MAKALAH PENGENALAN BAHAN ALAM
HAYATI
Ekstak tanin daun belimbing wuluh sebagai
anti bakteri
Disusun
Guna Melaksanakan Tugas
Mata Kuliah Pengenalan Bahan Alam Hayati
Mata Kuliah Pengenalan Bahan Alam Hayati
Disusun oleh :
Dyah Ayu Rahmania ( 110012 )
AKADEMI KIMIA INDUSTRI ST.PAULUS
SEMARANG
2012
A.
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara yang terkenal dengan keanekaragaman tanaman.
Hal ini didukung oleh keadaan geografis yang beriklim tropis. Salah satunya
adalah tanaman belimbing wuluh ( Averrhoa Bilimbi L. ). Belimbing wuluh atau
disebut juga belimbing sayur, belimbing asam atau
belimbing buluh dengan
nama latin Averrhoa bilimbi merupakan tanaman yang mempunyai buah
berasa asam yang kaya khasiat sering digunakan sebagai bumbu sayuran atau
campuran jamu.
Belimbing
wuluh atau yang juga disebut belimbing sayur merupakan salah satu jenis tanaman
yang sering digunakan untuk obat tradisional atau sebagai bumbu masakan ( sayur
). Tanaman ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengatasi berbagai
penyakit. Maka dari itu, tanaman belimbing wuluh sering dicari oleh masyarakt
untuk dimanfaatkan. Semua bagian dari tanaman belimbing wuluh dapat
dimanfaatkan. Seperti buahnya dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk sariawan,
batuk dan bisa juga sebagai bumbu dapur. Dan pada daunnya sendiri belum banyak
yang memanfaatkannya. Padahal pada daun belimbing wuluh banyak mengandung
senyawa kimia misalnya tanin, sulfur, asam format, peroksida, dll. Polifenol
tanin sendiri dapat berperan sebagai anti flamasi dan anti bakteri yaitu
menghambat aktivitas dari enzim dan membunuh bakteri yang ada pada tubuh kita.
Dalam
tanaman belimbing wuluh banyak mengandung senyawa kimia yang dapat
dimanfaatkan. Misalnya senyawa tanin yang dimanfaatkan sebagai obat- obatan. Cara
pengambilan senyawa tanin dalam daun belimbing wuluh dengan cara dimaserasi dengan
menggunakan pelarut air atau etanol.
B. TINJAUAN BIOLOGIS
Belimbing
wuluh merupakan salah satu spesies dalam keluarga belimbing ( Averrhoa ).
Diperkirakan tanaman ini berasal dari Amerika tropik. Fisiologi tanaman ini
secara umum adalah pohon kecil, tinggi mencapai 10 m dengan batanng tidak
begitu besar dan mempunyai garis tengah hanya sekitar 30 cm. Tanaman ini
ditanam sebagai pohon buah atau terkadang tumbuh liar dan ditemukan dari
dataran rendah 500 m dpl.
Belimbing
wuluh mempunyai bunga majemuk yang tersusun dalam malai, berkelompok. Bunga
belimbing asam, seperti buah kepel, tumbuh keluar dari batang atau percabangan
yang besar. Buah belimbing buluh berupa buni berbentuk lonjor bersegi, dengan
panjang 4-6 cm. Batangnya bergelombang dan tidak rata.Daun belimbing wuluh
merupakan daun majemuk sepanjang 30-60 cm dengan 11-45 pasang anak daun. Anak
daun berwarna hijau, bertangkai pendek, berbentuk bulat telur hingga jorong
dengan ujung agak runcing, pangkal membulat, tepi daun rata, panjang 2-10 cm,
lebar 1-3 cm. Buahnya berwarna hijau kekuningan, berair dan jika masak berasa
asam.
Belimbing wuluh atau yang bisa juga disebut
belimbing sayur merupakan tanaman yang memiliki buah yang berasa asam dan
mempunyai banyak khasiat bagi tubuh manusia. Belimbing wuluh diduga berasal
dari kepulauan Maluku yang kini sudah mulai tersebar di Indonesia dan
diberbagai negara lainnya, misalnya Myanmar, Filipina dan Srilanka.
Klasifikasi
ilmiah belimbing wuluh :
-
Kerajaan : Plantae;
-
Divisi : Magnoliophyta;
-
Kelas : Magnoliopsida;
-
Ordo : Oxalidales;
-
Famili : Oxalidaceae;-
-
Genus : Averrhoa;
-
Spesies : Averrhoa bilimbi;
-
Nama Indonesia : belimbing wuluh,
belimbing sayur, belimbing asam.
Komposisi dan kandungan asam organik
dalam buah belimbing wuluh dapat dilihat dalam tabel berikut :
Komposisi
pangan
|
Kadar
|
Kelembaban
|
94,1
g
|
Energi
|
21
kal
|
Protein
|
0,7
g
|
Lemak
|
0,2
g
|
Karbohidrat
|
4,7
g
|
Serat
|
0,6
g
|
Abu
|
0,3
g
|
Kalsium
|
7
mg
|
Fosfor
|
11
mg
|
Zat
besi
|
0,4
mg
|
Sodium
|
4
mg
|
Potassium
|
148
mg
|
Vitamin
A
|
145
LU
|
Thiamin
|
0,01
mg
|
Riboflavin
|
0,03
mg
|
Niasin
|
0,3
mg
|
Asam
askorbat
|
9
mg
|
Sumber
: Subhadrabandhu
( 2001 )
Kandungan Asam Organik Buah Belimbing
wuluh
Asam
Organik
|
Jumlah
(meq
asam / 100 g total padatan )
|
Asam
asetat
|
1,6
– 1,9
|
Asam
sitrat
|
92,6
– 133,8
|
Asam
format
|
0,4
– 0,9
|
Asam
laktat
|
0,4
– 1,2
|
Asam
oksalat
|
5,5
– 8,9
|
Sedikit
asam malat
|
|
Sumber
:
Subhadrabandhu ( 2001 )
I.
MANFAAT
a. Manfaat
umum
Pada
buah belimbing wuluh memiliki kandungan kimia yang dapat dimanfaatkan sebagai
obat tradisional misalnya untuk obat batuk rejan, sariawan, jerawat, tekanan
darah tinggi dan radang rektum. Walaupun hanya sebagian masyarakat yang
menyukai atau mencari belimbing wuluh, tapi didalam belimbing wuluh banyak
kandungan – kandungan kimia yang dapat dimanfaatkan. Misalnya perasan air
belimbing wuluh sangat baik untuk dibuat kekurangan vitamin C. Pada buahnya dapat dimanfaatkan sebagai sirup, bumbu
masakan, dan sebagai obat tradisional. Selain pada buah, daun dan batangnya
juga bisa dijadikan sebagi campuran obat. Sedangkan pada bunganya juga dapat digunakan sebagai obat sariawan dan
batuk.
b. Manfaat
khusus
Pada
daun belimbing wuluh terdapat kandungan kimia yaitu tanin, sulfur, asam format,
peroksidase, kalsium oksalat, dan kalium sitrat. Dan salah satu senyawa kimia
pada daun belimbing wuluh dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri. Ekstrak tanin
pada daun belimbing wuluh mempunyai aktivitas antibakteri terhadap bakteri
Escherchia coli, Staphylococcus aureus, Pseudomas fluorescens dan Micrococcus
luteus. Adanya potensi aktif terhadap beberapa bakteri dapat dimanfaatkan
sebagai obat diare dan pengawet alami.
II.
KANDUNGAN
ZAT AKTIF
Tannin
merupakan senyawa kimia yang terdapat pada daun
dan batang belimbing wuluh. Tetapi kandungan tannin yang terbesar
terdapat pada daunnya. Kandungfan kimiawi yang terdapat pada daun belimbing
wuluh antara lain : Tanin, Sulfur, Asam Format, Peroksidase, Calcium Oksalat,
dan Kalium Sitrat. Maka dari itu, dengan adanya kandungan kimia yang terdapat
dalam belimbing wuluh, bagian – bagian dari belimbing wuluh memiliki beberapa
khasiat.
Senyawa
Tanin merupakan suatu senyawa fenol yang mempunyai berat molekul besar yang
terdiri dari gugus hidroksi dan beberapa gugus yang bersangkutan seperti
karboksil. Tanin biasanya dapat ditemukan hampir disetiap bagian dari tanaman yaitu kulit kayu, daun,
buah dan akar. Senyawa tannin didalam daun belimbing wuluh ini dapat
dimanfaatkan sebagai obat. Secara kimia tanin tumbuhan dibagi
menjadi dua golongan yaitu tanin terhidrolisis dan tanin terkondensasi.
Tanin dapat
diisolasi dari daun belimbing wuluh dengan menggunakan metode maserasi, sedangkan salah satu cara memisahkan senyawa
tannin dengan kromatografi lapis tipis preparative. Secara kualitatif pengujian fitokimia senyawa tannin terhadap ekstrak
aseton – air ( 7:3) daun belimbing wuluh
dengan reagen FeCl3, gelatin dan campuran formalin formalin : HCl menunjukkan
adanya golongan senyawa tannin. kadar tanin pada ekstrak daun belimbing wuluh
muda sebesar 10,92 %.
Gambar
1. Stuktur senyawa tanin
Menurut ( Ledder, 2000 ) senyawa tanin
yang terkandung dalam daun belimbing wuluh bersifat penolak hewan pemakan
tumbuhan. Senyawa tanin digunakan untuk proses tanning atau penyamakan kulit
binatang yang digunakan di industri kulit, untuk pembuatan tinta, digunakan
sebagai astringent dan untuk pewarnaan cat.
Tabel perbandingan kadar tanin tanin
dalam tumbuhan
Tanaman
|
Kadar
tanin ( % )
|
Daun
belimbing wuluh
|
10,92
%
|
Daun
kaliandra
|
10%
|
Daun
teh
|
8,65%
|
Daun
gamal
|
0,07%
|
III.
DAFTAR
PUSTAKA
- Hayati,
Elok Kamilah, A. Ghanaim Fasyah, dan Lailis Sa’adah. 2010. Fraksinasi dan
identifikasi senyawa tanin pada daun belimbing wuluh (Averrohoa bilimbi
L.). Jurnal Kimia. 4 (2) : 193-200.
- http://aklyst.blogspot.com/2011/08/indentifikasi-senyawa-tanin-pada-daun.html
- http://eemoo-esprit.blogspot.com/2010/11/kandungan-gizi-belimbing-wuluh.html
- http://id.shvoong.com/business-management/1951040-pengolahan-produk-belimbing-wuluh/#ixzz1oWdnCIdb
- http://lib.uin-malang.ac.id/thesis/fullchapter/05530003-lailis-saadah.ps
No comments:
Post a Comment