Thursday, November 8, 2018

(Chapter II- Anorganik) Laporan Praktikum Pemurnian aram Krosok / Purification Salt

Nama                                      : Antonius Yunian Wicaksono
Semester                                 : III ( Tiga )
Kelompok                              : 5
Judul Praktek                        : Pemurnian Garam Krosok
Tanggal Praktek                   :  7 dan 9 September 2013
Tujuan                                   : Agar dapat memurnikan garam krosok dari
  pengotor – pengotornya

Dasar Teori
Garam krosok disebut juga garam rakyat, merupakan hasil kristalisasi air laut di pantai. Garam ini terdiri dari NaCl dan banyak mengandung pengotor. Air laut biasanya mengandung bahan penting yang ada dalam jumlah kecil. NaCl merupakan kandungan terpenting dalam air laut dengan konsentrasi sekitar 28 gr/lt.
Air laut juga mengandung sejumlah magnesium, sulfur, dan calcium. Campuran garam di air laut mempunyai komposisi sebagai berikut (%berat): 77% NaCl, 10% MgCl2, 6% MgSO4, 3,9% CaSO4, dan 2% KCl.
F Produksi garam dari air laut :
Untuk memproduksi garam dari air laut, penguapan air harus berlebih dari jumlah air hujan yang timbul selama periode yang lama dan terus menerus paling tidak 3 bulan selama setahun. Air laut dipompakan ke kolam-kolam dengan ketinggian larutan garam sebisa mungkin dari bawah permukaan air laut. Selama dilewatkan kolam, konsentrasi NaCl di air laut meningkat dari 28 gr/lt menjadi 260 gr/lt, massa jenis pun naik dari 1,026 menjadi 1,215. Pada titik ini larutan garam mulai menggaram. Banyak dari CaCO3 dan CaSO4.2H2O sudah mengkristal sebelum titik itu.
F Produksi garam murni dari larutan brine :
Garam dapat diproduksi dari penguapan brine. Brine didapat dengan cara melarutkan crude garam (mengandung banyak pengotor). Pengotor yang paling banyak ditemukan adalah sulfat dan karbonat dari kalsium dan magnesium dan polyhalite (K2SO4.2CaSO4.MgSO4.2H2O). maka prinsip dasar pengotor dari crude brine adalah ion kalsium, magnesium, dan sulfat.
ü  Pemurnian dengan NaOH dan Soda Ash
Ion magnesium akan mengendap sebagai Mg(OH)2 dengan penambahan KOH atau NaOH. Sedangkan ion kalsium mengendap sebagai CaCO3 dengan penmabahan Na2CO3.
ü  Evaporasi Brine
Garam biasanya diproduksi dengan cara penguapan di panci terbuka. Karena konsumsi panas tinggi dan sederhana, metode ini banyak digunakan. Untuk mendapatkan panas yang baik, evaporasi multistage dan kompresi lang uap dikembangkan.
ü  Rekristalisasi
Proses rekristalisasi menyatakan bahwa kelarutan CaSO4 dalam brine berkurang dengan naiknya suhu, sedangkan sodium Chloride (NaCl) meningkat. Proses ini cocok untuk memproduksi garam murni dari garam krosok.
Prosesnya terdiri dari 3 tahap :
1.      Pemecahan
Garam krosok yang dipanaskan dengan larutan induk dengan evaporator NaCl larut, tetapi CaSO4 tidak karena brine dari larutan induk sudah jenuh dengan CaSO4.
2.      Filtrasi
Penghilangan CaSO4 padat dan pengotor lain dari brine.
3.      Kristalisasi
Brine dialirkan ke kristalizer, pengembangan evaporator dengan sirkulasi paksa tapi tanpa pemanas.
Pengotor-pengotor dalam garam krosok:
1.      Fisik       : tanah, kotoran-kotoran fisik
2.      Kimia     : senyawa selain NaCl, seperti MgCl2, BaCl2, CaCl2, ZnCl2, KCl, Na2SO4, dan Na2CO3.
Langkah-langkah menghilangkan pengotor
1.      Pengotor fisik
a.       Dipanaskan, tujuan : mengubah pengotor menjadi abu (carbon) sehingga tidak larut air.
b.      Dilarutkan denga aquadest
c.       Disaring, memisahkan pengotor dari larutan garam.
2.      Pengotor kimia
a.       Pengotor kation, seperti Mg2+, Ca2+, Ba2+, Zn2+, K+. Pengotor kation dapat diendapkan dengan menambahkan larutan Na2CO3 jenuh.
Na2CO3 + MgCl2 ® MgCO3 ¯ + 2 NaCl
b.      Pengotor anion, seperti: SO42-, CO32-. Pengotor anion dapat ditambahkan dengan menambhakan larutan BaCl2 jenuh.
BaCl2 + Na2SO4 ® BaSO4 ¯ + 2 NaCl

Alat  Dan Bahan
Ø  Alat                :  - Beker
   - Corong
   - Kertas saring
   - tripot
   - Bunsen
   - kassa
   - cawan porselin
   - Erlenmeyer
   - pipet
   -selang
Ø  Bahan            :  - garam krosok
   - aquadest
   - Na2CO3 jenuh
   - Ba2SO4 jenuh

Cara Kerja
  1. Siapkan Garam Krosok ,kemudian garam krosok di panaskn hingga tak terjadi letupan
  2. Larutan garam krosok tersebut dengan 100 ml aquadest
  3. Saring kemudian timbang residu di keringkan setelah itu residu di timbang
  4. Filtratnya ditetesi dengan Na2CO3 jenuh di tetesi hingga tidak terbentuk endapan
  5. Kemudian di saring, residu dikeringkan lagi setelah itu di timbang.
  6. Filtratnya di tetesi lagi dengan larutan BaCl2 jenuh hingga tak terbentuk endapan
  7. Saring residu di keringkan kemudian di timbang lagi setelah itu filtratnya di uapkan sampai jenuh
  8. Kemudian didinginkan, setelah itu dikeringkan dan didinginkan terus di timbang ketemu garam krosok praktek

Gambar

                                                        



Data Pengamatan
  1. Basis garam krosok sebanyak 50 gr bentuk serbuk (powder) berwarna putih.
  2. Saat pemurnian terjadi letupan dan pemansan di hentikan setelah tidak terjadi letupan lagi
  3. Setelah pemanasan garam terbentuk berwarna abu –abu  dan berbentuk serbuk
  4.  Setelah itu garam dilarutkan dalam air, kotoran dalam garam kemudian disaring. kemudian ditambah Na2CO3  untuk mengendapkan pengotor kation, dan ditambah hingga tak berbentuk endapan lagi, disaring.(berat pengotor kation=4,42 gr)
  5. Kemudian ditambah BaCl2  untuk mengendapkan pengotor kation,dan ditambah hingga terbentuk endapan lagi, disaring ( berat pengotor =5,55 gr )
  6. Kemudian di filtrat di jenuhkan pada suhu  1000 C. Dan di kristalkan pada               suhu 100C lalu di keringkan dan ditimbang didapat garam krosok praktek sebanyak 4,76 gr

Perhitungan
Ø  Massa awal garam krosok : 50,38 gram
Ø  Massa larutan garam krosok awal : 127,329 gram
Ø  Massa residu 1 : 2,25 gram
Ø  Massa residu kation : 4,42 gram à NaCl : 5,171 gr
Ø  Massa residu anion : 5,55 gram à NaCl : 2,787 gr
Ø  Massa residu total : 9,97 gram
Ø  Massa larutan garam setelah penambahan Na2CO3 dan BaCl2 : 168,01 gram
Ø  Massa garam murni : berat awal – ( berat pengotor + endapan) + NaClrx
         : 50,38gr – (2,25 + 4,42 + 5,55)gr + 7,96 gr
         : 48,12 gr
Ø  Air pada larutan jenuh   = 1000 c
T100==
 Z  = 115,879 gr
Ø  Berat H2O yang diuapkan = 168,01115,879 = 52,131 gr
Ø  Kelarutan garam murni pada suhu 100C
T10 = 
      = 41,48 gr NaCl
1.      gram NaCl teoritis  = 46,12 gr – 41,48 gr  = 4,46   gr NaCl
2.      gram NaCl praktek =  5,41 gr – 0,65 gr = 4,76 gr NaCl
Rendemen       =    x 100%
                                    = x 100%
                                    = 102,59 %     
            Kesalahan        =  x 100%
                                    =  X 100%
                                    = 2,59 %
Pembahasan 
Pada garam krosok mengandung berbagai macam pengotor. Pengotor yang ada adalah pengotor fisik dan kimia. Pengotor kimia yang ada pada garam krosok adalah jenis kation dan anion. Pada pemurnian garam krosok ini setelah pemanasan ditambahkan larutan Na2CO3 jenuh yang berfungsi untuk mengikat pengotor kation. Penambahan larutan Na2CO3 dilakukan sampai sudah terbentuk lagi endapan pada filtrat.
            Setelah itu ditanmbahkan lagi larutan BaCl2, yang berfungsi mengikat pengotor anion.Penambahan dilakukan hingga tidak terbentuk lagi endapan pada filtrat.

Kesimpulan
            NaCl terbentuk serbuk, berwarna putih halus dengan rendaman 102,59% sebanyak 4,76 gr pd suhu 100C.

Daftar Pustaka

-          Akin ST.Paulus-SMK KI Theresiana Semarang.2003.Praktikum Kimia Teknologi.












  Semarang, 13 September 2013
Pembimbing                                                                               Praktikum





Ir.. Ronny Windu S, MT                                             Antonius Yunian Wicaksono



LAPORAN RESMI
KIMIA TERAPAN II

PEMURNIAN GARAM KROSOK

logo akin
 












ANTONIUS YUNIAN WICAKSONO
112002


AKIN ST. PAULUS SEMARANG
2013



No comments:

Post a Comment

(Chapter V - Food Technology) PERAN THEAFLAVIN DAN THEARUBIGINS DARI TEH HITAM DALAM MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG

RINGKASAN Teh adalah minuman yang mengandung kafein , yang dibuat dengan cara menyeduh daun , pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeri...