Wednesday, March 27, 2013

* (Chapter V - Chemical Technology) Laporan Cleansing Cream and Astringent


LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM KIMIA TERAPAN
PEMBUATAN CLEANSING CREAM DAN ASTRINGENT












NAMA           :   Antonius Yunian Wicaksono
NIM                :   112002
SEMESTER  :    2


AKIN SANTO PAULUS
SEMARANG
                                                                        2013


Nama Praktikan          : Antonius Yunian Wicaksono
Nim Praktikan             : 112002
Kelompok/ Semester   : 9 / II
Materi Praktikum        : Pembuatan Cleansing Cream dan Astringent
Tujuan Praktikum        : Dapat membuat Cleansing Cream dan Astrigent dengan baik

A.    Dasar Teori

Cleansing cream dan astringent merupakan salah satu pembersih yang biasanya digunakan pada daerah sekitar wajah. Sama seperti namanya, cleansing cream biasanya berbentuk seperti cream sedangkan astringent berbentuk cair. Cleansing cream biasa digunakan terlebih dahulu pada wajah, setelah itu untuk proses terakhir digunakan astringent sebagai pembersih terakhir. Wajah kita banyak dipenuhi kotoran dari luar maupun dari dalam tubuh kita sendiri. Oleh karena itu banyak bermunculan pembersih yang digunakan seperti clensing cream dan astringent. Cleansing cream dan astringent biasanya hanya berfungsi sebagai pengangkat kotoran yang tertempel pada wajah, namun jika dimodifikasi, cleansing cream dan astringent tidak hanya mengankat kotoran, namun juga dapat memperbaiki dan mengganti sel-sel kulit yang telah mati. Macam-macam pengotor yang biasanya ada pada wajah antara lain :
-          Make Up
-          Soil : debu
-          Minyak / lemak, dan lainnya.
Timbulnya kotoran pada wajah juga disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :
-          Pola makan
-          Pola hidup
-          Kondisi pekerjaan, dan lainnya.
Keuntungan mengggunakan cleansing cream adalah :
1.      Daya pembersih lebih efektif.
2.      Tidak merangsang kulit.
3.      Meninggalkan lapisan tipis (emollient) yang memberi perasaan lunak pada kulit.
4.      Dapat mengemulsikan.
5.      Dapat mengangkat sebum (kotoran).
6.      Tidak menimbulkan iritasi.

Semula cleansing cream dibuat dari minyak hewani ( Bess Wax ) ataupun minyak nabati (Zaitun) karena dapat menghasilkan cleansing cream yang stabil dan memberi perasaan dingin, serta dapat diserap kulit tetapi mudah rusak.
Syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh cleansing cream adalah :
  1. Harus stabil.
  2. Dapat meleleh / melunak bila dioleskan pada kulit.
  3. Mudah menyebar dikulit.
  4. Selama pemakaian tidak memberi rasa berminyak.
  5. Setelah pemakaian harus memberi rasa sejuk dan lunak.
  6. Memiliki penampakan yang bagus.
  7. Mudah digunakan dan tidak menimbulkan efek samping.
  8. Melakukan proses fisik bukan proses kimia sehingga dapat membuka pori-pori kulit.
  9. Ringan serta dapat memberikan emollient.

Tipe- tipe dari cleansing cream adalah sebagai berikut :
A.    Tipe Bess Wax – Borax
            Biasanya berupa emulsi berwarna putih. Bess wax merupakan bahan penentu kualitas cream, tidak berbuih sehingga dapat menghasilkan emulsi yang baik.
      Bahan –bahan yang dipakai pada tipe ini umumnya adalah :
1.      Malam Tawon ( bess wax )
Sifat dari bess wax adalah :
a.       Malam dari lebah terdiri dari firicyl palmitat, as.cer dan paraffin carbon tinggi.
b.      Padatan coklat ( belum diolah / asli ), kuning seperti keju ( sudah diolah ).
c.       Sedikit bahan dan tidak berasa.
d.      Sedikit larut dalam alcohol.
e.       Larut dalam alcohol panas, chloroform, eter dan benzene.
Kegunaan :
a)      Untuk pembuatan lipstick cold cream.
b)      Untuk pembuatan deodorant stick.
c)      Untuk pembuatan brilliantine sold.
d)     Untuk pembuatan hair cream.

