MAKALAH PENGETAHUAN
BAHAN ALAM HAYATI
“PEKTIN PEPAYA SEBAGAI
GELLING AGENT PEMBUATAN SELAI ”
Disusun
oleh
Emyta
Sari Andriani (110014)
AKADEMI
KIMIA INDUSTRI SANTO PAULUS
SEMARANG
2012
RINGKASAN
Pepaya (Carica papaya L) berasal dari
keluarga Caricaceae. Pepaya banyak dibudiyakan masyarakat sebagai hobi maupun
usaha komersil. Hal ini dikarenakan pepaya memiliki kelebihan yaitu dapat
dibudidayakan dipekarangan atau kebun, cepat berbuah dan buahnya lebat, rasanya
manis, tidak membutuhkan perawatan yang rumit serta kandungan gizi yang cukup
banyak.
Buah pepaya termasuk buah yang banyak digemari oleh
hampir seluruh masyarakat. Daging buahnya lunak dengan warna merah dan kuning,
rasanya manis dan menyegarkan karena mengandung banyak air. Menurut Haryoto (1998),
secara umum ada 5 jenis pepaya yang terdapat di Indonesia, diantaranya papaya
Bangkok, papaya burung, papaya semangka, papaya cibinong, papaya jingo.
Pektin merupakan polimer dari asam
D-galakturonat yang dihubungkan oleh ikatan _-1,4 glikosidik. Pektin didapat
dari dinding sel tumbuhan darat.
Bentuk pektin yang diekstrak adalah bubuk putih hingga coklat terang. Sebagian
gugus karboksil pada polimer pektin mengalami metilasi menjadi gugus metoksil.
Senyawa ini disebut sebagai asam pektinat atau pektin. Asam pektinat bersama
gula dan asam pada suhu tinggi akan membentuk gel seperti yang terjadi pada
pembuatan selai. Derajat metilasi atau jumlah gugus karboksil yang
teresterifikasi dengan metil menentukan suhu pembentukan gel. Semakin tinggi
derajat metilasi semakin tinggi suhu pembentukan gel.
Pektin sendiri terdapat hampir disemua
jenis tanaman. Pada buah-buahan pektin banyak
terdapat di kulit buah,daging buah dan sekitar biji buah. Kandungan pektin
terbanyak terdapat pada buah yang matang tapi masih keras dan setelah itu
jumlahnya akan menurun karena adanya enzim yang mencegah pektin menjadi asam
pektat dan alcohol, asam pektat tidak dapat membentuk gel, kecuali dengan
penambahan kalsium (Fatonah 2002).
A. Biologi/Argonomi
Tinjauan Pepaya
Pepaya (Carica papaya L) berasal dari
keluarga Caricaceae. Pepaya banyak dibudiyakan masyarakat sebagai hobi maupun
usaha komersil. Hal ini dikarenakan pepaya memiliki kelebihan yaitu dapat
dibudidayakan dipekarangan atau kebun, cepat berbuah dan buahnya lebat, rasanya
manis, tidak membutuhkan perawatan yang rumit serta kandungan gizi yang cukup
banyak.
Buah pepaya tergolong buah yang banyak digemari oleh
hampir seluruh masyarakat. Daging buahnya lunak dengan warna merah dan kuning,
rasanya manis dan menyegarkan karena mengandung banyak air. Menurut Haryoto
(1998), secara umum ada 5 jenis pepaya yang terdapat di Indonesia, diantaranya
papaya Bangkok, papaya burung, papaya semangka, papaya cibinong, papaya jingo.
Pepaya (Carica papaya L.) diduga berasal dari
Amerika Tengah yang beriklim tropis (Haryoto, 1998) dan juga berasal dari
bagian utara Amerika Selatan (Anonim, 2006). Menurut Chan (1983), buah pepaya
merupakan buah tropis yang berasal dari Meksiko Selatan dan Costa Rica, serta
dapat tumbuh di daerah 32° lintang utara dan selatan.
Pada pertengahan abad ke-16, tanaman ini mulai masuk
ke wilayah Filipina, kemudian ke daratan Cina dan Malaysia. Tanaman pepaya baru
dikenal di Indonesia sekitar tahun 1930-an, khususnya di kawasan pulau Jawa
(Haryoto, 1998). Di Indonesia pepaya terkenal dengan beberapa sebutan seperti
gedang (Sunda, Bali), kates (Jawa, Madura, Sasak), tapaya (Ternate) (Kalie,
1988). Selain itu, beberapa daerah ada yang memberikan sebutan kalikih
(Minangkabau), kala jawa (Sumbawa), padu (Flores).
Klasifikasi tanaman pepaya dalam sistematika
(taksonomi) tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut:
Divisi
: Spermatophyta
Sub
divisi : Angiospermae
Kelas
: Dycotyledoneae
Ordo
: Caricales
Famili
: Caricaceae
Genus
: Carica
Spesies
: Carica papaya L
Tanaman pepaya termasuk tanaman perdu dan dapat
tumbuh setahun atau lebih. Tanaman pepaya pada umumnya tidak bercabang, kecuali
dipangkas. Batang tanaman berbentuk bulat lurus, berbuku-buku, di bagian
tengahnya berongga, dan tidak berkayu (Haryoto, 1998). Tinggi tanaman pepaya
dapat mencapai 5 meter (Haryoto, 1998), mencapai 8 sampai 10 meter dengan akar
yang kuat (Anonim, 2005).
Tanaman pepaya dapat ditanam pada ketinggian 600-700
meter di atas permukaan laut. Di pulau Jawa, pepaya dapat tumbuh pada
ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut (Sastrapradja, 1980). Tanaman
pepaya lebih mudah tumbuh di lokasi yang
banyak hujan atau cukup tersedia air. Di daerah beriklim kering, yang musim
hujannya 2-5 bulan, dan musim kemaraunya 6-8 bulan, tanaman pepaya masih mampu
berbuah, asalkan kedalaman air tanahnya 50-150 cm (Anonim, 2005).
B. Kandungan
Zat Aktif Dalam Buah Pepaya
Pektin merupakan polimer dari asam
D-galakturonat yang dihubungkan oleh ikatan _-1,4 glikosidik. Sifat fisik dari pectin adalah
bubuk atau serbuk putih hingga coklat terang, tidak larut dalam pelarut
organic, tetapi larut dalam air panas pada kondisi asam. Pectin cenderung
membentuk gel apabila ditambahkan air dan gula dalam kondisi asam. Namun sifat
tersebut tergantung pada jumlah gugus metoksil yang terkandung dalam
molekulnya. Makin tinggi kandungan metoksil maka makin cepat pectin membentuk
gel.
Pektin terdapat hampir disemua jenis
tanaman. Kadar pektin di setiap
jenis tanaman berbeda-beda. Pada
buah-buahan pektin banyak terdapat di kulit buah,daging buah dan sekitar biji
buah. Kandungan pektin terbanyak terdapat pada buah yang matang tapi masih
keras dan setelah itu jumlahnya akan menurun karena adanya enzim yang mencegah
pektin menjadi asam pektat dan alcohol, asam pektat tidak dapat membentuk gel,
kecuali dengan penambahan kalsium (Fatonah 2002).
Penambahan pektin dilakukan untuk mengatasi kegagalan
pembentukan gel pada pembuatan selai, marmalade dan jelli (Fatonah
2002). Gel pektin dapat terbentuk pada berbagai suhu meskipun kecepatan
pembentukan gel tergantung dari beberapa faktor yaitu gula, konsentrasi
pektin, jenis pektin, pH dan suhu. Pembentukan gel dapat menjadi lebih
cepat dengan semakin rendahnya suhu serta meningkatnya konsentrasi gula.
C. Selai
Selai adalah produk pangan semi padat
yang terbuat dari bubur buah dan gula dengan perbandingan 45 gr buah dan 55 gr
gula . Pada pembuatan selai sering ditambahkan pectin untuk membentuk gel
(gelling agent), memperbaiki tekstur dan meminimalkan sineresis. Komposisi
penambahan pectin pada selai yaitu : 500 gr buah ditambahkan pectin sebanyak
1%.
Mekanisme pembentukan gel pada selai
Pembentukan gel dipengaruhi oleh
beberapa factor yaitu pectin, gula dan keasaman. Substrat buah-buahan dan
pectin merupakan koloid yang bermuatan negative. Penambahan gula akan
menyebabkan pectin menggumpal dan membentuk serabut halus. Struktur inilah yang
mampu menahan air. Makin tinggi kadar gula maka makin padat sruktur yang
dihasilkan. Kondisi yang sangat asam menyebabkan struktur gel yang sangat padat
atau dapat merusak gel karena terjadi hidrolisis pectin. Keasaman yang rendah
menghasilkan serabut yang lemah sehingga tidak dapat menahan air.
Tabel. Komposisi gizi buah pepaya masak,
pepaya muda, dan daun pepaya per 100 gram
Zat Gizi
|
Buah pepaya
masak
|
Buah pepaya
muda
|
Daun pepaya
|
Energi (kkal)
|
46
|
26
|
79
|
Protein (g)
|
0,5
|
2,1
|
8,0
|
Lemak (g)
|
0
|
0,1
|
2,0
|
Karbohidrat
(g)
|
12,2
|
4,9
|
11,9
|
Kalsium (mg)
|
23
|
50
|
353
|
Fosfor (mg)
|
12
|
16
|
63
|
Besi (mg)
|
1,7
|
0,4
|
0,8
|
Vitamin A (SI)
|
365
|
50
|
18.250
|
Vitamin B1
(mg)
|
0,04
|
0,02
|
0,15
|
Vitamin C (mg)
|
78
|
19
|
140
|
Air (g)
|
86,7
|
92,3
|
75,4
|
Sumber: Direktorat Gizi, Depkes (1992)
Tabel
1.1 Perbandingan Kandungan Pektin pada Beberapa Bahan
Bahan
|
Kandungan Pektin (%)
|
Pepaya (Purwoko
2011)
Anggur
Apel
Aprikot
Jeruk
Kulit Jeruk (Syarwani M 2004)
Pisang
Wortel
|
19
0,70 – 0,80
0,14 – 0,96
0,42 – 1,32
0,25 – 0,76
6,2
0,58 – 0,89
0,72 – 1,01
|
(Sumber : Baker, 1997)
D. Proses
Pengambilan Pektin dalam Buash Pepaya
Secara umum pembuatan pectin dalam bentuk serbuk
meliputi tahap berikut: :
·
Ekstraksi
Ekstraksi merupakan langkah awal
yang dilakukan untuk mengeluarkan pectin dari jaringan tanaman. Ekstraksi ini
dilakukan dengan cara memanaskan bahan dalam larutan asam encer yang berfungsi
menghidrolisa protopektin menjadi pectin.
Sebelum diekstraksi buah pepaya
yang telah dikupas ditimbang terlebih dahulu kemudian diparut atau dirajang
dengan ketebalan yang sama. Selanjutunya buah dicuci beberapa kali dan
diblanching pada suhu 90°C untuk menginaktifkan enzim. Kemudian tiriskan dan
keringkan dalam oven pada suhu 50°C selama 12 jam. Setelah kering,hancurkan dan
ayak.
Ekstraksi dilakukan pada suhu 90°C
dan pH 1,5 dengan perbandingan bahan dan larutan pengekstrak 1:20. Kemudian
hasil ekstraksi disaring sehingga diperoleh filtrate, sedangkan ampasnya
dibuang. Setelah itu filtrate dipekatkan di dalam oven sampai diperoleh
setengah volume dari volume filtrate awal.
·
Isolasi
Pada tahap ini, filtrate diendapkan
menggunakan etanol 96% atau isopropanol sebanyak satu setengah kali volume filtrate.
·
Pencucian dan
Pengeringan
Endapan pectin yang diperoleh dari
hasil isolasi tadi kemudian dicuci dua kali dengan etanol 96% atau isopropanol.
Selanjutnya endapan disaring dan dikeringkan pada oven dengan suhu 50-55°C selama 8 jam. Pectin yang sudah kering
kemudian dihancurkan dan disaring dengan ayakan berukuran 80 mesh.
E. Manfaat
Umum Buah Pepaya
Buah
pepaya memiliki banyak kandungan gizi dan manfaat bagi tubuh kita, diantaranya
:
v Sumber
“Vitamin Antioksidan”
v Mengikat
Kolesterol
v Mencegah
Kerusakn Pembuluh Darah
v Melancarkan
BAB
v Anti
Inflamasi
v Menjaga
Kesehatan Mata
v Mengatasi
Jerawat
F. Manfaat
Pektin
Pectin
merupakan zat perekat yang digunakan dalam industry makanan dan minuman,
farmasi dan industry lain
Manfaat pectin dalam pangan antara lain :
·
Bahan pemberi tekstur yang
baik pada roti dan keju
·
Bahan pengental dan
stabilizer pada minuman sari buah
·
Bahan pokok pembuatan
selai, jelly, dan marmalade
Manfaat pectin pada selai:
·
Memperbaiki tekstur dan
meminimalkan sineresis
Manfaat pectin dalam farmasi antara lain :
·
Emulsifer bagi preparat
cair dan sirup
·
Obat diare pada bayi
dan anak-anak seperti kaopec, nipektin,dan intestisan
·
Obat penawar racun
logam
·
Bahan
hemostatik,injeksi untuk mencegah pendarahan
Selain untuk industry makanan, minuman dan farmasi,
pectin juga digunakan pada industry kosmetika, karet, tekstil, plastic, baja
dan perunggu.
G. Simpulan
Jadi pektin pepaya berfungsi sebagai gelling agent yang
dapat digunakan untuk memperbaiki tekstur selai dan meminimalkan sineresis.
H. Daftar
Pustaka
·
Akhmalludin A,
Kurniawan. 2011. “Pembuatan pectin dari kulit cokelat dengan cara ekstraksi”.
Pada http://eprints.undip.-ac.id-/-330-2/1/makalah_ku_Akmaludin_pdf.pdf,
5. Oktober 20011
·
HR, Yuliani. 2011. “
Karakterisasai selai tempurung kelapa muda “. Pada http://repository.upnyk.ac.id/337/1/Karakterisasi_Selai_Tempurung_Kelapa_Muda.pdf,
22 Februari 2011
·
Lingga Lanny. 2010. ”Cerdas memilih
sayuran”. Jakarta: Agromedia Pustaka
·
L.Urip Widodo, Novel
Karaman, Yohandrik Candra K. 2012. ”Pektin
dari kulit buah papaya”. Jurnal teknik kimia.
Pada http://ejournal.upnjatim.ac.id/index.php/tekkim/article/download/78/62
·
Purwoko. 2011.
“Pembuatan pectin dari buah papaya (Carica papaya L) sisa sadap”. Jurnal teknik industry pertanian
vol.12. Pada
http://-repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/26669/Purwoko_RK.pdf?sequence=2,
10 oktober 2011.
·
Ropiani. 2006.
“Karakterisasi fisik dan pH selai buah papaya Bangkok”. Pada http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/46304/G06rop.pdf
No comments:
Post a Comment