Thursday, November 8, 2018

(Chapter V - Food Technology) IPOMEA BATATAS L : SUMBER ANTIOKSIDAN PENANGKAL KANKER

MAKALAH PENGETAHUAN BAHAN ALAM HAYATI
IPOMEA BATATAS L : SUMBER ANTIOKSIDAN
PENANGKAL KANKER





Disusun Oleh :
Priska Puspitasari          (110027)



AKADEMI KIMIA INDUSTRI SANTO PAULUS
SEMARANG
2012


RINGKASAN  
Ubi ungu merupakan tanaman yang sudah banyak dijumpai di seluruh wilayah Indonesia. Ubi ini memiliki nama yang berbeda - beda di masing-masing daerah, seperti berikut : ubi jalar dan ketela rambat (Indonesia), telo rambat (Jawa), patatas (Papua), mantang (sunda), sweeet potato (inggris), ubi keledek (Melayu), phak man thet (Thailand), kamote (Philipina), satsumaimo (jepang); (www.plantamor.com). Di berbagai daerah ubi ungu merupakan salah satu komoditi bahan makanan pokok sebagai sumber energi dalam bentuk gula dan karbohidrat. Secara umum ubi jalar dibagi menjadi 3 jenis yaitu ubi jalar putih, ubi jalar kuning, dan ubi jalar ungu. Tanaman ini mampu beradaptasi di daerah yang kurang subur dan kering.
Ubi mengandung vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh, seperti, kalsium, zat besi, vitamin A maupun C.  Selain itu untuk ubi jalar ungu memiliki keunggulan lain yaitu kandungan antosianin yang merupakan salah satu senyawa antioksidan. Antosianin termasuk dalam kelompok flavonoid yang merupakan pigmen berwarna, umumnya terdapat di tanaman berwarna merah, ungu dan biru (Yuwono, dkk, 2010). Ubi jalar ungu mengandung antosianin berkisar ± 519 mg/100 gr berat basah (Kumalaningsih, 2006). Antosianin ubi ungu memiliki fungsi fisiologis antara lain antioksidan, antibakteri, perlindungan terhadap kerusakan hati, penyakit jantung dan stroke. Akan tetapi tetap ada batasan dalam mengonsumi antosianin ini karena dapat menyebabkan keracunan. Berdasarkan ADI (Acceptable Daily Intake), konsumsi maksimum antosianin yang diperbolehkan per hari sebesar 0,25 mg/kg berat badan kita. Ubi ungu saat ini mulai berkembang di bidang pangan fungsional, yaitu sebagai tepung ubi ungu dan pewarna alami karena dalam ubi ungu mengandung antosianin yang berfungsi sebagai antioksidan. Antioksidan adalah senyawa yang dapat menghambat pembentukan karsinogenik dan menghalanginya untuk menetap dalam tubuh. Antioksidan bekerja dengna cara menangkap radikal bebas sehingga karsinogenik tidak memiliki kesempatan untuk menempel dan merusak DNA.
Untuk pengolahan tepung ubi ungu supaya didapat kandungan antosianin yang optimum dapat dilakukan pengeringan dengan kabinet dryer T60oC tidak blanching memiliki sifat kadar air 4,62%, kadar abu 1,79%, kadar protein 3,15%, kadar lemak 0,88%, kadar karbohidrat 90,49%, kadar antosianin 20,01 ppm, dan kadar pati 72,03%. Sedangkan untuk menghasilkan antosianin dalam bidang pewarna alami dapat dilakukan dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut subcritical water. Kondisi optimum proses ekstraksi dengan metode subcritical water dicapai pada suhu 112oC, waktu 20 menit, dan pH 2 dapat mengekstraksi antosianin sebesar 0,563 mg/g.

TINJAUAN BIOLOGI /AGRONOMI
Ubi jalar atau ketela rambat atau “sweet potato” diduga berasal dari Benua Amerika. Para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah asal tanaman ubi jalar adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika bagian tengah. Daerah primer penghasil tanaman ubi jalar adalah Amerika Tengah. Ubi jalar mulai menyebar ke seluruh dunia, terutama negara-negara beriklim tropis pada abad ke-16. Orang-orang Spanyol menyebarkan ubi jalar ke kawasan Asia, terutama Filipina, Jepang, dan Indonesia. Ubi jalar merupakan tumbuhan merambat yang hidup disegala cuaca, didaerah pegunungan maupun di pantai (Abdullah, 2005). Dalam budi daya dan usaha pertanian, ubi jalar tergolong tanaman palawija. Tanaman ini membentuk ubi di dalam tanah. Ubi itulah yang menjadi produk utamanya. Adapun klasifikasi tanaman ubi jalar adalah sebagai berikut (menurut B.Sarwono, 2008) :
Kingdom               : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom         : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi          : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Sub-diivisio           : Angiospermae (tumbuhan berbunga)
Divisi                    : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas                     : Magnoliopsida (Berkeping dua/dikotil)
Sub Kelas              : Asteridae
Ordo                     : Solanales
Famili                    : Convolvulaceae (Suku kangkung-kangkungan)
Genus                    : Ipomea
Spesies                  : Ipomea Batatas L (Lamb)
Ubi jalar termasuk tanaman dikotiledon (biji berkeping dua). Selama pertumbuhannya, tanaman semusim ini dapat berbunga dan berbiji. Pertumbuhan tanaman ubi terlihat seperti semak. Ciri tanaman ubi jalar yaitu batang tidak berkayu, daun berbentuk jantung atau hati, bunga berbentuk terompet, berbuah kapsul, berakar serabut dan umbi bervariasi.

KANDUNGAN ZAT AKTIF DALAM BAHAN & PENGAMBILANNYA
                 Ubi ungu merupakan penghasil antosianin tertinggi di banding dengan jenis ubi yang lain. Antosianin adalah bagian senyawa fenol yang tergolong flavonoid. Pigmen ini berperan sebagai timbulnya warna merah hingga biru pada beberapa bunga, buah, daun. Serta berfungsi sebagai antioksidan alami. Semakin berkembangnya industri pengolahan pangan akan memacu penggunaan pewarna sintetis yang tidak aman untuk di konsumsi karena mengandung logam berat (timah&besi) yang berbahaya bagi kesehatan. Untuk itu diperlukan pencarian alternatif pewarna alami yaitu antosianin (Hanum,2000). Selain itu saat ini banyak pembuatan tepung ubi ungu untuk dijadikan berbagai jenis olahan makanan, namun saat pengeringan terjadi penurunan kadar antosianin dalam ubi ungu, oleh karena itu perlu diperhatikan faktro-faktor supaya kadar antosianin tidak menurun drastis. Sehingga masih dapat berfungsi sebagai pangan fungsional yaitu penghasil antioksidan yang dapat menghambat pembentukan karsinogenik dan menghalanginya untuk menetap dalam tubuh.
                 Untuk pengambilan antosianin sebagai pewarna alami dapat dilakukan dengan cara ekstraksi. Ekstraksi antosianin (antioksidan alami) dari tanaman umumnya dilakukan dengan pelarut organik (metanol, aseton, etanol). Namun penggunaan pelarut ini kemungkinan akan menyebabkan masalah residu dan mempunyai pengaruh yang merusak unsur pokok dalam pangan dan lingkungan. Dengan alasan tersebut, maka upaya penggunaan metode Subcritical Water. Metode ekstraksi Subcritical water adalah pengunaan air sebagai pelarut dengan temperatur diantara titik didih (10oC) dan temperatur kritis air (37oC) dengan tekanan di atas 1 atm (Anonymous, 2009). Penggunaan metode subcritical water dengan alasan rekayasa air sebagai pelarut tidak menimbulkan efek negatif bagi kesehatan, limbah, ramah bagi lingkungan, proses ekstraksi cepat, murah, dan hasil ekstraksi (antosianin) sangat cocok untuk diaplikasikan pada bahan pangan yang berlabel food grade dan untuk industri farmasi. Dari penelitian dihasilkan kondisi optimum proses ekstraksi dengan metode Subcritical Water dicapai pada suhu 112oC, waktu 20 menit, dan pH 2 yang dapat mengekstraksi antosianin sebesar 0,563 mg/g. Sedangkan untuk pengolahan ubi ungu menjadi tepung dapat dilakukan dengan cara pengeringan dengan kabinet dryer T60oC tidak blanching memiliki sifat kadar air 4,62%, kadar abu 1,79%, kadar protein 3,15%, kadar lemak 0,88%, kadar karbohidrat 90,49%, kadar antosianin 20,01 ppm, dan kadar pati 72,03% .
Kandungan zat aktif antosianin dalam berbagai macam jenis penghasil antosianin :
BAHAN
ANTOSIANIN (ppm)
ANTOSIANIN (mg/100g)
Ubi Jalar Ungu :
·         Klon MSU 03028-18
·         Ayamurasaki
·         Yamagawamurasaki

-
-
-

519
560
300
Buah Buni
877,1
-
Beras Merah
15,8
-
Beras Hitam
159,31-395,51
-
Terong Belanda
71,56
-
Marion Blackberries
-
433
Blackberries
-
353
Kismis hitam
-
533
Murbei
-
1993
Chokeberry
-
2147
Sweet cherry
-
177
Cranberry
-
133
Anggur
-
192
Plum
-
250
Black raspberry
-
845
Red raspberry
-
116
Strawberry
-
69
Kubis Merah
-
113
Lobak Merah
-
116
Terong
-
35
Bawang Merah
-
39
Kacang Hitam
-
23
Sumber : Tri Reti Rahmawati, 2011 ; Nani Ratnaningsih, Stp, Mp.(2010) ; Tina Apriliyanti, 2010,

MANFAAT UMUM UBI JALAR UNGU
            Ubi jalar ungu yang memiliki nama latin Ipomea Batatas memang memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan ubi jalar yang lain. Keunggulan tersebuat antara lain :
  • Pigmen warna ungu (antosianin) pada ubi ungu bermanfaat sebagai antioksidan karena dapat menyerap polusi udara, racun, oksidasi dalam tubuh, dan pertumbuhan sel kanker dan beragam penyakit kardiovaskuler. Antosianin ubi ungu juga memiliki fungsi fisiologis misal antioksidan, antikanker, antibakteri, perlindungan terhadap kerusakan hati, penyakit jantung dan stroke.
  • Kandungan serat dan pektin di dalam ubi jalar sangat baik untuk mencegah ganguan pencernaan seperti wasir, sembelit hingga kanker kolon.
  • Kandungan zat aktif selenium dan iodin dan dua puluh kali lebih tinggi dari jenis ubi yang lainnya, sehingga ubi jalar ungu juga dapat  menjadi anti kanker.
  • Ubi jalar ungu memiliki aktivitas antioksidan dan antibakteri 2,5 dan 3,2 kali lebih tinggi daripada beberapa varietas “blueberry”.
  • Ubi jalar ungu juga baik untuk mendorong kelancaran peredaran darah.
Ubi ungu memiliki 2 jenis yaitu Ayamurasaki dan Yamagawamurasaki yang merupakan dua varietas ubi jalar berwarna ungu asal Jepang yang telah diusahakan secara komersial di beberapa daerah di Jawa Timur dengan potensi hasil 15-20 ton/ha. Kandungan energi dalam ubi jalar sebesar 123 Kal per 100 g ubi ubi jalar yang bisa dimakan. Ubi jalar merupakan bahan pangan pokok dan makanan selingan bagi masyarakat umum. Biasanya, ubi digunakan untuk pangan biasanya dikonsumsi dengan cara  diolah secara sederhana, misalnya direbus, dikukus, dibakar, dioven, atau digoreng. Selain untuk pangan, ubi jalar juga merupakan sumber bahan industri yang potensial. Di Cina, Taiwan, dan Jepang ubi jalar merupakan bahan baku industri tepung, alkohol (sochu), pakan ternak, bahan perekat, dan gula cair (sirup).
            Nilai gizi ubi jalar ungu dibandingkan dengan beras, ubi kayu, dan jagung per 100 g bahan tercantum komposisinya pada tabel di bawah ini. Tabel Kandungan Gizi dan Kalori Ubi Jalar dibandingkan dengan Beras, Ubi Kayu, dan Jagung per 100 g Bahan
Bahan

Kalori (kal)
Karbohidrat (g)
Protein (g)
Lemak (g)
Vitamin A (SI)
Vitamin C (mg)
Ubi jalar ungu
123
27,9
1,8
0,7
7000
22
Beras
360
78,9
6,8
0,7
0
0
Ubi kayu
146
34,7
1,2
0,3
0
30
Jagung kuning
361
72,4
8,7
4,5
350
0
Sumber : Harnowo et al., 1994 dalam Zuraida, 2001.




Berdasarkan Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI (1981) dalam Jamriyanti (2007) komposisi kimia ubi jalar dibandingankan dengan berbagai jenis ubi jalar terlihat seperti pada tabel di bawah ini. Tabel 2.2. Komponen Gizi beberapa Jenis Ubi Jalar per 100 gram bahan
No
Kandungan gizi
Banyaknya dalam
Ubi putih
Ubi ungu / merah
Ubi kuning
Daun
1
Kalori (kal)
123
123
136
47
2
Protein (gr)
1,8
1,8
1,1
2,8
3
Lemak (gr)
0,7
0,7
0,4
0,4
4
Karbohidrat (gr)
27,9
27,9
32,3
10,4
5
Air (gr)
68,5
68,9
-
84,7
6
Serat kasar (gr)
0,90
1,2
1,4
-
7
Kadar gula (gr)
0,4
0,4
0,3
-
8
Betakaroten (mg)
31,2
174,2
-
-
Sumber : Direktorat Gizi Depkes RI, 1981 dalam Jamriyanti, 2007.
Keterangan : tanda – tidak dilakukan analisis.

MANFAAT KHAS ANTOSIANIN & KELEMAHAN ANTOSIANIN
            Antosianin berasal dari bahasa Yunani antho-, bunga dan kyanos-, biru. Senyawa ini tergolong pigmen dan pembentuk warna pada tanaman yang ditentukan oleh pH dari lingkungannya. Antosianin adalah pewarna alami yang berasal dari familia flavonoid yang larut dalam air yang menimbulkan warna merah, biru, violet dan tersebar sangat luas didunia tumbuhan. Pigmen warna ungu pada ubi ungu bermanfaat sebagai antioksidan karena dapat menyerap polusi udara, racun, oksidasi dalam tubuh, dan menghambat penggumpalan sel-sel darah. Kalo seperti ini, sepertinya ubi ungu ini justru cocok untuk dikonsumsi orang kota. Ubi ungu juga mengandung serat pangan alami yang tinggi, prebiotik, kadar Glycemic Index rendah, dan oligosakarida. Antosianin ini merupakan antioksidan alami yang terkandung pada ubi jalar ungu dapat menghentikan reaksi berantai pembentukan radikal bebas dalam tubuh yang diyakini sebagai dalang penuaan dini dan beragam penyakit yang menyertainya seperti penyakit kanker, jantung, tekanan darah tinggi, dan katarak. Radikal bebas dihasilkan dari reaksi oksidasi molekuler dimana radikal bebas yang akan merusak sel dan organ-organ yang kontak dengannya (Sibuea, 2003).  Struktur antosianin sebagai berikut :
Konsentrasi pigmen juga sangat berperan dlam menentukan warna (hue). Pada konsentrasi yang encer antosianin berwarna biru, sebaliknya pada konsentrasi pekat berwarna merah, dan konsentrasi biasa berwarna ungu (Winarno, 2002).
Kelemahan antosianin yaitu terlihat dari stabilitasnya pada pemanasan yang tinggi, kestabilan dan ketahanan zat warna antosianin akan berubah dan mengakibatkan kerusakan. Selain mempengaruhi warna antosianin, pH juga berpengaruh dimana dalam suasana asam akan berwarna merah dan suasana basa berwarna biru. Antosianin lebih stabil dalam suasana asam daripada dalam suasana alkalis ataupun netral.

SIMPULAN
Antosianin dalam ubi ungu dapat menjadi salah satu zat yang termasuk antikarsinogenik, karena aktivitas antioksidan yang dapat menghambat pembentukan karsinogenik dan menghalanginya untuk menetap dalam tubuh. Antioksidan bekerja dengan cara menangkap radikal bebas sehingga karsinogenik tidak memiliki kesempatan untuk menempel dan merusak DNA. Pengolahan ubi ungu untuk mendapatkan antosianin yang optimum selain dikukus dapat juga dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut subcritical water. Kondisi optimum proses ekstraksi dengan metode subcritical water dicapai pada suhu 112oC, waktu 20 menit, dan pH 2 dapat mengekstraksi antosianin sebesar 0,563 mg/g. Sedangkan pengolahan untuk tepung dilakukan dengan pengeringan kabinet dryer T60oC tidak blanching memiliki sifat kadar air 4,62%; kadar abu 1,79%; kadar protein 3,15%; kadar lemak 0,88%; kadar karbohidrat 90,49%; kadar antosianin 20,01 ppm; dan kadar pati 72,03%. Sehingga dengan mengonsumsi ubi ungu dapat mencegah pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.

DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 2004. Effect Of Ph Anthocyanin Structure. Http://Www.Wrintekprogresio. Or.Id/Pertanian/Terungjpg.Htm. Tanggal Akses 17 Oktober 2008
Apriliyanti, Tina. 2010. Kajian Sifat Fisikokimia Dan Sensori Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomoea Batatas Blackie) Dengan Variasi Proses Pengeringan. Universitas Sebelas Maret Surakarta
Ferlina, Shinta. 2010. Khasiat Ubi Jalar Ungu. Http://Www.Khasiatku.Com/Ubijalar-
Ungu/ (Diakses Tanggal 22 Januari 2010).
Kumalaningsih, Sri. 2006. Antioksidan Alami. Trubus Agrisarana. Surabaya.
Jamriyanti, Ririn. 2007. Ubi Jalar Saatnya Menjadi Pilihan. Http://Www.Beritaiptek.Com. Diakses Tanggal 12 Oktober 2009.
Nani Ratnaningsih, Stp., Mp. (2010) Ringkasan Potensi Beras Hitam Sebagai Sumber Antosianin Dan Apllkasinya Pada Makanan Tradisional Yogyakarta.
Winarti, Sri, Dkk. 2008. Ekstraksi Dan Stabilitas Warna Ubi Jalar Ungu(Ipomoea Batatas L.,) Sebagai Pewarna Alami. Jurnal Teknik Kimia, Vol.3, No.1
Yudiono, Kukuu. 2011. Ekstraksi Antosianin Dari Ubijalar Ungu (Ipomoea Batatas Cv. Ayamurasaki) Dengan Teknik Ekstraksi Subcritical Water. Jurnal Teknologi Pangan Vol.2 No.1.
Yuwono, M, Nur B Dan Lily A. 2010. Pertumbuhan Dan Hasil Ubijalar (Ipomoea
Batatas (L.) Lam.) Pada Macam Dan Dosis Pupuk Organik Yang Berbeda
Diakses Tanggal 22
Tri Reti Rahmawati, Aktivitas Antioksidan Minuman Serbuk Buah Buni (Antidesma Bunius (L.) Spreng) Pada Tingkat Kematangan Yang Berbeda, Institut Pertanian Bogor
Http:Blog.Konsultasigizi.Com/Info/Manfaat-Di-Balik-Ubi-Jalar-Ungu.Html Www.Scribd.Com/Doc/77197866/Antosianin



No comments:

Post a Comment

(Chapter V - Food Technology) PERAN THEAFLAVIN DAN THEARUBIGINS DARI TEH HITAM DALAM MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG

RINGKASAN Teh adalah minuman yang mengandung kafein , yang dibuat dengan cara menyeduh daun , pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeri...