Thursday, November 8, 2018

(Chapter V - Food Technology) Ekstrak tanin daun jambu biji sebagai anti diare

PENGENALAN BAHAN ALAM dan HAYATI ( PBAH )
“Ekstrak tanin daun jambu biji sebagai anti diare”












Oleh    :
Tika Diyah Praptiningsih ( 110033 )



AKADEMI KIMIA INDUSTRI St.PAULUS SEMARANG
2011/2012

I.                   ABSTRAK
Daun jambu biji memiliki banyak sekali manfaat untuk kehidupan manusia, yang sering kita dengar daun jambu biji digunakan untuk orang yang sedang menderita penyakit DB atau diare. Karena khsiatnya yang sangat baik digunakan untuk membasmi bakteri / mikrobia penyebab diare ,salah satu contoh bakterinya adalah Salmonella typhii, E.Coli dan Shigella dysentrie.
Daun jambu biji memiliki kandungan senyawa yang bermanfaat yaitu polifenol, karoten, flavonoid dan Tanin. Senyawa aktif yang terkandung dalam daun jambu biji ini masing-masing memiliki manfaat yang dapat dimanfaatkan oleh tubuh ,seperti untuk obat tradisional secara alami.
Senyawa tanin adalah zat organik yang sangat kompleks dan terdiri dari senyawa fenolik. Istilah tanin pertama  sekali diaplikasikan pada tahun 1796 Seguil. Tanin terdiri dari sekelompok zat- zat kompleks tedapat secara meluas dalam dunia tumbuh-tumbuhan, antara lain terdapat pada bagian kulit kayu,batang,daun dan buah.
Masyarakat sering menggunakan daun jambu biji pada saat terkena diare,karena daun jambu biji kandungan taninnya dapat mengurangi bahkan menghambat bakteri yang menyebabkan diare. Cara pengambilannya dapat di lakukan secara sederhana dengan mengekstraknya dengan air (merebus). Senyawa tanin sekarang dikemas lebih baik dan modern dengan dikemas dalam obat diapet yang sering kita tahu dipasaran. Namun kandungan tanin yang terambil lebih banyak dengan cara tradisional dengan mengekstrak menggunakan air daripada kandungan tanin yang ada di dalam obat diapet.

II.                 TINJAUAN BIOLOGI

Tanaman jambu biji berasal dari Brazilia Amerika tengah kemudian menyebar ke Thailand lalu ke negara Asia lainnya seperti Indonesia. Jambu biji ini kini telah dibududayakan dan  menyebar luas didaerah  jawa terutama yang memiliki ilkim tropis. Di Indonesia merupakan sentra utama penghasil jambu biji adalah DKI Jakarta ( Jakarta Selatan ), Jawa Barat ( Cirebon ,Karawang), Jawa Tengah ( Pekalongan,Grobogan,Kudus ,Jepara, Gombong, Purbalingga, Purworejo,Sukoharjo, Semarang, Wonogiri dan Cilacap), Daerah Istimewa Yogjakarta ( Sleman, Gunung Kidul, Kulon Progo), Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat,Sumatera dan Kalimantan.
Tanaman jambu biji ini merupakan salah satu tanaman yang berjenis perdu ( tinggi dapat mencapai 10 meter ) yang cepat beradaptasi dengan lingkungan dan memiliki daya regenerasi yang baik. Jambu  biji dapat tumbuh disegala macam iklim dan lahan pada ketinggian antara 5-1200meter dari permukaan laut. Secara taksonomi tergolong ke dalam family Myrtaceae, genus psidium, species guajava ,karena itu dalam bahasa latin disebut Psidium guajava dan daun jambu biji sendiri memiliki nama latin Psidi folium. Dalam bahasa Inggris jambu biji dikenal sebagai guava, sedangkan di Indonesia disebut juga jambu batu,jambu klutuk atau jambu siki.
Indonesia mempunyai banyak tanaman yang dapat dimanfaatkan. Salah satunya adalah tanaman jambu biji yang mempunyai banyak nama lain di tempat yang berbeda pula, misalnya didaerah Sumatera : glima breueh ( Aceh ), glimeu beru ( gayo ), galiman ( Batak Karo ), masiambu ( Nias ), biawas ,jambu biawas,jambu biji,jambu batu, jambu klutuk ( Melayu ), Jawa : jambu klutuk ( Sunda ), bawayas,jambu krutuk, jambu krikil,petokal ( Jawa Tengah ), jambu bhender (Madura ), Nusa Tenggara: sotong ( Bali ), guawa ( Flores), goihawas (Sika ).
Tanaman serba guna pohon jambu biji ini merupakan tanaman perdu yang bercabang banyak ,dari bagian tersebut sering sekali digunakan untuk berbagai keperluan manusia dari batang,kulit,daun dan buahnya. Psidi folium salah satu yang dimanfaatkan yaitu daun jambu biji (Psidium guajava.)  yang memiliki bau aromatik dan rasanya sepat. Daunnya merupakan daun tunggal yang  berwarna hijau keabuan, helai-helai daun berbentuk jorong sampai bulat memanjang, ujung daunnya meruncing sedangkan pangkal daunnya juga meruncing tetapi ada pula yang membulat, daun berukuran panjang  antara 6cm sampai 15cm dan lebar antara 3cm sampai 7,5cm sedangkan tangkainya kurang lebih 1cm. Daun berambut penutup pendek, tampak berbintik-bintik yang sesungguhnya merupakan rongga-rongga lisigen.


III.             KANDUNGAN ZAT AKTIF DAN METODE PENGAMBILANNYA

Beberapa senyawa kimia yang terkandung dalam daun jambu biji adalah senyawa polifenol, karoten, flavonoid dan tannin. Sehingga tanaman daun jambu biji diperkirakan juga mempunyai aktivitas antioksida yang juga berkaitan erat dengan khasiat dalam mengobati berbagai penyakit.Dimana senyawa – senyawa aktif memiliki pengertian :
·         Polifenol
Polifenol adalah kelompok zat kimia pada tumbuhan. Zat ini memiliki tanda khas yaitu memiliki banyak gugus phenol dalam  molekulnya. Polifenol sering terdapat dapat dalam bentuk glikosida polar dan mudah larut dalam pelarut polar. Polifenol berperan dalam memberi warna pada suatu tumbuhan seperti warna daun. Polifenol banyak ditemukan dalam buah-buahan, sayuran serta biji-bijian. Rata –rata manusia mengkonsumsi polifenol dalam sehari sampai 23 mg.
·         Karoten
Karoten adalad salah satu pigmen yang berwana kuning, orange, atau merah orange, yang ditemukan pada tumbuhan,kulit, cangkang / kerangka luar ( eksoskelaton ) hewan air serta hasil laut lainnya.Pigmen karoten mempunyai struktur alifatik atau siklik yang pada umumnya disusun oleh delapan unit iso propena, dimana kedua gugus metil yang dekat pada molekul pusat terletak pada posisi C1 dan C6,sedangkan gugs metil lainnya terletak pada posisi C1 dan C5 serta diantaranya terdapat ikatan ganda terkonjugasi.
·         Flavonoid
Senyawa flavonoid termasuk dalam senyawa fenol yang merupakan benzena tersubtitusi dengan guguh –OH, senyawa flavonoiod terdiri dari dua cincin benzen yang terikat dengan 3 atom carbon (propana). Flafonoid adalah suatu keluarga besar dari metabolit sekunder tanaman yang memiliki berbagai fungsi biologis yang berbeda dan menakjubkan ,diantaranya aktivitas antioksidan.
·         Tannin
Tannin merupakan zat organik yang sangat kompleks dan terdiri dari senyawa fenolik. Tannin terdiri dari sekelompok zat- zat kompleks terdapat secara meluas dalam dunia tumbuh-tumbuhan ,antara lain terdapat pada bagian kulit kayu, batang, daun dan buah- buahan.


Gambar. 1 Struktur Senyawa tanin


Metode yang digunakan untuk mendapatkan senyawa utama pada daun jambu biji yaitu senyawa tanin dapat digunakan dengan cara mengekstraknya menggunakan pelarut dalam kurun waktu tertentu. Waktu ekstrak yang terlalu lama dapat mempengaruhi jumlah kandungan tanin yang didapat. Proses ekstrak yang terlalu lama dapat mengakibatkan rusaknya kandungan tanin sehingga tanin pada ekstrak daun jambu biji tidak dapat lagi menghambat pertumbuhann bakteri terutama E.Coli.

IV.             MANFAAT

A.    Manfaat umum
Buah jambu biji mengandung berbagai zat yang berfungsi penghambat berbagai jenis penyakit,diantaranya jenis flavonoid, tannin, dan juga karoten. Dalam penlitian ini yang telah dilakukan ternyata daun jambu biji memiliki kandungan yang banyak bermanfaat bagi tubuh kita.
Bahwa ekstrak daun  jambu biji memiliki aktivitas anti baketri terhadap staphylococus aureus pada konsentrasi 40%, sedangkan pada E.coli hasil ekstrak tidak menunjukan aktivitas penghambat pada konsentrasi 40% dan senyawa aktif yang diduga memiliki aktivitas anti bakteri adalah flavonoit, tanin dan saponin. Dan pada daun jambu biji mengandung tanin sebanyak 17,4% yang dapat digunakan sebagai antibakteri. 

B.     Manfaat khas
Tanin merupakan zat organik yang sangat kompleks dan terdiri dari senyawa fenolik. Istilah tanin pertama sekali diaplikasikan pada tahun 1796 oleh Seguil. Tanin terdiri dari sekelompok zat – zat kompleks terdapat secara meluas dalam dunia tumbuh – tumbuhan, antara lain terdapat pada bagian kulit kayu, batang, daun dan buah – buahan. Ada beberapa jenis tumbuh – tumbuhan atau tanaman yang dapat menghasilkan tanin. Tanin disebut juga asam tanat, galotanin atau asam galotanat.
            Tanin merupakan senyawa yang tidak berwarna hingga berwarna kuning atau kecoklatan. Tanin ini yang membuat rasa sepat. Tanin memliki efek diuretik , yaitu dapat mengurangi jumlah air pada plasma darah dengan membuangnya melalui urine. Mekanisme ini sangat penting untuk mengatur tekanan darah dan untuk membuang komponen toksik keluar dari tubuh. Karena itu,tanin berhasiat untuk mengobati hipertensi.
Senyawa tanin bersifat anti bakteri dan anti virus. Tanin dapat merusak membran sel bakteri dan mengerutkan dinding atau mebran sel bakteri. Sehingga dapat menggangu permeabilitas sel bakteri,hingga pertumbuhan bakteri akanterhambat bahkan mati. Sebagai anti virus tanin dapat menghambataktivitas enzim  yang dipperlukan untuk memperbanyak  diri, sehingga virus sulit untuk berkembang.
Daun jambu biji  bermanfaat sebgai tanama obat demamberdarah karena dapat meningkatkan kadar trombosit darah. Selain itu daunnya juga digunakan sebagai anti diare. Senyawa aktif pada daun yang berfungsi sebagai anti diare  adalah tannin. Daun jambu biji ini dapat di ekstrak untuk mendapatkan senyawa aktifnya, dari ekstrak dau jambu biji dapat digunakan untuk membasmi bakteri/mikrobia penyebab diare ( salmonella typhii, E  coli, Shigella dysentrie ). Komposisi tanin yang terkandung dalam daun jambu biji adalah 17,4% dalam berat kering. Mengingat anti diare dan demam berdarah ,daun jambu biji memiliki proyek yang cukup baik  dalam industri fitofarmaka

Kadar tannin dalam tumbuhan (% berat kering )

Tanaman
Kadar tanin
Daun jambu biji
17,4 %
Daun teh
8,65 %
Belimbing wuluh
10,92 %
Daun mimba
1,55 %
                                   
Kandungan senyawa kimia dalam daun jambu biji ini sering sekali di gunakan dalam pengobatan tradisional jaman dahulu. Daun jambu biji sering sekali digunakan terhadap penyakit diare. Secara tradisional masyarakat menggunakan daun jambu biji sebagai obat diare karena lebih mampu mengurangi bahkan menghentikan diare. Masyarakat memanfaatkan daun jambu biji dengan cara mengekstraknya  secara sederhana yaitu dengan cara merebus daun jambu biji sampai tanin yang terdaoat dalam jambu biji dapat terekstrak.
Kandungan tanin dalam jambu biji sekarang sudah dapat di manfaatkan secara moderen, senyawa tanin dalam  jambu biji dapat diambil dan dikemas secara moderen menggunakan kapsul,sehingga tidak memberikan efek pahit saat meminumnya. Kandungan tanin sekarang yang dikemas dengan modern terdapat pada produk tablet obat diapet.



Kandungan bubuk ekstrak dau jambu biji dan diapet
Komposisi
Ekstrak daun jambu biji
( per kapsul )
Diapet
(per kapsul )
Tanin (%)
7,82
5,82
Kadar air (%)
4,42
4,59
pH
4,82
5,06

     
V.                DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 1991. Jambu Biji Sebagai Obat Tradisional. Harian Pedoman Rakyat.
Siswantoro, D. 2006. Kajian Aktivitas Tanin Dengan Penisilin Terhadap Bakteri Streptococcus Pyogenes dan Pasteurela Multocida Secara In Vitro. library@unair.ac.id Post Graduate Airlangga University.  


No comments:

Post a Comment

(Chapter V - Food Technology) PERAN THEAFLAVIN DAN THEARUBIGINS DARI TEH HITAM DALAM MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG

RINGKASAN Teh adalah minuman yang mengandung kafein , yang dibuat dengan cara menyeduh daun , pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeri...