PENGENALAN BAHAN ALAM dan HAYATI (
PBAH )
“Ekstrak
tanin daun jambu biji sebagai anti diare”
Oleh :
Tika
Diyah Praptiningsih ( 110033 )
AKADEMI KIMIA INDUSTRI St.PAULUS
SEMARANG
2011/2012
I.
ABSTRAK
Daun
jambu biji memiliki banyak sekali manfaat untuk kehidupan manusia, yang sering
kita dengar daun jambu biji digunakan untuk orang yang sedang menderita
penyakit DB atau diare. Karena khsiatnya yang sangat baik digunakan untuk
membasmi bakteri / mikrobia penyebab diare ,salah satu contoh bakterinya adalah
Salmonella typhii, E.Coli dan Shigella dysentrie.
Daun
jambu biji memiliki kandungan senyawa yang bermanfaat yaitu polifenol, karoten,
flavonoid dan Tanin. Senyawa aktif yang terkandung dalam daun jambu biji ini
masing-masing memiliki manfaat yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh ,seperti
untuk obat tradisional secara alami.
Senyawa
tanin adalah zat organik yang sangat kompleks dan terdiri dari senyawa fenolik.
Istilah tanin pertama sekali
diaplikasikan pada tahun 1796 Seguil. Tanin terdiri dari sekelompok zat- zat
kompleks tedapat secara meluas dalam dunia tumbuh-tumbuhan, antara lain
terdapat pada bagian kulit kayu,batang,daun dan buah.
Masyarakat
sering menggunakan daun jambu biji pada saat terkena diare,karena daun jambu
biji kandungan taninnya dapat mengurangi bahkan menghambat bakteri yang
menyebabkan diare. Cara pengambilannya dapat di lakukan secara sederhana dengan
mengekstraknya dengan air (merebus). Senyawa tanin sekarang dikemas lebih baik
dan modern dengan dikemas dalam obat diapet yang sering kita tahu dipasaran.
Namun kandungan tanin yang terambil lebih banyak dengan cara tradisional dengan
mengekstrak menggunakan air daripada kandungan tanin yang ada di dalam obat
diapet.
II.
TINJAUAN BIOLOGI
Tanaman
jambu biji berasal dari Brazilia Amerika tengah kemudian menyebar ke Thailand
lalu ke negara Asia lainnya seperti Indonesia. Jambu biji ini kini telah
dibududayakan dan menyebar luas didaerah jawa terutama yang memiliki ilkim tropis. Di
Indonesia merupakan sentra utama penghasil jambu biji adalah DKI Jakarta (
Jakarta Selatan ), Jawa Barat ( Cirebon ,Karawang), Jawa Tengah (
Pekalongan,Grobogan,Kudus ,Jepara, Gombong, Purbalingga, Purworejo,Sukoharjo,
Semarang, Wonogiri dan Cilacap), Daerah Istimewa Yogjakarta ( Sleman, Gunung
Kidul, Kulon Progo), Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat,Sumatera dan
Kalimantan.
Tanaman
jambu biji ini merupakan salah satu tanaman yang berjenis perdu ( tinggi dapat
mencapai 10 meter ) yang cepat beradaptasi dengan lingkungan dan memiliki daya
regenerasi yang baik. Jambu biji dapat
tumbuh disegala macam iklim dan lahan pada ketinggian antara 5-1200meter dari
permukaan laut. Secara taksonomi tergolong ke dalam family Myrtaceae, genus psidium, species guajava ,karena itu dalam bahasa
latin disebut Psidium guajava dan
daun jambu biji sendiri memiliki nama latin Psidi
folium. Dalam bahasa Inggris jambu biji dikenal sebagai guava, sedangkan di
Indonesia disebut juga jambu batu,jambu klutuk atau jambu siki.
Indonesia
mempunyai banyak tanaman yang dapat dimanfaatkan. Salah satunya adalah tanaman
jambu biji yang mempunyai banyak nama lain di tempat yang berbeda pula,
misalnya didaerah Sumatera : glima breueh
( Aceh ), glimeu beru ( gayo ), galiman ( Batak Karo ), masiambu ( Nias ), biawas ,jambu biawas,jambu biji,jambu batu, jambu klutuk ( Melayu
), Jawa : jambu klutuk ( Sunda ), bawayas,jambu krutuk, jambu krikil,petokal (
Jawa Tengah ), jambu bhender (Madura ), Nusa Tenggara: sotong ( Bali ), guawa (
Flores), goihawas (Sika ).
Tanaman
serba guna pohon jambu biji ini merupakan tanaman perdu yang bercabang banyak
,dari bagian tersebut sering sekali digunakan untuk berbagai keperluan manusia
dari batang,kulit,daun dan buahnya. Psidi
folium salah satu yang dimanfaatkan yaitu daun jambu biji
(Psidium guajava.) yang memiliki bau aromatik dan rasanya sepat.
Daunnya merupakan daun tunggal yang berwarna hijau keabuan, helai-helai
daun berbentuk jorong sampai bulat memanjang, ujung daunnya meruncing sedangkan
pangkal daunnya juga meruncing tetapi ada pula yang membulat, daun berukuran
panjang antara 6cm sampai 15cm dan lebar antara 3cm sampai 7,5cm
sedangkan tangkainya kurang lebih 1cm. Daun berambut penutup pendek, tampak
berbintik-bintik yang sesungguhnya merupakan rongga-rongga lisigen.
III.
KANDUNGAN
ZAT AKTIF DAN METODE PENGAMBILANNYA
Beberapa senyawa kimia yang terkandung
dalam daun jambu biji adalah senyawa polifenol, karoten, flavonoid dan tannin.
Sehingga tanaman daun jambu biji diperkirakan juga mempunyai aktivitas
antioksida yang juga berkaitan erat dengan khasiat dalam mengobati berbagai
penyakit.Dimana senyawa – senyawa aktif memiliki pengertian :
·
Polifenol
Polifenol
adalah kelompok zat kimia pada tumbuhan. Zat ini memiliki tanda khas yaitu
memiliki banyak gugus phenol dalam
molekulnya. Polifenol sering terdapat dapat dalam bentuk glikosida polar
dan mudah larut dalam pelarut polar. Polifenol berperan dalam memberi warna
pada suatu tumbuhan seperti warna daun. Polifenol banyak ditemukan dalam
buah-buahan, sayuran serta biji-bijian. Rata –rata manusia mengkonsumsi
polifenol dalam sehari sampai 23 mg.
·
Karoten
Karoten adalad salah satu pigmen yang
berwana kuning, orange, atau merah orange, yang ditemukan pada tumbuhan,kulit,
cangkang / kerangka luar ( eksoskelaton ) hewan air serta hasil laut
lainnya.Pigmen karoten mempunyai struktur alifatik atau siklik yang pada
umumnya disusun oleh delapan unit iso propena, dimana kedua gugus metil yang
dekat pada molekul pusat terletak pada posisi C1 dan C6,sedangkan gugs metil
lainnya terletak pada posisi C1 dan C5 serta diantaranya terdapat ikatan ganda
terkonjugasi.
·
Flavonoid
Senyawa
flavonoid termasuk dalam senyawa fenol yang merupakan benzena tersubtitusi
dengan guguh –OH, senyawa flavonoiod terdiri dari dua cincin benzen yang
terikat dengan 3 atom carbon (propana). Flafonoid adalah suatu keluarga besar
dari metabolit sekunder tanaman yang memiliki berbagai fungsi biologis yang
berbeda dan menakjubkan ,diantaranya aktivitas antioksidan.
·
Tannin
Tannin
merupakan zat organik yang sangat kompleks dan terdiri dari senyawa fenolik.
Tannin terdiri dari sekelompok zat- zat kompleks terdapat secara meluas dalam
dunia tumbuh-tumbuhan ,antara lain terdapat pada bagian kulit kayu, batang,
daun dan buah- buahan.
Gambar. 1 Struktur Senyawa tanin
Metode
yang digunakan untuk mendapatkan senyawa utama pada daun jambu biji yaitu
senyawa tanin dapat digunakan dengan cara mengekstraknya menggunakan pelarut
dalam kurun waktu tertentu. Waktu ekstrak yang terlalu lama dapat mempengaruhi
jumlah kandungan tanin yang didapat. Proses ekstrak yang terlalu lama dapat
mengakibatkan rusaknya kandungan tanin sehingga tanin pada ekstrak daun jambu
biji tidak dapat lagi menghambat pertumbuhann bakteri terutama E.Coli.
IV.
MANFAAT
A. Manfaat
umum
Buah jambu biji mengandung berbagai zat
yang berfungsi penghambat berbagai jenis penyakit,diantaranya jenis flavonoid,
tannin, dan juga karoten. Dalam penlitian ini yang telah dilakukan ternyata
daun jambu biji memiliki kandungan yang banyak bermanfaat bagi tubuh kita.
Bahwa ekstrak daun jambu biji memiliki aktivitas anti baketri
terhadap staphylococus aureus pada
konsentrasi 40%, sedangkan pada E.coli hasil ekstrak tidak menunjukan aktivitas
penghambat pada konsentrasi 40% dan senyawa aktif yang diduga memiliki
aktivitas anti bakteri adalah flavonoit, tanin dan saponin. Dan pada daun jambu
biji mengandung tanin sebanyak 17,4% yang dapat digunakan sebagai
antibakteri.
B. Manfaat
khas
Tanin
merupakan zat organik yang sangat kompleks dan terdiri dari senyawa fenolik.
Istilah tanin pertama sekali diaplikasikan pada tahun 1796 oleh Seguil. Tanin
terdiri dari sekelompok zat – zat kompleks terdapat secara meluas dalam dunia
tumbuh – tumbuhan, antara lain terdapat pada bagian kulit kayu, batang, daun
dan buah – buahan. Ada beberapa jenis tumbuh – tumbuhan atau tanaman yang dapat
menghasilkan tanin. Tanin disebut juga asam tanat, galotanin atau asam
galotanat.
Tanin merupakan
senyawa yang tidak berwarna hingga berwarna kuning atau kecoklatan. Tanin ini
yang membuat rasa sepat. Tanin memliki efek diuretik , yaitu dapat mengurangi
jumlah air pada plasma darah dengan membuangnya melalui urine. Mekanisme ini
sangat penting untuk mengatur tekanan darah dan untuk membuang komponen toksik
keluar dari tubuh. Karena itu,tanin berhasiat untuk mengobati hipertensi.
Senyawa tanin bersifat
anti bakteri dan anti virus. Tanin dapat merusak membran sel bakteri dan
mengerutkan dinding atau mebran sel bakteri. Sehingga dapat menggangu
permeabilitas sel bakteri,hingga pertumbuhan bakteri akanterhambat bahkan mati.
Sebagai anti virus tanin dapat menghambataktivitas enzim yang dipperlukan untuk memperbanyak diri, sehingga virus sulit untuk berkembang.
Daun
jambu biji bermanfaat sebgai tanama obat
demamberdarah karena dapat meningkatkan kadar trombosit darah. Selain itu
daunnya juga digunakan sebagai anti diare. Senyawa aktif pada daun yang
berfungsi sebagai anti diare adalah
tannin. Daun jambu biji ini dapat di ekstrak untuk mendapatkan senyawa
aktifnya, dari ekstrak dau jambu biji dapat digunakan untuk membasmi
bakteri/mikrobia penyebab diare ( salmonella
typhii, E coli, Shigella dysentrie ).
Komposisi tanin yang terkandung dalam daun jambu biji adalah 17,4% dalam berat
kering. Mengingat anti diare dan demam berdarah ,daun jambu biji memiliki
proyek yang cukup baik dalam industri
fitofarmaka
Kadar tannin dalam tumbuhan (%
berat kering )
Tanaman
|
Kadar
tanin
|
Daun
jambu biji
|
17,4
%
|
Daun
teh
|
8,65
%
|
Belimbing
wuluh
|
10,92
%
|
Daun
mimba
|
1,55
%
|
Kandungan senyawa kimia dalam daun jambu
biji ini sering sekali di gunakan dalam pengobatan tradisional jaman dahulu. Daun
jambu biji sering sekali digunakan terhadap penyakit diare. Secara tradisional
masyarakat menggunakan daun jambu biji sebagai obat diare karena lebih mampu
mengurangi bahkan menghentikan diare. Masyarakat memanfaatkan daun jambu biji
dengan cara mengekstraknya secara sederhana
yaitu dengan cara merebus daun jambu biji sampai tanin yang terdaoat dalam
jambu biji dapat terekstrak.
Kandungan tanin dalam jambu biji
sekarang sudah dapat di manfaatkan secara moderen, senyawa tanin dalam jambu biji dapat diambil dan dikemas secara
moderen menggunakan kapsul,sehingga tidak memberikan efek pahit saat
meminumnya. Kandungan tanin sekarang yang dikemas dengan modern terdapat pada
produk tablet obat diapet.
Kandungan bubuk ekstrak dau jambu
biji dan diapet
Komposisi
|
Ekstrak daun jambu biji
( per kapsul )
|
Diapet
(per kapsul )
|
Tanin (%)
|
7,82
|
5,82
|
Kadar air (%)
|
4,42
|
4,59
|
pH
|
4,82
|
5,06
|
V.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonymous. 1991.
Jambu Biji Sebagai Obat Tradisional. Harian Pedoman Rakyat.
Siswantoro, D. 2006. Kajian Aktivitas Tanin Dengan Penisilin
Terhadap Bakteri Streptococcus Pyogenes dan Pasteurela Multocida Secara In
Vitro. library@unair.ac.id Post Graduate Airlangga University.
No comments:
Post a Comment