Thursday, November 8, 2018

(Chapter VI - Unit Operation) Flow Of Fluids

A.      TUJUAN
Mengetahui pengaruh jenis impeler (turbin) terhadap waktu homogenitas larutan garam.
B.       DASAR TEORI
Mixing adalah peristiwa menyebarnya bahan-bahan secara acak, dimana bahan yang satu menyebar kedalam bahan-bahan itu sebelumnya terpisah dalam 2 fasa atau lebih.
Tujuan pengadukan       :
Ø Untuk membuat suspensi partikel zat padat
Ø Untuk meramu zat cair yang mampu campur, umpamanya methyl alkohol dan air
Ø Untuk menyebarkan (dispersi) gas didalam zat cair dalam bentuk gelembung-gelembung kecil
Ø Untuk menyebarkan zat cair yang tidak dapat bercampur dengan zat cair yang lain, sehingga membentuk butiran-butiran halus
Ø Untuk mempercepat perpindahan kalor antara zat cair dengan kumparan atau mantel kalor.
Macam-macam mixing     :
·       Cair-cair
·       Gas-cair
·       Gas-gas ( sulit dilakukan)
Impeller itu akan membangkitkan pada aliran didalam sistem yang menyebabkan zat cair bersikulasi didalam bejana untuk kembali ke impeller.


Impeller ada dua macam, menurut jenisnya         :
  1. Impeller aliran axial     : membangkitkan arus sejajar dengan sumbu poros impeller
  2. Impeller aliran radial   : membangkitkan arus pada arah tangensial dan radial
Dari segi bentuknya terbagi atas tiga impeller     :
a)      Propeller (baling-baling)
b)      Dayung (padle)
c)      Turbin
 Perbedaan pencampuran dan pengadukan            :
Pengadukan itu menunjukan gerakan yang terinduksimenurut cara tertentu pada suatu bahan didalam bejana, dimana gerakan itu biasanya mempunyai semacam pola sirkulasi
Pencampuran itu peristiwa menyebar nya bahan-bahan secara acak, dimana bahan yang satu menyebar kedalam bahan yang lain dan sebaliknya, sedang bahan-bahan itu sebelumnya terpisah dalam dua fase atau lebih.
Jenis aliran didalam bejana yang sedang diaduk tergantung pada jenis impeller, karakteristik fluida, dan ukuran serta perbandingan ( proporsi tanki) sekat, dan agitator. Kecepatan fluida pada setiap titik dalam tangki mempunyai tiga komponen yaitu :
-        Komponen radial        : bekerja pada arah tegak lurus terhadap poros impeller
-        Komponen longitudinal          : bekerja pada arah paralel dengan poros
-        Komponen tangensial : bekerja pada arah singgung terhadap lintasan lingkar di sekeliling poros
Tabel 1. macam-macam impeller
Jenis impeller
Kecepatan
Kekentalan
Arah aliran
Propeller
Tinggi
Rendah
Axial
Dayung
Rendah – sedang
Tinggi
Radial
Turbin
Tinggi
Rendah - tinggi
Radial dan tangensial

ALAT PENGADUK
Zat cair biasanya diaduk di dalam suatu tangki atau bejana, biasanya yang berbentuk silinder dengan sumbu terpasang vertikal. Bagian atas bejana mungkin terbuka saja ke udara atau dapat pula tertutup. Ukuran dan proporsi tangki itu bermacam- macam, bergantung pada masalah pengaduakn itu sendiri. Ujung bawah tangki itu biasanya agak membulat, jadi tidak datar, hal ini dimaksudkan supaya tidak terdapat terlalu banyak sudut- sudut tajam atau daerah yang sulit ditembus arus zat cair. Kedalaman zat cair biasanya hampir sama dengan diameter tangki. Didalam tangki tersebut dipasang impeller pada ujung poros menggantung, artinya poros itu ditumpu dari atas. Poros itu digerakkan oleh motor, yang kadang- kadang dihubungkan dengan poros itu, namun biasanya dihubungkan melalui peti roda gigi untuk menurunkan kecepatannya. Impeller itu membangkitkan pola aliran di dalam sistem, yang menyebabkan zat cair bersikulasi didalam bejana untuk akhirnya kembali ke impeller.



Impeller
Ada dua macam impeller pengaduk : jenis pertama membangkitkan arus sejajar dengan sumbu poros impeller, dan membangkitkan arus pada arah tangensial atau radial. Impeller jenis pertama disebut aliran- aksial sedangkan yang kedua impeller aliran- radial.     

Propeller (Baling- Baling)
Propeller merupakan impeller aliran aksial berkecepatan tinggi untuk zat cair berviskositas rendah. Propeller kecil biasanya berputar peda kecepatan motor penuh, yaitu 1150-1750 put/min, sedang propeller besar berputar pada 400-800 put/min. Arus yang meninggalkan propeller mengalir melalui zat cair menurut arah tertentu sampai dibelokan oleh dasar atau dinding bejana.
                          
Gambar 1. Propeller 2 blade, Propeller 3 blade  
Paddle (Dayung)
Digunakan untuk proses- proses yang sederhana, agitator yang terdiri dari satu dayung datar yang  berputar pada poros vertikal merupakan pengaduk yang cukup efektif. Terkadang daunnya dibuat miring, tetapi biasanya vertikal saja. Dayung ini berputar ditengah bejana dengan kecepatan rendah sampai sedang dan mendorong zat cair secara radial dan tangensial, hampir tanpa adanya gerakan tangensial , hampir tanpa adanya gerakan vertikal pada impeller kecuali bila daunnya agak miring, Arus yang terjadi bergerak ke luar ke arah dinding, lalu membelok ke atas atau ke bawah.
Agitator dayung yang digunakan di industri biasanya berputar dengan kecepatan antara 20 – 150 put/ min. Panjang total impeller dayung biasanya 50- 80% dari dari diameter dalam bejana. Lebar daunya seperenam sampai sepersepuluh panjangnya. Pada kecepatan yang sangat rendah, dayung dapat, memberikan pengadukan sedang didalam bejana tanpa- sekat, pada kecepatan yang sangat rendah, pada kecepatan yang lebih tinggi diperlukan pemakaian sekat, sebab jika tidak zat cair itu akan berputar- putar saja  mengelilingi bejana itu dengan kecepatan tinggi, tetapi tanpa adanya pencampuran.
                               gambarrrrrrrrrrr0003

Gambar 2. Paddle 2 blade, Paddle 3 blade
Turbin
Kebanyakan turbin itu menyerupai agitator dayung berdaun banyak dengan daunnya yang agak pendek, dan berputar pada kecepatan tinggi pada suatu poros yang dipasang di pusat bejana. Daun- daunya dapat berupa lurus dan lengkung dapat bersudut bahkan vertikal. Impellernya mungkin terbuka setengah terbuka atau terselubung. Diameter impeller biasanya lebih kecil dari diameter dayung yaitu berkisar 30 -50%  dari diameter bejana.
Turbin biasanya efektif untuk menjangkau viskositas yang luas. Pada cairan yang berviskositas rendah, turbin itu menimbulkan arus yang sangat rendah, turbin itu menimbulkan arus yang sangat deras yang berlangsung dikeseluruhan bejana, mencapai kantong- kantong yang stagna dan merusaknya. Didekat impeller itu terdapat zone arus deras yang sangat turbulen dengan geseran yang kuat. Arus utamanya bersifat radial dan tangensial. Komponen tangensialnya menimbulkan vorteks dan arus putar, yang harus dihentikan dengan menggunakan sekat atau difuser agar impeller menjadi sangat efektif.
                                         
Gambar 3. Turbin
Cara mencegah arus putar yaitu :
1.             Porosnya digeser sedikit dari luar sumbu tangki (eksentrik). Porosnya digeser sedikit dari garis pusat tangki kemudian dimiringkan dalm suatu bidang yang tegak lurus terhadap pergeseran itu. Pada tangki- tangki besar, agitatornya dipasang disisi tangki, dengan porosnya pada bidang horisontal, tetapi membuat sudut dengan jari- jari tangki.
2.             Pada tangki- tangki besar yang mempunyai agitator vertikal, adalah dengan memasang sekat- sekat (baffel) yang berfungsi merintangi aliran rotasi tanpa mengganggu aliran radial atau longidutional. Sekat yang sederhana namun efektif dapat dibuat dengan memasang bilah- bilah vertikal terhadap dinding tangki.



3.              Memasang baffle
mix789
                                         
RANCANGAN TURBIN STANDAR

  gmbr0002


Perbandingan ukuran biasanya ialah
gmbr0002

C.     ALAT DAN BAHAN
·         Alat
1.      Tangki Mixing kaca                      :           Dt : 12 cm
2.      Impeller padle                               :           Da : 4 cm
3.      Gelas Ukur                                    :           1 liter
4.      Stopwatch
5.      Benang kasur
6.      Motor pengaduk
·         Bahan
1.      Garam Krosok       : 300 gram
2.      Aquades                : 1 liter

D.    PROSEDUR KERJA
1.      Siapkan peralatan yang akan digunakan.
2.      Timbang garam krosok sesuai dengan kebutuhan, kemudian masukkan dalam tangki.
3.      Masukkan air dalam tangki
4.      Pasang jenis pengaduk yang akan digunakan, tempatkan pada posisi tengah didalam tangki berbaffel 4 sekat.
5.      Pengadukkan dilakukan.
6.      Pengamatan dilakukan dengan mengamati massa jenisnya dan viskositasnya yang homogen setiap interval 5 menit.
7.      Proses dihentikan ketika homogen dengan parameter massa jenis, viskositas yang sama dengan sampel kontrol.  
E.     RANGKAIAN ALAT


















F.      DATA PENGAMATAN
No.
Waktu
( menit )
Density larutan ( gram/ml)
Viskositas
( Cp )
Bawah
Tengah
Atas
Rata-rata
( turbin )
Rata-rata
(propeler)
Turbin
900rpm
Propeler
780rpm
1.
5
1,173
1,148
1,166
1,162
1,448
1,230
1,125
2.
10
1,171
1,153
1,165
1,163
1,39
1,220
1,178
3.
15
1,168
1,159
1,164
1,163
1,18
1,272
1,291
4.
20
1,165
1,161
1,164
1,163
1,173
1,322
1,203
5.
25
1,163
1,162
1,164
1,163
1,174
1,332
1,124
6.
30
1,163
1,163
1,163
1,163
1,174
1,336
1,124


·      Impeller  dengan jenis propeler daun kapal dengan kecepatan 780 rpm dapat tercampur rata dengan homogen namun membutuhkan wkatu yang cukup lama.
G.    PEMBAHASAN
            faktor yang dapat mempengaruhi waktu pencampuran dan homogenitas adalah kecepatan putaran impeller yaitu semakin cepat kecepatan putaran impeller akan mempercepat terdispersinya garam  dan homogenitas larutan garam. Selain itu, terdapatnya baffle pada tanki berfungsi untuk meminimalisir terjadinya vortex (arus pusar) namun penggunaan baffle akan menyebabkan tertinggalnya sisa-sisa garam pada sudut-sudut baffle.
            Dari data yang di dapatkan bahwa jenis propeler memiliki kecepatan yang berbeda-beda ,sehingga faktor tersebut dapat mempengaruhi tingkat pencampuran suatu larutan agar tercapainya homogenitas. Disini jenis impeller yang digunakan yaitu jenis turbin dengan kecepatan rata-rata 900 rpm. Pada pencampuran dengan mengunakan turbin ini larutan yang di campur lebih cepat terdispersi dan mencapai tingkat homogen, sedangkan pencampuran dengan menggunakan propeler daun kapal dengan kecepatan 780 rpm membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menjadikan larutan dapat terdispersi dengan sempurna dengan tingkat homogen yang konstant.
H.    KESIMPULAN
            Pada percobaan mixing faktor yang sangat mempengaruhi homogenitas larutan garam adalah kecepatan putarandan jenis  impeller.
I.       DAFTAR PUSTAKA
Badger, Walter L. Banchero, Julius T. 1955. INTRODUCTION TO CHEMICAL ENGINEERING. McGraw-Hill
McCabe, L Warren. Smith, Julian C dan Peter Harriot. 1986. OPERASI TEKNIK KIMIA. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
                                                                        Semarang, 29 September 2012
Mengatahui,                                                    Praktikan

                                                           
( Ibu Sari Purnavita)                                          1.Afri A     2.Ira Dwi               3.Tika Diyah
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II
MIXING

Disusun oleh :
Afri Argiantara                           1100
Ira Dwi Hardini                          1100
Tika Diyah P                               110033

AKADEMI KIMIA INDUSTRI SANTO PAULUS
SEMARANG
2012

LAMPIRAN
· Basis kebutuhan garam 30% = 30/100 x 1000=300 gr
· Reaktor tanki kaca
  Diket : Dt = 12 cm
Kelarutan garam 40 gram/ml                                                                                  
-          Da padle besar = 4 cm


· Kontrol :
Pikno kosong = 11,75 gr

                                                      = 1,214 gr/ml
Viskositas =
µ larutan pada waktu 5 menit  =        

               



                 larutan pada waktu 10 menit

 larutan pada waktu 15 menit

 larutan pada waktu 20 menit

 larutan pada waktu 25 menit

 larutan pada waktu 30 menit









No comments:

Post a Comment

(Chapter V - Food Technology) PERAN THEAFLAVIN DAN THEARUBIGINS DARI TEH HITAM DALAM MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG

RINGKASAN Teh adalah minuman yang mengandung kafein , yang dibuat dengan cara menyeduh daun , pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeri...