LAPORAN
RESMI
PRAKTIKUM
OPERASI TEKNIK KIMIA
FILTRASI
Disusun
oleh :
Kelompok
IB
Ignatius
Sindhu / 112017
Irma
Febriani Majida / 112019
Putri Anggraini
/ 112030
AKADEMI KIMIA
INDUSTRI SANTO PAULUS SEMARANG
2014
Nama Mahasiswa / NIM : 1. Ignatius Sindhu
/ 112017
2. Irma Febriani Majida / 112019
3. Putri Anggraini / 112030
Kelompok / Semester :
1B / V
Materi Praktikum : Filtrasi
Tanggal Praktikum : 11 September 2014 dan 15 September 2014
Tujuan :
Untuk
mengetahui pengaruh jumlah plate dan frame yang digunakan terhadap banyaknya
filtrate yang keluar tiap satuan waktu & membandingkan waktu filtrasi teoritis (t teoritis) dengan waktu filtrasi
percobaan (t praktek).
Dasar
Teori :
Filtrasi
adalah proses pemisahan dari suatu campuran antara zat padat dengan zat cair
atau gas yang dipisahkan oleh suatu membran (filter medium). Tujuan dari
filtrasi adalah :
1.
untuk memperoleh zat padatnya, sehingga zat padat yang sudah
dipisahkan perlu dicuci.
2.
untuk memperoleh zat cair (filtrat), dalam hal ini zat cair
yang tertinggal dalam zat padat diusahakan
sekecil-kecilnya.
3.
untuk memperoleh kedua-duanya karena semua bermanfaat.
Filtrasi
adalah operasi dimana campuran heterogen antara fluida dan partikel solid
dipisahkan oleh filter medium dimana aliran fluida diizinkan tapi menahan
partikel solidnya. Filtrasi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
banyaknya plate dan frame yang digunakan, konsentrasi slurry, filter
medium yang digunakan dan masih banyak lagi. Faktor-faktor tersebut berpengaruh
terhadap banyaknya filtrat yang dihasilkan, kejernihan dan kemurnian filtrat.
Untuk
memperoleh hasil penyaringan yang lebih sempurna, terutama apabila
partikel-partikel yang akan dipisahkan berukuran halus, kita pergunakan filter
aid/filter cloth. Filter aid/filter cloth adalah berupa kain/keras
saring yang berfungsi sebagai filter penolong (pembantu). Aliran sebelum
melalui filter medium disebut up stream, sedangkan aliran setelah
melalui medium disebut down stream. Setelah proses filtrasi berlangsung,
maka akan terjadi pengendapan oleh cake pada filter medium.
Pengendapan cake ini menyebabkan aliran zat cair/filtrat makin lama
makin lambat karena tertahan oleh cake. Untuk menghindari hal tersebut,
diusahakan agar ada perbedaan tekanan antara up stream dengan down
stream. Cara memperoleh perbedaan tekanan (∆P) :
1.
pompa tekan (pada up stream)
2.
pompa vacuum (pada down stream)
3.
gaya sentrifugal
Berdasarkan cara
memperoleh pressure dropnya, filter dibedakan menjadi :
1.
filter vacuum
Filter vacuum, ∆P (pressure drop)
disebabkan oleh isapan misalnya dengan pompa vacuum pada discharge
(down streamnya) dan akibat gaya gravitasi. Filter vacuum
digunakan untuk slurry yang zat padatnya berbentuk jonjot-jonjot/slurry
encer (viskositas rendah) yang zat padatnya keras. Jenis yang banyak dijumpai
adalah Rotary Drum Filter Vacuum yang merupakan continue vacuum
filter. Jenis filter ini untuk kapasitas yang besar dan aliran feednya
dituntut kontinyu.
2.
filter pressure
Pressure dropnya (∆P) diperoleh dengan pompa tekan yang dipasang pada
up streamnya, bekerja secara batch/semi batch. Filter pressure
digunakan bila :
-
Filtratnya mempunyai viscositas yang tinggi.
-
Diperlukan daya dorong (driving force) yang besar.
-
Untuk mendapatkan kecepatan filtrasi yang lebih tinggi.
-
Filtratnya mudah menguap, dengan maksud untuk menahan tekanan
filtrat.
Macam-macam filter pressure :
a.
Bed filter, menggunakan filter medium berlapis-lapis, terdiri dari
pasir halus, pasir kasar, kerikil halus dan kerikil kasar. Biasanya digunakan
dalam filtering water supply tetapi dapat digunakan dalam penjenuhan
larutan asam/basa.
b.
Bag filter, untuk memisahkan debu (zat padat) dari udara. Penggunaan bag
filter dimaksudkan untuk mendapatkan filtering area yang besar.
Proses filtrasinya tergantung dari kantung yang digunakan, yang terkenal adalah
Taylor Bag Filter.
c.
Leaf filter pressure
d.
Porous filter
e.
Plate and frame filter pressure, terdiri dari plate dan frame yang
berbentuk bujur sangkar/lingkaran yang tersusun secara seri. Diantara plate dan
frame terdapat filter cloth yang berupa kain/kanvas. Setiap frame
merupakan suatu ruangan yang dibatasi dengan filter cloth di kedua
sisinya.
Tahapan proses filtrasi
menggunakan plate and frame filter :
1.
pengisian
Feed/slurry dialirkan dari samping sebelah bawah, kemudian masuk ke
dalam ruang frame. Karena pada dinding frame terdapat filter cloth, maka
zat padatnya (cake) akan tertahan diruang frame sedang filtratnya dapat
menembus filter cloth kemudian melalui plate terus keluar.
2.
pencucian
Cake yang tertinggal di ruang frame kadang-kadang perlu dicuci dahulu
tergantung dari tujuan filtrasinya.
3.
pembongkaran dan pemasangan kembali
Apabila cake yang tertahan sudah cukup banyak sehingga filtrat
yang keluar sudah tidak ekonomis lagi maka proses filtrasi dihentikan, bila
perlu frame dibongkar agar cake bisa dicuci/ditiriskan baru kemudian
dipasang kembali.
Variabel-variabel yang
mempengaruhi kecepatan filtrasi :
1.
luas permukaan filter (filtering area), semakin luas
permukaan filter maka cake yang tertahan semakin tipis sehingga
kecepatan filter semakin besar.
2.
perbedaan tekanan (pressure drop) yang tergantung dari
driving forcenya.
3.
tahanan filter medium (luas filter medium, tebal filter
medium, porositas dari filter medium).
4.
Viskositas dan konsentrasi slurry, semakin tinggi
viskositas dan konsentrasinya maka semakin kecil kecepatan filtrasinya.
5.
tahanan pada cake, tahanan cake semakin besar
maka kecepatan filtrasi semakin lambat.
Slurry dapat dibedakan menjadi 2
macam :
1.
bila feed/slurry merupakan cairan yang pekat,
mengandung lebih dari 1 % solid disebut slurry pekat, proses filtrasinya
disebut cake filtration.
2.
bila feed/slurry merupakan cairan encer yang
mengandung kurang dari 1 % solid, prosesnya disebut filter medium filtration,
biasanya diperlukan filter aid.
Rumus yang digunakan untuk menghitung waktu filtrasi :
(Persamaan dibuku Brown hal. 245 )
Dimana : t =
waktu yang dibutuhkan untuk proses filtrasi
Cv =
banyaknya kombinasi
V = Volume filtrate
A = luas permukaan filter
medium
Ve didapat dari nilai
intercept dibagi slope.
Slope :
2 Cv/A2 (-∆P)
Intercept : Ve 2 Cv/A2 (-∆P)
dimana ∆P = tekanan
pressure drop dan Ve = volume filtrate equivalen
Sehingga persamaan untuk
meghitung t menjadi :
t = slope (V2/2
+VVe)
Alat dan Bahan :
·
Alat :
1)
plate and frame filter pressure
2)
timbangan
3)
pengaduk
4)
gelas ukur
5)
Medium filter (kain)
·
bahan :
1)
CaCO3
2)
Air
Prosedur Kerja :
a)
Menyipakan bahan-bahan dan alat yang dibutuhkan.
b)
Memasang filter cloth pada frame.
c)
Membuat larutan slurry dengan konsentrasi 1-2 %.
d)
Nyalakan pompa lalu pancing terlebih dahulu menggunakan
air biasa.
e)
Kemudian tuang slurry ke dalam tangki slurry.
f)
Ukurlah volume dan waktu saat filtrasi keluar dari
rangkaian alat filtrasi.
g)
Hitung t praktek dan t teoritis proses filtrasi
Data Pengamatan :
(menit)
|
(liter)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
(menit)
|
(liter)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
45
|
23,5
|
5
|
1,7
|
2,94
|
(menit)
|
(liter)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pembahasan :
Plate dan frame filter press terdiri
dari plate dan frame yang tergabung menjadi satu dengan kain saring pada tiap
sisi plate. Plate memiliki saluran sehingga filtrat jernih dapat melewati tiap
plate. Slurry dipompa menuju plate dan frame dan mengalir melalui saluran pada
frame sehingga slurry memenuhi frame. Filtrat mengalir melalui kain saring dan
padatan menumpuk dalam bentuk cake pada kain saring. Filtrat mengalir antara
kain saring dan plate melalui saluran keluar.
Filtrasi terus dilakukan hingga
frame dipenuhi padatan. Kebanyakan filter memiliki saluran pengeluaran yang
terpisah untuk tiap frame sehingga dapat dilihat apakah filtrat jernih atau
tidak. Bila filtrat tidak jernih, mungkin disebabkan kain saring rusak atau
sebab lainnya. Ketika frame sudah benar– benar terpisah plate dan frame
dipisahkan dan cake dihilangkan, lalu filter dipasang lagi dan digunakan.
Plate memiliki saluran yang melewati
filter cloth sehingga cairan filtrat yang bersih menuruni plate. Slurry dipompa
masuk dan mengalir melalui saluran ke frame yang terbuka sehingga slurry
mengisi frame. Filtrat akan melalui filter cloth dan padatan membentuk cake di
sisi frame pada filter cloth. Filtrat mengalir di antara filter cloth dan
permukaan plate ke arah saluran keluar. Proses filtrasi berlangsung sampai
frame dipenuhi dengan padatan. Ketika frame sudah penuh dengan padatan, plate
dan frame dipisahkan, dan cake dipindahkan. Kemudian filter dirangkai lagi dan
proses dilakukan lagi. Apabila cake tidak dicuci, sistemnya dikenal sebagai
closed-delivery. Ada juga filter yang dilengkapi dengan plate pencuci,
tujuannya untuk melakukan pencucian pada cake, sehingga bisa diperoleh kembali
sisa filtrat yang berharga yang tertahan di dalam cake (seperti di pabrik
minyak) atau bertujuan untuk memperoleh cake yang lebih bersih.
Menurut Geankoplis (1993), keuntungan
dari plate and frame filter press yaitu cara kerjanya mudah hanya memerlukan
tenaga terlatih biasa karena cara operasi alatnya sederhana, dapat langsung
melihat hasil penyaringan yaitu keruh atau jernih, dapat digunakan pada tekanan
yang tinggi, penambahan kapasitas mudah cukup dengan menambah jumlah plate dan
frame tanpa menambah unit filter press, dapat digunakan untuk penyaringan
larutan yang mempunyai viskositas yang tinggi, dan dapat dipakai untuk
penyaringan larutan yang mengandung kadar koloid (kotoran) relatif rendah.
Sedangkan kerugian dari plate and frame filter press ini adalah kemungkinan
bocor banyak dan operasinya tidak kontinyu. Kerugian lain dari plate and frame
filter press adalah tenaga kerja yang dibutuhkan banyak karena dibutuhkan untuk
membongkar dan memasang filter, selain itu membutuhkan waktu yang lama.
Dalam praktikum jumlah penggunaan
plat and frame sangat mempengaruhi proses filtrasi. Pada saat praktikum dengan
menggunakan 2 plate and frame seharusnya proses filtrasi berjalan lebih cepat
daripada hanya menggunakan 1 plat anad frame namun ternyata pada saat praktkum
proses filtrasi menjadi lebih lama. Hal ini disebabkan kran filtrat keluar
ditutup satu sehingga filtrat yang seharusnya keluar menjadi tertahan dan
hilang bersama kebocoran proses filtrasi.
Kesimpulan :
ü t praktek hampir
mendekati dengan t t teoritis.
ü Jumlah plat and
frame mempengaruhi proses filtrasi. Semakin banyak jumlah plat and frame-nya maka filtrasi akan berjalan semakin cepat.
Daftar Pustaka :
Brown. 1978. Unit
Operation. John Willey & Sons, Inc.
Geankoplis, C. J., 1997, “ Transport Process and Unit Operations “, 3rd
ed., pp.536-539, Prentice Hall, New Delhi, India.
Semarang
, 17 September 2014
Pembimbing Praktikan
(Ir. Sri Susanti, M. Eng)
(Ignatius Sindhu) (Irma F. Majida) (Putri Anggraini)
LAMPIRAN
Perhitungan
Bahan
Basis slurry = 40 L
Konsentrasi
slurry
t
teoritis
Filtrasi
dibatasi sampai data 20 menit saja ; basis volume filtrat 14,8 ml
)
menit
= menit
No comments:
Post a Comment