Nama : Antonius Yunian
Wicaksono
Kelompok : 9
Semester : 2
Materi Praktik :
Cat tembok
Tanggal Praktik : 3 Juni 2013
Tujuan Praktik : Mahasiswa dapat membuat dan mengerti bahan-bahan yang
digunakan dalam pembuatan cat tembok.
Dasar Teori :
Cat adalah istilah umum yang digunakan
untuk keluarga produk yang digunakan untuk melindungi dan memberikan warna pada suatu objek atau permukaan
dengan melapisinya dengan lapisan berpigmen.
Cat dapat digunakan pada hampir semua jenis objek, antara lain untuk
menghasilkan karya seni
(oleh pelukis untuk membuat lukisan), salutan
industri (industrial coating), bantuan pengemudi (marka jalan), atau pengawet
(untuk mencegah korosi
atau kerusakan oleh air).
Bahan baku cat secara garis besar
terdiri dari 4 bagian, yaitu
1. Vehicle : komponen pokok dala cat yang berfungsi
untuk menghasilkan hardness, flexibility dan pembentukan lapisan.
2. Solvent : berfungsi untuk mengencerkan cat
sebelum di aplikasikan ke barang.
3. Pigment : berfungai sebagai pewarna dan menciptakan
daya tutup cat.
4. Additive : bahan tambahan untuk menjadikan cat mudah di
aplikasikan dan hasilnya sesuai dengan keinginan.
Macam –
macam pengering cat :
1. Secara
Fisika :campuran cat. Bila semua thinner yang ada di dalam campuran itu
sudah menguap maka cat itu kering. Contoh ; Pengeringan untuk cat NC dan
Alkyd.
2. Secara
kimia : yaitu adanya reaksi kimia antara dua benda yang berlainan jenis.
Contoh : Pengeringan melamine dan PU setelah bereaksi dengan hardener.
3. Secara Radiasi : pada cat UV bisa
kering setelah kena radiasi dari lampu UV (Ultra Violet) yang ada dalam mesin
UV. (by Amirul Yazed, akzonobel coatings)
Poses pelapisan ada 3 cara yaitu :
·
Dicelup
·
Dispray
·
Dioleskan
Fungsi cat :
·
Menjadikan lebih menarik
·
Lebih kuat
·
Terlindungi
Bahan yang digunakan dalam
pembuatan cat :
1. Resin
Resin berfungsi untuk
merekatkan bahan yang ada pada cat dan melekatkan pada permukaan bahan yang
dicat/film. Resin merupakan zat polimer yang terdiri dari : Natural oil, Nitri cellulose, Polyester, Melamine, Epoxy dan Polyurethane
Termoplas
: dapat kembali ke bentuk semula sedangkan Termoset tidak dapat kembali ke
bentuk semula.
2.
Solvent
Tujuan
utama dari pelarut adalah untuk menyesuaikan sifat menyembuhkan dan viskositas
cat. Hal ini stabil dan tidak menjadi bagian dari film cat. Ini juga mengontrol
sifat alir dan aplikasi, dan mempengaruhi stabilitas cat sedangkan dalam
keadaan cair. Fungsi utamanya adalah sebagai pembawa untuk komponen non
volatil. Zat-zat volatil memberikan sifat mereka sementara-setelah pelarut
telah menguap atau hancur, cat yang tersisa adalah tetap ke permukaan.
Solvent atau pelarut cat ada 2 macam yaitu
Solvent atau pelarut cat ada 2 macam yaitu
1.
Water base (air)
2.
Solvent base (non air)
Solvent
hidrokarbon adalah unsur senyawa penyusun terdiri dari atom C, H, O. Jenis
solvent hydrocarbon antara lain :
a.
Alifatis yaitu ikatannya lurus.
Contoh : Minasol-M, Petroteum benzene, Petroleum ether
b.
Aromatis yaitu ikatannya
melingkar. Contoh : Toluence, Xylene
c.
Halogenetik hidrokarbon. Contoh
: Metilen, chloride
Solvent
oksigenated yaitu struktur kimianya mengandung oksigen. Contoh : ether, keton, alcohol.
3. Additive
Additive
adalah zat yang ditambahkan dengan tujuan meningkatkan kualitas.
Fungsi zat additive :
·
Untuk mempercepat proses
·
Mempertahankan kekentalan cat
·
Mengurangi akibat jelek selama
pemakaian
·
Contoh : anti sagging
·
Mencegah pemisahan pigmen
·
Mencegah bercak busa
·
Contoh : anti foaming
4.
Pigmen
Pigmen adalah butiran padatan
dimasukkan ke dalam cat untuk berkontribusi warna, ketangguhan, tekstur dan
mengurangi biaya cat.
Pigmen dapat diklasifikasikan sebagai jenis alam atau sintetik. pigmen Alam meliputi berbagai lempung, karbonat kalsium, mika, silika, dan talcs. Sintetis akan mencakup molekul direkayasa, dikalsinasi tanah liat, fixe blanc, diendapkan kalsium karbonat, dan silika pyrogenic sintetis.
Pigmen dapat diklasifikasikan sebagai jenis alam atau sintetik. pigmen Alam meliputi berbagai lempung, karbonat kalsium, mika, silika, dan talcs. Sintetis akan mencakup molekul direkayasa, dikalsinasi tanah liat, fixe blanc, diendapkan kalsium karbonat, dan silika pyrogenic sintetis.
Alat dan Bahan :
Alat :
1.
Beaker glass
2.
Cawan porselin
3.
Pengaduk
4.
Gelas Ukur
5.
Gelas arloji
6.
Timbangan
7.
Anak Timbang
Bahan :
1.
PVAC 15 g
2.
TiO2 1 g
3.
Al2SiO3 1 g
4.
Lithopon 5 g
5.
CaCO3 30 g
6.
Talk 10 g
7.
Kaolin 15 g
8.
Cellosize 0,5 g
9.
Pine oil 2 ml
10.
Aquadest 50 ml
Cara Kerja :
1. Encerkan
PVAC dalam 25 ml Aquades ( Lar.1 ).
2. Semua
bahan yang berupa serbuk dicampur rata kemudian tambahkan ke lar.1 sedikit demi
sedikit diaduk hingga rata. ( Lar.2 ).
3. Pada
tempat lain larutkan cellosize dengan sisa air kemudian masukan ke lar.2.
4. Tambahkan
Pine oil aduk hingga homogen.
Gambar :
PVAC Aquades 25 ml
Semua Bahan Yang Berbentuk Serbuk Lar.2
Cellosize Sisa Air
Pine Oil
Lar.2 Cat Tembok
Data Pengamatan :
PVAC + 25 ml Air : Sulit larut, pengadukan lama, agak
kental, dan bewarna putih susu,
mencampur semua bahan bubuk :
Mudah larut, berbentuk bubuk, dan bewarna putih. Cellosize +
Sisa Air : Berbentuk cair, kental, dan Bening. Lar.2 dicampurkan
ke Lar.1 mempunyai bentuk kental, menggumpal, keras, dan bewarna abu-abu. Penambahan
Lar.Cellosize ke Lar.3 : Larutan menjadi encer dan warna putih. Terakhir ditambahan
Pine Oil : Mengencerkan Larutan, agak berminyak, dan bewarna putih.
Pembahasan :
Pada praktikkum
pembuatan cat kali ini dilakukan pada laboratorium berskala kecil. Cat yang
akan dibuat yaitu cat tembok. Cat tembok merupakan emulsi yang bertipe O/W (oil
in water). Solvent yang digunakan ialah air. Pembuatan cat tembok kali ini
dibagi dalam beberapa tahap cara kerja. Pertama yaitu membuat larutan PVAC.
PVAC diencerkan dalam beberapa ml air. PVAC berbentuk semi padat, hal ini
membuat PVAC agak sukar larut dalam air. Dalam pelarutannya harus disertai
dengan pengadukan. Larutan yang terjadi berbentuk seperti putih susu dan encer
dan terbentuk gelembung-gelembung padat. Setelah semua PVAC larut, selanjutnya
bahan-bahan yang berbentuk bubuk seperti lithopone, CaCO3, TiO2,
dan lainnya (kecuali cellosize), dicampurkan pada satu wadah dan aduk hingga
merata. Setelah campuran sudah terlihat rata, tambahkan larutan PVAC ke dalam
campuran tersebut dan aduk hingga merata. Pada tahap ini memang pencampuran
yang sulit untuk dilakukan karena perbandingan bubuk yang telah dicampurkan
dengan larutan PVAC berbeda. Hal ini membuat campuran serbuk menjadi munggumpal
dan lembab. Pada tempat lain, larutkan cellosize dengan air. Larutan cellosize
yang terbentuk seperti putih telur dan kental. Cellosize merupakan zat padat
dan sukar larut dalam air. Oleh karena itu saat membuat larutan cellosize harus
disertai pengadukan yang benar. Selanjutnya, masukkan larutan cellosize ke dalam
campuran dan aduk hingga rata. Terakhir, tambahkan pine oil dan aduk hingga
rata. Untuk mencapai kekentalan yang diinginkan, tambahkan air yang berfungsi
sebagai pelarut dalam cat tembok.
Kesimpulan :
Cat Tembok yang
dihasilkan berbentuk agak kental dan berwarna putih opaque dan sedikit berbau pine oil.
Daftar Pustaka
Akin
ST.Paulus-SMK KI Theresiana Semarang. 2003. Praktikum Kimia
Teknologi.
Bently, J. (Author) and Turner, G.P.A. (Author) (1997). Introduction to Paint Chemistry and Principles
of Paint Technology. Unk..
ISBN 0412723204.
Semarang, 7 Juni 2013
Pembimbing Praktikan
Ir.Ronny
Windu S.,MT Antonius Yunian Wicaksono
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
TERAPAN
“
CAT
TEMBOK”
Antonius Yunian Wicaksono
112002
AKADEMI
KIMIA INDUSTRI SANTO PAULUS
SEMARANG
2013
No comments:
Post a Comment