2.      Mineral Oil
Minyak mineral bersifat mengakibatkan tidak berbau, stabil dan tidak berwarna. Dipakai untuk menggantikan lemak nabati. Minyak mineral merupakan penentu pembersih bagi cleansing cream, minyak dengan viscositas tinggi menghasilkan minyak yang kental tapi bila kadar minyak kurang dari 10 % hasilnya tidak stabil. Mineral oil adalah salah satu komponen bahan dalam pembuatan cleansing cream. Mineral oil mempunyai kelebihan diantaranya harganya yang relativ murah, tahan lama sehingga kestabilannya tetap terjaga dengan baik, selain itu reaksinya juga lebih mudah. Akan tetapi mineral oil juga mempunyai kekurangan yaitu komponen ini mudah tengik karena oksidasi/ aktivitas organisme, kurang sesuai dengan kondisi kulit dan juga dapat menyebabkan iritasi. Contoh dari mineral oil adalah paraffin liquid.
3.            Borax ( Na2B4O7. 10H2O )
Sifat dari borax :
a)      Kristal tidak berwarna
b)      Tidak berbau
c)      Butiran putih
d)     Menjadi anhidrat pada suhu 320 0C
e)      Tidak larut dalam alcohol
f)       Larut dalam air, gliserin
g)      Meleleh jika dipanaskan pada suhu 35 0C
            Borax akan bereaksi dengan asam lemak dan malam tawon. Sifat cream tipe ini termasuk dalam tipe emulsi padat tapi setelah dioksidasi pada kulit, air akan menguap dan dibawahnya, maka ditambahkan emollient ( spermaceti, cethyl alcohol, cocoa butter, lanolin dan vegetable oil ). Petrolitium akan membantu stabilitas cream jika minyak digunakan presentase tinggi.

B.     Tipe Transculent
      Bahan yang dipakai adalah liquid dan vaselin. Merupakan campuran minyak jenuh dan cair, untuk menghindari keras ditambahkan zeng chloride. Cream tipe ini lebih mudah dibuat, pengontrolan formula harus hati-hati. Kekerasan cream diakibatkan oleh efek yang didapat dari bess wax seperti paraffin liquid.

Agar emulsi tetap baik, perlu adanya emulgator contohnya cethyl alcohol, TEA (tri etanol amine ) dan Na-borax. Macam emulgator dapat dibedakan menjadi nonionic dan ionic. Dalam air susu, casein menjaga agar emulsi tetap stabil. Casein tersebut berfungsi sebagai emulgator.
Syarat-syarat emulsi :
a)      Penampakan
b)      Viscositasnya
c)      Stabilitas
d)     Dispersibilitynya

SIFAT DAN GUNA BAHAN
  1. Paraffin liquid
Sifat dari paraffin liquid adalah :
a)      Minyak transparan.
b)      Larut dalam eter, benzene, CS2.
c)      Sedikit berbau dan berasa .
d)     Tidak larut dalam air, alcohol dan gliserin.
Kegunaan :
a)      Untuk pembuatan cleansing cream.
b)      Untuk pembuatan lipstick.
c)      Untuk pembuatan brilliantine.
d)     Untuk pembuatan hair cream.
2.      Cethyl Alcohol
Sifat dari cethyl alcohol adalah :
a)      Berbentuk kristal putih.
b)      Larut dalam alcohol, chloroform dan eter.
c)      Tidak beracun.
d)     Titik leleh 49 0C dan titik didih 330 0C.
            Kegunaan :
1.      Untuk emulsifier.
2.      Untuk pembuatan parfum.
3.      Untuk pembuatan cream.
4.      Untuk pembuatan obat-obatan.

3.      Bess Wax ( malam tawon )
Sifat dari bess wax adalah :
Malam dari lebah terdiri dari firicyl palmitat, as.cer dan paraffin carbon tinggi
a)      Padatan coklat ( belum diolah / asli ), kuning seperti keju ( sudah diolah )
b)      Sedikit bahandan tidak berasa
c)      Sedikit larut dalam alcohol
d)     Larut dalam alcohol panas, chloroform, eter dan benzene
Kegunaan :
a)      Untuk pembuatan lipstick cold cream.
b)      Untuk pembuatan deodorant stick.
c)      Untuk pembuatan brilliantine sold.
d)     Untuk pembuatan hair cream.

4.      Borax ( Na2B4O7. 10H2O )
Sifat dari borax :
a)      Kristal tidak berwarna
b)      Tidak berbau
c)      Butiran putih
d)     Menjadi anhidrat pada suhu 320 0C
e)      Tidak larut dalam alcohol
f)       Larut dalam air, gliserin
g)      Meleleh jika dipanaskan pada suhu 35 0C

5.      TEA ( Tri Etanol Amine )
      Sifat dari TEA :
a)      Tidak berwarna
b)      Cairan kental dengan sedikit bau amoniak
c)      Sangat higroskopik
d)     Titik leleh 20 0C – 21, 1 0C
e)      Titik didih 277 0C – 279 0C
f)       Larutan 25 % mempunyai pH 4,2
g)      Sedikit larut dalam benzene dan eter
            Kegunaan :
a)      Cleansing cream
b)      Vanishing cream
c)      Hair cream
d)     Shampoo
e)      Emulsi
6.    Stearic Acid
      Sifat dari bahan stearic acid :
a)      Butiran putih
b)      Titik leleh 60 0C – 70 0C
c)      Untuk perdagangan berisi 50 % pamatic acid, oleic acid
d)     Mempunyai efek terhadap warna, baud an kehalusan cream
            Kegunaan :
a)      Hair cream
b)      Foundation
c)      Cream
d)     Soap
B.     Alat dan Bahan

Alat    
-          Cawan Porselin
-          Beakerglass
-          Pengaduk
-          Bunsen
-          Selang
-          Tripot
-          Kasa Asbes
-          Pipet Mata
-          Gelas Ukur (10 ml dan 100 ml)

Bahan
1.      Cleansing Cream
-          Asam Stearat                           5 gram
-          Parafin Liquid                         10 ml
-          Lanolin                                    2,5 gram
-          TEA                                        2,5 ml
-          Gliserin                                    2,5 ml
-          Aquades                                  17 ml

2.      Astringent
-          Larutan Tawas 2% (10ml)       10 ml
-          Gliserin                                    2,5 ml
-          Alkohol                                   5 ml
-          Aquades                                  35 ml
-          Pewarna dan parfum secukupnya

C.     Cara Kerja
1.      Cleansing Cream
ψ       Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan
ψ       Asam Stearat, parafin liquid dan lanolin dipanaskan hingga larut dan homogen, kemudian turunkan dari api
ψ       Pada tempat lain TEA dilarutkan dalam aquades dan dipanaskan sebentar
ψ       Tambahkan larutan TEA tersebut ke dalam larutan pertama dengan keadaan masih panas sambil diaduk hingga terbentuk emulsi
ψ       Tambahkan gliserin sedikit demi sedikit hingga larut
2.      Astringent
ψ       Siapakan alat dan bahan yang akan digunakan
ψ       Parfum, alkohol dan gliserin dicampurkan hingga homogen, kemudian tambahkan larutan tawas sambil diaduk
ψ       Tambahkan aquades dan pewarna


E.     Data Pengamatan
Ø  Cleansing Cream
            Stearic acid, parafin liquid dan lanolin dipanaskan supaya pelarutan lebih cepat dan dilakukan pengadukan supaya larutan mejadi homogen. Pada tempat lain di TEA dan aquadest dilarutkan dengan bantuan pemanasan sebentar. Kemudian larutan TEA dimasukan ke campuran I saat masih panas dan penambahannya dilakukan sedikit-sedikit. Cara tesebut Supaya Pencampuran sempurna dan tidak terjadi penggumpalan. Tambahkan Gliserin pada akhir pembuatan agar cairan tidak terlalu kental.
Ø  Astringent
            Parfum, Alkohol dan gliserin dicampur hingga homogen, prese ini tanpa pemanasan karena bahan tersebut mudah homogen jika dipanaskan alkohol akan menguap. Tambahkan larutan tawas untuk bahan pembersihnya.

F.      Pembahasan

      Dalam praktikum kali ini kami membuat produk kosmetik, yaitu : cleansing cream dan astringen, kedua produk ini sering digunakan pada masyarakat pada umumnya, biasanya digunakan untuk membersihkan make up dan sebagainya.
      Cleansing Cream dari fungsinya dapat membersihkan atau bisa dikatakan dapat mengangkat pengotor, debu bahkan lemak yang ada pada permukaan muka atau wajah kita, untuk pengotor itu bisa berupa make up, pola hidup yang dimaksud disini adalah pola makan, dan tempat kerja kita, jadi sesudah memakai cleansing cream maka kita akan bisa merasa percaya diri sehingga akan bisa meningkatkan produktifitas kerja kita.
      Pada kulit kita itu dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :
1.      Kulit berminyak
2.      Kulit kering
3.      Kulit normal
      Ketiga jenis kulit tersebut merupakan jenis kulit pada umumnya, untuk membersihkan pengotor pada jenis kulit tersebut harus disesuaikan, misalnya : untuk jenis kulit berminyak maka cocok menggunakan cleansing cream tipe o/w dan yang jenis kulit kering cocok untuk cleansing cream tipe w/o.
     

G.    Kesimpulan

Cleansing cream yang dihasilkan berbentuk cream, berwarna putih keruh dan Aroma tidak begitu sedap yang ditimbulkan oleh lanolin. Sedangkan astringent yang dihasilkan berbentuk cair, berwarna merah muda, beraroma mawar segar.

H.    Daftar Pustaka

AKIN ST Paulus – SMK Theresiana Semarang.2003.Praktikum Kimia Teknologi. 
            Hardjosoedarmo, S. 1996. Total Quality Management. Yogyakarta : Andi.


      Semarang, 22 Maret 2013
Pembimbing                                                                                   Praktikan 


     (Ir. Rony Windu S, MT)                                                        (Antonius Yunian Wicaksono)


(Chapter V - Food Technology) PERAN THEAFLAVIN DAN THEARUBIGINS DARI TEH HITAM DALAM MENCEGAH PENYAKIT JANTUNG

RINGKASAN Teh adalah minuman yang mengandung kafein , yang dibuat dengan cara menyeduh daun , pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeri...