Thursday, November 8, 2018

(Chapter V - Chemical Technology) Laporan Praktikum Braso dan KIT

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES KIMIA TERAPAN

                                                            
Nama                          :Antonius Yunian Wicaksono
Kelompok                  : 9
Semester                     : II (Dua)
Jenis Praktik              : Brasso dan KIT
Tanggal Praktik        : 27 Mei 2013
Tujuan Praktik         :Untuk mengetahui cara kerja pembuatan Brasso dan KIT yang baik dan benar. Serta mengetahui karakteristik bahan yang dipakai.
DASAR TEORI                    :
  1. Brasso
Brasso berasal dari kata “Brais” yang berarti kuningan dan “So” yang berarti bersih atau pembersih. Jadi Brasso adalah pembersih logam kuningan dan sejenisnya. Karena pada umumnya Brasso sering digunakan untuk logam yang berasal dari atau terbuat dari kuningan.
v  Guna Brasso :
Ø  Mengembalikan ke keadaan semula
Ø  Membersihkan dan mengkilatkan (brightener)
Contoh brightener : OBA
v  Faktor-faktor yang menyebabkan benda tidak mengkilat :
Ø  Debu
Ø  Minyak/lemak/grease
Ø  Oksida logam (karat)
v  Komponen-komponen Brasso :
1.      SOLUTION IN SOLVENT (Pelarut-pelarut zat padat)
Bahan utama ini digunakan untuk melarutkan debu dan lemak
ü  Pelarut yang digunakan :
1)      Pelarut Organik
Misalnya :
·         Mineral oil
  Mineral oil yang biasa digunakan adalah :
§  Kerosene
§  Naphta
§  SMT atau Terpen
·         Spiritus
2)      Pelarut Anorganik
Untuk pelarut Anorganik berasal dari basa-basa alkali atau garam-garam alkalinya, misalnya :
·         NaOH
·         Natrium Silikat (NaSiO4)
·         Natrium Phospat (Na3PO4)
·         Natrium Karbonat (Na2CO3)
·         Sabun (Sintetik Surfactant)
2.      CHEMICAL REACTION
ü  Bahan-bahan yang digunakan harus dibuat agar mudah larut dalam air. Agar zat pembersih larut dalam air, maka pelarut tersebut harus ditambahkan zat pengemulsi, misalnya :
Pelarut                                                             Emulsifier
Kerosene                                 +                      NH4OH                     
Naphta                                    +                      NH4OH
SMT atau Terpen                    +                      NH4OH
Na Silikat                                +                      NH4OH
Na Phospat                              +                      NH4OH
Na Karbonat                           +                      NH4OH
Sintetik Surfactant                  +                      NH4OH
ü  Dengan demikian NH4OH dalam hal ini digunakan sebagai emulgator. Untuk menghilangkan karat digunakan yang bersifat sementara yaitu :
·         Asam
Misalnya : HCl, HNO3
·         Basa
Misalnya : NaOH
3.      ABRASIVES
ü  Bahan penggosok agar dapat mempercepat pelarutan kotoran. Bahan yang ini digunakan agar dalam penggunaannya tidak licin atau lengket. Bahan yang sering digunakan :
·         Kaolin --------- buatan
·         CaCO3 -------- batu kapur
·         Mill ------------ tanah murni
4.      OXIDE REMOVAL (Oksida Penghilang)
ü  Bahan ini biasanya digunakan untuk menghilangkan karat atau oksida-oksida lain yang ada pada permukaan logam.
ü  Perbedaan antara karat dan korosi :
·         Karat :
§  Terjadi karena bereaksi dengan oksigen
§  Merupakan suatu oksida
§  Wujud dan warnanya berbeda dengan logamnya
§  Bisa juga membentuk suatu lapisan
·         Korosi :
§  Terjadi karena bereaksinya suatu zat dengan logam atau non logam (buka gas)
§  Belum tentu merupakan suatu oksida
§  Wujud dan warnanya sama seperti logamnya
§  Tidak membentuk suatu lapisan
ü  Untuk penghilang suatu oksida digunakan asam-asam lunak (asam organic) seperti :
·         Stearic acid (CH3CH2COOH)
·         Oleic acid, dll
5.      EMULSIFIER (BAHAN PENGEMULSI)
ü  Bahan-bahan pengemulsi juga sudah terdapat dalam pembersih kimia. Bahan yang digunakan yaitu : NH4CH
v  Pembersih
Ø  Pembersih biasanya mendahulukan perawatan lainnya, oksida seperti bahan kimia atau maksdu mekaik sering diperlukan sebelum perawatan-perawatan lainnya.
Ø  Pembersih, penghilang noda yang tidak diinginkan dapat dipengaruhi zat-zat pelarut, diangkat oleh detergency, penggantian mekanik atau reaksi dengan pembersih yang dapat larut produk-produk itu dapat dihilangkan (dengan air). Lebih daripada itu salah satu pendekatan dengan serentak.
v  Solvent Cleaning (Pelarut Pembersih)
Ø  Oil, lemak, wax dan beberapa minyak lemak dapat dihilangkan dengan pelarut-pelarut organic. Mengenai prosedur-prosedur termasuk mengoksidasi atau imersi mineral spiritus atau naphta (untuk penghasil permukaan-permukaan rendah), imersi dalam pelarut kerosene berisi emulsifier, menyemprot dengan pelarut-pelarut pengemulsi, imersi dalam system phase dimana salah satu bentuk berisi pelarut-pelarut berklorin, meskipun tingkat mesin uap berisi trikhlorothylena atau perchloethylena (tetrachloroetilena) atau dalam pelarut-pelarut dengan energy ultrasonic.
Ø  Semua pelarut perawatan-perawatan meninggalkan dengan sebuah hidropilik atau residu gudang air dimana dapat menyediakan perlindungan sementara dari korosif. Seringkali ini bertentangan dengan proses kimia yang lebih tinggi dan menghilangkan dengan pembersih alkaline.
v  Pelarut Pembentuk Emulsi
Ø  Sebuah pengemulsi yang digunakan adalah yang tergabung ke dalam kerosene atau pelarut-pelarut aromatic serupa (110°F-130°F) atau titik nyala yang lebih tinggi. Seadah noda dilarutkan, pokok tersebut disemprotkan dengan air untuk menghilangkan noda dan pelarut atau dialirkan dengan deras spiritus mineral. Juga sebuah pelarut elmusitable yang tersedia seperti sebuah pemusatan dimana diencerkan dengan 4-9 pts kerosene atau pelarut lainnya, lebih dahulu digunakan.
Ø  Emulsifier yang digunakan harus tersedia pada pencucian atau penghancuran terakhir pada waktu emulsifikasi bilamana noda dan kombinasi pelarut dialirkan dengan deras dengan air.
v  Emulsi Pembersih
Ø  Di sini pelarut digunakan dalam air dengan menggunakan zat pengemulsi. Pemusatan emulsifiable tersebut diencerkan dengan air 1-5%. Untuk  penyemprotan aplikasi atau 8-12% untuk imersi aplikasi, lainnya boleh dari temperature ruangan pada kira-kira 130°F. penyediaan impligement dengan kekuatan mesin penyemprot membantu menghilangkan noda kemudian mencegah pengeratan pemisahan zat pelarut, selanjutnya aplikasi penyemprotan dikembangkan. Beberapa waktu emulsi pembersih dari tipe ini digunakan untuk  “ dalam proses” penghilang noda ruangan proses lebih tinggi dan menyediakan pendorong sementara penghalang terlebih dahulu pada tahap proses selanjutnya.
Ø  Penghalang korosif boleh ditambah dengan bahan-bahan tambahan yang sesuai. Bahan-bahan tambahan seperti itu boleh dengan kutub penghalang karat atau sebuah medium pada berat minyak mineral. Pembersih-pembersih alkaline boleh ditambah untuk cleaning pembetul dan beberapa waktu pada 1% sodium nitrit boleh ditambah dengan penambahan penghalang korosif.
v  Pelarut Diphase Chlorinated
Ø  Bentuk atas adalah air untuk mengurangi evaporasi dari pelarut uap biasanya metilen chloride. Pencucian menghilangkan polimeris dan karbonis noda-noda sebagus cat-cat. Tingkat yang mengandung air boleh berisi emulsifier pada pengaliran air secara deras, aktifator-aktifator pembantu dalam cat penghilang air dan penghalang korosif. System diphase kurang terkenal mempunyai pelarut hidrokarbon pada puncak dengan lapisan yang mengandung air di bawah.
Ø  Peningkatan uap. Ini adalah sebuah akibat dengan luas digunakan meskipun prosesnya mahal. Logam-logam diletakkan di dalam sebuah daerah dimana uap-uap dari pelarut yang mengembun pada logam dingin membuatnya jauh noda tersebut. Beberapa mesin termasuk sebuah tingkatan dimana berhubungan secara langsung dengan pelarut tersebut, lebih baik dengan menyemprotkan, mendahului pengembunan pelarut meskipun mengalir dengan deras. Tetapi di dalam keadaan ini, pendinginan harus mendahului tahap pengembunan dalam mengatur untuk menyediakan perbedaan temperature yang tepat. Pelarut trikloroetilene atau perkloroetilen harus disetimbangkan pada formesi pencegah dari kekorosifan asam hidroklorit. Solvent tersebut disuling kembali untuk menghilangkan noda-noda yang diakumulat, ventilasi yang bagus adalah perlu untuk membuang racun uap ke dalam udara tidak selalu dibatalkan. Tingkatan uap menunjukkan dengan secara luas dilatih operasi industry pembersih dimana hubungan solvensi biasa digunakan. Sebuah jumlah yang sangat kecil dari residu hidrophobik mengurangi kecenderungan ke arah korosif tetapi sering bertentangan dengan tahap-tahap berikutnya seperti pada pengecatan (konversi perawatan pada pembentukan ikatan dari cat pada logam akan dibahas kemudian). Di dalam proses pelarut  sebuah residu kecil dari oli selalu tetap sesudah zat pelarut zat pelarut menguap tetapi dalam tingkatan uap itu adalah pada sebuah minimum sejal logam dialiri dengan pelarut segar dengan deras dan secara terus-menerus, di sini dengan mereduksi residu, mesin-mesin dikontruksi dengan lilitan kumparan dingin untuk mengurangi pelepasan solvent ke dalam atmosfer dengan kondensasi dalam bentuk padat dimana tersalur kembalinya.
v  Pembersih Elektronik
Ø  Menggunakan gelombang bunyi dengan energy tinggi dalam berhubungan dengan pelarut melengkapi sebuah maksud yang sangat berakibat dari penghilang dengan baik memisahkan noda-noda padat, kebijaksanaan lain sukar untuk dihilangkan. Pembatasan tingkat agilasi di dalam area peronggaan mengizinkan penggunaan maksimum tindakan berificial dari pelarut organic sejak partikel-partikel tersebut dilepaskan dengan larutan pengikat minyak, dapat dipindahkan dengan cepat. Ketinggian harga dari batas-batas perlengkapan aplikasi ini berkembang lebih diterapkan setiap tahun dan perlengkapan tersedia sekarang untuk mengembangkan agitasi ultrasonic pada garis besar dan urutan yang lebih panjang. Di sini mempunyai sebuah kecenderungan penambahan pelarut pada system yang mengandung air.
v  Oksida Alkalina Penghilang
·         Logam-logam besi
§  Berkas sinar dan cahaya dari medium berkarat dapat dihilangkan dan mengalirkan soda kuat, larutan-larutan asing (lihat zat-zat komplek) begitu juga seperti sodium glukonat atau asam etilena diamin tetraacetik, selalu mempunyai formula. Larutan-larutan tersebut digunakan pada konsentrasi-konsentrasi kira-kira -3 lb/gal pada 160-195°F untuk periode-periode 15 menit sampai beberapa jam. Reaksi dengan pertimbangan lebih terang yang dalam pencampuran asam-asam. Agitasi merupakan sesuatu yang cocok dan menggunakan currant elektrik ialah salah satunya dengan bekerja dengan anoda atau dengan periode pengembalian benda yang mempunyai sifat magnetic sangat efektif. Pencucian-pencucian juga harus digunakan untuk pembentuk dan pengelupasan cat-cat.
§  Baja tahan karat dan cmapuran nikel mulia, titanium, oksida-oksida sukar harus dihilangkan dalam bentuk soda (caustic) alkali, pencucian-pencucian berisi sodium hidrat (reduktan), sodium nitrat (oxidant) atau dengan memakai anodic atau katiodik pengobatan elektris. Proses-proses ini menghak milik. Pembuangan keluar larutan elektronik yang tidak bercampur dengan air adalah mahal dan memerlukan temperature tinggi untuk memperoleh peralatan yang pantas dan mencegah keamanan. Logam tersebut dipadamkan dengan air dan boleh dicampurkan dengan asam kemudian pencucian ini harus dilakukan dalam keadaan panas-panas dan maksud-maksud lainnya. Residu tersebut harus dibuat seperti obat gosok dalam gambaran pengolahan tersebut atau pencucian tersebut harus digunakan menghilangkan email protein atau cat-cat yang sukar panas.
v  Alumunium
Ø  Sedikit alumunium diperlakukan dalam melemahkan larutan kaustik soda dengan bersih untuk menghilangkan oksida atau memberikan sebuah gambaran permukaan lebih dahulu pada anodism, pernis atau aplikasi (pemakaian) atau perlakuan sebelum cat. Perolehan-perolehan ini akan dibicarakan pada keterangan lebih lanjut (di bawah ini).
v  Pengkilap dan Pengindah
Ø  Pengkilap kimia merupakan pembuatan dengan electro (mesin) yang baik. Ini dinamakan elektropolishing. Proses tersebut melibatkan larutan dari logam pada tempat yang tinggi dari ketidakaturan dengan sedikt atau bukan larutan logam dalam tempat rendah/lembah-lembah. Timpaan goresan untuk mengkilap adalah pembatas, tetapi dasar logam harus dalam keadaan lebih baik untuk memperoleh kualitas pekerjaan. Baja tahan karat, baja, kuningan, alumunium, perak, nikel, tembaga, seng, kromium dan emas merupakan elektropolish yang paling banyak dari keduanya adalah pelapisan dengan baik, meskipun banyak diantaranya mempunyai pengeluaran. Dengan konsentrasi larutan yang tinggi dari sulfuric dan atau phosporik dan atau asam-asam kromik seringkali digunakan.
Ø  Di dalam brightening, dimana sangat sedikt logam merupakan penghilang oksidan-oksidan seperti asam kromik, hydrogen peroksida atau asam nitrit adalah komponen-komponen yang sering untuk pencucian.
v  Bentuk-bentuk Brasso :
·         Pasta
·         Cair


v  Cara penggunaan Brasso :
§  Dengan immersion cleaning, yaitu : dicelupkan dan kemudian digosok.
Umumnya yang biasa digunakan adalah Brasso cair.
§  Spray, yaitu dengan cara disemprotkan.
§  Dengan electroplating, yaitu : dengan menggunakan listrik.
v  Bahan-bahan yang digunakan :
·         Kerosene         :  sebagai pelarut organic bahan pembersih debu dan lemak.
·         Stearic acid     :  sebagai oxide removal
·         Oleic acid        :  sebagai oxide removal
·         Kaolin             :  sebagai abrasive
·         Al2O3               :  sebagai abrasive
·                                                       Alcohol            : sebagai pelarut organic, bahan aktif (pembersih debu dan lemak)
·         NH4OH           :  sebagai pengemulsi
·         Air                   :  sebagi filler

v  SIFAT DAN GUNA BAHAN
A.    Kerosene
·         Sifat-sifat :
Ø  Berbentuk air putih, minyak cair
Ø  Berbau keras
Ø  Density = 0,81
Ø  Titik didih = 210°C-300°C
Ø  Mudah terbakar
·         Asal : Dari proses destilasi minyak
·         Pengisian : Drum-drum, trades, mobil-mobil, tangki
·         Kegunaan : sebagai energy roket jet, sebagai pelarut, penyemprot insektisida, pembersih dari dalam, bahan bakar diesel dan traktor
B.    Stearic acid (n.octadecanol acid) à Kebanyakan dari fatay acid pada umumnya berasal dari hewan secara alamiah dan dari minyak sayur. Kebanyakan stearic acid komersial menagndung kira-kira 45% palmitic acid, 50% stearic acid, dan 5% oleic acid, tetapi kualitas yang baik tidak mengalami pertambahan pemakaian.
Ø Sifat                   :
§  Sedikit berwarna
§  Butiran putih lilin seperti zat padat
§  Sedikit berbau dan berasa
§  Seperti lilin
§  Dapat larut dalam alcohol, ether, chloroform, carbon disulfide, carbon tetra chloride
§  Tidak dapat larut dalam air
§  Bj = 0,3899 g/ml
§  Titik lebur 69,6°C
§  Titik didih 361,1°C
§  Index bias cahaya 1,4299 (80°C)
§  Titik flask 385°F (196°C)
§  Suhu untuk menyala 743°F (305°C)
§  Mudah menyala
§  Tidak beracun
Ø Berasal dari        :
a)      Lilin berkualitas tinggi dan lemak berwarna kuning yang beku dengan hydrolysis/pembersihan dengan TWICHEEL atau semacam reagent, pendidihan, pendestilasi, pendinginan, dan penekanan.
b)      Oleic acid dengan proses hydrogenasi
Ø Kualitas             :  Menjadikan sabun/proses saponifikasi, destilasi 1
                             tekanan, 2 tekanan, 3 tekanan, U.S.P, F.C.C ; 90%
                             stearic acid dengan oleic rendah ; 99,8% baik/bersih.
Ø Sebagai pengisi :  Mobil-mobil, tong-tong, tas-tas (dalam bentuk batu),
                             Mobil tank-tank, dan truk-truk.
Ø  Digunakan         :  Bahan-bahan kimia terutama stearates dan stearate,
                             sabun-sabun penggosok, farmasi dan kosmetik,
 penggiat yang aktif, dispersing agent, dan pelunak pada pembuatan karet sepatu dan semir, logam mantel, pembungkusan makanan, suppo dan salep.


C.    Kaolin (Tanah Liat Biru)
Sebuah alumunium silikat putih mengkilat dimana oleh karena besar kebersihannya, mempunyai sebuah titik campuran yang tinggi paling sukar dicairkan dari semua tanah liat.
·        Komposisi : Terutama Kaolin (40% alumina, 55% silica, ditambah imp dan air).
·         Sifat-sifat :
§  Berbentuk serbuk putih atau kuning
§  Density = 1,8 – 2,6
§  Membuat gelap dan berkembang menjadi tanah liat bilamana dibasahi
§  Tidak larut dalam air, asam lemah, dan alkali hidroksida
§  Mempunyai kelicinan yang tinggi
§  Tidak beracun
§  Tidak mudah menyala
·         Kejadian : Amerika (USA) tenggara, England, Perancis
·         Teknik : N.F, juga peningkatan pada dasar warna dan luas part
·         Tempat-tempat : Carton-carton, tas-tas kertas, drum-drum, bulk
·         Kegunaan :
§  Filler dan kerlit-kerlit untuk kertas-kertas dan karet
§  Untuk mencairkan
§  Untuk pembuatan keramik
§  Untuk pembuatan semen
§  Untuk pembuatan rabuk
§  Untuk ilmu kimia (terutama aluminium sulfat)
§  Sebagai katalis pembawa
§  Untuk pembuatan cat
§  Sebagai sumber alumina
§  Pemisahan-pemisahan elektris


D.    Ammonium Hidroksida (NH4OH)
·         Sifat-sifat :
Ø  Berupa cairan bening dan transparant
Ø  Berbau menyengat (seperti bau urine)
Ø  Berwarna padat
Ø  Pedas di mata
Ø  Terurai dalam keadaan bebas
Ø  Berasa
Ø  Konsentrasi dari pengenceran kira-kira 50% amoniak
·         Berasal dari :
Ø  Racun dengan Ingetion dan Inhalation.
Ø  Kedua cairan tersebut menguap, sangat merangsang terutama untuk mata.
·         Kegunaan :
Ø  Untuk pembuatan tekstil, bahan produksi pada benang, proses pendinginan, fotografi, untuk sabun, amoniak untuk keramik, campuran amoniak, sebagai organic buatan, untuk mengemulsi lemak dan minyak, untuk pembuatan detergent, pembersih rumah tangga.
B.  KIT
            Material dan perabot rumah yang terawat, selain sehat dan enak dipandang juga akan lebih awet. Peletakan yang tepat dan penggunaan yang proporsional adalah metode yang sering disarankan untuk perawatan, selain pembersihan rutin terutama pada ruang-ruang yang sering dipakai dan cepat kotor seperti kamar mandi dan dapur.
Tapi, yang juga tidak kalah pentingnya adalah pemakaian cairan pembersih yang tepat, karena rumah dan isinya terdiri dari aneka material. Mulai dari logam, kayu, plastik, kulit, kaca, sampai tekstil dan bahan sintetis. Memakai air dan sabun adalah cara paling mudah untuk membersihkan aneka material di rumah. Tapi, untuk bahan kayu, air + deterjen kurang bagus atau bahkan bisa membuatnya cepat pudar dan rusak. Sementara pada logam, air sabun sangat tidak memadai untuk mengembalikan kilapnya. Jadi, untuk bahan-bahan seperti itu kita perlu cairan pembersih khusus. Masalahnya, orang sering tidak tahu cairan seperti apa yang bisa dipakai untuk mengembalikan kilap dan kesegaran aneka material di rumah.
            Untuk permukaan kayu digunakan pledge yang memiliki lapisan silikon penolak air yang melindungi finishing kayu. Jadi, produk bekerja menyerap kotoran dan lemak tanpa membuat gores, sekaligus melapisi permukaan furnitur dengan hasil lebih bersih dan lebih berkilau. Bahkan, Pledge dapat menghilangkan goresan halus yang belum menembus kayu. Pledge bisa dipakai untuk semua jenis kayu baik yang dipelitur maupun tidak. Pemakaian secara teratur akan melindungi kelembaban kayu, dan mencegahnya dari kerusakan. Cara penggunaan mudah dan praktis, karena produk tersedia dalam bentuk cairan, minyak (oil), dan aerosol (busa).
            Sementara untuk bahan logam yang cenderung kusam atau berkarat karena proses penumpukan kotoran dan oksidasi udara lembab, oleh karena itu digunakan Kit metal polish untuk mengembalikan kilapnya. Kit efektif membersihkan dan mengkilapkan segala macam logam seperti krom, kuningan, perak, perunggu, aluminium, nikel, dan lain-lain, sekaligus melindungi dan mencegahnya dari karat dan korosi. Bahan-bahan dari logam perlu dibersihkan secara berkala agar tidak cepat kusam dan berkarat, dan Brasso sebagai bahan pembersihnya. Tinggal digosokkan ke media yang akan dibersihkan dengan kain bersih. Pemakaian sebaiknya dilakukan begitu material logam mulai buram.
            Pada kaca masalah yang sering muncul adalah buram disertai bercak-bercak kerak air, debu, dan jamur. Membersihkannya relatif mudah. Gosokkan koran basah,  kemudian lap dengan kain kering. Tapi, untuk noda membandel cara itu tidak praktis. Mr.Muscle sebagai solusi praktis pembersih kaca, tinggal semprot dan bersihkan. Aromanya wangi, membunuh bakteri, dan mencegah debu menempel kembali. Selain kaca, Mr Muscle juga efektif membersihkan semua permukaan dari keramik, krom, plastik, dan vinil pada jendela, lemari, meja, cermin, etalase, TV, komputer, termasuk bodi saklar lampu dan stop kontak. Produk tersedia dalam bentuk cairan (clear liquid) dan aerosol dengan formula khusus yang ramah lingkungan (tidak merusak lapisan ozon dan aman).
ALAT dan BAHAN :                                                       
1. Alat :
a.      Beaker  glass
b.      Erlenmeyer
c.       Pengaduk
d.      Gelas ukur
e.      Cawan porselen
f.        Bunsen
g.      Tripot
h.      Kassa

2.    Bahan :
A.  Brasso :
¥    Kerosene            15 ml
¥    Asam Oleat        5 ml
¥    Asam Stearat     2 gram
¥    Kaolin                5 gram
¥    CaCO3               2 gram
¥    Mill                    3 gram
¥    Al2O3                 3 gram
¥    Amonia              2 ml

B.  KIT  :
¥    Stearic Acid                   5 gram
¥    Parafin liquid                 10 ml
¥    Bees Wax                       5 gram
¥    Sodium MetaTerpen      10 ml
¥    Air                                  10 ml
¥    TEA                               5 ml
¥    Kerosene                        10 ml
¥    Kaolin                            6 gram
¥    CaCO3                                    6 gram
¥    Iron Oxyde Yellow       2 gram

CARA  KERJA                    :
A.  Brasso :
1.    Asam stearat, asam oleat dipanaskan hingga meleleh. Tambahkan kerosene dan ammonia. Aduk hingga rata.
2.    Tambahkan berturut-turut CaCO3, mill, kaolin, Al2O3. Kemudian diaduk terus hingga diperoleh bentuk pasta.
B.  KIT :
1.    TEA dilarutkan dalam air
2.    Srearic acid, bees wax dan paraffin liquid dipanaskan hingga meleleh. Kemudian ditambahkan larutan no.1 sedikit demi sedikit hingga terbentuk emulsi.
3.    SMT dan kerosene dicampurkan kemudian ditambahkan Iron Oxyde Yellow, aduk hingga rata. Lalu tambahkan pada emulsi no.2
4.    Tambahkan kaolin dan CaCO3 sedikit demi sedikit dan aduk hingga rata.

GAMBAR                             :
  1. Brasso

As.Stearat     As.Oleat            Kerosene         Amonia
 

 




                                                    CaCO3         kaolin   Al2O3   
                                                   Mill
 





                                                                                                                        Brasso

  1. KIT

       bees wax     paraffin liquid         TEA                air
stearic acid                          
                                                                                                              
                      

                                                                                                                       

SMT  kerosene  Iron Oxyde Yellow      kaolin    CaCO3                          KIT
POTION





DATA PENGAMATAN     :
A.    Brasso :
Saat asam stearat dan asam oleat dipanaskan dapat mencair rata.
Setelah penambahan kerosene dan ammonia, larutan dapat bercampur rata dan berbentuk encer.
Ketika CaCO3, mill, kaolin dan Al2O3 ditambahkan satu per satu dengan pengadukan yang terus menerus, campuran menjadi pasta.
B.     KIT :
Saat stearic acid, bees wax dan paraffin liquid dipanaskan, ketiga bahan tersebut menjadi bercampur dan berbentuk cair.
Setelah diteteskan larutkan TEA, campuran tersebut menjadi bentuk emulsi.
Setelah emulsi ditambah larutan SMT, kerosene dan iron oxide yellow, campuran tersebut agak sedikit encer.
Setelah ditambah kaolin dan CaCO3, campuran menjadi bentuk pasta.


PEMBAHASAN                   :
            Setelah melakukan praktikum pembuatan brasso dan KIT tersebut di atas, didapat hasil yang memuaskan. Pada saat pembuatan brasso, asam stearat dan asam oleat dapat larut jika dipanaskan. CaCO­3, mill, kaolin dan Al2O3 ditambahkan satu per satu ke dalam campuran. Bahan-bahan tersebut dilarutkan satu per satu agar dapat larut maksimal dan berbentuk pasta dengan pengadukan yang terus menerus. Sedangkan pada saat pembuatan KIT, saat stearic acid, bees wax dan paraffin liquid dapat larut jika dipanaskan. Setelah itu larutan TEA dipanaskan sebentar lalu ditambahkan ke dalam campuran tersebut tetes demi tetes dengan pengadukan secara terus menerus hingga terbentuk emulsi. Setelah emulsi tersebut ditambah dengan larutan SMT, kerosene dan iron oxide yellow, campuran menjadi encer. Namun dengan pengadukan yang dilakukan secara terus menerus, campuran tersebut dapat menjadi pasta yang berwarna kuning. Penambahan kaolin dan CaCO3 memberi efek pada campuran tersebut, sehingga campuran menjadi agak kental dan berbentuk emulsi.




KESIMPULAN                    :
            Jadi, brasso yang dihasilkan berbentuk pasta dan berwarna cokelat muda. Sedangkan KIT yang dihasilkan berbentuk pasta dan berwarna kuning oker.

DAFTAR PUSTAKA          :          
Akin St.Paulus-SMK KI Theresiana Semarang. 2003. Praktikum Kimia Teknologi.



                                                                                                             Semarang, 31 Mei 2013
           Dosen Pembimbing                                                                              Praktikan,


      Herman Yoseph, S.Pd , MT                                                     Antonius Yunian Wicaksono





















LAPORAN RESMI KIMIA TEKNOLOGI
BRASSO DAN KIT






ANTONIUS YUNIAN WICAKSONO
          112002


AKIN ST.PAULUS SEMARANG

2013

No comments:

Post a Comment

(Chapter V - Food Technology) PERAN THEAFLAVIN DAN THEARUBIGINS DARI TEH HITAM DALAM MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG

RINGKASAN Teh adalah minuman yang mengandung kafein , yang dibuat dengan cara menyeduh daun , pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeri...