LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM KIMIA TERAPAN
PEMBUATAN CLEANSING CREAM DAN
ASTRINGENT
NAMA : Antonius Yunian Wicaksono
NIM : 112002
SEMESTER : 2
AKIN SANTO
PAULUS
SEMARANG
2013
Nama Praktikan : Antonius Yunian Wicaksono
Nim Praktikan : 112002
Kelompok/ Semester : 9 / II
Materi Praktikum :
Pembuatan Cleansing Cream dan Astringent
Tujuan Praktikum : Dapat
membuat Cleansing Cream dan Astrigent dengan baik
A.
Dasar Teori
Cleansing cream dan astringent merupakan salah satu pembersih
yang biasanya digunakan pada daerah sekitar wajah. Sama seperti namanya,
cleansing cream biasanya berbentuk seperti cream sedangkan astringent berbentuk cair. Cleansing cream
biasa digunakan terlebih dahulu pada wajah, setelah itu untuk proses terakhir digunakan
astringent sebagai pembersih
terakhir. Wajah kita banyak dipenuhi kotoran dari luar maupun dari dalam tubuh
kita sendiri. Oleh karena itu banyak bermunculan pembersih yang digunakan
seperti clensing cream dan astringent.
Cleansing cream dan astringent
biasanya hanya berfungsi sebagai pengangkat kotoran yang tertempel pada wajah,
namun jika dimodifikasi, cleansing cream dan astringent
tidak hanya mengankat kotoran, namun juga dapat memperbaiki dan mengganti
sel-sel kulit yang telah mati. Macam-macam pengotor yang biasanya ada pada
wajah antara lain :
-
Make Up
-
Soil : debu
-
Minyak / lemak, dan lainnya.
Timbulnya kotoran pada wajah juga disebabkan oleh beberapa
faktor, antara lain :
-
Pola makan
-
Pola hidup
-
Kondisi pekerjaan, dan lainnya.
Keuntungan mengggunakan cleansing cream
adalah :
1.
Daya pembersih lebih efektif.
2.
Tidak merangsang kulit.
3.
Meninggalkan lapisan tipis
(emollient) yang memberi perasaan lunak pada kulit.
4.
Dapat mengemulsikan.
5.
Dapat mengangkat sebum
(kotoran).
6.
Tidak menimbulkan iritasi.
Semula cleansing cream dibuat dari
minyak hewani ( Bess Wax ) ataupun minyak nabati (Zaitun) karena dapat
menghasilkan cleansing cream yang stabil dan memberi perasaan dingin, serta
dapat diserap kulit tetapi mudah rusak.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh cleansing cream
adalah :
- Harus stabil.
- Dapat meleleh / melunak bila dioleskan pada kulit.
- Mudah menyebar dikulit.
- Selama pemakaian tidak memberi rasa berminyak.
- Setelah pemakaian harus memberi rasa sejuk dan lunak.
- Memiliki penampakan yang bagus.
- Mudah digunakan dan tidak menimbulkan efek samping.
- Melakukan proses fisik bukan proses kimia sehingga dapat membuka pori-pori kulit.
- Ringan serta dapat memberikan emollient.
Tipe- tipe dari cleansing cream adalah sebagai berikut :
A.
Tipe Bess Wax – Borax
Biasanya berupa emulsi berwarna
putih. Bess wax merupakan bahan penentu kualitas cream, tidak berbuih sehingga
dapat menghasilkan emulsi yang baik.
Bahan –bahan yang dipakai pada tipe ini
umumnya adalah :
1.
Malam Tawon ( bess wax )
Sifat dari bess wax adalah :
a.
Malam dari lebah terdiri dari
firicyl palmitat, as.cer dan paraffin carbon tinggi.
b.
Padatan coklat ( belum diolah /
asli ), kuning seperti keju ( sudah diolah ).
c.
Sedikit bahan dan tidak berasa.
d.
Sedikit larut dalam alcohol.
e.
Larut dalam alcohol panas,
chloroform, eter dan benzene.
Kegunaan :
a)
Untuk pembuatan lipstick cold
cream.
b)
Untuk pembuatan deodorant
stick.
c)
Untuk pembuatan brilliantine
sold.
d)
Untuk pembuatan hair cream.
2.
Mineral Oil
Minyak mineral bersifat mengakibatkan
tidak berbau, stabil dan tidak berwarna. Dipakai untuk menggantikan lemak
nabati. Minyak mineral merupakan penentu pembersih bagi cleansing cream, minyak
dengan viscositas tinggi menghasilkan minyak yang kental tapi bila kadar minyak
kurang dari 10 % hasilnya tidak stabil. Mineral oil adalah salah satu komponen
bahan dalam pembuatan cleansing cream. Mineral oil mempunyai kelebihan
diantaranya harganya yang relativ murah, tahan lama sehingga kestabilannya
tetap terjaga dengan baik, selain itu reaksinya juga lebih mudah. Akan tetapi
mineral oil juga mempunyai kekurangan yaitu komponen ini mudah tengik karena
oksidasi/ aktivitas organisme, kurang sesuai dengan kondisi kulit dan juga
dapat menyebabkan iritasi. Contoh dari mineral oil adalah paraffin liquid.
3.
Borax ( Na2B4O7.
10H2O )
Sifat dari borax :
a)
Kristal tidak berwarna
b)
Tidak berbau
c)
Butiran putih
d)
Menjadi anhidrat pada suhu 320 0C
e)
Tidak larut dalam alcohol
f)
Larut dalam air, gliserin
g)
Meleleh jika dipanaskan pada
suhu 35 0C
Borax
akan bereaksi dengan asam lemak dan malam tawon. Sifat cream tipe ini termasuk
dalam tipe emulsi padat tapi setelah dioksidasi pada kulit, air akan menguap
dan dibawahnya, maka ditambahkan emollient ( spermaceti, cethyl alcohol, cocoa
butter, lanolin dan vegetable oil ). Petrolitium akan membantu stabilitas cream
jika minyak digunakan presentase tinggi.
B.
Tipe Transculent
Bahan yang dipakai adalah liquid dan vaselin. Merupakan
campuran minyak jenuh dan cair, untuk menghindari keras ditambahkan zeng
chloride. Cream tipe ini lebih mudah dibuat, pengontrolan formula harus
hati-hati. Kekerasan cream diakibatkan oleh efek yang didapat dari bess wax
seperti paraffin liquid.
Agar emulsi tetap baik, perlu adanya
emulgator contohnya cethyl alcohol, TEA (tri etanol amine ) dan Na-borax. Macam
emulgator dapat dibedakan menjadi nonionic dan ionic. Dalam air susu, casein
menjaga agar emulsi tetap stabil. Casein tersebut berfungsi sebagai emulgator.
Syarat-syarat emulsi :
a)
Penampakan
b)
Viscositasnya
c)
Stabilitas
d)
Dispersibilitynya
SIFAT DAN GUNA BAHAN
- Paraffin liquid
Sifat dari paraffin liquid adalah :
a)
Minyak transparan.
b)
Larut dalam eter, benzene, CS2.
c)
Sedikit berbau dan berasa .
d)
Tidak larut dalam air, alcohol
dan gliserin.
Kegunaan :
a)
Untuk pembuatan cleansing
cream.
b)
Untuk pembuatan lipstick.
c)
Untuk pembuatan brilliantine.
d)
Untuk pembuatan hair cream.
2.
Cethyl Alcohol
Sifat dari cethyl alcohol adalah :
a)
Berbentuk kristal putih.
b)
Larut dalam alcohol, chloroform
dan eter.
c)
Tidak beracun.
d)
Titik leleh 49 0C
dan titik didih 330 0C.
Kegunaan :
1.
Untuk emulsifier.
2.
Untuk pembuatan parfum.
3.
Untuk pembuatan cream.
4.
Untuk pembuatan obat-obatan.
3.
Bess Wax ( malam tawon )
Sifat dari bess wax adalah :
Malam dari lebah terdiri dari firicyl palmitat, as.cer dan
paraffin carbon tinggi
a)
Padatan coklat ( belum diolah /
asli ), kuning seperti keju ( sudah diolah )
b)
Sedikit bahandan tidak berasa
c)
Sedikit larut dalam alcohol
d)
Larut dalam alcohol panas,
chloroform, eter dan benzene
Kegunaan :
a)
Untuk pembuatan lipstick cold
cream.
b)
Untuk pembuatan deodorant
stick.
c)
Untuk pembuatan brilliantine
sold.
d)
Untuk pembuatan hair cream.
4.
Borax ( Na2B4O7.
10H2O )
Sifat dari borax :
a)
Kristal tidak berwarna
b)
Tidak berbau
c)
Butiran putih
d)
Menjadi anhidrat pada suhu 320 0C
e)
Tidak larut dalam alcohol
f)
Larut dalam air, gliserin
g)
Meleleh jika dipanaskan pada
suhu 35 0C
5.
TEA ( Tri Etanol Amine )
Sifat
dari TEA :
a)
Tidak berwarna
b)
Cairan kental dengan sedikit
bau amoniak
c)
Sangat higroskopik
d)
Titik leleh 20 0C –
21, 1 0C
e)
Titik didih 277 0C –
279 0C
f)
Larutan 25 % mempunyai pH 4,2
g)
Sedikit larut dalam benzene dan
eter
Kegunaan :
a)
Cleansing cream
b)
Vanishing cream
c)
Hair cream
d)
Shampoo
e)
Emulsi
6.
Stearic Acid
Sifat
dari bahan stearic acid :
a)
Butiran putih
b)
Titik leleh 60 0C –
70 0C
c)
Untuk perdagangan berisi 50 %
pamatic acid, oleic acid
d)
Mempunyai efek terhadap warna,
baud an kehalusan cream
Kegunaan :
a)
Hair cream
b)
Foundation
c)
Cream
d)
Soap
B.
Alat dan Bahan
Alat
-
Cawan Porselin
-
Beakerglass
-
Pengaduk
-
Bunsen
-
Selang
-
Tripot
-
Kasa Asbes
-
Pipet Mata
-
Gelas Ukur
(10 ml dan 100 ml)
Bahan
1.
Cleansing Cream
-
Asam Stearat 5 gram
-
Parafin Liquid 10 ml
-
Lanolin 2,5 gram
-
TEA 2,5 ml
-
Gliserin 2,5 ml
-
Aquades 17 ml
2.
Astringent
-
Larutan Tawas 2% (10ml) 10 ml
-
Gliserin 2,5 ml
-
Alkohol 5 ml
-
Aquades 35 ml
-
Pewarna dan parfum secukupnya
C.
Cara Kerja
1.
Cleansing Cream
ψ
Siapkan alat
dan bahan yang akan digunakan
ψ
Asam Stearat, parafin liquid
dan lanolin dipanaskan hingga larut dan homogen, kemudian turunkan dari api
ψ
Pada tempat lain TEA dilarutkan
dalam aquades dan dipanaskan sebentar
ψ
Tambahkan larutan TEA tersebut
ke dalam larutan pertama dengan keadaan masih panas sambil diaduk hingga
terbentuk emulsi
ψ
Tambahkan gliserin sedikit demi
sedikit hingga larut
2.
Astringent
ψ
Siapakan alat
dan bahan yang akan digunakan
ψ
Parfum, alkohol dan gliserin
dicampurkan hingga homogen, kemudian tambahkan larutan tawas sambil diaduk
ψ
Tambahkan aquades dan pewarna
E.
Data Pengamatan
Ø Cleansing Cream
Stearic acid, parafin liquid dan
lanolin dipanaskan supaya pelarutan lebih cepat dan dilakukan pengadukan supaya
larutan mejadi homogen. Pada tempat lain di TEA dan aquadest dilarutkan dengan
bantuan pemanasan sebentar. Kemudian larutan TEA dimasukan ke campuran I saat
masih panas dan penambahannya dilakukan sedikit-sedikit. Cara tesebut Supaya
Pencampuran sempurna dan tidak terjadi penggumpalan. Tambahkan Gliserin pada
akhir pembuatan agar cairan tidak terlalu kental.
Ø
Astringent
Parfum, Alkohol dan gliserin
dicampur hingga homogen, prese ini tanpa pemanasan karena bahan tersebut mudah
homogen jika dipanaskan alkohol akan menguap. Tambahkan larutan tawas untuk
bahan pembersihnya.
F.
Pembahasan
Dalam praktikum kali ini
kami membuat produk kosmetik, yaitu : cleansing cream dan astringen, kedua
produk ini sering digunakan pada masyarakat pada umumnya, biasanya digunakan
untuk membersihkan make up dan sebagainya.
Cleansing Cream dari
fungsinya dapat membersihkan atau bisa dikatakan dapat mengangkat pengotor,
debu bahkan lemak yang ada pada permukaan muka atau wajah kita, untuk pengotor
itu bisa berupa make up, pola hidup yang dimaksud disini adalah pola makan, dan
tempat kerja kita, jadi sesudah memakai cleansing cream maka kita akan bisa
merasa percaya diri sehingga akan bisa meningkatkan produktifitas kerja kita.
Pada kulit kita itu
dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1.
Kulit berminyak
2.
Kulit kering
3.
Kulit normal
Ketiga jenis kulit
tersebut merupakan jenis kulit pada umumnya, untuk membersihkan pengotor pada
jenis kulit tersebut harus disesuaikan, misalnya : untuk jenis kulit berminyak
maka cocok menggunakan cleansing cream tipe o/w dan yang jenis kulit kering
cocok untuk cleansing cream tipe w/o.
G.
Kesimpulan
Cleansing cream yang dihasilkan
berbentuk cream,
berwarna putih keruh
dan Aroma tidak begitu sedap yang
ditimbulkan oleh lanolin. Sedangkan astringent yang
dihasilkan berbentuk cair, berwarna merah muda,
beraroma mawar
segar.
H.
Daftar Pustaka
AKIN ST Paulus – SMK Theresiana Semarang.2003.Praktikum
Kimia Teknologi.
Hardjosoedarmo, S. 1996. Total
Quality Management. Yogyakarta : Andi.
Semarang, 22 Maret 2013
Pembimbing Praktikan
(Ir. Rony Windu S, MT) (Antonius Yunian Wicaksono)
malem pa ma'aaf ganggu saya mau tanya pa..saya suka membuat minyak rambut pomade,saya ingin tekstur nya kental dan lembut.kalaw cara yang di atas yang W/O kalaw di tambah lagi cocoa butter sama coconut oil apakah textur nya akan tetap kental seperti cream.trimakasih
ReplyDeleteIya betul bisa seperti itu nanti teksturenya ,mas rendy
DeleteOKK BAGUS
ReplyDeleteTerima Kasih
Deletekalo untuk pomade sudah beda laig ceritanya karena pomade kebanyakan menggunakan proses W/O. untuk tetap kental tambahan coconut oil yang lebih banyak sedikit, mas
ReplyDelete