MAKALAH
PENGETAHUAN BAHAN ALAM HAYATI
“ANTRAKUINON
BUAH MENGKUDU”
Disusun oleh
Anis Yuli Widya Ningrum (110008)
AKADEMI KIMIA INDUSTRI SANTO PAULUS
SEMARANG
2012
ABSTRAK
Mengkudu
(marinda citrifolia) termasuk jenis
kopi-kopian dan dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai pada ketinggian
tanah 1500 meter di atas permukaan laut. Mengkudu yang tersebar luas di
Kepulauan Pasifik dan India ternyata merupakan tumbuhan asli Indonesia.
Permukaan buah seperti terbagi dalam sel-sel poligonal (bersegi banyak) yang
berbintik-bintik dan berkutil. Mula-mula buah berwarna hijau, menjelang masak
menjadi putih kekuningan. Setelah matang, warnanya putih transparan dan lunak.
Daging buahnya tersusun dari buah-buah batu berbentuk piramid, berwarna coklat
merah. Setelah lunak, daging buah mengkudu banyak mengandung air yang aromanya
seperti keju busuk.
Buah
mengkudu mengandung senyawa metabolit sekunder yang sangat bermanfaat bagi
kesehatan, kandungan nutrisinya juga beragam seperti vitamin A, C, niasin,
tiamin dan riboflavin, serta mineral seperti zat besi, kalsium, natrium dan
kalium. Senyawa fitokimia dalam buah mengkudu adalah terpen, acubin,
lasperuliside, alizarin, zat-zat antrakuinon, asam askorbat, asam kaproat, asam
kaprilat, zat-zat skopoletin, damnakantal dan alkaloid. Senyawa turunan Antrakuinon dalam mengkudu antara lain
adalah Morindin, Morindon dan Alizarin.
Senyawa antrakuinon yang banyak terdapat dalam
mengkudu dapat melawan bakteri Staphylococcu
yang menyebabkan infeksi pada
jantung dan bakteri Shigella yang
menyebabkan disentri. Buah mengkudu mengandung antraquinon yang mampu melawan
mikroorganisme Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Proteus
morganii, Salmonella typhosa, Bacillus subtilis dan Escherichia coli.
Proses
pengambilan zat antrakuinon yaitu dengan cara serbuk buah mengkudu dimaserasi
menggunakan pelarut aseton selama 3 x 24 jam sebanyak 3 kali dalam suhu
ruangan. Kemudian ekstrak aseton yang diperoleh, disaring dan diuapkan dengan
penguap putar sehingga diperoleh ekstrak kental, selanjutnya ditambah air
sebanyak 10% dari volume semula. Kemudian diekstraksi dengan n-heksana
sebanyak 3 kali untuk menghilangkan lemak dan senyawa non-polarnya. Ekstraksi
dilanjutkan dengan menggunakan pelarut etil asetat sebanyak 3 kali untuk mendapatkan
senyawa antrakuinon dan senyawa semi-polar lainnya. Ekstrak etil asetat yang
diperoleh dikeringkan menggunakan magnesium anhidrat selama 24 jam kemudian
disaring dan diuapkan dengan penguap putar sehingga diperoleh ekstrak etil
asetat kental.
Selanjutnya
ekstrak etil asetat fraksi dilakukan pemisahan dan pemurnian. Proses pemisahan
dilakukan dengan kromatografi berulang kali sampai diperoleh satu noda pada
plat KLT. Fraksi dengan satu noda yang diperoleh dari proses pemisahan,
selanjutnya dimurnikan melalui proses rekristalisasi. Kemudian dilakukan
pengujian antioksidan menggunakan alat TLC-autografi dan Spektrometri. Uji
dilakukan dengan menggunakan larutan DPPH
A.
Tinjauan
Biologi / Argonomi Mengkudu
Asal usul mengkudu
tidak terlepas dengan keberadaan bangsa Polnesia yang menetap di Kepulauan
Samudra Pasifik. Bangsa Polinesia dipercaya berasal dari Asia Tenggara.
Mengkudu (marinda citrifolia)
termasuk jenis kopi-kopian. Mengkudu dapat tumbuh di daerah dataran rendah
sampai pada ketinggian tanah 1500 meter di atas permukaan laut. Mengkudu yang
tersebar luas di Kepulauan Pasifik dan India ternyata merupakan tumbuhan asli
Indonesia. Pohon mengkudu tidak terlalu besar, tingginya antara 4-8 meter.
Batang bengkok-bengkok, berdahan kaku, kasar, dan memiliki akar tunggang yang
tertancap dalam. Kulit batang coklat keabu-abuan atau coklat kekuningan.
Buah mengkudu berwarna
hijau mengkilap dan berwujud buah buni berbentuk lonjong. Permukaan buah
seperti terbagi dalam sel-sel poligonal (bersegi banyak) yang berbintik-bintik
dan berkutil. Mula-mula buah berwarna hijau, menjelang masak menjadi putih
kekuningan. Setelah matang, warnanya putih transparan dan lunak. Daging buahnya
tersusun dari buah-buah batu berbentuk piramid, berwarna coklat merah. Setelah
lunak, daging buah mengkudu banyak mengandung air yang aromanya seperti keju
busuk.
Taksonomi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Subkelas : Asteridae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Morinda
Spesies : Morinda citrifolia L
B.
Kandungan
Zat Aktif (Kimia) dalam Buah Mengkudu dan Proses Pengambilan
Hasil penelitian
membuktikan bahwa buah mengkudu mengandung senyawa metabolit sekunder yang
sangat bermanfaat bagi kesehatan, selain kandungan nutrisinya juga beragam
seperti vitamin A, C, niasin, tiamin dan riboflavin, seta mineral seperti zat
besi, kalsium, natrium dan kalium. Beberapa jenis senyawa fitokimia dalam buah
mengkudu adalah terpen, acubin, lasperuliside, alizarin, zat-zat antrakuinon,
asam askorbat, asam kaproat, asam kaprilat, zat-zat skopoletin, damnakantal dan
alkaloid. Senyawa turunan Antrakuinon dalam
mengkudu antara lain adalah Morindin,
Morindon dan Alizarin, sedangkan
alkaloidnya antara lain Xeronin dan Proxeronin.
Komposisi kimia buah
mengkudu dalam 100 g bagian yang dapat dimakan :
Komponen
|
Kadar (%)
|
Air
|
89,10
|
Protein
|
2,90
|
Lemak
|
0,60
|
Karbohidrat
|
2,20
|
Serat
|
3
|
Abu
|
1,20
|
Lain-lain
|
1
|
Sumber
: Jones (2000)
Komposisi nutrisi dalam 100 g buah mengkudu :
Komponen
|
Kadar
|
Kalori
|
167 kal
|
Vitamin A
|
395,83 IU
|
Vitamin C
|
175 mg
|
Niasin
|
2,50 mg
|
Tiamin
|
0,70 mg
|
Ribloflavin
|
0,33 mg
|
Besi
|
9,17 mg
|
Kalsium
|
325 mg
|
Natrium
|
335 mg
|
Kalium
|
1,12 mg
|
Protein
|
0,75 g
|
Lemak
|
1,50 g
|
Karbohirat
|
51,67 g
|
Sumber : Jones (2000)
Proses
pengambilan zat Antrakuinon dalam buah mengkudu :
Serbuk
buah mengkudu sebanyak 4 kg dimaserasi menggunakan pelarut aseton selama 3 x 24
jam sebanyak 3 kali dalam suhu ruangan. Kemudian dipisahkan antara filtrat dan
residunya. Ekstrak aseton yang diperoleh, disaring dan diuapkan dengan penguap
putar sehingga diperoleh ekstrak kental, selanjutnya ditambah air sebanyak 10%
dari volume semula. Kemudian diekstraksi dengan n-heksana sebanyak 3
kali untuk menghilangkan lemak dan senyawa non-polarnya. Ekstraksi dilanjutkan
dengan menggunakan pelarut etil asetat sebanyak 3 kali untuk mendapatkan
senyawa antrakuinon dan senyawa semi-polar lainnya. Ekstrak etil asetat yang
diperoleh dikeringkan menggunakan magnesium anhidrat selama 24 jam kemudian
disaring dan diuapkan dengan penguap putar sehingga diperoleh ekstrak etil
asetat kental.
