A.
TUJUAN
Mengetahui pengaruh
jenis impeler (turbin) terhadap waktu homogenitas larutan garam.
B.
DASAR TEORI
Mixing adalah
peristiwa menyebarnya bahan-bahan secara acak, dimana bahan yang satu menyebar
kedalam bahan-bahan itu sebelumnya terpisah dalam 2 fasa atau lebih.
Tujuan pengadukan :
Ø Untuk membuat suspensi partikel zat padat
Ø Untuk meramu zat cair yang mampu campur, umpamanya methyl
alkohol dan air
Ø Untuk menyebarkan (dispersi) gas didalam zat cair dalam
bentuk gelembung-gelembung kecil
Ø Untuk menyebarkan zat cair yang tidak dapat bercampur
dengan zat cair yang lain, sehingga membentuk butiran-butiran halus
Ø Untuk mempercepat perpindahan kalor antara zat cair
dengan kumparan atau mantel kalor.
Macam-macam mixing :
·
Cair-cair
·
Gas-cair
·
Gas-gas ( sulit dilakukan)
Impeller itu akan
membangkitkan pada aliran didalam sistem yang menyebabkan zat cair bersikulasi
didalam bejana untuk kembali ke impeller.
Impeller ada dua macam, menurut jenisnya :
- Impeller aliran axial : membangkitkan arus sejajar dengan sumbu poros impeller
- Impeller aliran radial : membangkitkan arus pada arah tangensial dan radial
Dari segi bentuknya terbagi atas tiga impeller :
a)
Propeller
(baling-baling)
b)
Dayung (padle)
c)
Turbin
Perbedaan pencampuran dan pengadukan :
Pengadukan
itu menunjukan gerakan yang terinduksimenurut cara tertentu pada suatu bahan
didalam bejana, dimana gerakan itu biasanya mempunyai semacam pola sirkulasi
Pencampuran itu
peristiwa menyebar nya bahan-bahan secara acak, dimana bahan yang satu menyebar
kedalam bahan yang lain dan sebaliknya, sedang bahan-bahan itu sebelumnya
terpisah dalam dua fase atau lebih.
Jenis aliran
didalam bejana yang sedang diaduk tergantung pada jenis impeller, karakteristik
fluida, dan ukuran serta perbandingan ( proporsi tanki) sekat, dan agitator.
Kecepatan fluida pada setiap titik dalam tangki mempunyai tiga komponen yaitu :
-
Komponen radial : bekerja pada arah tegak lurus terhadap
poros impeller
-
Komponen
longitudinal : bekerja pada arah
paralel dengan poros
-
Komponen tangensial : bekerja pada arah singgung terhadap lintasan
lingkar di sekeliling poros
Tabel 1. macam-macam impeller
Jenis impeller
|
Kecepatan
|
Kekentalan
|
Arah aliran
|
Propeller
|
Tinggi
|
Rendah
|
Axial
|
Dayung
|
Rendah – sedang
|
Tinggi
|
Radial
|
Turbin
|
Tinggi
|
Rendah - tinggi
|
Radial dan tangensial
|
ALAT PENGADUK
Zat cair biasanya
diaduk di dalam suatu tangki atau bejana, biasanya yang berbentuk silinder
dengan sumbu terpasang vertikal. Bagian atas bejana mungkin terbuka saja ke
udara atau dapat pula tertutup. Ukuran dan proporsi tangki itu bermacam- macam,
bergantung pada masalah pengaduakn itu sendiri. Ujung bawah tangki itu biasanya
agak membulat, jadi tidak datar, hal ini dimaksudkan supaya tidak terdapat
terlalu banyak sudut- sudut tajam atau daerah yang sulit ditembus arus zat
cair. Kedalaman zat cair biasanya hampir sama dengan diameter tangki. Didalam
tangki tersebut dipasang impeller pada ujung poros menggantung, artinya poros
itu ditumpu dari atas. Poros itu digerakkan oleh motor, yang kadang- kadang
dihubungkan dengan poros itu, namun biasanya dihubungkan melalui peti roda gigi
untuk menurunkan kecepatannya. Impeller itu membangkitkan pola aliran di dalam
sistem, yang menyebabkan zat cair bersikulasi didalam bejana untuk akhirnya
kembali ke impeller.
Impeller
Ada dua macam
impeller pengaduk : jenis pertama membangkitkan arus sejajar dengan sumbu poros
impeller, dan membangkitkan arus pada arah tangensial atau radial. Impeller
jenis pertama disebut aliran- aksial sedangkan yang kedua impeller aliran-
radial.
Propeller
(Baling- Baling)
Propeller merupakan
impeller aliran aksial berkecepatan tinggi untuk zat cair berviskositas rendah.
Propeller kecil biasanya berputar peda kecepatan motor penuh, yaitu 1150-1750
put/min, sedang propeller besar berputar pada 400-800 put/min. Arus yang
meninggalkan propeller mengalir melalui zat cair menurut arah tertentu sampai
dibelokan oleh dasar atau dinding bejana.
Gambar 1. Propeller 2 blade, Propeller 3 blade
Paddle
(Dayung)
Digunakan untuk
proses- proses yang sederhana, agitator yang terdiri dari satu dayung datar
yang berputar pada poros vertikal
merupakan pengaduk yang cukup efektif. Terkadang daunnya dibuat miring, tetapi
biasanya vertikal saja. Dayung ini berputar ditengah bejana dengan kecepatan
rendah sampai sedang dan mendorong zat cair secara radial dan tangensial,
hampir tanpa adanya gerakan tangensial , hampir tanpa adanya gerakan vertikal
pada impeller kecuali bila daunnya agak miring, Arus yang terjadi bergerak ke
luar ke arah dinding, lalu membelok ke atas atau ke bawah.
Agitator dayung
yang digunakan di industri biasanya berputar dengan kecepatan antara 20 – 150
put/ min. Panjang total impeller dayung biasanya 50- 80% dari dari diameter
dalam bejana. Lebar daunya seperenam sampai sepersepuluh panjangnya. Pada
kecepatan yang sangat rendah, dayung dapat, memberikan pengadukan sedang
didalam bejana tanpa- sekat, pada kecepatan yang sangat rendah, pada kecepatan
yang lebih tinggi diperlukan pemakaian sekat, sebab jika tidak zat cair itu
akan berputar- putar saja mengelilingi
bejana itu dengan kecepatan tinggi, tetapi tanpa adanya pencampuran.
Gambar 2. Paddle 2 blade, Paddle 3 blade
Turbin
Kebanyakan turbin
itu menyerupai agitator dayung berdaun banyak dengan daunnya yang agak pendek,
dan berputar pada kecepatan tinggi pada suatu poros yang dipasang di pusat
bejana. Daun- daunya dapat berupa lurus dan lengkung dapat bersudut bahkan
vertikal. Impellernya mungkin terbuka setengah terbuka atau terselubung.
Diameter impeller biasanya lebih kecil dari diameter dayung yaitu berkisar 30
-50% dari diameter bejana.
Turbin biasanya
efektif untuk menjangkau viskositas yang luas. Pada cairan yang berviskositas
rendah, turbin itu menimbulkan arus yang sangat rendah, turbin itu menimbulkan
arus yang sangat deras yang berlangsung dikeseluruhan bejana, mencapai kantong-
kantong yang stagna dan merusaknya. Didekat impeller itu terdapat zone arus
deras yang sangat turbulen dengan geseran yang kuat. Arus utamanya bersifat
radial dan tangensial. Komponen tangensialnya menimbulkan vorteks dan arus
putar, yang harus dihentikan dengan menggunakan sekat atau difuser agar impeller
menjadi sangat efektif.
Gambar 3. Turbin
Cara mencegah
arus putar yaitu :
1.
Porosnya digeser
sedikit dari luar sumbu tangki (eksentrik). Porosnya digeser sedikit dari garis
pusat tangki kemudian dimiringkan dalm suatu bidang yang tegak lurus terhadap
pergeseran itu. Pada tangki- tangki besar, agitatornya dipasang disisi tangki,
dengan porosnya pada bidang horisontal, tetapi membuat sudut dengan jari- jari
tangki.
2.
Pada tangki- tangki
besar yang mempunyai agitator vertikal, adalah dengan memasang sekat- sekat
(baffel) yang berfungsi merintangi aliran rotasi tanpa mengganggu aliran radial
atau longidutional. Sekat yang sederhana namun efektif dapat dibuat dengan
memasang bilah- bilah vertikal terhadap dinding tangki.
3.
Memasang baffle
RANCANGAN TURBIN STANDAR
Perbandingan ukuran biasanya ialah
C.
ALAT DAN BAHAN
·
Alat
1.
Tangki Mixing kaca : Dt : 12 cm
2.
Impeller padle : Da :
4 cm
3.
Gelas Ukur : 1 liter
4.
Stopwatch
5.
Benang kasur
6.
Motor pengaduk
·
Bahan
1.
Garam Krosok : 300 gram
2.
Aquades : 1 liter
D.
PROSEDUR KERJA
1.
Siapkan peralatan
yang akan digunakan.
2.
Timbang garam
krosok sesuai dengan kebutuhan, kemudian masukkan dalam tangki.
3.
Masukkan air dalam
tangki
4.
Pasang jenis
pengaduk yang akan digunakan, tempatkan pada posisi tengah didalam tangki
berbaffel 4 sekat.
5.
Pengadukkan
dilakukan.
6.
Pengamatan
dilakukan dengan mengamati massa jenisnya dan viskositasnya yang homogen setiap
interval 5 menit.
7.
Proses dihentikan
ketika homogen dengan parameter massa jenis, viskositas yang sama dengan sampel
kontrol.
E.
RANGKAIAN ALAT
F.
DATA PENGAMATAN
No.
|
Waktu
( menit )
|
Density larutan ( gram/ml)
|
Viskositas
( Cp )
|
|||||
Bawah
|
Tengah
|
Atas
|
Rata-rata
( turbin )
|
Rata-rata
(propeler)
|
Turbin
900rpm
|
Propeler
780rpm
|
||
1.
|
5
|
1,173
|
1,148
|
1,166
|
1,162
|
1,448
|
1,230
|
1,125
|
2.
|
10
|
1,171
|
1,153
|
1,165
|
1,163
|
1,39
|
1,220
|
1,178
|
3.
|
15
|
1,168
|
1,159
|
1,164
|
1,163
|
1,18
|
1,272
|
1,291
|
4.
|
20
|
1,165
|
1,161
|
1,164
|
1,163
|
1,173
|
1,322
|
1,203
|
5.
|
25
|
1,163
|
1,162
|
1,164
|
1,163
|
1,174
|
1,332
|
1,124
|
6.
|
30
|
1,163
|
1,163
|
1,163
|
1,163
|
1,174
|
1,336
|
1,124
|
·
Impeller dengan jenis propeler daun kapal dengan
kecepatan 780 rpm dapat tercampur rata dengan homogen namun membutuhkan wkatu
yang cukup lama.
G.
PEMBAHASAN
faktor yang dapat mempengaruhi waktu
pencampuran dan homogenitas adalah kecepatan putaran impeller yaitu semakin
cepat kecepatan putaran impeller akan mempercepat terdispersinya garam dan homogenitas larutan garam. Selain itu,
terdapatnya baffle pada tanki berfungsi untuk meminimalisir terjadinya vortex
(arus pusar) namun penggunaan baffle akan menyebabkan tertinggalnya sisa-sisa
garam pada sudut-sudut baffle.
Dari data yang di dapatkan bahwa
jenis propeler memiliki kecepatan yang berbeda-beda ,sehingga faktor tersebut
dapat mempengaruhi tingkat pencampuran suatu larutan agar tercapainya
homogenitas. Disini jenis impeller yang digunakan yaitu jenis turbin dengan
kecepatan rata-rata 900 rpm. Pada pencampuran dengan mengunakan turbin ini
larutan yang di campur lebih cepat terdispersi dan mencapai tingkat homogen,
sedangkan pencampuran dengan menggunakan propeler daun kapal dengan kecepatan
780 rpm membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menjadikan larutan dapat
terdispersi dengan sempurna dengan tingkat homogen yang konstant.
H.
KESIMPULAN
Pada percobaan mixing faktor yang
sangat mempengaruhi homogenitas larutan garam adalah kecepatan putarandan jenis
impeller.
I.
DAFTAR PUSTAKA
Badger, Walter L.
Banchero, Julius T. 1955. INTRODUCTION TO CHEMICAL ENGINEERING. McGraw-Hill
McCabe,
L Warren. Smith, Julian C dan Peter Harriot. 1986. OPERASI TEKNIK KIMIA. Jilid
1. Jakarta: Erlangga.
Semarang,
29 September 2012
Mengatahui, Praktikan
( Ibu Sari Purnavita) 1.Afri A
2.Ira Dwi 3.Tika Diyah
LAPORAN
RESMI
PRAKTIKUM
OPERASI TEKNIK KIMIA II
MIXING
Disusun oleh :
Afri Argiantara 1100
Ira Dwi Hardini 1100
Tika Diyah P 110033
AKADEMI
KIMIA INDUSTRI SANTO PAULUS
SEMARANG
2012
LAMPIRAN
· Basis kebutuhan garam 30% = 30/100 x 1000=300 gr
· Reaktor
tanki kaca
Diket
: Dt = 12 cm
Kelarutan garam 40 gram/ml
-
Da
padle besar = 4 cm
· Kontrol
:
Pikno
kosong = 11,75 gr
=
1,214 gr/ml
Viskositas =
µ larutan
pada waktu 5 menit =
larutan pada waktu 10 menit
larutan pada waktu 15 menit
larutan pada waktu 20 menit
larutan pada waktu 25 menit
larutan pada waktu 30 menit
No comments:
Post a Comment