MAKALAH PENGETAHUAN BAHAN ALAM DAN HAYATI
JUS HERBAL FISTOSTEROL
PADA PHASEOLUS
VULGARIS L ( BUNCIS ) SEBAGAI
PANCEGAH DIABETES MELLITUS
Disusun
Oleh :
Ayu Dewi Sri Lestari
110011
AKADEMI
KIMIA INDUSTRI
SEMARANG
2012
RINGKASAN
Kita sudah tidak asing lagi dengan tanaman buncis. Buncis (dari
bahasa Belanda, boontjes, Phaseolus vulgaris L.) merupakan sejenis
polong-polongan yang dapat dimakan. Buah, batang , biji, dan daunnya dan dapat dimanfaatkan
orang sebagai sayuran atau sebsgsi obst. Buncis dipercaya berasal dari
Amerika Tengah dan Amerika Selatan.Tanaman yang mempunyai nama latin Phaseolus vulgaris
ini buahnya hampir mirip dengan kacang
panjang, tetapi lebih
pendek dan gemuk. Selain enak dimasak, ternyata buncis juga mengandung banyak manfaat bagi
kesehatan. Dimana kandungan kimia dalam buah, batang, dan daun adalah
alkaloid,saponin,polifenol,danflavonoid,asam amino, asparagin, tannin, fasin (toksalbumin).Sementara kandungan kimia bijinya adalah
glukoprotein, tripsin inhibitor,hemaglutinin, stigmasterol, b-sitosterol , sitosterol,
kaempesterol, allantoin dan inositol. Kulit biji mengandung leukopelargonidin,
leukosianidin, kaempferol, kuersetin,mirisetin, pelargonidin, sianidin,
delfinidin, pentunididin dan malvidin. Dan buncis segar mengandung vitamin A
dan vitamin C (Hernani dan Raharjo, 2006).
(SuaraMedia) Yayuk Andayani seorang mahasiswa pasca sarjana
di Institut Pertanian Bogor (IPB) berdasarkan penelitiannya, di dalam
buncis terkandung zat b-sitosterol dan stigmasterol yang mampu meningkatkan
produksi insulin. Insulin di dalam tubuh merupakan suatu hormon yang
dihasilkan oleh pankreas. Insulin berfungsi untuk meningkatkan penyimpanan
karbohidrat, lemak, dan protein pada tubuh. Insulin mempunyai peran yang sangat
penting dalam proses glikogenesis, yaitu perombakan glukosa menjadi glikogen
dalam hati dan otot.Insulin juga bertanggung jawab dalam proses lipogenesis
yang merupakan proses pembentukan trigliserida dan lemak. Diabetes Mellitus
biasanya merupakan penyakit seumur hidup. Tujuan pengobatan Diabetes Mellitus
adalah untuk mengurangi gejala yang terjadi , mengembalikan tingkat gula darah
dalam keadaan normal, serta untuk mencegah terjadinya komplikasi. Selain itu menurunkan tekanan darah karena menjaga
metabolisme gula dalam darah.Dengan
demikian, dengan mengkonsumsi buncis, memungkinkan kita terhindar
dan mengurangi dari penyakit diabetes melliytus.
Dalam mengkonsumsi buncis cukup banyak variasi dari yang
diolah terlebih dahulu misalnya dibuat sayur ,salad dll. Namun biasanya
mengkonsumsi buncis yang bertujuan sebagai pengobatan lebih baik diambil
sarinya atau dengan cara diminum misalnya dibuat jus atau minuman sehat. Dimana
air atau
sari
biji buncis bersifat hipogilkemik atau menurunkan kadar gula darah.
TINJAUAN BIOLOGI DAN TINJAUAN AGRONOMI
a.
Sistematika
tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.)
Superdivisio : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio : Magnoliophyta (berbunga)
Classis : Magnoliopsida (berkeping dua /
dikotil)
Sub-Classis : Rosidae
Ordo : Fabales
Familia : Fabaceae ( suku polong-polongan)
Genus : Phaseolus
Spesies : Phaseolus vulgaris L. (Backer dan Van den
Brink, 1965)
Sinonim :Phaseolus esculentus Salisb.
Nama daerah
Sunda : kacang buncis
Jawa : buncis
Nama asing : Common bean (Inggris)
b.
Morfologi
tanaman
Tanaman buncis
merupakan tanaman semak yang menjalar. Tingginya dapat mencapai 2-3 m, dapat
tumbuh baik pada ketinggian 1.000-1.500 m. Batang buncis berwarna hijau, tegak,
bulat, lunak dan membelit. Sementara daunnya merupakan daun majemuk, berbentuk
lonjong, panjangnya sekitar 8-13 cm dan lebar 5-9 cm, berambut dengan ujung
meruncing, pangkal membulat, tepi rata, pertulangan menyirip, tangkai persegi,
beranak daun tiga, tidak berwarna hijau tua. Bunga buncis merupakan bunga
majemuk, berbentuk tandan yang tumbuh di ketiak daun, panjang tangkai sekitar 5
cm, warna hijau keunguan. Kelopak bunga berbentuk segitiga, berambut, panjang
2-3 cm, mahkota berbentuk kupu-kupu dan berwarna ungu, benang sari berdekatan
dan berwarna putih, serta memiliki rambut berwarna ungu. Buah buncis merupakan
buah polong dengan panjang sekitar 10 cm. Bila masih muda, buah berwarna hijau.
Buncis dapat dipanen saat berumur 7-8 minggu setelah tanam.
c.
Agromomi
tanaman buncis
Tanaman buncis
(Phaseolus Vulgaris L.) berasal dari Amerika. Sejak abad 16 buncis tersebar
dari Amerika ke Eropa daerah pusat penyebaran dimulai di Inggris (1594)
kemudian menyebar ke negara-negara Eropa, Afrika, sampai ke
Indonesia.Pembudidayaan tanaman buncis khususnya diIndonesia telah meluas ke
berbagai daerah misalnya di daerah Jambi, Bengkulu, Jawa Barat dan Lampung.
KANDUNGAN ZAT AKTIF DAN PROSES PENGAMBILANNYA
1.
Kandungan zat aktif pada tanaman
kacang buncis :
Dalam setiap 100 gram kacang buncis mentah :
Kandungan
|
Jumlah
|
Protein
|
1
g
|
Kalori
|
17
kalori
|
Lemak
|
0,1
g
|
Karbohidrat
|
3
g
|
Kalsium
|
6,6
g
|
Zat
besi
|
1,1
g
|
Vitamin
A
|
200
UI
|
Vitamin
B
|
25
mg
|
Vitamin
C
|
18
mg
|
Sumber : Anonymous.2009.Kandungan gizi buncis
Kandungan
kimia yang terdapat pada kacang buncis :
Bagian
|
Kandungan Kimia
|
Buah ,Batang dan Daun
|
Alkaloid, Saponin ,Plifenol ,Flavonoid
,Asam Amino ,Asparagin ,Tannin ,Fasin ( Toksalbumin )
|
Biji Buah
|
Glukoprotein ,Tripsin Inhibitor
,Hemaglutinin ,Stigmasterol, Sitosterol, Kaempesterol ,Allantoin ,Dan
Inositol
|
Kulit Biji
|
Leukopelargonidin, Leukosianidin,
Kaempferol, Kuersetin, Mirisetin, Pelargonidin, Sianidin, Delfinidin,
Pentunididin Dan Malvidin.
|
Anonymous.2009.Kandungan
gizi buncis
Selain
itu buncis terdapat kandung zat yaitu b-sitosterol dan stigmasterol yang sangat
baik untuk meningkatkan produksi insulin.
Kandungan
fistosterol yang terdapat pada tanaman :
Jenis
|
Kandungan
Sebelum Proses
|
Kandungan Setelah Proses
|
Jagung
|
0,7 -1,4 % stigmasterol sedangkan 86 – 90 % beta
sitosterol / 100 gram
|
11- 12 %
|
Buncis
|
23,29 % / 100 gram
|
11,29 gram / liter larutan ( pelarut air ) 9,98 gram
/ liter larutan ( pelarut alkohol )
|
Selain
jagung zat aktif stigmasterol dan beta sitosterol terdapat pada Daun katuk ,Jarak
pagar ,Mahkota dewa dan Minyak kelapa dsb.
1.
Proses pengambilan
zat aktif pada kacang buncis
Pada dasarnya dalam mengkonsumsi buncis tergantung dari selera pengonsumsi.
Untuk mengkonsumsi buncis itu sendiri dilihat dari kegunaanya yaitu dimasak yang gunanya
sebagai teman untuk makan atau sebagai sayuran. Sedangkan untuk obat lebih baik
dikonsumsi dengan diambil sarinya atau dibuat jus
atau dengan di ekstrak.
a.
Dimasak ( sebagai teman makan )
Sebagian besar masyarakat mengkonsumsi buncis dengan dimasak
yaitu ditumis atau dimasak dengan berbagai macam bumbu dan selera. Namun jika
terlalu matang akan merusak nutrisi dan vitaminnya. Jadi mengkonsumsi buncis
kurang efektif jika akan dimanfaatkan
sebagai pengobatan. Jika
ingin menumis buncis lakukan cara sebagai berikut. Pertama cuci buncis hingga
bersih siapkan bumbu, tumis bumbu hingga harum masukan buncis yang sudah
dipotong – potong sesuai selera masak hingga matang siap disajikan.
b.
Diminum (
diambil sarinya )
Untuk mengobati penyakit dalam mengkonsumsi buncis
lebih baik dengan mengambil sarinya. Karena ini lebih efektif dimana mineral dan vitaminnya tidak
rusak. Cara mengkonsumsi buncis dengan diambil sarinya yaitu dapat dijadikan
jus atau minuman sehari - hari.siapkan 250 g buncis cuci hingga bersih potong – potong ujung buncis
dan potong kecil – kecil lalu blender hingga halus siap disajikan . Dimana air atau sari biji buncis bersifat hipogilkemik atau menurunkan kadar gula darah.
c.
Diekstrak
Dalam pengambilan dengan cara residu pelarut organic ( etanol 70 % )
menggunakan teknik destilasi dan uji kelarutan menggunakan metode gravimetri.
Namun cara ini tidak efektif karena Kelarutan ekstrak buncis dalam air
rata-rata lebih besar (11,29 gram per liter larutan) dibanding kelarutan dalam
alkohol (9,98 gram per liter larutan), namun dengan bertambah lamanya waktu
penyimpanan rata-rata kemampuan kelarutan ekstrak baik dalam air maupun alkohol
berkurang kurang lebih 25 – 27 %.
MANFAAT UMUM DARI KACANG BUNCIS
Khasiat dari buncis adalah meluruhkan air
seni, menurunkan kadar gula dalam darah,menurunkan tekanan darah tinggi, dan
daunnya untuk menambah zat besi (Hernani dan Raharjo, 2006). Biji buncis
berfungsi untuk menurunkan tekanan darah dan kadar gula darah serta mengobati
busung air dan beri-beri (Hernani dan Raharjo, 2006).
Buncis adalah sayur yang kaya dengan protein
dan vitamin
ini membantu menurunkan tekanan darah serta mengawal metabolisme gula dalam darah dan amat
sesuai dimakan oleh mereka yang mengidap penyakit diabetes
atau hipertensi.
Kandungan serat
dan enzim
yang tinggi dapat membantu penurunan berat badan.
MANFAAT
KHAS BAHAN DITINJAU DARI ZAT AKTIFNYA
Buncis dikenal dari dahulu sebagai tanaman obat yang mampu mengobati
berbagai macam penyakit. Salah satunya adalah
penyakit Diabetes Mellitusyang saat ini semakin populer dikalangan masyarakat.
Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan
menahun terutama pada sistem metabolisme karbohidrat ,lemak ,dan juga protein
dalam tubuh. Gangguan metabolisme disebabkan karena insulin tidak dapat bekerja
dengan baik. Insulin di dalam tubuh merupakan suatu hormon yang dihasilkan oleh pankreas. Insulin berfungsi
untuk meningkatkan penyimpanan karbohidrat, lemak, dan protein. Dimana mempunyai peran yang sangat penting dalam proses glikogenesis, yaitu perombakan glukosa
menjadi glikogen dalam hati dan otot. Serta bertanggung jawab dalam proses lipogenesis
yang merupakan proses pembentukan trigliserida dan lemak.
Prediksi Data Negara Yang Terkena Diabete
Mellitus
Ranking
Negara tahun 2000
|
Orang
dengan diabetes mellitus (juta)
|
Rangking
Negara tahun 2030
|
Orang dengan
diabetes mellitus (juta)
|
India
|
31,7
|
India
|
79,9
|
Cina
|
20,8
|
Cina
|
42,3
|
Amerika serikat
|
17,7
|
Amerika serikat
|
30,3
|
Indonesia
|
8,4
|
Indonesia
|
21,3
|
Jepang
|
6,8
|
Pakistan
|
13,9
|
Pkistan
|
5,2
|
Brazil
|
11,3
|
Federasi rusia
|
4,6
|
Banglades
|
11,1
|
Brazil
|
4,6
|
Jepang
|
8,9
|
Italia
|
4,3
|
Filipina
|
7,8
|
Banglades
|
3,2
|
Mesir
|
6,7
|
Sumber
: http//.ridwanamirudin,wordpress.html
http//informasidiabetes.blogspot.com2008/07/01archive.html
Maka dengan
memanfaatkan kandungan zat aktif dari buncis yaitu beta
sitoterol (C29H50O) dan stigmasterol (C29H48O) kita dapat mengurangi dan
terhindar dari pengakit Diabetes Mellytus. Stirol bersifat tidak berwarna,
tidak berbau, stabil dan berfungsi sebagai stabiliuzer dalam insulin. Dahulu steroida dianggap
sebagai senyawa satwa tetapi makin banyak senyawa steroida yang ditemukan dalam
jaringan tumbuhan (fitosterol). Tiga senyawa yang biasa disebut fitosterol
terdapat pada hampir setiap tumbuhan tinggi yaitu: sitosterol, stigmasterol,
dan kampesterol (Harbourne, 1987).
Struktur senyawa
fitosterol tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Beta sitosterol
stigmasterol
Dalam hal ini kedua zat aktif dapat
terserap oleh tubuh hanya sebesar 5% saja.Dalam proses pengambilan kedua zat
kedua tersebut juga dilakukan berbagai cara yaitu dengan cara dimasak atau
diolah, dibuat jus atau miniman herbal dan dengan diekstrasi menggunakan etanol
70 %. Pada proses pengambilan juga mempengaruhi kandungan zat aktif yang terdapat
pada buncis. Kandungan zat aktif beta sitosterol dan stigmasterol pada buncis adalah 23,29 gram /100 gram
buncis. Alkohol merupakan pelarut yang sedikit bersifat volatil atau mudah
menguap sehingga dalam penyimpanan yang makin lama maka kadar alkohol dapat
berkurang secara signifikan. Berdasarkan hasil-hasil yang telah diuraikan bahwa
kualitas dan stabilitas ekstrak buncis yang optimal adalah ekstrak yang
disimpam dalam rentang waktu 3 bulan, karena selama waktu penyimpanan tersebut
diperkirakan jumlah kadar bahan yang berkhasiat sebagai anti hiperglikemik masih
bisa dipertahankan yaitu sebesar 7,29 gram / 100 gram buncis . Kelarutan
ekstrak buncis dalam air rata-rata lebih besar (11,29 gram per liter larutan)
dibanding kelarutan dalam alkohol (9,98 gram per liter larutan), namun dengan
bertambah lamanya waktu penyimpanan rata-rata kemampuan kelarutan ekstrak baik
dalam air maupun alkohol berkurang kurang lebih 25 – 27 %.
SIMPULAN
Jadi kandungan zat aktif yaitu beta
sitosterol dan stigmasterol pada buncis dapat bermanfaat bagi tubuh sebagai
obat untuk mencegah penyakit diabetes mellitus karena dapat merangsang kinerja
insulin sehingga dapat menormalkan kadar gula darah dengan kelarutan yang baik
yaitu dengan air.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2009.Kandungan gizi buncis
.http://www.geocities.com/andryan_pwt/foodsecret.html.Diakses
tanggal 4 juni 2011
Nurmillah,O,Y. Kajian
Aktivitas Antioksidan Dan Antimikroba Ekstrak Biji, Kulit Buah , Batang Dan
Daun Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.). 2009. Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian : Bogor.
Subekti ,Sri.komponen sterol dalam daun
katuk( sauropus androgynus L.Merr). 2007. Departemen Teknologi Industri
Pertanian Institut Pertanian Bogor.
Yayuk ,Andriani dkk. Analisis
Kualitas Dan Stabilitas Ekstrak Buncis (Phaseolus Vulgaris Linn) Sebagai
Sediaan Obat Herbal Anti Diabetes.2007. hal 29.
Institusi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Mataram.
No comments:
Post a Comment