Thursday, November 8, 2018

(Chapter V - Food Technology) JUS HERBAL FISTOSTEROL PADA PHASEOLUS VULGARIS L ( BUNCIS ) SEBAGAI PANCEGAH DIABETES MELLITUS

MAKALAH PENGETAHUAN BAHAN ALAM DAN HAYATI
JUS HERBAL FISTOSTEROL PADA PHASEOLUS VULGARIS L ( BUNCIS ) SEBAGAI PANCEGAH DIABETES MELLITUS



logo akin
 












    Disusun Oleh :

Ayu Dewi Sri Lestari
110011     




AKADEMI KIMIA INDUSTRI
SEMARANG
2012
RINGKASAN
Kita sudah tidak asing lagi dengan tanaman buncis. Buncis (dari bahasa Belanda, boontjes, Phaseolus vulgaris L.) merupakan sejenis polong-polongan yang dapat dimakan. Buah, batang , biji, dan daunnya dan dapat dimanfaatkan orang sebagai sayuran atau sebsgsi obst. Buncis dipercaya berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan.Tanaman yang mempunyai nama latin Phaseolus vulgaris ini buahnya hampir mirip dengan kacang panjang, tetapi lebih pendek dan gemuk. Selain enak dimasak, ternyata buncis juga mengandung banyak manfaat bagi kesehatan. Dimana kandungan kimia dalam buah, batang, dan daun adalah alkaloid,saponin,polifenol,danflavonoid,asam amino, asparagin, tannin, fasin (toksalbumin).Sementara kandungan kimia bijinya adalah glukoprotein, tripsin inhibitor,hemaglutinin, stigmasterol, b-sitosterol , sitosterol, kaempesterol, allantoin dan inositol. Kulit biji mengandung leukopelargonidin, leukosianidin, kaempferol, kuersetin,mirisetin, pelargonidin, sianidin, delfinidin, pentunididin dan malvidin. Dan buncis segar mengandung vitamin A dan vitamin C (Hernani dan Raharjo, 2006).
(SuaraMedia) Yayuk Andayani seorang mahasiswa pasca sarjana di Institut Pertanian Bogor (IPB) berdasarkan penelitiannya, di dalam buncis terkandung zat b-sitosterol dan stigmasterol yang mampu meningkatkan produksi insulin. Insulin di dalam tubuh merupakan suatu hormon yang dihasilkan oleh pankreas. Insulin berfungsi untuk meningkatkan penyimpanan karbohidrat, lemak, dan protein pada tubuh. Insulin mempunyai peran yang sangat penting dalam proses glikogenesis, yaitu perombakan glukosa menjadi glikogen dalam hati dan otot.Insulin juga bertanggung jawab dalam proses lipogenesis yang merupakan proses pembentukan trigliserida dan lemak. Diabetes Mellitus biasanya merupakan penyakit seumur hidup. Tujuan pengobatan Diabetes Mellitus adalah untuk mengurangi gejala yang terjadi , mengembalikan tingkat gula darah dalam keadaan normal, serta untuk mencegah terjadinya komplikasi. Selain itu menurunkan tekanan darah karena menjaga metabolisme gula dalam darah.Dengan demikian, dengan mengkonsumsi buncis, memungkinkan kita terhindar dan mengurangi dari penyakit diabetes melliytus.
Dalam mengkonsumsi buncis cukup banyak variasi dari yang diolah terlebih dahulu misalnya dibuat sayur ,salad dll. Namun biasanya mengkonsumsi buncis yang bertujuan sebagai pengobatan lebih baik diambil sarinya atau dengan cara diminum misalnya dibuat jus atau minuman sehat. Dimana air atau sari biji buncis bersifat hipogilkemik atau menurunkan kadar gula darah.  


TINJAUAN BIOLOGI DAN TINJAUAN AGRONOMI    

a.                   Sistematika tanaman buncis (Phaseolus vulgaris L.)

Superdivisio    : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisio             : Magnoliophyta (berbunga)
Classis             : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub-Classis      : Rosidae
Ordo                : Fabales
Familia            : Fabaceae ( suku polong-polongan)
Genus              : Phaseolus
Spesies : Phaseolus vulgaris L. (Backer dan Van den Brink, 1965)
Sinonim           :Phaseolus esculentus Salisb.

Nama daerah
Sunda              : kacang buncis
Jawa                : buncis
Nama asing     : Common bean (Inggris) 

 
b.                   Morfologi tanaman

Tanaman buncis merupakan tanaman semak yang menjalar. Tingginya dapat mencapai 2-3 m, dapat tumbuh baik pada ketinggian 1.000-1.500 m. Batang buncis berwarna hijau, tegak, bulat, lunak dan membelit. Sementara daunnya merupakan daun majemuk, berbentuk lonjong, panjangnya sekitar 8-13 cm dan lebar 5-9 cm, berambut dengan ujung meruncing, pangkal membulat, tepi rata, pertulangan menyirip, tangkai persegi, beranak daun tiga, tidak berwarna hijau tua. Bunga buncis merupakan bunga majemuk, berbentuk tandan yang tumbuh di ketiak daun, panjang tangkai sekitar 5 cm, warna hijau keunguan. Kelopak bunga berbentuk segitiga, berambut, panjang 2-3 cm, mahkota berbentuk kupu-kupu dan berwarna ungu, benang sari berdekatan dan berwarna putih, serta memiliki rambut berwarna ungu. Buah buncis merupakan buah polong dengan panjang sekitar 10 cm. Bila masih muda, buah berwarna hijau. Buncis dapat dipanen saat berumur 7-8 minggu setelah tanam.

c.                   Agromomi tanaman buncis

Tanaman buncis (Phaseolus Vulgaris L.) berasal dari Amerika. Sejak abad 16 buncis tersebar dari Amerika ke Eropa daerah pusat penyebaran dimulai di Inggris (1594) kemudian menyebar ke negara-negara Eropa, Afrika, sampai ke Indonesia.Pembudidayaan tanaman buncis khususnya diIndonesia telah meluas ke berbagai daerah misalnya di daerah Jambi, Bengkulu, Jawa Barat dan Lampung.









KANDUNGAN ZAT AKTIF DAN PROSES PENGAMBILANNYA
1.      Kandungan zat aktif pada tanaman kacang buncis :
Dalam setiap 100 gram kacang buncis mentah :
Kandungan
Jumlah
Protein
1 g
Kalori
17 kalori
Lemak
0,1 g
Karbohidrat
3 g
Kalsium
6,6 g
Zat besi
1,1 g
Vitamin A
200 UI
Vitamin B
25 mg
Vitamin C
18 mg
Sumber : Anonymous.2009.Kandungan gizi buncis

Kandungan kimia yang terdapat pada kacang buncis :
Bagian
Kandungan Kimia
Buah ,Batang dan Daun
Alkaloid, Saponin ,Plifenol ,Flavonoid ,Asam Amino ,Asparagin ,Tannin ,Fasin ( Toksalbumin )
Biji Buah
Glukoprotein ,Tripsin Inhibitor ,Hemaglutinin ,Stigmasterol, Sitosterol, Kaempesterol ,Allantoin ,Dan Inositol
Kulit Biji
Leukopelargonidin, Leukosianidin, Kaempferol, Kuersetin, Mirisetin, Pelargonidin, Sianidin, Delfinidin, Pentunididin Dan Malvidin.
Anonymous.2009.Kandungan gizi buncis
Selain itu buncis terdapat kandung zat yaitu b-sitosterol dan stigmasterol yang sangat baik untuk meningkatkan produksi insulin.
Kandungan fistosterol yang terdapat pada tanaman :
Jenis
Kandungan  Sebelum Proses
Kandungan Setelah Proses
Jagung
0,7 -1,4 % stigmasterol sedangkan 86 – 90 % beta sitosterol / 100 gram
11- 12 %
Buncis
23,29 % / 100 gram
11,29 gram / liter larutan ( pelarut air ) 9,98 gram / liter larutan ( pelarut alkohol )
Selain jagung zat aktif stigmasterol dan beta sitosterol terdapat pada Daun katuk ,Jarak pagar ,Mahkota dewa dan Minyak kelapa dsb.
1.      Proses pengambilan zat aktif pada kacang buncis
Pada dasarnya dalam mengkonsumsi buncis tergantung dari selera pengonsumsi. Untuk mengkonsumsi buncis itu sendiri dilihat dari kegunaanya yaitu dimasak yang gunanya sebagai teman untuk makan atau sebagai sayuran. Sedangkan untuk obat lebih baik dikonsumsi dengan diambil sarinya atau dibuat jus atau dengan di ekstrak.
a.       Dimasak ( sebagai teman makan )
Sebagian besar masyarakat mengkonsumsi buncis dengan dimasak yaitu ditumis atau dimasak dengan berbagai macam bumbu dan selera. Namun jika terlalu matang akan merusak nutrisi dan vitaminnya. Jadi mengkonsumsi buncis kurang efektif jika akan dimanfaatkan sebagai pengobatan. Jika ingin menumis buncis lakukan cara sebagai berikut. Pertama cuci buncis hingga bersih siapkan bumbu, tumis bumbu hingga harum masukan buncis yang sudah dipotong – potong sesuai selera masak hingga matang siap disajikan.
b.      Diminum ( diambil sarinya )
Untuk mengobati penyakit dalam mengkonsumsi buncis lebih baik dengan mengambil sarinya. Karena ini lebih efektif dimana mineral dan vitaminnya tidak rusak. Cara mengkonsumsi buncis dengan diambil sarinya yaitu dapat dijadikan jus atau minuman sehari -  hari.siapkan 250 g buncis cuci hingga bersih potong – potong ujung buncis dan potong kecil – kecil lalu blender hingga halus siap disajikan .  Dimana air atau sari biji buncis bersifat hipogilkemik atau menurunkan kadar gula darah.
c.       Diekstrak
Dalam pengambilan dengan cara residu pelarut organic ( etanol 70 % ) menggunakan teknik destilasi dan uji kelarutan menggunakan metode gravimetri. Namun cara ini tidak efektif karena Kelarutan ekstrak buncis dalam air rata-rata lebih besar (11,29 gram per liter larutan) dibanding kelarutan dalam alkohol (9,98 gram per liter larutan), namun dengan bertambah lamanya waktu penyimpanan rata-rata kemampuan kelarutan ekstrak baik dalam air maupun alkohol berkurang kurang lebih 25 – 27 %.
MANFAAT UMUM DARI KACANG BUNCIS
 Khasiat dari buncis adalah meluruhkan air seni, menurunkan kadar gula dalam darah,menurunkan tekanan darah tinggi, dan daunnya untuk menambah zat besi (Hernani dan Raharjo, 2006). Biji buncis berfungsi untuk menurunkan tekanan darah dan kadar gula darah serta mengobati busung air dan beri-beri (Hernani dan Raharjo, 2006). Buncis adalah sayur yang kaya dengan protein dan vitamin ini membantu menurunkan tekanan darah serta mengawal metabolisme gula dalam darah dan amat sesuai dimakan oleh mereka yang mengidap penyakit diabetes atau hipertensi. Kandungan serat dan enzim yang tinggi dapat membantu penurunan berat badan.
MANFAAT KHAS BAHAN DITINJAU DARI ZAT AKTIFNYA
Buncis dikenal dari dahulu sebagai tanaman obat yang mampu mengobati berbagai macam  penyakit. Salah satunya adalah penyakit Diabetes Mellitusyang saat ini semakin populer dikalangan masyarakat. Diabetes Mellitus merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh adanya gangguan menahun terutama pada sistem metabolisme karbohidrat ,lemak ,dan juga protein dalam tubuh. Gangguan metabolisme disebabkan karena insulin tidak dapat bekerja dengan baik. Insulin di dalam tubuh merupakan suatu hormon yang dihasilkan oleh pankreas. Insulin berfungsi untuk meningkatkan penyimpanan karbohidrat, lemak, dan protein. Dimana  mempunyai peran yang sangat penting dalam  proses glikogenesis, yaitu perombakan glukosa menjadi glikogen dalam hati dan otot. Serta bertanggung jawab dalam proses lipogenesis yang merupakan proses pembentukan trigliserida dan lemak.
Prediksi Data Negara Yang Terkena Diabete Mellitus

Ranking Negara tahun 2000
Orang dengan diabetes mellitus (juta)
Rangking Negara tahun 2030
Orang dengan diabetes mellitus (juta)
India
31,7
India
79,9
Cina
20,8
Cina
42,3
Amerika serikat
17,7
Amerika serikat
30,3
Indonesia
8,4
Indonesia
21,3
Jepang
6,8
Pakistan
13,9
Pkistan
5,2
Brazil
11,3
Federasi rusia
4,6
Banglades
11,1
Brazil
4,6
Jepang
8,9
Italia
4,3
Filipina
7,8
Banglades
3,2
Mesir
6,7

Sumber : http//.ridwanamirudin,wordpress.html
                http//informasidiabetes.blogspot.com2008/07/01archive.html
Maka dengan memanfaatkan kandungan zat aktif dari buncis yaitu beta sitoterol (C29H50O) dan stigmasterol (C29H48O) kita dapat mengurangi dan terhindar dari pengakit Diabetes Mellytus. Stirol bersifat tidak berwarna, tidak berbau, stabil dan berfungsi sebagai stabiliuzer dalam insulin. Dahulu steroida dianggap sebagai senyawa satwa tetapi makin banyak senyawa steroida yang ditemukan dalam jaringan tumbuhan (fitosterol). Tiga senyawa yang biasa disebut fitosterol terdapat pada hampir setiap tumbuhan tinggi yaitu: sitosterol, stigmasterol, dan kampesterol (Harbourne, 1987).
Struktur senyawa fitosterol tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
                      

Beta sitosterol                                     stigmasterol
            Dalam hal ini kedua zat aktif dapat terserap oleh tubuh hanya sebesar 5% saja.Dalam proses pengambilan kedua zat kedua tersebut juga dilakukan berbagai cara yaitu dengan cara dimasak atau diolah, dibuat jus atau miniman herbal dan dengan diekstrasi menggunakan etanol 70 %. Pada proses pengambilan juga mempengaruhi kandungan zat aktif yang terdapat pada buncis. Kandungan zat aktif beta sitosterol dan stigmasterol  pada buncis adalah 23,29 gram /100 gram buncis. Alkohol merupakan pelarut yang sedikit bersifat volatil atau mudah menguap sehingga dalam penyimpanan yang makin lama maka kadar alkohol dapat berkurang secara signifikan. Berdasarkan hasil-hasil yang telah diuraikan bahwa kualitas dan stabilitas ekstrak buncis yang optimal adalah ekstrak yang disimpam dalam rentang waktu 3 bulan, karena selama waktu penyimpanan tersebut diperkirakan jumlah kadar bahan yang berkhasiat sebagai anti hiperglikemik masih bisa dipertahankan yaitu sebesar 7,29 gram / 100 gram buncis . Kelarutan ekstrak buncis dalam air rata-rata lebih besar (11,29 gram per liter larutan) dibanding kelarutan dalam alkohol (9,98 gram per liter larutan), namun dengan bertambah lamanya waktu penyimpanan rata-rata kemampuan kelarutan ekstrak baik dalam air maupun alkohol berkurang kurang lebih 25 – 27 %.

SIMPULAN

            Jadi kandungan zat aktif yaitu beta sitosterol dan stigmasterol pada buncis dapat bermanfaat bagi tubuh sebagai obat untuk mencegah penyakit diabetes mellitus karena dapat merangsang kinerja insulin sehingga dapat menormalkan kadar gula darah dengan kelarutan yang baik yaitu dengan air.

DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.2009.Kandungan gizi buncis
.http://www.geocities.com/andryan_pwt/foodsecret.html.Diakses tanggal 4 juni 2011
Nurmillah,O,Y. Kajian Aktivitas Antioksidan Dan Antimikroba Ekstrak Biji, Kulit Buah , Batang Dan Daun Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.). 2009. Departemen Teknologi Industri Pertanian Institut Pertanian : Bogor.
Subekti ,Sri.komponen sterol dalam daun katuk( sauropus androgynus L.Merr). 2007. Departemen Teknologi Industri Pertanian Institut Pertanian Bogor.

            Yayuk ,Andriani dkk. Analisis Kualitas Dan Stabilitas Ekstrak Buncis (Phaseolus Vulgaris Linn) Sebagai Sediaan Obat Herbal Anti Diabetes.2007. hal 29.  Institusi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Mataram.








No comments:

Post a Comment

(Chapter V - Food Technology) PERAN THEAFLAVIN DAN THEARUBIGINS DARI TEH HITAM DALAM MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG

RINGKASAN Teh adalah minuman yang mengandung kafein , yang dibuat dengan cara menyeduh daun , pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeri...