Pendahuluan
Sejak dahulu
kala nenek-moyang bangsa Indonesia telah mengenal dan mengetahui manfaat obat yang berkhasiat untuk menjaga kesehatan
dan mengobati penyakit. Istilah umum dari ramuan tanaman berkhasiat obat
tersebut adalah jamu tradisional.
Masih banyak
bahan dari alam yang belum dimanfaatkan
masyarakat dan dianggap sebagai obat alternatif, sehingga derajatnya tidak
terangkat dibandingkan dengan obat modern. Salah satu tanaman berkhasiat obat
yang saat ini menjadi fenomena dalam pengobatan alternative adalah habbatussauda atau jinten hitam.
Di mesir,
tanaman jinten hitam telah digunakan sejak zaman dahulu kala. Menurut Easton,s
Bible Directionary, dalam Old Testament atau perjanjian lama (kitab bangsa
yahudi), kata “ketsah” yang berasal dari bahasa ibrani yang berarti black cumin mengacu pada jinten hitam.
Beberapa kandungan jinten hitam yang telah ditemukan di
dalamnya antara lain adalah minyak atsiri, minyak
lemak, dan saponin melantin, zat pahit nigelin, nigelon dan thymoquinone. Dari kandungan-kandungan kimia tersebut,
dilaporkan bahwa komponen utama ekstrak biji jinten hitam adalah p-cymene (7.1%
- 15.5%), carvacrol (5.8% - 11.6%), dan yang terbesar adalah thymoquinone
(27.8% - 57.0%) (Permata M.K, 2009).
Agronomi
Nama lainnya
adalah Black Seed (Inggris) atau
Habattusauda (Arab). Nigella sativa merupakan tumbuhan berbunga yang berasal
dari Asia Barat Daya. Meskipun Nigella sativa merupakan tumbuhan asli daerah
mediterania, namun juga telah banyak tumbuh di belahan dunia lain, yang
meliputi Arab Saudi, Afrika Utara, dan sebagian Asia termasuk Indonesia.
(Mahmudah T.R.,2010).
Klasifikasi
Jinten Hitam
Jintan hitam merupakan herba tegak
dengan tinggi mencapai 70 cm. Batang memiliki banyak percabangan. Daun
berseling, mempunyai tangkai daun yang kuat, berbulu halus. Daun bercangap dua
atau lebih, umumnya bewarna hijau. Buah berbentuk bulat telur hampir seperti kapsul, bewarna hijau
keabuan sampai cokelat, berisi 3-4 biji bewarna hitam. Menurut Junaedi (2006) bunganya
majemuk, bentuk karang, kepala sari berwarna kuning, mahkota berbentuk corong
berwarna antara biru sampai putih, dengan 5-10 kelopak bunga dalam satu batang
pohon. Tanaman jinten hitam dapat
diklasifikasikan sebagai tumbuhan yang termasuk Kingdom: Plantae, Subkingdom: Traceabionta, Divisi:
Spermatophyte, Subdivisi:
magnoliophyta, Kelas: Magnoliophyda dicotyledon, Famili: Ranunculaceae, Genus : Nigella, dan Spesies :
Nigella sativa.
Kandungan Gizi Pada Jinten Hitam
Biji jinten
hitam mengandung minyak atsiri, minyak lemak, dan saponin melantin, zat pahit
nigelin, nigelon dan thymoquinon. Minyak atsiri pada umumnya bersifat
antibakteri, antiperadangan, ia juga menghangatkan perut. Dari kandungan-kandungan kimia tersebut,
dilaporkan bahwa komponen utama ekstrak biji jinten hitam adalah p-cymene
(7.1% - 15.5%), carvacrol (5.8% - 11.6%), dan yang terbesar adalah thymoquinone
(27.8% - 57.0%). (Permata, M.K., 2009)
Kandungan
100 g Jinten Hitam
Komponen
|
Banyaknya
|
Air (g)
|
9,9
|
protein (g)
|
19,8
|
Lemak (g)
|
14,6
|
Karbohidrat (g)
|
49,9
|
Serat (g)
|
12,7
|
Kalsium (mg)
|
689
|
Besi (mg)
|
16
|
magnesium (mg)
|
258
|
Fosfor (mg)
|
568
|
Kalium (mg)
|
1.351
|
Natrium (mg)
|
17
|
Seng (mg)
|
6
|
Niasin (mg)
|
4
|
Vitamin A (mg)
|
363
|
Sumber : Astawan, Made., 2009
Manfaat
Umum
Jinten
Hitam
Jinten
hitam mempunyai khasiat untuk membantu penyembuhan berbagai penyakit. Jinten hitam yang memiliki rasa pahit
mempunyai khasiat sebagai obat cacing. Jinten hitam juga dapat digunakan
sebagai pelancar ASI, pencegah muntah, pencahar, dan pengobatanpasca persalinan, menguatkan sistem kekebalan
tubuh, meningkatkan daya ingat, meningkatkan
bioaktivitas hormone, menetralkan
racun dalam tubuh, mengatasi
gangguan tidur dan stress, anti
histamine, tambahan
nutrisi bagi manusia, memperbaiki
sistem pencernaan, anti
tumor (Simonwidjarnako, 2008)
Jinten hitam
juga dapat meningkatkan aktivitas fungsional sel pembunuh alami, oleh karena
itu jinten hitam dapat digunakan untuk membantu penyembuhan kanker, AIDS, dan
penyakit lain yang berhubungan dengan penurunan tingkat kekebalan tubuh.
Minyak
atsiri jinten hitam dapat digunakan untuk antioksidan, hal ini dikarenakan
Thymoquinone jinten hitam merupakan
antioksidan yang berperan sebagai scavenger
radikal bebas yang efektif dan melindungi terhadap kerusakan yang disebabkan
oleh radikal bebas. (Arora R, 2008)
THYMOQUINONE
Struktur
Thymoquinone merupakan
senyawa fitokimia yang ditemukan dalam tanaman Nigella sativa (jinten hitam).
Thymoquinone
Thymoquinone,
2-isopropyl-5-methyl-1,4-bnzoquinone, memiliki molecular formula C10H12O2, melting point 44-47 oC,
boiling point 230-232 oC,
dan berat molekul 164,2 (B. Bharat, 2009).
Manfaat Thymoquinone
Minyak atsiri jinten hitam memiliki kandungan utama thymoquinone. Kandungan thymoquinone dalam minyak atsiri sebesar
18,4 -24%. Thymoquinone merupakan antioksidan yang berperan sebagai scavenger radikal bebas yang efektif dan melindungi terhadap
kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Scavenger adalah istilah yang digunakan
bagi substrat yang bereaksi dengan hidroksil radikal tetapi tidak menghasilkan
spesies, yang mempropagasi dalam rantai reaksi. Scavenger Thymoquinone
dapat menghalangi proses oksidasi dengan cara mengkonsumsi (bereaksi) hidroksil
radikal, hydrogen peroksida dan
mengabsorpsi UV. Scavenger radikal bebas
adalah senyawa yang mengkonsumsi spesies kimia, yang mempunyai setidaknya 1 elektron
yang tidak berpasangan. Thymoquinone,
dengan menerima satu pasang electron (2e-) dan 2 proton (H+),
diinduksi dan diubah menjadi Tymodroquinone. Karena reaksi ini adalah
reversibel, Thymohydroquinone bisa oxidizet lagi menjadi thymoquinone (Arora R, 2008).
Mekanisme
Reaksi Penyerapan Radikal Bebas
(Sumber:
Arora R, 2008).
Pengambilan Thymoquinone pada Jinten Hitam
Pertama kali yang dilakukan pada proses pembuatan minyak jinten hitam
adalah mengeringkan jinten hitam dengan cara penjemuran, setelah kering tumbuk
dan ayak jinten hitam. Kemudian diekstrak dan masukkan kedalam soklet dengan
ditambahkan solvent campuran seperti etanol dan n-heksana. Setelah diekstrak
kemudian didestilasi pada titik didihnya (±60-75 0C), lalu ambil
filtratnya dan uapkan.
Produk minyak jinten dapat dikonsumsi langsung baik untuk pemakaian luar
maupun dalam. Pemakaian luar biasanya digunakan sebagai obat gosok, dan untuk
penyakit dalam minyak jinten hitam ini dicampurkan pada teh, jus atau
sejenisnya.
Simpulan
Jinten hitam yang memiliki kandungan Thymoquinone sebanyak
27,8%-57,0%, dengan kandungan Thymoquinone ini jinten hitam bermanfaat sebagai
antioksidan yang berperan sebagai scavanger radikal bebas yang efektif dan
melindungi terhadap kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas. Dan jinten
hitam tidak hanya dapat dimanfaatkan sebagai penyedap rasa tetpi juga dapat
dimanfaatkan sebagai pengobatan alternatif.
Daftar Pustaka
Arora, Rajesh. 2008. Herbal Radio
Modulators. USA: World Scientific
Bharat, B. 2009. Molecular Targets and Therapeutic Uses of Spices Moder
Uses For Ancient Medicine. USA: World Scientific
Astawan, Made. 2009. Sehat Dengan Hidangan Kacang Dan Biji-bijian. Jakarta:
Penebar Swadaya
Junaedi, Edi. 2006. Sehat Dengan
Ramuan Tradisional. Jakarta: PT Agromedia
Junaedi, Edi. 2006. Sembuhkan Penyakit Dengan Habbatussauda. Jakarta: PT
Agromedia
Mahmudah, T.R. 2010. Efek Anti Helmintik Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella
sativa) Terhadap Ascaris suum Goeze in vitro. Universitas Sebelas Maret. Surakarta
Permata, M.K. 2009. Pengaruh Pemberian Ekstrak Jintan Hitam Terhadap
Perubahan Histopatologik Hepar Mencit BALB/C Yang Diinfeksi Salmonella
Typhimurium. Universitas Diponegoro. Semarang
Redaksi Agromedia. 2008. Buku Pintar Tanaman Obat 431 Jenis Tanaman
Penggempar Aneka Penyakit. Jakarta: PT Agromedia Pustaka
Widjarnako, Simon.
2008. Khasiat Jinten Hitam. http://simonbwidjanarko.wordpress.com/2008/07/08/khasiat-jinten-hitam-nigella-sativa-black-cumin/. Diakses tanggal 8 Juli 2008
MAKALAH PENGETAHUAN BAHAN ALAM HAYATI
HITAM MUNGIL YANG BERKHASIAT
Disusun
Oleh :
Nuzulul Rohadian Utami (110026)
AKADEMI
KIMIA INDUSTRI SANTO PAULUS
SEMARANG
2012
No comments:
Post a Comment