Nama : Antonius Yunian Wicaksono
Semester : III ( Tiga )
Kelompok : 5
Judul Praktek : Pemurnian
Garam Krosok
Tanggal Praktek : 7 dan 9 September 2013
Tujuan : Agar dapat memurnikan garam krosok dari
pengotor – pengotornya
Dasar Teori
Garam krosok disebut juga garam rakyat, merupakan hasil
kristalisasi air laut di pantai. Garam ini terdiri dari NaCl dan banyak
mengandung pengotor. Air laut biasanya mengandung bahan penting yang ada dalam
jumlah kecil. NaCl merupakan kandungan terpenting dalam air laut dengan
konsentrasi sekitar 28 gr/lt.
Air laut juga mengandung sejumlah magnesium, sulfur, dan calcium.
Campuran garam di air laut mempunyai komposisi sebagai berikut (%berat): 77%
NaCl, 10% MgCl2, 6% MgSO4, 3,9% CaSO4, dan 2%
KCl.
F Produksi garam dari air laut :
Untuk memproduksi garam dari air laut, penguapan air harus berlebih
dari jumlah air hujan yang timbul selama periode yang lama dan terus menerus
paling tidak 3 bulan selama setahun. Air laut dipompakan ke kolam-kolam dengan
ketinggian larutan garam sebisa mungkin dari bawah permukaan air laut. Selama
dilewatkan kolam, konsentrasi NaCl di air laut meningkat dari 28 gr/lt menjadi
260 gr/lt, massa jenis pun naik dari 1,026 menjadi 1,215. Pada titik ini
larutan garam mulai menggaram. Banyak dari CaCO3 dan CaSO4.2H2O
sudah mengkristal sebelum titik itu.
F Produksi garam murni dari larutan brine :
Garam dapat diproduksi dari penguapan brine. Brine didapat dengan
cara melarutkan crude garam (mengandung banyak pengotor). Pengotor yang paling
banyak ditemukan adalah sulfat dan karbonat dari kalsium dan magnesium dan
polyhalite (K2SO4.2CaSO4.MgSO4.2H2O).
maka prinsip dasar pengotor dari crude brine adalah ion kalsium, magnesium, dan
sulfat.
ü Pemurnian
dengan NaOH dan Soda Ash
Ion
magnesium akan mengendap sebagai Mg(OH)2 dengan penambahan KOH atau
NaOH. Sedangkan ion kalsium mengendap sebagai CaCO3 dengan
penmabahan Na2CO3.
ü Evaporasi
Brine
Garam
biasanya diproduksi dengan cara penguapan di panci terbuka. Karena konsumsi
panas tinggi dan sederhana, metode ini banyak digunakan. Untuk mendapatkan
panas yang baik, evaporasi multistage dan kompresi lang uap dikembangkan.
ü Rekristalisasi
Proses
rekristalisasi menyatakan bahwa kelarutan CaSO4 dalam brine
berkurang dengan naiknya suhu, sedangkan sodium Chloride (NaCl) meningkat.
Proses ini cocok untuk memproduksi garam murni dari garam krosok.
Prosesnya
terdiri dari 3 tahap :
1. Pemecahan
Garam krosok yang dipanaskan dengan larutan induk dengan evaporator
NaCl larut, tetapi CaSO4 tidak karena brine dari larutan induk sudah
jenuh dengan CaSO4.
2. Filtrasi
Penghilangan CaSO4 padat
dan pengotor lain dari brine.
3. Kristalisasi
Brine dialirkan ke kristalizer,
pengembangan evaporator dengan sirkulasi paksa tapi tanpa pemanas.
Pengotor-pengotor dalam garam krosok:
1. Fisik : tanah, kotoran-kotoran fisik
2. Kimia : senyawa selain NaCl, seperti MgCl2,
BaCl2, CaCl2, ZnCl2, KCl, Na2SO4,
dan Na2CO3.
Langkah-langkah menghilangkan pengotor
1. Pengotor
fisik
a. Dipanaskan,
tujuan : mengubah pengotor menjadi abu (carbon) sehingga tidak larut air.
b. Dilarutkan
denga aquadest
c. Disaring,
memisahkan pengotor dari larutan garam.
2. Pengotor
kimia
a. Pengotor
kation, seperti Mg2+, Ca2+, Ba2+, Zn2+,
K+. Pengotor kation dapat diendapkan dengan menambahkan larutan Na2CO3
jenuh.
Na2CO3 + MgCl2
® MgCO3
¯ + 2 NaCl
b. Pengotor
anion, seperti: SO42-, CO32-.
Pengotor anion dapat ditambahkan dengan menambhakan larutan BaCl2
jenuh.
BaCl2 + Na2SO4
® BaSO4
¯ + 2 NaCl
Alat Dan
Bahan
Ø
Alat : - Beker
- Corong
- Kertas saring
- tripot
- Bunsen
- kassa
- cawan porselin
- Erlenmeyer
- pipet
-selang
Ø
Bahan : - garam krosok
- aquadest
- Na2CO3
jenuh
- Ba2SO4 jenuh
Cara Kerja
- Siapkan
Garam Krosok ,kemudian garam krosok di panaskn hingga tak terjadi letupan
- Larutan
garam krosok tersebut dengan 100 ml aquadest
- Saring
kemudian timbang residu di keringkan setelah itu residu di timbang
- Filtratnya
ditetesi dengan Na2CO3 jenuh di tetesi hingga tidak
terbentuk endapan
- Kemudian
di saring, residu dikeringkan lagi setelah itu di timbang.
- Filtratnya
di tetesi lagi dengan larutan BaCl2 jenuh hingga tak
terbentuk endapan
- Saring
residu di keringkan kemudian di timbang lagi setelah itu filtratnya di
uapkan sampai jenuh
- Kemudian
didinginkan, setelah itu dikeringkan dan didinginkan terus di timbang ketemu garam krosok praktek
Gambar
Data Pengamatan
- Basis
garam krosok sebanyak 50 gr bentuk serbuk (powder) berwarna
putih.
- Saat
pemurnian terjadi letupan dan pemansan di hentikan setelah tidak terjadi
letupan lagi
- Setelah
pemanasan garam terbentuk berwarna abu –abu dan berbentuk serbuk
- Setelah itu garam dilarutkan dalam air,
kotoran dalam garam kemudian disaring. kemudian ditambah Na2CO3
untuk mengendapkan pengotor
kation, dan ditambah hingga tak berbentuk endapan lagi, disaring.(berat
pengotor kation=4,42 gr)
- Kemudian
ditambah BaCl2 untuk
mengendapkan pengotor kation,dan ditambah hingga terbentuk endapan lagi,
disaring ( berat pengotor =5,55 gr )
- Kemudian
di filtrat di jenuhkan pada suhu
1000 C. Dan di kristalkan pada suhu 100C lalu di keringkan dan ditimbang didapat garam krosok
praktek sebanyak 4,76 gr
Perhitungan
Ø Massa awal garam krosok : 50,38 gram
Ø Massa larutan garam krosok awal : 127,329 gram
Ø Massa residu 1 : 2,25 gram
Ø Massa residu kation : 4,42 gram à NaCl : 5,171 gr
Ø Massa residu anion : 5,55 gram à NaCl : 2,787 gr
Ø Massa residu total : 9,97 gram
Ø Massa larutan garam setelah penambahan Na2CO3
dan BaCl2 : 168,01 gram
Ø Massa garam murni : berat awal – ( berat pengotor + endapan) + NaClrx
:
50,38gr – (2,25 + 4,42 + 5,55)gr + 7,96 gr
:
48,12 gr
Ø Air pada larutan jenuh = 1000 c
T100==
Z = 115,879 gr
Ø Berat H2O yang
diuapkan =
168,01 – 115,879 = 52,131 gr
Ø
Kelarutan
garam murni pada suhu 100C
T10 =
= 41,48 gr NaCl
1. gram NaCl teoritis = 46,12 gr – 41,48 gr = 4,46
gr NaCl
2. gram NaCl praktek = 5,41
gr – 0,65 gr = 4,76 gr NaCl
Rendemen
= x 100%
=
x 100%
=
102,59 %
Kesalahan = x 100%
=
X 100%
=
2,59 %
Pembahasan
Pada garam krosok mengandung
berbagai macam pengotor. Pengotor yang ada adalah pengotor fisik dan kimia.
Pengotor kimia yang ada pada garam krosok adalah jenis kation dan anion. Pada
pemurnian garam krosok ini setelah pemanasan ditambahkan larutan Na2CO3
jenuh yang berfungsi untuk mengikat pengotor kation. Penambahan larutan Na2CO3
dilakukan sampai sudah terbentuk lagi endapan pada filtrat.
Setelah
itu ditanmbahkan lagi larutan BaCl2, yang berfungsi mengikat
pengotor anion.Penambahan dilakukan hingga tidak terbentuk lagi endapan pada
filtrat.
Kesimpulan
NaCl terbentuk serbuk, berwarna putih
halus dengan rendaman 102,59% sebanyak 4,76 gr pd suhu 100C.
Daftar Pustaka
-
Akin ST.Paulus-SMK KI Theresiana
Semarang.2003.Praktikum Kimia Teknologi.
Semarang, 13 September 2013
Pembimbing Praktikum
Ir.. Ronny
Windu S, MT Antonius Yunian Wicaksono
LAPORAN RESMI
KIMIA TERAPAN II
PEMURNIAN GARAM KROSOK
ANTONIUS YUNIAN WICAKSONO
112002
AKIN ST.
PAULUS SEMARANG
2013
No comments:
Post a Comment