Thursday, November 8, 2018

(Chapter III - Organik) Laporan Praktikum Pembuatan Minyak Atsiri Jahe / Ginger Essential Oil

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM
KIMIA TEKNOLOGI II
PENGAMBILAN MINYAK JAHE
                       
                                   
                                   
                                    ANTONIUS YUNIAN WOCAKSONO
                                                            112002

       AKIN SANTO PAULUS SEMARANG
2013

Nama                           : Antonius Yunian Wicaksono
Nim                             : 112002
Kelompok/Smtr           : 1 / 3
Materi Praktikum        : Pengambilan minyak jahe
Tujuan Praktikum        : Agar mahasiswa mampu mengambil minyak jahe dengan
                                     Cara ekstraksi “maserasi’ dan destilasi
       I.            DASAR TEORI
            Rimpang jahe memiliki ciri-ciri diantaranya bentuk rimpang bercabang tidak beraturan, berkulit agak keras, dagingnya berwarna kuning, berserat dan berbau harum.  Jahe dapat dibudidayakan di semua negara tropis dan subtropis dan menyukai iklim lembab
Berdasarkan ukuran bentuk dan warna kulit rimpang jahe diklasifikasikan menjadi tiga varietas yaitu: (1) Zingiber officinale var Roscoe yang dikenal dengan jahe gajah atau jahe badak atau jahe putih besar, mempunyai rimpang yang besar dan ruas yang menggelembung,  (2) Zingiber officinale var Rubrum, yang dikenal dengan jahe merah atau jahe sunti, dengan kulit rimpang yang berwarna merah, (3) Zingiber officinale var Amarum, yang dikenal dengan jahe putih kecil atau jahe emprit, mempunyai rimpang dengan ruas yang kecil dan agak menggelembung Jenis yang digunakan dalam penelitian yaitu varietas jahe gajah.
Rimpang jahe dipanen pada umur 8 – 10 bulan. Waktu pemanenan tergantung pada tujuan penggunaan. Jahe yang ditujukan untuk pembuatan kembang gula, sirup gula atau untuk pembuatan kristal jahe digunakan jahe berumur 5 – 7 bulan. Sedangkan jahe berumur 8 – 10 bulan digunakan dalam pembuatan jahe kering untuk bahan baku pembuatan biskuit, puding, kue, roti jahe, sup, pikel, bumbu, ginger ale dan ginger wine  serta untuk ekstraksi minyak atsiri dan oleoresin.
Jahe  diketahui  memiliki aktivitas analgesik, antiaggregan, antialkohol, antiallergik, antimikroba, antikanker, antidepresan, antiedemik, antiemetik, antiinflamasi, antimutagenik, antinarkotik, antioksidan, antiserotonigenik, antipiretik, antitrombik, antitusif, immunostimulan  Dalam perdagangan, jahe digunakan secara luas sebagai rempah-rempah dengan tiga produk utama yaitu jahe segar, jahe kering dan jahe olahan .

    II.            ALAT DAN BAHAN
a.      ALAT
1.      Baskom
2.      Beaker glass
3.      Pisau
4.      telenan
5.      Bunsen, tripot, selang gas
b.      BAHAN
1.      Jahe “Emprit”
2.      Etanol

 III.            CARA KERJA
1.      Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2.      Potong jahe dengan ukuran kecil-kecil.
3.      Masukan jahe yang sudah dipotong ke dalam baskom dan rendam dengan etanol hingga tercelum bagian atasnya.
4.      Tutup dengan rapat dan diamkan selama satu minggu
5.      Setelah satu minggu saring hasil ekstraksi tersebut
6.      Lakukan destilasi hasil tersebut pada suhu 78oC sampai etanol tidak keluar lagi pada destilat
7.      Setelah itu ambil bottom product sebagai hasil
 IV.            GAMBAR
Rounded Rectangle: Potong-potong jahe Rounded Rectangle: Direndam selama satu minggu
 



Rounded Rectangle: Destilasi ekstrak pada suhu 78oC     Maserasi
 


    V.            DATA PENGAMATAN
Pada saat melakukan ekstraksi selama satu minggu dan berubah warna coklat, setelah itu dilakukan destilasi pada suhu titik didih etanol yaitu 78oC tapi kenyataannya setelah lama didestilasi etanol keluar buka pada titik didihnya tapi lebih tinggi hingga 85oC keatas sehingga destilasipun dihentikan .
 VI.            PEMBAHASAN
Pada pembuatan minyak jahe dengan cara ekstraksi dan destilasi hasil minyaknya cukup banyak karena ada kemungkinan etanol yang masih terkandung didalam minyak jahe tersebut. Waktu maserasi yang digunakan sudah cukup lama jadi diperkirakan minyak jahe yang terekstrak menjadi lebih banyak sehingga hasil maksimal. Pemisahan solute dengan solvent juga dengan menggunakan suhu yang lebih tinggi dari titik didih solvent (etanol) sehingga hasil sudah maksimal tapi kenyataany masih terkadung etanol dalam minyak jahenya.
VII.            SIMPULAN
Jadi pada pratikum yang kamu lakukan mendapat minyak atsiri jahe sebanyak 363 ml dengan warna coklat.
VIII.            DAFTAR PUSTAKA
Agusta, A. 2000.  Minyak Atsiri Tumbuhan Tropika Indonesia. Penerbit ITB. Bandung.
Guenther, E; Haagen and Smith. 1978. Minyak Atsiri. Jilid I. Penerbit Universitas Indonesia. Terjemah Ketaren. Jakarta.
                                                                                    Semarang, 15 Desember 2013
Pembimbing                                                                              Praktikan



Ir. Ronny Windu S                                                   Antonius Yunian Wicaksono

No comments:

Post a Comment

(Chapter V - Food Technology) PERAN THEAFLAVIN DAN THEARUBIGINS DARI TEH HITAM DALAM MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG

RINGKASAN Teh adalah minuman yang mengandung kafein , yang dibuat dengan cara menyeduh daun , pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeri...