Thursday, November 8, 2018

(Chapter V - Food Technology) ANTRAKUINON BUAH MENGKUDU

MAKALAH PENGETAHUAN BAHAN ALAM HAYATI
“ANTRAKUINON BUAH MENGKUDU”



Disusun oleh
Anis Yuli Widya Ningrum      (110008)


AKADEMI KIMIA INDUSTRI SANTO PAULUS
SEMARANG
2012

ABSTRAK
            Mengkudu (marinda citrifolia) termasuk jenis kopi-kopian dan dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai pada ketinggian tanah 1500 meter di atas permukaan laut. Mengkudu yang tersebar luas di Kepulauan Pasifik dan India ternyata merupakan tumbuhan asli Indonesia. Permukaan buah seperti terbagi dalam sel-sel poligonal (bersegi banyak) yang berbintik-bintik dan berkutil. Mula-mula buah berwarna hijau, menjelang masak menjadi putih kekuningan. Setelah matang, warnanya putih transparan dan lunak. Daging buahnya tersusun dari buah-buah batu berbentuk piramid, berwarna coklat merah. Setelah lunak, daging buah mengkudu banyak mengandung air yang aromanya seperti keju busuk.
            Buah mengkudu mengandung senyawa metabolit sekunder yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, kandungan nutrisinya juga beragam seperti vitamin A, C, niasin, tiamin dan riboflavin, serta mineral seperti zat besi, kalsium, natrium dan kalium. Senyawa fitokimia dalam buah mengkudu adalah terpen, acubin, lasperuliside, alizarin, zat-zat antrakuinon, asam askorbat, asam kaproat, asam kaprilat, zat-zat skopoletin, damnakantal dan alkaloid. Senyawa turunan Antrakuinon dalam mengkudu antara lain adalah Morindin, Morindon dan Alizarin.
            Senyawa antrakuinon yang banyak terdapat dalam mengkudu dapat melawan bakteri Staphylococcu  yang menyebabkan infeksi pada jantung dan bakteri Shigella yang menyebabkan disentri. Buah mengkudu mengandung antraquinon yang mampu melawan mikroorganisme Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Proteus morganii, Salmonella typhosa, Bacillus subtilis dan Escherichia coli.



            Proses pengambilan zat antrakuinon yaitu dengan cara serbuk buah mengkudu dimaserasi menggunakan pelarut aseton selama 3 x 24 jam sebanyak 3 kali dalam suhu ruangan. Kemudian ekstrak aseton yang diperoleh, disaring dan diuapkan dengan penguap putar sehingga diperoleh ekstrak kental, selanjutnya ditambah air sebanyak 10% dari volume semula. Kemudian diekstraksi dengan n-heksana sebanyak 3 kali untuk menghilangkan lemak dan senyawa non-polarnya. Ekstraksi dilanjutkan dengan menggunakan pelarut etil asetat sebanyak 3 kali untuk mendapatkan senyawa antrakuinon dan senyawa semi-polar lainnya. Ekstrak etil asetat yang diperoleh dikeringkan menggunakan magnesium anhidrat selama 24 jam kemudian disaring dan diuapkan dengan penguap putar sehingga diperoleh ekstrak etil asetat kental.
            Selanjutnya ekstrak etil asetat fraksi dilakukan pemisahan dan pemurnian. Proses pemisahan dilakukan dengan kromatografi berulang kali sampai diperoleh satu noda pada plat KLT. Fraksi dengan satu noda yang diperoleh dari proses pemisahan, selanjutnya dimurnikan melalui proses rekristalisasi. Kemudian dilakukan pengujian antioksidan menggunakan alat TLC-autografi dan Spektrometri. Uji dilakukan dengan menggunakan larutan DPPH
           
A.    Tinjauan Biologi / Argonomi Mengkudu
Asal usul mengkudu tidak terlepas dengan keberadaan bangsa Polnesia yang menetap di Kepulauan Samudra Pasifik. Bangsa Polinesia dipercaya berasal dari Asia Tenggara. Mengkudu (marinda citrifolia) termasuk jenis kopi-kopian. Mengkudu dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai pada ketinggian tanah 1500 meter di atas permukaan laut. Mengkudu yang tersebar luas di Kepulauan Pasifik dan India ternyata merupakan tumbuhan asli Indonesia. Pohon mengkudu tidak terlalu besar, tingginya antara 4-8 meter. Batang bengkok-bengkok, berdahan kaku, kasar, dan memiliki akar tunggang yang tertancap dalam. Kulit batang coklat keabu-abuan atau coklat kekuningan.
Buah mengkudu berwarna hijau mengkilap dan berwujud buah buni berbentuk lonjong. Permukaan buah seperti terbagi dalam sel-sel poligonal (bersegi banyak) yang berbintik-bintik dan berkutil. Mula-mula buah berwarna hijau, menjelang masak menjadi putih kekuningan. Setelah matang, warnanya putih transparan dan lunak. Daging buahnya tersusun dari buah-buah batu berbentuk piramid, berwarna coklat merah. Setelah lunak, daging buah mengkudu banyak mengandung air yang aromanya seperti keju busuk.
Taksonomi       :
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Magnoliophyta
Kelas               : Magnoliopsida
Subkelas          : Asteridae
Ordo                : Rubiales
Famili              : Rubiaceae
Genus              : Morinda
Spesies : Morinda citrifolia L
B.     Kandungan Zat Aktif (Kimia) dalam Buah Mengkudu dan Proses Pengambilan
Hasil penelitian membuktikan bahwa buah mengkudu mengandung senyawa metabolit sekunder yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, selain kandungan nutrisinya juga beragam seperti vitamin A, C, niasin, tiamin dan riboflavin, seta mineral seperti zat besi, kalsium, natrium dan kalium. Beberapa jenis senyawa fitokimia dalam buah mengkudu adalah terpen, acubin, lasperuliside, alizarin, zat-zat antrakuinon, asam askorbat, asam kaproat, asam kaprilat, zat-zat skopoletin, damnakantal dan alkaloid. Senyawa turunan Antrakuinon dalam mengkudu antara lain adalah Morindin, Morindon dan Alizarin, sedangkan alkaloidnya antara lain Xeronin dan Proxeronin.
Komposisi kimia buah mengkudu dalam 100 g bagian yang dapat dimakan :
Komponen
Kadar (%)
Air
   89,10
Protein
     2,90
Lemak
     0,60
Karbohidrat
     2,20
Serat
3
Abu
     1,20
Lain-lain
1
Sumber : Jones (2000)
Komposisi nutrisi dalam 100 g buah mengkudu         :
Komponen
Kadar
Kalori
167 kal
Vitamin A
395,83 IU
Vitamin C
175 mg
Niasin
2,50 mg
Tiamin
 0,70 mg
Ribloflavin
0,33 mg
Besi
9,17 mg
Kalsium
325 mg
Natrium
335 mg
Kalium
1,12 mg
Protein
0,75 g
Lemak
1,50 g
Karbohirat
51,67 g
            Sumber : Jones (2000)
Proses pengambilan zat Antrakuinon dalam buah mengkudu            :
            Serbuk buah mengkudu sebanyak 4 kg dimaserasi menggunakan pelarut aseton selama 3 x 24 jam sebanyak 3 kali dalam suhu ruangan. Kemudian dipisahkan antara filtrat dan residunya. Ekstrak aseton yang diperoleh, disaring dan diuapkan dengan penguap putar sehingga diperoleh ekstrak kental, selanjutnya ditambah air sebanyak 10% dari volume semula. Kemudian diekstraksi dengan n-heksana sebanyak 3 kali untuk menghilangkan lemak dan senyawa non-polarnya. Ekstraksi dilanjutkan dengan menggunakan pelarut etil asetat sebanyak 3 kali untuk mendapatkan senyawa antrakuinon dan senyawa semi-polar lainnya. Ekstrak etil asetat yang diperoleh dikeringkan menggunakan magnesium anhidrat selama 24 jam kemudian disaring dan diuapkan dengan penguap putar sehingga diperoleh ekstrak etil asetat kental.
            Selanjutnya ekstrak etil asetat fraksi dilakukan pemisahan dan pemurnian. Proses pemisahan dilakukan dengan kromatografi berulang kali sampai diperoleh satu noda pada plat KLT. Fraksi dengan satu noda yang diperoleh dari proses pemisahan, selanjutnya dimurnikan melalui proses rekristalisasi. Kemudian dilakukan pengujian antioksidan menggunakan alat TLC-autografi dan Spektrometri. Uji dilakukan dengan menggunakan larutan DPPH
C.     Manfaat Umum Buah Mengkudu
Buah mengkudu bermanfaat untuk mengobati berbagai macam peyakit seperti:
1.      Hipertensi
1 buah mengkudu diperas untuk diambil airnya, kemudian dioplos dengan 1 sendok makan madu sampai merata dan saring. Diminum dan diulangi 2 hari sekali.
2.      Sakit kuning
2 buah mengkudu yng telah masak diambil airnya, kemudian dioplos dengan 1 potong gula batu sampai merata dan disaring. Diminum dan diulangi 2 hari sekali.
3.      Demam (masuk angin dan influenza)
1 buah menkudu dan 1 rimpang lengkuas direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian saring. Diminum 2 kali 1 hari, pagi dan sore.
4.      Batuk
1 buah mengkudu dan ½ genggam daun poo (bujanggut) direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring. Diminum 2 kali 1 hari, pagi dan sore. Selain cara diatas, buah mengkudu yang masak langsung dimakan dengan garam secukupnya atau dibuat rujak pedas.
5.      Menghilangkan sisik pada kaki
Bagian kaki yang bersisik digosok dengan buah mengkudu yang masak dipohon hingga rata dan biarkan selama 5-10 menit, kemudian dibersihkan dengan kain bersih yang dibasahi dengan air hangat.
D.    Manfaat Zat Antrakuinon dalam Buah Mengkudu
Sama halnya dengan sifat glikosida lainnya, glikosida antrakuinon juga mudah terhidrolisis. Bentuk uraiannya adalah aglikon dihidroksi antrakuinon, trihidroksi antrakuinon, atau tetrahidroksi antrakuinon.
Jurnal Pacific Science melaporkan bahwa mengkudu mengandung bahan antibakteri yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah encernaan dan gangguan jantung. Senyawa antrakuinon yang banyak terdapat dalam mengkudu dapat melawan bakteri Staphylococcu  yang menyebabkan infeksi pada jantung dan bakteri Shigella yang menyebabkan disentri.
Buah mengkudu mengandung antraquinon yang mampu melawan mikroorganisme Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Proteus morganii, Salmonella typhosa, Bacillus subtilis dan Escherichia coli. Selain itu antrakuinon buah mengkudu mampu menghambat pertumbuhan bakteri vibrio harveyi



E.     DAFTAR PUSTAKA
A.N.S. 1989. Tanaman Obat Tradisional. Yogyakarta : Kanisius
Alfinda Novi Kristanti dkk. Isolasi Senyawa Antrakuinon dari Cassia multijuga (Leguminosae). Jurnal Kinia Indonesia. Vol. 1 (1), 2006, h. 17-21
Sarinda, Munti, dkk. 2010. Pengaruh Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Vibrio harveyi Secara In vitro. Jurnal Penelitian Sains 13 3(D) 13312
Nihawati, Lutta. 2010. Uji Aktifitas Antibakteri Ektrak Etanol Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L) Terhadap Propionibacterium ance Dan Staphylococcus aureus. Skripsi
Rahmawati, Anita. 2009. FK UI. Kandungan Fenol…….
Maria Goreti Waha, STP. Buku Sehat Dengan Mengkudu



No comments:

Post a Comment

(Chapter V - Food Technology) PERAN THEAFLAVIN DAN THEARUBIGINS DARI TEH HITAM DALAM MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG

RINGKASAN Teh adalah minuman yang mengandung kafein , yang dibuat dengan cara menyeduh daun , pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeri...