PENDAHULUAN
Perkecambahan adalah
proses munculnya tunas (bakal tanaman) dari lembaga. Proses ini dimulai dengan
perendaman biji, pergantian air dalam kurun waktu tertentu, penirisan, dan
pembilasan yang teratur dengan suhu tertentu sampai dihasilkan kecambah yang diinginkan.
Proses ini dapat dilakukan secara sederhana (rumahan), semi automatic sampai
automatic secara komersial (menggunakan germinator).
Kecambah yang berasal
dari biji-bijian dikenal dengan nama Tauge. Kata Tauge berasal bahasa Hokian,
Tau artinya kacang dan Ge artinya kecambah. Menurut asal katanya Tauge
diartikan sebagai sayuran yang berasal dari biji-bijian dan diperoleh melalui
proses perkecambahan. Dalam keseharian, tauge atau kecambah biasa menjadi
bagian dari aneka soto, gado-gado, pengisi makanan macam tahu isi atau dimasak
bersama sayuran lain.
Ada beberapa macam
tauge umumnyadiantaranya tauge kacang hijau(mungbean), tauge kedelai(soy bean),
tauge moyashi, dan tauge alfafa. Tauge kacang hijau dan kedelai sudah banyak
kita kenal. Tauge moyashi adalah tauge dari Jepang, bentuknya mirip tauge
kacang hijau namun akarnya lebih besar dan rasanya lebih renyah. Sedangkan
alfalfa adalah sejenis tauge menyerupai tunas halus berdaun hijau dengan rasa
renyah dan segar.
Taoge adalah makanan
yang memiliki nilai gizi tinggi dan banyak manfaat.Vitamin yang merupakan salah
satu katalis bioaktif meningkat selama proses perkecambahan dan salah satu
sumber yang baik untuk vitamin A, E, C, dan B kompleks.. Kadar terbanyak
kandungan tersebut dalam tauge adalah fitosterol dan vitamin E, walaupun fenol
dan beberapa mineral (selenium, mangan, tembaga, zinc, dan besi) juga memiliki
jumlah yang cukup bermakna (Astawan, 2005; Shetty et al., 2000; Winarsi, 2007).Tauge
dikenal memiliki banyak manfaat
oleh masyarakat mulai sebagai antioksidan, mencegah
Kanker, mencegah Serangan Jantung dan Stroke, membangkitkan sistem kekebalan tubuh
dari meningkatkan kesuburan
sampai menjaga kesehatan kulit.
TINJAUN PUSTAKA
Taoge
merupakan salah satu tanaman dari kecambahan biji kacang hijau atau kedelai. Tanaman
ini berasal dari India yang selanjutnya menyebar ke wilayah Indonesia Tanaman
ini dapat tumbuh dengan baik pada beberapa daerah di Indonesia antara lain :
Jawa, Madura, Nusa Tenggara, Maluku, dan Sulawesi.Kecambah adalah tumbuhan
kecil yang baru tumbuh dari biji kacang-kacangan yang disemaikan atau melalui
perkecambahan. Perkecambahan merupakan suatu proses keluarnya bakal tanaman
(tunas) dari lembaga. Proses ini disertai dengan mobilisasi cadangan makanan
dari jaringan penyimpanan atau keping biji ke bagian vegetatif (sumber
pertumbuhan embrio atau lembaga). Germinasi selama 2 hari dapat menghasilkan
kecambah dengan panjang mencapai 4 cm, dan dalam 3-5 hari dapat mencapai 5-7 cm
(Simanjuntak, 2007).
Taksonomi tauge/kecambah kacang
hijau, yaitu:
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Rosidae
Bangsa : Rosales
Suku : Papilionaceae
Marga : Phaseolus
Spesies : Phaseolus radiatus Linn (Plantamor,
2008).
Proses perkecambahan dipengaruhi oleh banyak factor antara
lain kelembaban, suhu, waktu dan sinar matahari. Perkecambahan yang tidak
berhasil bisa disebabkan oleh beberapa hal yaitu : kekurangan atau kelebihan
air, suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah, ruangan dan peralatan yang
tidak higienis, air yang terkontaminasi, aliran udara yang tidak cukup, control
waktu panen yang tidak tepat, pengaturan cahaya yang tidak baik, serta daya
kecambah biji yang jelek. Biji yang berkecambah (taoge) lebih sehat
dibandingkan biji itu sendiri. Hal ini disebabkan karena terjadinya peningkatan
kualitas dan kuantitas dari senyawa – senyawa fitokimia yang sangat bermanfaat
bagi tubuh.
Kandungan zat gizi pada biji sebelum dikecambahkan berada dalam
bentuk tidak aktif atau terikat. Setelah perkecambahan, bentuk tersebut
diaktifkan sehingga meningkatkan daya cerna bagi manusia. Peningkatan zat-zat
gizi pada tauge mulai tampak sekitar 24-48 jam saat perkecambahan. Pada saat perkecambahan,
terjadi hidrolisis karbohidrat, protein, dan lemak menjadi senyawa-senyawa yang
lebih sederhana sehingga mudah dicerna tubuh. Walaupun beberapa kandungan gizi
dalam kecambah memiliki kadar lebih rendah dibandingkan biji kacang hijau,
tetapi kandungan gizi tersebut dalam bentuk senyawa terlarut yang lebih mudah
diserap tubuh (Anggrahini,2009; Astawan, 2005).
Vitamin yang ditemukan dalam jumlah bermakna dalam tauge
adalah vitamin C, thiamin, riboflavin, niasin, asam pantothenik, vitamin B6,
folat, kolin, β-karoten, vitamin A, vitamin E (α-tokoferol), dan vitamin K.
Mineral yang ditemukan dalam jumlah bermakna dalam tauge adalah kalsium (Ca),
besi (Fe), magnesium (Mg), fosfor (P), potasium (K), sodium (Na), zinc (Zn), tembaga
(Cu), mangan (Mn), dan selenium (Se). Asam amino esensial yang terkandung dalam
tauge, antara lain: triptofan 1,35 %, treonin 4,50 %, fenilalanin 7,07 %,
metionin 0,84 %, lisin 7,94 %, leusin 12,90 %, isoleusin 6,95 %, dan valin 6,25
%; selain itu juga terdapat sistein, tirosin, arginin, histidin, alanin,
glisin, prolin, serta serin (Amilah dan Astuti, 2006; USDA, 2009).
KANDUNGAN ZAT AKTIF
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh kita yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses
kegiatan tubuh. Tanpa vitamin manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak
akan dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan
memperbesar peluang terkena penyakit pada tubuh kita. Salah satu vitamin yang terkandung dalam
kecambah(tauge) adalah vitamin E.
Vitamin E adalah salah satu fitonutrien yang secara alami
memiliki 8 isomer, yaitu dikelompokkan dalam 4 tokoferol (α, β, γ, δ) dan 4
tokotrienol (α, β, γ, δ). Suplemen vitamin E di alam yang terbanyak adalah
dalam bentuk α-tokoferol. Senyawa ini telah diketahui sebagai antioksidan yang
mampu mempertahankan integritas membran sel. Senyawa ini juga dilaporkan
bekerja sebagai scavenger radikal bebas oksigen, peroksi lipid, dan oksigen
singlet (Winarsi, 2007). Sebagai antioksidan, vitamin E berfungsi sebagai donor
ion hidrogen yang mampu mengubah radikal peroksil menjadi radikal tokoferol
yang kurang reaktif, sehingga tidak mampu merusak rantai asam lemak (Wardlaw
dan Jeffrey, 2007).
Kandungan vitamin E dinilai sebagai kandungan antioksidan
yang paling besar kadarnya dalam tauge jika ditinjau efek antioksidan yang
dapat ditimbulkan. Menurut Zakaria dalam Winarsi (2007), kandungan vitamin E
dalam kecambah kacang hijau adalah 1,53 mg per 10 gr. Anggrahini (2009)
membuktikan kandungan α-tokoferol dalam tauge paling tinggi terjadi pada usia perkecambahan
48 jam. Vitamin E akan mengalami peningkatan selama berkecambah dari dari
24-230 mg per 100 gram biji kering menjadi 117-662 mg per 100 gram kecambah.
Vitamin E memiliki fungsi yang lain antara lain untuk meningkatkan fertilitas
(kesuburan).Itulah sebabnya pasangan yang ingin segera memiliki keturunan
sangat dianjurkan untuk mengonsumsi.
Struktur
alfa tokoferol (Vitamin E)
Sifat-sifat
vitamin E:
·
Tocopherol tidak larut dalam air tetapi larut
dalam pelarut lemak seperti minyak, lemak, alkohol, aseton, eter dan sebagainya.
Karena tidak larut dalam air, vitamin E dalam tubuh hanya dapat dicerna dengan
bantuan empedu hati, sebagai pengelmulsi minyak saat melalui duodenum.
·
Vitamin
E stabil pada pemanasan namun akan rusak bila pemanasan terlalu tinggi.
·
Vitamin E bersifat basa jika tidak ada oksigen
dan tidak terpengaruh oleh asam pada suhu 100oC. Bila terkena
oksigen di udara, akan teroksidasi secara perlahan-lahan. Sedangkan bila
terkena cahaya warnanya akan menjadi gelap secara bertahap.
Manfaat
vitamin E :
§
meningkatkan daya tahan tubuh,
§
meningkatkan kesuburan,
§
meminimalkan risiko kanker dan penyakit jantung
koroner
§
menjaga
meningkatkan elastisitas dan kelembapan kulit,
§
mencegah proses penuaan dini,
§
melindungi kulit dari kerusakan akibat radiasi
sinar ultraviolet
§
sebagai Antioksidan.
SIMPULAN
Kecambah(tauge)merupakan Suatu bahan alam yang banyak mengandung zat antioksidan yang sangat bermanfaat untuk tubuh terutama kandungan
vitamin E yang sangat berperan dalam meningkatkan fertilitas (kesuburan)
DAFTAR PUSTAKA
Ø http://www.scribd.com/doc/25831070/PengaruhKonsentrasiEkstrak-Taoge
(1 Februari 2010).
Ø Tati Susnawati, S.Pt.Pemberian TaugeSebagai
Upaya PeningkatanKualitas Sperma.Balai Inseminasi BuatanLembang
Ø
http://id.wikipedia.org/wiki/Vitamin_E
KANDUNGAN VITAMIN E DALAM TAUGEUNTUK MENINGKATKAN FERTILITAS(KESUBURAN)
DISUSUN
OLEH :
Marlistio
Oktoviarto ( 110023 )
AKADEMI KIMIA
INDUSTRI SANTO PAULUS
SEMARANG
2012
No comments:
Post a Comment