Thursday, November 8, 2018

(Chapter II- Anorganik) Laporan Praktikum FeSO4.7H2O

LAPORAN RESMI KIMIA TERAPAN II
PEMBUATAN FeSO4.7H2O

logo akin
 









Antonius Yunian Wicaksono
112002
AKADEMI KIMIA INDUSTRI SANTO PAULUS SEMARANG
2013


Tujuan                       : agar dapatmembuatFeSO4. 7H2O denganbaik.
Dasar Teori
                FeSO4.7H2O (Ferro Sulfat heptahidrat) mempunyai sifat yaitu MP= 64oC, dikristalisasi dari larutannya dengan air, berwarna hijau,kristal monoclinic, sangat larut air dan glikol tapi tidak larut alkohol, aseton, dan metil asetat. Pemanasan pada suhu 60-70oC, 3 mol air akan keluar sehingga membentuk tetrahidrat, FeSO4.4H2O. pada suhu 300oC membentuk FeSO4.H2O, berwarna putih, serbuk. Jika dipanaskan pada suhu 260oC dengan bantuan udara, monohidrat teroksidasi membentuk Fe2(SO4)3. Dekomposisi FeSO4 dimulai pada 480oC. FeSO4 menyublim di udara kering. Di udara lembab, permukaan kristal FeSO4.7H2O terlapisi oleh Fe2(SO4)3 dasar kecoklatan. larutan FeSO4 sedikit asam karena hidrolisa. Tingkat oksidasi dengan meningkatnya udara dalam larutan basa dan meningkatnya suhu. FeSO4 mereduksi Cu2+ menjadi Cu+ dan ion Au atau Ag.
Produksi FeSO4.7H2O
FeSO4.7H2O dapat diperoleh dengan 3 cara, yaitu:
1.      Mereaksikan besi dengan dilute H2SO4
Fe + H2SO4 → FeSO4 + H2
FeSO4 + 7H2O → FeSO4.7H2O
2.      Oksidasi pyrite (Fe2S) dalam udara
3.      By product dari pengasaman bas dan dari produksi TiO2 (Titanium dioksida). Diperoleh dari larutan pengasam dalam bentuk murni.

FeSO4.7H2O berguna sebagai:
1.      Pembuatan senyawa tururnan besi lain
2.      Pembuatan tinta tulis
3.      Pengawet kayu
4.      Desulfurizing coal gas
5.      Produksi Turnbull’s blue, Prussian blue
6.      Pembuatan pigment besi lain
7.      Toxicology
Jika tertelan, FeSO4 bisa menyebabkan gangguan saluran gastrointestinal. Jika terus menerus menyebabkan muntah, hematemesis, dan gangguan jantung.

Ferrosulfatheptahidrat merupakan bahan kimia yang dewasa ini digunakan sebagai bahan pembantu maupun bahan baku industri tertentu. Ferrosulfatheptahidrat mempunyai rumus kimia FeSO4.7H2O.  kegunaan ferrosulfatheptahidrat antara lain sebagai koagulan dalam pemurnian air, bahan pembuat tinta, insektisida, dan sebagainya.  Hingga saat ini ferrosulfatheptahidrat belum diproduksi di indonesia,  kebutuhan dalam negeri dipenuhi dengan mengimport dari Negara Amerika, Jepang dan Jerman.

Ferrosulfat heptahidrat lazim diproduksi dari besi yang direaksikan dengan asam sulfat pada kondisi operasi tertentu. Bahan-bahan tersebut mudah diperoleh karena kedua bahan tersebut diproduksi di Indonesia.
Asamsulfat dan besi merupakan bahan baku yang telah banyak diproduksi di Indonesia dan mempunyai harga yang sangat murah disbanding harga ferrosulfatheptahidrat yang dihasilkan,  oleh karena itu pabrik ferrosulfatheptahidrat di Indonesia mempunyai prospek yang sangat cerah.
Cara pembuatan FeSO4.7H2O

Mereaksikan asamsulfat dengan besi
Reaksi yang terjadiadalah :
Fe + H2SO4                               FeSO4 + H2O
FeSO4 + 7H2O                          FeSO4.7 H2O

Reaksi yang terjadi adala heksotermis dengan suhu 70 – 82 ºC.  Larutan hasil reaksi disaring kemudian dialirkan ke alat pemekat. Konsentrasi keluar dari  evaporator 42 0Be yang dialirkan ke kristalizer yang bersuhu 70 ºC. Kristal disaring dan larutan induk dikembalikan ke evaporator dan kemudian Kristal dikeringkan pada suhu 80 ºC.
(Faith, Keyes, and Clark, 1975)
Adapun kegunaan Ferrosulfatheptahidrat adalah sebagai berikut :
·         Sebagai koagulan dalam pengolahan air
·         Bahan pembuat tinta
·         Insektisida
·         Bahan untuk obat-obatan
·         Desinfektan
·         Deodorizer
·         Katalis untuk sintesa ammonia
·         Reagent dalam kimia analis
 (Faith, Keyes, and Clark, 1975)

Alat dan bahan
       I.            Alat                                                              II. Bahan
1.      Gelas ukur                                           1. Besi 30 gr
2.      Beaker glass                                       2. Aquades 65 ml
3.      Pengaduk                                           3. H2SO4 3035 ml
4.      Cawan porselen
5.      Bunsen + kasa + tripot
6.      Erlenmeyer
7.      Kaleng

Cara kerja
1.         Menimbang besi sesuai kebutuhan.
2.         Besi direaksikan dengan H2SO4 30%.
3.         Panaskan, akan terbentuk gas H2.
4.         Tambahkan air secukupnya.
5.         Hentikan reaksi jika gelembung gas H2 sudah tidak timbul.
6.         Saring, timbang dan hitung residunya.
7.         Hitung ulang untuk menentukan gula Kristal teoritis dari Fe.
8.        Lihat table kelarutan FeSO4 untuk menghitung jumlah air tepat jenuh pada Kristal teoritis.
9.        Uapkan filtrate hingga tepat jenuh.
10.    Kristalisasi dengan cara pendinginan.
11.    Lihat table kelarutan lagi.

Gambar alat
besi.png





Perhitungan
Basis FeSO4                = 30 gram
Reaksi                         : FeSO4 + H2SO4                           FeSO4                  +  2H2O
1.      Mol FeSO4      =
= 0,5357 mol
M                     0,5357 mol      0,5357 mol                          -                    -
R                     0,4423 mol     0,4423 mol         0,4423 mol       0,4423 mol
S                             -                        -                  0,4423 mol       0,4423 mol

2.      nH2SO4 =
0,5357mol=
gr     = 52,499 gr
H2SO4=
1,84 gr/gmol =
    V               = 28,53 ml
3.      VH2SO4= 28,53 x
               = 30,03 ml
4.      VH2SO4 30%
V1 . M1           = V2 . M2
30,3 . 95%       = (30,03 + air) . 30 %
2852,95           = 900,9 + 30 air
1951,95           = 30 air
Air                   = 65,065 ml
5.      Fe yang bereaksi =30 – 5,23
                             =24,77
6.      nFe                  =  = 0,4423mol
7.      mFeSO4.7H2O= 0,4423 mol x 278 gr/mol
                        = 122,959 gr
Data kelarutan (dalam 100 gr H2O)   :
Suhu (oC)
gr FeSO4.7H2O
0
15,65
10
20,51
20
26,5
30
32,9
40
40,2
50
48,6

8.      Air yang diuapkan (50oC) =   =
                                      X  = 253,004 gr H2O
9.      Pada suhu 20oC                  =  =
                                       Y = 67,05 gr Kristal
10.  Air yang diuapkan             = 325253,004
       = 181, 008 gr
                                                                                                                    

Data pengamatan
            Saat Fe di reaksikan dengan H2SO4, Fe lama-lama memudar dan menjadi satu dengan larutan dan banyak mengeluarakan gas H2 serta pemanasan dilakukan cukup lama. Pada saat penyaringan residu yang didapat Fe / besi lembaran tipis. Lalu filtrat diuapkan hingga tepat jenuh. Hasil praktikum tidak sesuai  karena melakukan penambahan sulfat yang berlebih.
Pembahasan
Pada praktikum pembuatan FeSO4.7H2O  dilaboratorium kimia terapan ini membutuhkan kejelian dalam pelaksanaanya. Pasalnya FeSO4.7H2O  ini dibuat dari mereaksikan besi dan H2SO4 .Pada saat pemanasannnya menghasilkan gas hasil samping yaitu gas H2 dan gas SO2. Perlunya alat safety seperti masker atau respirator untuk praktikan.
Pada saat pembuatan FeSO4 jika terbentuk endapan atau warna larutan kuning sebaiknya dilakukan penambahan H2SO4 pekat sedikit saja. Sebab akibat penamabahan H2SO4 yang berlebih dapat merubah FeSO4 menjadi Fe(OH)3 yang berwarna putih saat pemanasan larutan menjadi keruh.
Kesimpulan
Tidak terbentuk FeSO4.7H2O, karena kesalahan H2SO4 pekat.

Daftar pustaka
Gupta, P. J, dkk . Selected Industrial Chemicals ( SBP Handbook of Industrial & speciality chemicals ) . Roop Nagar Delhi .Small Business Publication.
                                                                                    Semarang,12 Oktober 2013
Pembimbing                                                                            Praktikan



Ir. RonyWindu S, MT                                                 Antonius Yunian Wicaksono 

No comments:

Post a Comment

(Chapter V - Food Technology) PERAN THEAFLAVIN DAN THEARUBIGINS DARI TEH HITAM DALAM MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG

RINGKASAN Teh adalah minuman yang mengandung kafein , yang dibuat dengan cara menyeduh daun , pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeri...