Wednesday, March 27, 2013

* (Chapter V - Chemical Technology) Laporan Brylcream


LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM KIMIA TERAPAN
PEMBUATAN Brylcream W/O Dan Brylcream O/W











NAMA           :   ANTONIUS YUNIAN WICAKSONO
NIM                :   112002
SEMESTER  :    2


AKIN SANTO PAULUS
SEMARANG
                                                                        2013



Nama Praktikan          : Antonius Yunian Wicaksono
Nim Praktikan             : 11200
Kelompok/ Semester   : 9 / 2
Materi Praktikum        : Pembuatan Bryl Cream
Tujuan Praktikum        : Dapat membuat brylcream W/O maupun O/W dengan baik

A.    Dasar Teori
    Sifat dan guna bahan dalam pembuatan brylcreem (Root ,Morris j.1972) :
1.      Parafin liquid

Parafin mempunyai sifat larut dalam eter, benzene, CS2, sedikit berbau dan berasa, tidak larut dalam air, alkohol dan gliserin, dan minyak transparan. Parafin sendiri mempunyai kegunaan yaitu :


·         Untuk pembuatan cleansing cream
·         Untuk pembuatan lipstik
·         Untuk pembuatan briliantine
·         Untuk pembuatan hair crem

2.      Bess wax = malam tawon
Bess wax mempunyai sifat sedikit larut dalam alkohol, sedikit bahan dan tidak berasa. Larut dalam chlorofom, eter, dan benzene. Kegunaan lainnya adalah padatan coklat ( belum diolah/asli ), kuning seperti keju ( sudah diolah ), malam hari lebah terdiri dari firicyl palmat, parafin carbon tinggi. Malam tawon adalah malam alami ( natural wax ) yang dibuat secara alami. Malam ini mengandung gugus ester dari asam lemak dan rantai alkohol yang panjang serta bervariasi. Bess wax mempunyai kegunaan sebagai berikut :
·         Untuk pembuatan lipstik cold cream
·         Untuk pembuatan deodoran stick
·         Untuk pembuatan hair cream
·         Untuk pembuatan brilliantine sold

3.      Borax ( Na2B4O7. 10H2O )
Borax nama lain: Biboras Natricus / sodium borate/ sodium tetraborate / sodium biborate/ sodium pyroborate. Bentuk fisik borax ada 2 yaitu : kristal (decahidrat) larut dalam air, Serbuk (anhidrat) sukar larut dalam air. Borax adalah agen abrasif dan buffering ringan digunakan dalam disinfeksi rumah tangga maupun cosmetic dan sabun. Ketika dikombinasikan dengan lilin borax telah emulsifying yang meningkatakan konsentrasi cream kosmetik dan lotion. Borax juga alkali, yang membuatnya berguna dalam toner kulit dan formula pembersih. Dengan menggabungkan pembersihan kulit dan pengelupasan kulit, borax sabun mengghilangkan bakteri, minyak dan sel kulit mati terkait dengan jerawat. Setelah menggunakan produk yang terdapat boraxnya segera bilas dengan air bersih. Walau konsentrasinya rendah umumnya dianggap aman untuk digunakan pada kulit kepala, borax tanpa bukan tanpa bahaya. Tingkat alkalinitas yang dapat menyebabkan iritasi kulit. Dibawah ini merupakan sifat-sifat dari borax :
·         Kristal tidak berwarna
·         Tidak berbau
·         butiran putih
·         menjadi anhidrat pada suhu 3200C
·         tidak larut dalam alkohol
·         larut dalam air, gliserin
·         meleleh jika dipanaskan pada suhu 350oC

4.      TEA ( tri etanol amine )
Mempunyai kegunan sebagai cleansing cream, vanish cream, hair cream, sampo dan emulsi. Berikut ini merupakan sifat-sifat dari TEA :
·         Tidak berwarna
·         Cairan kental dengan sedikit aroma amoniak
·         Sangat higroskopik
·         Larutan 25% mempunyai pH 4,2
·         Sedikit larut dalam benzena, eter
·         Titi leleh 20oC – 21,1oC
·         Titik didih 227oC – 279oC

5.      Asam Stearat
Asam stearat digunakan sebagai bahan baku kosmetik, lilin, plastik, untuk memperkeras sabun, dsb. Senyawa ester dari asam stearat digunakan sebagai bahan baku shampoo, sabun, dan kosmetik lainnya. Asam stearat juga digunakan dalam industri makanan dalam pembuatan permen. Asam stearat atau asam oktadekanoat,adalah asam lemak jenuh yang mudah diperoleh dari lemak hewani serta minyak masak. Wujudnya padat pada suhu ruang, dengan rumus kimia sCH3(CH2)16COOH. Kata stearat berasal dari bahasa yunani stear, yang berarti "lemak padat". Asam stearat diproses dengan memerlukan lemak hewan dan air pada suhu dan tekanan yang tinggi. Asam ini juga dapat diperoleh dari hidrogenasi minyak nabati. Sifat-sifat asam stearat :
·         Butiran putih
·         Mempunyai efek terhadap warna, aroma, dan kehalusan cream.
Komponen dari brylcream adalah (Root ,Morris j.1972):
1.      Mineral oil
ü  Kelebihannya adalah murah, tahan lama, reaksinya lebih mudah
ü  Kekurangannya adalah mudah tengik karena oksidasi, kurang sesuai dengan kondisi kulit dan dapat menyebabkan iritasi.
Contoh : parafin liquid

2.      Vegetable oil
Vegetable oil itu cocok untuk rambut tetapi mudah sekali mengalami ketengikan. Dapat dicontohkan seperti caster oil, oilde oil, almond oil.

3.      Animal Oil
Animal oil mempunyai suatu kelebihan yaitu sesuai dengan kondisi kulit rambut. Sedangkan pada kekurangan adalah :
o   Mahal
o   Tidak stabil
o   Viskositas turun
o   Perlu penambahan anti oksidan


*      Macam-macam bentuk/ jenis dari minyak rambut
1.      Cair ( sama dengam orang-aring )
Dibuat dari parafin liquid, parfum, pewarna ( kurang baik memakai parafin liquid oil )
2.      Padat ( sama dengan pomade )
Dibuat dari campuran Bees Wax ( malam tawon ) :
·          Carbon wax
·         Parafin wax
3.      Cream ( brylcream )
Emulsi/zat terdispersi dan pendispersinya dapat bercampur tetapi tidak dapat dipisahkan lagi. Bentuk emulsi lebih mudah dicuci. Pada proses emulsi terjadi ada campuran yang terdapat fase terdispersi dan pedispersi. Kedua zat yang tidak dapat bergabung ini maka mudah ditambah emulsifyer terbentuk emulsi.
*       Tipe dari Brylcream
A.    O/W ( oil in water )
Dalam tipe ini minyak terdispersi dalam air dan cocok untuk kulit yang berminyak dan lebih tidak lengket hasilnya, juga mudah menghantarkan listrik(Root ,Morris j.1972).
a)      Kekurangannya :
·         Kurang kental
·         Kurang lembek
b)      Kelebihannya :
·         Tidak lengket
·         Lebih stabil
B.     W/O ( water in oil )
Dalam tipe ini air yang terdispersi dalam minyak, sehingga minyaknya yang emulsi. Tipe ini cocok untuk kulit yang tidak berminyak dan kurang menghantrakan listrik(Root ,Morris j.1972).
a)      Kekurangannya :
·         Sukar dicuci
·         Tidak stabil

b)      Kelebihannya :
·         Kental
·         Berlemak
·         Lengket

*      Cara mengetes o/w atau w/o adalah :
§  Dengan lampu neon 1000 whatt
-          Padam = tipe w/o
-          Nyala   = tipe o/w
§  Dengan kelarutan terhadap air
-          Jika emulsi masih bagus sama dengan tipe w/o. Dapat dicontohkan cat tembok.
-          Jika emulsi pecah sama dengan tipe o/w. Dapat dicontohkan mentega.
§  Dicampur dengan zat warna
-          Jika warna larut dalam air = tipe o/w
Tipe o/w baik untuk rambut berminyak karena minyaknya lebih sedikit. Agar emulsi tetap baik, perlu adanya emulgator/emulsifying agent. Contohnya :
·          Cethyl alkohol
·         TEA ( tri etanol amine )
·         Na Borax

*      Perawatan rambut sekarang dapat dibagi sebagai berikut :
Ø  Brilloinhines liquid an solid
Tujuannya adalah meningkatkan pemeliharaan dan untuk menghasilkan rambut berkilau. Jika minyak alami pada rambut hilang, rambut akan tampak kusam hal ini dapat dihilangkan dengan menambahkan minyak pada rambut terlebih dahulu. Minyak nabati dan hewani digunakan untuk membuat brillian hines. Menggunakan minyak mineral putih pada cream dingin untuk mencegah ketengikan. Mineral oil tidak diserap untuk rambut namun  membentuk lapisan tipis pelindung, untuk menurunkan viskositas dan kemampuan untuk masuk kedalam rambut. Viskositas yang besar, bahan perawatan yang bagus namun sulit untuk menyebarkan secara tipis dan seragam. Deodorized digunakan untuk mencairkan heaxyoil, membuat minyak menjadi mudah menyebar dan masuk ke rambut. Setelah penguapan, lapisan tipis yang seragam dari viskositasnya menghilang, memberikan perawatan yang baik dalam rambut.
Viskositas mineral oil akan mempengaruhi hasil akhir yang diinginkan dan cara pemakaiannya. Jika produknya spray, minyak dengan viskositas rendah dibutuhkan. Jika liquid brillianhair akan dimasukkan atau digunakan menurut tingkat liquid brillianhair yang lebih digunakan. Semua kualitas minyak yang bagus digunakan, yang lebih utama yang berisi anti oxidant.
Meskipun mineral oil dan deodorized terocene biasanya tidak berbau, masalah pemberian aroma muncul karena kelarutan yang rendah dari bahan-bahan parfum(Kingsley, P. 2003). 
           
B.     Alat dan Bahan
       I.            Bahan type Water in Oil
·         Parafin liquid        : 30ml
·         Bees Wax              : 5gram
·         Borax                    : 3gram
·         Aquades                : 20ml
·         Parfum dan Pewarna secukupnya
    II.            Bahan type Oil in Water
·         Parafin liquid        : 20ml
·         As.Stearat             : 5gram
·         TEA                      : 5ml
·         Aquades                : 40ml
·         Parfum dan Pewarna secukupnya
 III.            Alat
·         Glass Arloji
·         Gelas Ukur
·         Erlenmeyer
·         Kasa Asbes + Bunsen + Selang
·         Pengaduk
·         Cawan Porselen
·         Beaker Glas
C.     Cara kerja
·         Bryl cream Water in Oil
'  Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
'  Parafin liquid dan Bees wax dipanaskan hingga bees wax meleleh, setelah larut turunkan dari api
'  Pada tempat lain larutkan Borax dengan aquades dan panaskan sebentar
'  Masukkan larutan Borax dalam campuran pertama ketika keadaan masih panas sedikit demi sedikit sambil diaduk
'  Aduk terus hingga terbentuk emulsi dan dingin dengan es.
·         Bryl cream Oil in Water
'  Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
'  Parafin liquid dan As.Stearat dipanaskan hingga larut kemudian turunkan dari api
'  TEA dilarutkan dalam aquades panaskan sebentar pada tempat lain
'  Masukkan campuran 2 pada campuran 1 dalam keadaan masih panas sambil diaduk hingga terbentuk emulsi
'  Tambahkan parfum dan pewarna secukupnya

E.     Data Pengamatan
W/O
                   Bees wax dan paraffin liquid saat dicampurkan dalam proses pemanasan, proses larutnya cepat dan sedikit menimbulkan bau, campuran ini pada saat keadaan masih panas masih encer ,namun apabila sudah dingin campuran agak sedikit mengental.  Boraks dilarutkan pada aquadest dipanaskan sebentar juga bertujuan supaya borax cepat larut dan homogen. Saat campuran pertama ditambahkan larutan borax sedikit demi sedikit sambil di mixer dan didinginkan terbentuk emulsi cream padatan putih, proses mixer atau pencampuran dihentikan jika emulsi tidak mengeluarkan cairan lagi atau sudah benar benar padat hingga saat alat mixer yang diangkat tidak ada yang menetes atau “lembek”.
O/W
                   Paraffin liquid dan asam stearat saat pencampuran dengan pemanasan prosesnya cukup cepat namun hati hati karena saat terlalu panas campuran mengeluarkan letupan letupan kecil atau terlalu mendidih. TEA saat dilarutkan dengan aquadest juga dengan pemanasan berlangsung cepat , pemanasan ini supaya cepat larut dan tidak mudah mengental. Saat campuran pertama dicampur dengan larutan TEA sambil di mixer , langsung terbentuk cream cair dan volumenya mengembang.

F.      Pembahasan
            Dalam pembuatan brylcream kali ini menggunakan bahan-bahan yang sesuai dengan brylcream yang dibuat, bahan-bahan tersebut memiliki sifat-sifat tertentu yang akan mempengaruhi jadi atau tidaknya brylcream.
·         Brylcream tipe W/O
      Pada pembuatan brylcream tipe w/o ini selama proses tidak mengalami suatu kesulitan. Pada saat parafin dicampur dengan beeswax itu proses melelehnya tidak terlalu lama tapi sedikit mengeluarkan bau yang tak sedap. Pada saat campuran ke-2 masuk dalam campuran ke-1, keadaannya masih panas dan sambil diaduk hingga terbentuk emulsi dan sambil didinginkan supaya lebih cepat terbentuk cream padatnya, karena saat mencampur larutan pada suhu rendah emulsi tidak akan terbentuk sehingga terbentuk dua lapisan yang berbeda yaitu air dan minyak, sehingga kedua campuran harus agak hangat , dan pendinginan kejutnya juga harus tepat. Pada saat proses pengadukan terus menerus itu brylcream w/o kondisi awalnya cair semakin lama diaduk semakin berbentuk cream, proses pembentukaan cream inilah yang memerlukan waktu yang lama. Ternyata pada saat kondisi cair berubah cream itu, kami melakukan penghentian pengadukan maka terjadilah cream yang kental dan padat. Dalam pembuatan brylcream tipe w/o mengalami suatu emulsi. Sedangakan emulsi adalah  suatu system koloid yang fase terdipersinya dapat berupa zat padat cair dan gas . zat penghubung pembentuk emulsi disebut emulgator. emulgator yang bersifat lipo soluble akan menghasilkan emulsi bertipe w/o. Sifat utama suatu emulgator adalah memiliki gugus hidrofil dan gugus lipofil. Dengan adanya kedua gugus ini, suatu emulgator memiliki suatu harga keseimbangan hidrofil – lipofil atau HLB (Hydrophilic – Lipophilic Balance). HLB inilah yang sangat mempengaruhi tipe, penampilan, dan stabilitas emulsi,emulgator dengan HLB 8 – 18 bertipe w/o. Harga HLB juga mempengaruhi penampilan emulsi apakah ia akan tampak seperti susu, translucent, jernih, atau bahkan seperti larutan yang sangat jernih. Pemilihan emulgator dengan harga HLB yang tepat akan menghasilkan suatu emulsi yang stabil
Beberapa fungsi dari bahan pembuatan bryl cream          :
Ø Parafin, dalam pembuatan bryl cream ini parafin berfungsi sebagi pengental
Ø Parfum, dalam pembuatan bryl cream parfum berfungsi sebagai pengharum serta menambah daya tarik dari parfum itu sendiri

·         Brylcream tipe O/W
   Brylcream tipe o/w ini memiliki bentuk cream cair. Dalam pembuatan brylcream tipe o/w ini juga tidak mengalami suatu kesulitan dalam proses pembuatannya. Hanya dimana pada saat parafin dan asam stearat dimasukkan dan mengalami pemanasan juga mendapatkan aroma yang lumayan menyengat dan proses melelehnya cukup cepat. Pada saat campuran kedua yaitu aqudes dicampur TEA sambil dipanaskan mengeluarkan aroma yang kurang sedap, mungkin karena terjadinya reaksi TEA pada saat dipanaskan itu.. Proses pengadukan ini pada akhirnya mengeluarkan busa yang banyak sehingga volume nya mengembang ,  harus perlu hati-hati pada saat pengadukan terus menerus ini agar tidak terjadi busa yang banyak. Dalam brylcream tipe o/w ini memiliki bentuk cream encer  cair brylcream yang saya buat. Hasilnya brylcream saya ini jernih putih sedikit terdapat busa, tidak terlalu kental. Pada tipe ini juga terjadi suatu emulsi, emulsi adalah suatu system koloid yang fase terdipersinya dapat berupa zat padat cair dan gas. zat penghubung pembentuk emulsi disebut emulgator. Komponen utama pada emulsi yaitu fase minyak, fase air, dan emulgator. Ketiga komponen tersebut dapat disatukan dalam bentuk emulsi w/o (Water in Oil), atau emulsi o/w (Oil in Water) dan ketiga fase ini tergantung pada kelarutan emulgator yang akan  digunakan. Emulgator yang cenderung water soluble akan menghasilkan emulsi bertipe o/w. Sifat utama suatu emulgator adalah memiliki gugus hidrofil dan gugus lipofil. Dengan adanya kedua gugus ini, suatu emulgator memiliki suatu harga keseimbangan hidrofil – lipofil atau HLB (Hydrophilic – Lipophilic Balance). HLB inilah yang sangat mempengaruhi tipe, penampilan, dan stabilitas emulsi. HLB inilah yang sangat mempengaruhi tipe, penampilan, dan stabilitas emulsi. Misalnya emulgator dengan HLB 3 – 6 akan menghasilkan emulsi tipe o/w, Harga HLB juga mempengaruhi penampilan emulsi apakah ia akan temapak seperti susu, translucent, jernih, atau bahkan seperti larutan yang sangat jernih. Pemilihan emulgator dengan harga HLB yang tepat akan menghasilkan suatu emulsi yang stabil. Pada pemakaian produk brylcream tipe ini busa pada saat digunakan harus stabil, tidak dapat membuat ketengian, tidak dapat membuat kulit dan ketombe, dan tidak boleh membuat kulit rambut iritasi dan rambut tidak boleh rusak. 
.
G.    Kesimpulan
Brylcream yang terbentuk jenis w/o ataupun o/w dapat digunakan  atau diaplikasikan pada rambut meskipun bentuk fisik nya belum sempurna .


Jadi Brylcream yang dihasilkan          :
w/o : struktur lebih berlemak, lengket dan sedikit lebih keras
o/w : struktur yang lembut seperti busa, lebih stabil, dan tidak lengket

H.    Daftar Pustaka
·         Root ,Morris j.1972.cosmetics sience and teknologi second volume:john wiley & sonr,inc
·         Kingsley, P. (2003). The Hair Bible: A Complete Guide to Health and Care.Aurum Press Ltd.


Semarang, 22 Maret 2013
Pembimbing                                                                                        Praktikan        


 (Ir. Rony Windu S, MT)                                                       (Antonius Yunian Wicaksono)

1 comment:

} } if (entry.link) { if (entry.link[2]) { comment.link = comment.permalink = entry.link[2].href; } if (entry.link[3]) { var pid = /.*comments\/default\/(\d+)\?.*/.exec(entry.link[3].href); if (pid && pid[1]) { comment.parentId = pid[1]; } } } comment.deleteclass = 'item-control blog-admin'; if (entry.gd$extendedProperty) { for (var k in entry.gd$extendedProperty) { if (entry.gd$extendedProperty[k].name == 'blogger.itemClass') { comment.deleteclass += ' ' + entry.gd$extendedProperty[k].value; } else if (entry.gd$extendedProperty[k].name == 'blogger.displayTime') { comment.displayTime = entry.gd$extendedProperty[k].value; } } } comments.push(comment); } } return comments; }; var paginator = function(callback) { if (hasMore()) { var url = config.feed + '?alt=json&v=2&orderby=published&reverse=false&max-results=50'; if (cursor) { url += '&published-min=' + new Date(cursor).toISOString(); } window.bloggercomments = function(data) { var parsed = parse(data); cursor = parsed.length < 50 ? null : parseInt(parsed[parsed.length - 1].timestamp) + 1 callback(parsed); window.bloggercomments = null; } url += '&callback=bloggercomments'; var script = document.createElement('script'); script.type = 'text/javascript'; script.src = url; document.getElementsByTagName('head')[0].appendChild(script); } }; var hasMore = function() { return !!cursor; }; var getMeta = function(key, comment) { if ('iswriter' == key) { var matches = !!comment.author && comment.author.name == config.authorName && comment.author.profileUrl == config.authorUrl; return matches ? 'true' : ''; } else if ('deletelink' == key) { return config.baseUri + '/delete-comment.g?blogID=' + config.blogId + '&postID=' + comment.id; } else if ('deleteclass' == key) { return comment.deleteclass; } return ''; }; var replybox = null; var replyUrlParts = null; var replyParent = undefined; var onReply = function(commentId, domId) { if (replybox == null) { // lazily cache replybox, and adjust to suit this style: replybox = document.getElementById('comment-editor'); if (replybox != null) { replybox.height = '250px'; replybox.style.display = 'block'; replyUrlParts = replybox.src.split('#'); } } if (replybox && (commentId !== replyParent)) { replybox.src = ''; document.getElementById(domId).insertBefore(replybox, null); replybox.src = replyUrlParts[0] + (commentId ? '&parentID=' + commentId : '') + '#' + replyUrlParts[1]; replyParent = commentId; } }; var hash = (window.location.hash || '#').substring(1); var startThread, targetComment; if (/^comment-form_/.test(hash)) { startThread = hash.substring('comment-form_'.length); } else if (/^c[0-9]+$/.test(hash)) { targetComment = hash.substring(1); } // Configure commenting API: var configJso = { 'maxDepth': config.maxThreadDepth }; var provider = { 'id': config.postId, 'data': items, 'loadNext': paginator, 'hasMore': hasMore, 'getMeta': getMeta, 'onReply': onReply, 'rendered': true, 'initComment': targetComment, 'initReplyThread': startThread, 'config': configJso, 'messages': msgs }; var render = function() { if (window.goog && window.goog.comments) { var holder = document.getElementById('comment-holder'); window.goog.comments.render(holder, provider); } }; // render now, or queue to render when library loads: if (window.goog && window.goog.comments) { render(); } else { window.goog = window.goog || {}; window.goog.comments = window.goog.comments || {}; window.goog.comments.loadQueue = window.goog.comments.loadQueue || []; window.goog.comments.loadQueue.push(render); } })(); // ]]>

(Chapter V - Food Technology) PERAN THEAFLAVIN DAN THEARUBIGINS DARI TEH HITAM DALAM MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG

RINGKASAN Teh adalah minuman yang mengandung kafein , yang dibuat dengan cara menyeduh daun , pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeri...