4
M5
|
-20 mesh
-20 + 40
-40 + 80
-80 + 100
-100 + 150
-150
|
46,46 gr
9,42 gr
0 gr
42,45 gr
5,56
gr
6,50 gr
|
45,88 gr
9,19 gr
0 gr
2,99 gr
4,08 gr
43,93 gr
|
Table Tylor Screen (Brown hal
17)
d 20 mesh = 0,0328 in
d 40 mesh = 0,0146 in
d 80 mesh = 0,0069 in
d 100 mesh = 0,0058 in
d 150 mesh = 0,0041 in
d 200 mesh = 0,0029 in
dm1 (-20+40) = = 0,0237 in
dm2 (-40+80) = = 0,0107 in
dm3 (-80+100) = = 0,00635 in
dm4 (-100+150) = = 0,00495 in
dm5 (-150+200) = = 0,0035 in
Db1 =
=
= 8,4946 x
10-3
in
= 7,078 x
10-4 ft
Db2 =
=
= 6,824 x 10-3 in
= 5,6867 x 10-4 ft
Data Umpan
k1
|
k2
|
2,6
2,7
2,8 :3
2,7x220v
594
|
2,50
2,60
2,80 :3
2,63x220v
579,3
|
Perhitungan k
a. k1
= k1 -
= k1 (1/7,078 x 10-4 – 1/0,01467)
5,94 = 1344,66 k1
k1 = 4,417 x
10-3
b. k2
= k1 -
= k2 (1/5,6867 x 10-4 – 1/0,01467)
11,586 = 1690,323.k2
K2 = 6,854 x 10-3
k = 5,6355 x 10-3
= 7,103 x 10-3 in = 5,919 x 10-4 ft
P 250 gr
= k -
= 5,6355 x 10-3 (1/5,919 x 10-4
– 1/0,01467)
P = 2284 watt
KESIMPULAN
Dalam praktikum size reduction bahan yang digunakan
adalah sorgum. Setelah diperkecil ukuran sorgumnya, maka sorgum kemudian
discreening. Dalam proses screening dilakukan bertahap, dari ukuran mesh paling
besar ukuran partikelnya (20mesh) ke ukuran mesh yang paling kecil ukuran
partikelnya. Dalam praktikum energi yang digunakan untuk melakukan proses size
reduction dipoleh dari energi listik. Sehingga selain memperkecil ukuran
partikel dari bahan tetapi juga mengukur besarnya daya yang diperlukan dalam
proses size reduction. Besarnya daya yang diperlukan dalam proses size
redustion kedelai sebanyak 250 gr adalah 2284 watt.
DAFTAR PUSTAKA
Brown. 1978. Unit Operation. John Willey &
Sons, Inc.
Badger L W dan Banchero J T. 1925.
Introduction To Chemical Engineering. The McGraw-Hill Book Campany.
Semarang, 28 September 2014
Pembimbing,
Praktikan,
Bu Sri Sutanti (Antonius Y.W)
(Chyntya Rizky)
No comments:
Post a Comment