Selanjutnya
ekstrak etil asetat fraksi dilakukan pemisahan dan pemurnian. Proses pemisahan
dilakukan dengan kromatografi berulang kali sampai diperoleh satu noda pada
plat KLT. Fraksi dengan satu noda yang diperoleh dari proses pemisahan,
selanjutnya dimurnikan melalui proses rekristalisasi. Kemudian dilakukan
pengujian antioksidan menggunakan alat TLC-autografi dan Spektrometri. Uji
dilakukan dengan menggunakan larutan DPPH
C.
Manfaat
Umum Buah Mengkudu
Buah mengkudu
bermanfaat untuk mengobati berbagai macam peyakit seperti:
1. Hipertensi
1 buah mengkudu diperas
untuk diambil airnya, kemudian dioplos dengan 1 sendok makan madu sampai merata
dan saring. Diminum dan diulangi 2 hari sekali.
2. Sakit kuning
2 buah mengkudu yng
telah masak diambil airnya, kemudian dioplos dengan 1 potong gula batu sampai
merata dan disaring. Diminum dan diulangi 2 hari sekali.
3. Demam (masuk angin dan influenza)
1 buah menkudu dan 1
rimpang lengkuas direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1
gelas, kemudian saring. Diminum 2 kali 1 hari, pagi dan sore.
4. Batuk
1 buah mengkudu dan ½
genggam daun poo (bujanggut) direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1 gelas, kemudian disaring. Diminum 2 kali 1 hari, pagi dan sore.
Selain cara diatas, buah mengkudu yang masak langsung dimakan dengan garam
secukupnya atau dibuat rujak pedas.
5. Menghilangkan sisik pada kaki
Bagian kaki yang
bersisik digosok dengan buah mengkudu yang masak dipohon hingga rata dan
biarkan selama 5-10 menit, kemudian dibersihkan dengan kain bersih yang
dibasahi dengan air hangat.
D.
Manfaat Zat
Antrakuinon dalam Buah Mengkudu
Sama halnya dengan sifat glikosida lainnya, glikosida
antrakuinon juga mudah terhidrolisis. Bentuk uraiannya adalah aglikon
dihidroksi antrakuinon, trihidroksi antrakuinon, atau tetrahidroksi
antrakuinon.
Jurnal Pacific Science melaporkan bahwa mengkudu mengandung bahan antibakteri yang dapat
digunakan untuk mengatasi masalah encernaan dan gangguan jantung. Senyawa
antrakuinon yang banyak terdapat dalam mengkudu dapat melawan bakteri Staphylococcu yang menyebabkan infeksi pada jantung dan
bakteri Shigella yang menyebabkan
disentri.
Buah mengkudu
mengandung antraquinon yang mampu melawan mikroorganisme Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Proteus morganii,
Salmonella typhosa, Bacillus subtilis dan Escherichia coli. Selain itu antrakuinon
buah mengkudu mampu menghambat pertumbuhan bakteri
vibrio harveyi
E.
DAFTAR PUSTAKA
A.N.S. 1989. Tanaman Obat
Tradisional. Yogyakarta : Kanisius
Alfinda Novi Kristanti dkk. Isolasi
Senyawa Antrakuinon dari Cassia multijuga (Leguminosae). Jurnal Kinia
Indonesia. Vol. 1 (1), 2006, h. 17-21
Sarinda, Munti, dkk. 2010. Pengaruh
Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) dalam Menghambat Pertumbuhan
Bakteri Vibrio harveyi Secara In vitro. Jurnal Penelitian Sains 13 3(D)
13312
Nihawati, Lutta. 2010. Uji Aktifitas Antibakteri Ektrak Etanol Buah
Mengkudu (Morinda citrifolia L) Terhadap
Propionibacterium ance Dan Staphylococcus aureus. Skripsi
Rahmawati, Anita. 2009. FK UI. Kandungan Fenol…….
Maria Goreti Waha, STP. Buku Sehat Dengan Mengkudu
No comments:
Post a Comment